NovelToon NovelToon
Dendam Di Balik Gaun Pengantin

Dendam Di Balik Gaun Pengantin

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Anya gadis cantik berusia 24 tahun, terpaksa harus menikahi Revan CEO muda anak dari rekan bisnis orangtuanya.

Anya tidak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan kesepakatan kedua keluarga itu demi membayar hutang keluarganya.

Awalnya ia mengira Revan mencintai tulus tapi ternyata modus, ia hanya di jadikan sebagai Aset, untuk mencapai tujuannya.

Apakah Anya bisa membebaskan diri dari jeratan Revan yang kejam?

Jika ingin tahu kisah Anya selanjutnya? Langsung kepoin aja ya kak!

Happy Reading...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Anya membawa langkahnya dengan cepat menuju kamarnya, berusaha mengabaikan sensasi aneh yang masih berdenyut di kulitnya setelah latihan. Ia ingin segera membersihkan diri dan menjernihkan pikirannya.

Setibanya di kamar, Anya menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. Ia memejamkan mata, mencoba mengusir bayangan Damian dari benaknya. Aroma sabun lavender dari kamar mandi seolah mengejeknya, mengingatkannya pada sentuhan Damian yang terasa begitu asing namun ... menyenangkan.

"Sial! Kenapa aku jadi begini?" gerutunya kesal. Ia membenci dirinya sendiri karena merasa ada yang aneh dengan dirinya. Ia bukan tipe yang mudah percaya sama orang, tapi sama Damian ia merasa ... aman. Pria itu terlalu mempesona, terlalu perhatian. Terlalu berbahaya.

Anya bangkit dan menuju kamar mandi. Ia menyalakan shower dan membiarkan air dingin mengguyur sekujur tubuhnya. Ia berharap air itu bisa menghapus semua sentuhan Damian yang masih terasa di kulitnya, membilas semua pikiran aneh yang mulai mengganggu konsentrasinya.

Setelah selesai mandi, Anya mengenakan pakaian santai yang nyaman: celana bahan hitam dan kaus tanpa lengan berwarna senada. Ia duduk di tepi tempat tidur, mencoba menenangkan diri. Ia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia harus fokus. Ia tidak boleh membiarkan Damian mengganggu rencananya.

"Anya, sadar! Tujuanmu cuma satu: balas dendam pada Revan! Jangan biarkan pria manapun mengalihkan perhatianmu," bisik Anya pada dirinya sendiri.

Pikirannya kembali teringat pada semua perlakuan Revan padanya: penghinaan dan manipulasi. Ia tidak boleh melupakan itu. Ia harus membalas semuanya dan membuktikan pada Revan jika ia bukanlah wanita lemah, atau boneka yang bisa ia kendalikan kapan

"Damian itu cuma pria asing yang kebetulan punya misi yang sama denganmu, Anya. Jangan berpikir yang aneh-aneh. Lagi pula, mana mungkin seorang Damian tertarik sama kamu, Anya? Dia itu terlalu sempurna untukmu." Anya mencibir pada pantulan dirinya sendiri di cermin. "Damian pasti punya kekasih sendiri, atau mungkin istri. Jangan bodoh."

Anya bangkit dan berjalan menuju jendela. Ia menatap langit malam yang gelap dan sunyi. Bintang-bintang seolah bersembunyi di balik awan kelabu, mencerminkan hatinya yang terasa hampa. Ia merasa sendirian. Ia tidak punya siapapun yang bisa ia percayai. Ia hanya punya dirinya sendiri. Dan ia harus kuat. Ia harus bisa menghadapi semua ini.

Anya mengalihkan pandangannya dari langit malam. Ia kembali menatap pantulan dirinya di cermin. Ia melihat seorang wanita yang terluka, tapi juga penuh dengan tekad. Ia tahu, balas dendam bukanlah solusi yang tepat. Tapi ia tidak punya pilihan lain. Ia harus melakukan ini untuk membebaskan dirinya dari jeratan Revan.

"Aku akan membalas semua perbuatanmu, Revan. Aku akan membuatmu menyesal telah menyakitiku," bisik Anya dengan suara yang penuh dengan kebencian. Ujung bibirnya tertarik membentuk seringai dingin.

Anya berbalik dan berjalan menuju meja komputer yang ada di sudut kamarnya. Ia membuka komputernya dan mulai mencari informasi tentang Revan. Jari-jarinya mengetik dengan cepat di atas keyboard, mencari celah, mencari kelemahan yang bisa ia manfaatkan.

Setelah beberapa saat, Anya menghela napas frustrasi. Semua informasi tentang Revan seolah telah disterilkan, bersih dari noda dan kontroversi. Hanya citra seorang CEO muda yang sukses dan berdedikasi yang terpampang di layar.

