Setelah sekian lama berperang di medan perang akhirnya kembali ke tanah kelahirannya untuk mencari cinta sejati.
Tidak ada yang tahu dengan identitasnya yang sebenarnya.
Dia adalah pemimpin organisasi yang di takuti oleh dunia.
Bagaimana kisah Jendral Perang mencari cintanya....
Yukk... simak ceritanya...
jangan lupa untuk
Like 👍
Vote 🎟️
Komen 💬
Dan favoritkan ❤️ biar tidak ketinggalan update.
R"Azk 🥇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rivaldi AZK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Kebahagian Keluarga Herman
Kebahagian Keluarga Herman
Herman dan Rere langsung terdiam………
Suasana pun menjadi hening Herman dan Rere tidak mengeluarkan suara apa pun, bahkan Harman bernapas dengan sangat pelan.
"Kunci mobil siapa itu…?" Novi melihat kunci mobil yang berada di meja. Novi mengenali kunci mobil taksi yang biasa di bawa oleh Herman, tapi yang berada di meja adalah kunci mobil dengan logo BMW.
Glukk… Herman menelan ludah.
"Herman kenapa kamu diam saja…?" Novi membentak Herman yang masih terdiam.
"I-itu…A-ani…" Lidah Herman seketika menjadi kaku dan sulit untuk berbicara.
Herman melirik Rere mencoba meminta bantuan kepada Rere.
"Bu… Ini……" Belum sempat Rere menjelaskan, kata-katanya sudah di potong oleh Novi.
"Rere jangan ikut campur urusan orang tua…" Potong Novi, yang melirik kepada Rere dengan mata melotot.
"Tapi bu…" Rere berusaha menjelaskan kembali
"Tapi apa…?" Jawab Novi yang masih kesal.
"I-ini adalah kunci mobil yang dikirim oleh Octa Grup untuk aku bu" Jawab Rere dengan hati-hati takut kena semprot ibunya lagi.
"Octa Grup…?" Novi terlihat bingung
"Terus apa hubungannya dengan Ayah kamu ini ?" Lanjut Novi
Rere menarik napas dalam-dalam dan menjelaskan masalahnya dari awal,
"Jadi… ketika aku di ajak oleh Viky… untuk berbicara berdua… dia menawarkan aku bekerja di Octa Grup dengan syarat aku harus melaporkan tetang masalah baik dan buruknya Octa Grup kepada Viky… tapi sampai sekarang aku belum memberikan jawaban kepada Viky, akan tetapi tadi pagi ayah di telpon oleh Viky untuk membawa mobil ini kepadaku… Jika aku bersedia bekerja di sana mobil ini bisa aku pergunakan dan jika aku tidak mau makan mobil ini harus di kembalikan".
Novi yang mendengar penjelasan dari Rere wajah nya berubah sangat cepat, yang mana awalnya wajahnya memerah dan mata melotot, sekarang berubah cerah dan terlihat berseri-seri.
Herman yang melihat perubahan wajah Novi akhirnya bisa bernapas lega.
Novi menghampiri Rere dan memegang tangannya "Nak… apa bener kamu akan bekerja di Octa Grup… ? Tanya Novi yang sedikit tidak percaya.
"Aku tidak yakin bu…" Jawan Rere lemas
"Kenapa…?" Novi bingung akan jawab dari Rere.
Rere berpikir sebentar "Aku tidak yakin jika bisa bekerja di Octa Grup dengan baik dan bener, ibu tahu sendiri orang-orang di Octa Grup itu seperti apa"
"Ibu juga tahu… tapi kamu harus berusaha… bagaimana pun Viky sudah mau membantu kamu jadi jangan mengecewakan Viky dan membuatnya malu karena sudah memasukan kamu bekerja di Octa Grup…" Novi memberi semangat kepada Rere.
"Nak… bagaimana kalau kita lihat mobil yang di kirim Octa Grup untuk kamu…" Novi sangat bersemangat.
"Hemm…" Rere mengangguk-anggukkan kepalanya, Rere dan Novi pergi keluar, sebelum pergi Novi melirik Herman "Urusan kita berdua belum selesai" Ancam Novi kepada Herman.
Herman yang akan mengikuti keluar, dia kembali terduduk lemas, ternyata urusannya belum selesai.
Novi dan Rere setelah melihat mobil barunya mereka masuk kembali ke rumah, raut wajah Novi sangat bahagia sekali.
mereka pikir mobil yang di berikan oleh Viky atau Octa Grup hanya bernilai ratusan juta saja, mobil termurah di jenis BMW, Herman tidak memberitahu harga yang sebenarnya, kalau pun mereka tahu harga yang sebenarnya mungkin mereka akan sangat kaget, bahkan bisa saja pingsan berdiri. ( hehehe Pingsan berdiri emang bisa gitu ).