"Mana mungkin seorang Revan melakukan kecerobohan," gumam Anya. "Dia pasti menyembunyikan semua rahasianya dengan sangat rapat." Ia bersandar di kursinya, merasa lelah dan frustrasi.

Karena sudah terlalu larut, Anya memutuskan untuk tidur saja. Ia berharap, saat bangun nanti, ia akan mendapatkan ide yang lebih baik.

Saat Anya memejamkan mata, bayangan Damian kembali muncul di benaknya. Anya mencoba mengusirnya, tapi ia tidak bisa. Sentuhan Damian terasa membekas di kulitnya, mengganggu konsentrasinya. Anya menghela napas. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia merasa terjebak di antara dendam dan... sesuatu yang lain yang belum ia pahami.

Anya akhirnya tertidur dengan perasaan yang campur aduk. Ia berharap, saat ia bangun nanti, ia akan mendapatkan jawaban atas semua pertanyaannya.

 ***

Di tempat lain, di sebuah penthouse mewah, Damian duduk di kursi kerjanya. Ruangan itu didominasi warna hitam dan abu-abu, mencerminkan kepribadiannya yang dingin dan misterius. Di hadapannya, seorang pria berjas hitam berdiri dengan tegap.

"Laporkan," perintah Damian dengan suara datar, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop di hadapannya.

"Tuan, pengacara Revan, Harrison, terlihat mengunjungi Revan di penjara kemarin," lapor pria itu, yang ternyata adalah anak buah Damian yang bernama Alex.

"Kami juga mendapatkan informasi bahwa Harrison sedang berusaha mencari celah hukum dengan menyuap beberapa pihak, agar bisa membebaskan Revan dengan alasan Revan sudah menyesali perbuat

Damian menghentikan aktivitasnya dan menatap Alex dengan tatapan tajam. Matanya memancarkan kilatan amarah yang dingin.

"Kami juga mendapatkan informasi bahwa Harrison sedang berusaha mencari celah hukum dengan menyuap beberapa pihak, agar bisa membebaskan Revan dengan alasan Revan sudah menyesali perbuatannya dan ingin memperbaiki diri," lanjut Alex.

Damian menghela napas pelan. "Revan memang licik. Dia tidak akan menyerah begitu saja. Kita harus bergerak cepat." Jari-jarinya mengetuk meja dengan irama yang tenang namun mengancam.

"Apa perintah selanjutnya, Tuan?" tanya Alex.

"Pastikan Mr. Harrison tidak berhasil membebaskan Revan. Cari tahu semua rencananya, semua koneksinya, semua kelemahannya. Aku tidak peduli bagaimana caranya, Revan harus tetap mendekam di penjara," jawab Damian dengan nada dingin dan tegas.

"Dan buat Harrison menyesal karena berani membela Revan."

"Siap, Tuan. Kami akan melakukan yang terbaik," kata Alex tegas.

"Selain itu," lanjut Damian, "kumpulkan lebih banyak bukti yang bisa menjerat Revan. Cari tahu semua bisnis ilegalnya, semua kejahatannya. Aku ingin dia menerima hukuman yang setimpal atas apa yang telah dia lakukan." Tatapan Damian berubah menjadi gelap dan penuh dendam.

"Kami sudah melakukan itu, Tuan. Kami memiliki banyak bukti yang bisa memberatkan Revan. Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkannya," jawab Alex.

Damian tersenyum tipis. "Bagus. Pastikan semua bukti itu tidak bisa dibantah. Kita tidak boleh memberikan celah sedikitpun kepada Revan." Damian menegakkan tubuhnya, aura kekuasaan terpancar dari dirinya.

"Revan akan mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan," bisiknya dengan senyum smirk yang mengerikan.

Bersambung ....

 

1
Rita
mulai penasaran yah
Rita
mengerti kekhawatiran Damian soalnya yg dihadapi berbahaya
Rita
lg bantuin nenek kakak Anya nya
Rita
untung ada yg nolong
Rita
milikmu tapi g dijaga layaknya pasangan yg disayang dicintai ini mlh bikin trauma
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏😄
Apriyanti
knp gak lgsg kamu ungkapin aja Damian KLO kamu mencintai Anya,,biar Anya gak salah paham,, lanjut thor 🙏
Rita
semoga berhasil lolos
Rita
sdh ditraining
Rita
istri atau boneka
Rita
duh Van kerjaan mu marah2 mulu awas meledak
Rita
jgn takut Anya lawan
Rita
firasat itu
Marsya
penyesalan Revan sudah terlambat
Rita
kmu sdh terlalu menyakiti
Rita
hayoloh
Marsya
semangat Thor karyanya sangat menarik,
Rita
tinggal ungkapin aja drpd salah paham lagian rumah tangga Anya sdh salah dr awal
Rita
ternyata sdh lama suka /mengagumi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!