Novi yang melihat Herman yang masih duduk lemas di kursi tamu, tidak tega dan mengajak Herman untuk makan siang bersama, mereka bertiga pergi keruang makan.
"Nak… menurut kamu Viky itu bagaimana…?" Novi membuka pembicaraan.
"Bagaimana apanya bu…" Wajah Rere sedikit memerah karena malu, dia pura-pura tidak mengerti maksud dari Novi ibunya
"Menurut kamu Viky itu orang nya seperti apa…" Goda Novi.
Rere hanya diam tidak menjawab, wajah nya semakin memerah teringat kembali kejadian di taman.
"Sudah lah… Novi… biarkan anak-anak yang memutuskan" Potong Herman
"Kamu… kamu diam lah…" Bentak Novi yang masih kesal kepada Herman.
"Apa kamu mau anak kita ini jadi perawan tua… Hah…?" Lanjut Novi
Herman menundukkan kepalanya dengan enggan dia melanjutkan makannya.
Novi melirik lagi kepada Rere "Rere… ibu sangat ingin punya menantu, dan cepat-cepat mempunyai cucu" Novi berhatap
"Bu… Aku ini masih muda… aku masih ingin berkarir, belum terpikirkan untuk mempunyai suami apa lagi anak" Lemas Rere menjelaskan.
"Yah… setidaknya kamu punya pacar lah dulu… selama ini kan… kamu tidak pernah dekat dengan laki-laki, sekarang ada Viky yang mencoba mendekati kamu, Ibu rasa Viky anaknya cukup baik dan sopan…" Rayu Novi.
"Tapi bu…"
"Tidak ada tapi-tapi kamu coba lah dekat dengan dia… OK" Potong Novi.
Rere menarik napas berat, dia hanya bisa pasrah tidak bisa melawan perkataan ibunya.
"Herman… untuk merayakan Rere atas keberhasilan Rere yang bisa bekerja di Octa Grup, malam ini kamu undang Viky untuk makan malam di sini…" wajah Novi kembali seperti biasa, tidak terlihat kesal kepada Herman.
"Tapi… jika tidak bisa mengundang Viky, untuk malam ini kamu bisa tidur di sofa" Ancam Novi.
"Uhukk…" Herman yang mendengar itu tersedak makanan.
"Kenapa… apa kamu tidak mau untuk mengundang Viky kesini…?" Tanya Novi
"Bukan aku tidak mau mengundang Viky, tapi aku tidak yakin dia punya waktu atau ngga untuk datang ke sini" Ucap Herman.
"Dan untuk masalah tidur di sofa… apa kamu tega jika aku masuk angin dan sakit nantinya…" Herman memelas kepada Novi
"Ok… Ok… Kamu coba lah hubungi Viky dulu, tanyakan apa dia bisa datang atau tidak".
Selesai makan Herman pergi ke belang rumah, hendak menelpon Viky.
"Viky… malam ini apa kamu ada acara…?" Tanya Herman tanpa basa-basi setelah sambungan telpon.
"Tiada ada mungkin…" Jawab Viky di balik telpon.
"Kalau tidak ada… bisakah kamu nanti malam datang ke rumahku untuk makan malam!" Pinta Herman.
"Akan aku usaha kan…" Viky menjawab dengan singkat.
"Kamu harus datang… masalah ini juga berawal dari kamu" Herman sedikit kesal akan jawaban Viky.
"Masalah…? masalah apa…? Aku tidak pernah berbuat masalah" jawab Viky yang tidak tau apa-apa
"Tidak pernah berbuat masalah, hah…? Masalah ini berawal dari mobil yang kamu berikan kepadaku tadi" Herman yang semakin kesal kepada Viky.
"Pokoknya nanti malam kamu harus datang!… jika tidak… mungkin kamu sudah tahu jawabannya" Herman kembali mengancam Viky, dan mematikan Telponnya.
Setelah selesai menelpon Herman kembali ke dalam rumah, dan dengan percaya diri, dia memberitahukan kepada Novi bahwa Viky nanti malam akan datang.
Novi yang mendengar itu pun sangat bahagia, dia akan memasak makanan yang paling enak untuk Viky.
*Aga telat Update, karena ada kesalahan dan harus di revisi.
...****************...
Terima kasih sudah membaca :
...✨Jendral Perang✨...
Jika ada Saran dan Kritikan silahkan tulis di
kolom komentar.
❗Dukung terus novel Jendral Perang dengan cara :
...Like👍...
...Komen💬...
...Vote🎟️...
...Hadiah🎁...
...Dan Klik Favorit ❤️ Biar Tidak Ketinggalan Update...
...Terima kasih🙏...
...R"Azk 🥇...