Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,
Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?
Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.
Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
Tidak pernah dalam pikirannya akan menikah dalam waktu dekat padahal masih banyak yang harus ia urus . Khasanah saat ini di landa dilema dimana ia akan menikah dengan seorang pria asing yang belum ia kenal .
“Kenapa harus secepat ini sih , menikah itu buat seumur hidup sekali dan aku tidak mau salah pilih orang , ya Allah tolonglah hambamu ini . Apakah keputusanku ini sudah tepat ?' gumamnya dengan suara Isak tangis .
Sedari selesai shalat ia belum beranjak pergi , khasanah masih betah berada di atas sajadah sambil terus berdoa memohon petunjuk yang terbaik .Suara ketukan pintu menyadarkannya ia menoleh .
"Khasanah , kenapa kamu menangis ?" tanya Lidya menghampiri khasanah .
Khasanah tidak bisa tidak menangis ia memeluk temanya . Lidya tahu apa yang temanya rasakan ,ia merasa sedih juga kasihan.
”Sekarang kamu makan ya , dari tadi kamu belum makan , aku sudah siapin makanan untuk kita makan bersama , " Lidya melerai pelukannya mengajak Khasanah keluar .
Di ruang makan mereka bertiga makan bersama , meskipun sedang makan tapi pikiran tidak fokus pada makanan yang mereka makan .
Selesai makan mereka memilih menutup toko dan pergi jalan-jalan untuk menyegarkan pikiran .
"Kita ke pantai yuk ," ajak Amel dengan antusias .
Khasanah dan Lidya saling pandang , Amel nampak kecewa karena dua temannya tidak merespon .
"Ayo sudah lama kita tidak liburan bareng ," sahut Khasanah dengan wajah yang di paksa senyum .
Akhirnya mereka sepakat pergi ke pantai . Mereka menggunakan motor masing-masing menelusuri jalan dengan wajah ceria . Butuh waktu lama sampai ke pantai tapi tidak membuat mereka mengeluh justru sangat senang .
Sampai di area pantai mereka memarkirkan motor lalu berjalan ke arah pantai . Matahari masih terlihat terik saat mereka tiba .
"Kita duduk dulu di kursi itu yuk ," ajak Lidya mengandeng kedua tangan temannya lalu duduk di kursi di antara pohon kelapa .
"Anginnya segar sekali ya , lihat gelombang airnya tinggi sekali , suaranya gemuruh seperti badai ," kata Amel mengagumi gelombang air laut .
Khasanah terdiam menikmati suasana pantai sambil memejamkan mata kemudian membuka mata . Ia melihat seluruh pantai , saat tidak sengaja ada seorang pria hanya bertelanjang dada berjalan ke arah tepi pantai membawa papan selancar .
Khasanah tidak berkedip menyaksikan pemandangan di depan matanya . Sesaat seperti mengenal pria tersebut . Khasanah memperhatikan wajah pria dengan lekat lalu menutup mulutnya .
Abdi batin Khasanah tanpa disadari mata keduanya saling bertemu , senyum terukir di bibir Abdi lalu melakukan selancar di area pantai .
Khasanah tidak berhenti melihat Abdi yang dengan lincah berselancar ada senyum di bibirnya . Sempurna gumamnya . Amel yang duduk di sebelah Khasanah melirik sambil memperhatikan kemana arah pandang Khasanah .
Amel melihat ada seorang pria sedang berselancar dengan lincah di atas ombak menarik perhatiannya lalu kembali melirik Khasanah tapi tangan sebelah menyenggol lengan Lidya membuat Lidya menoleh .
"Ada apa ?" tanya Lidya ingin tahu .
”Coba kamu lihat Khasanah sedang melihat siapa , " bisik Amel .
Lidya mengikuti arah pandang Khasanah , ia terkejut melihat seorang pria sedang berselancar lalu matanya kembali ke Khasanah sedang senyum sendiri .
"Dia kan pria yang pernah datang ke toko dan dia itu ...," Lidya tidak meneruskan kata-katanya .
Amel menutup mulut Lidya agar tidak bicara keras yang membuat Khasanah melupakan pandangannya .Dari arah berlawanan seorang perempuan berjalan mendekat ke pinggir pantai sambil melambaikan tangan ke arah pria tersebut .
Abdi mengakhiri berselancarnya dan mendekati perempuan tersebut .
”Ada apa , Elma ? " tanya Abdi sambil berjalan beriringan dengan perempuan tersebut menjauh dari pantai tanpa menoleh ke arah Khasanah .
"Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu ," jawab Elma .
Keduanya memasuki sebuah rumah sederhana , Abdi membersihkan tubuh dan berpakaian lalu menemui seseorang .
Abdi tidak terkejut ketika melihat siapa yang datang . Ia duduk dengan malas sambil minum air mineral .
”Abdi , kenapa kamu pergi begitu saja , aku menghubungi ponselmu tidak aktif . Kamu kenapa jadi aneh gini sih ? " tanya Yesha duduk di samping Abdi dengan manja .
Abdi melepaskan tangan Yesha dan berpindah tempat duduk membuat Yesha cemberut melihat sikap Abdi padanya .
"Bisa tidak kamu menjauhi aku dan jangan pernah membahas hubungan kita lagi ?" kata-kata Abdi membuat Yesha terkejut dan tidak terima .
Bagi Yesha , Abdi adalah cinta terakhirnya karena Abdi sudah membuat dirinya jatuh cinta dan tidak mau berpaling . Abdi terlalu sempurna dimatanya .
Yesha tidak menyadari jika perbuatannya malam itu bersama Yacob akan membuat hubungannya dengan Abdi akan hancur . Yang ia pikirkan adalah menikah dengan Abdi .
”Kok kamu begitu sih Abdi , aku jauh-jauh kemari untuk mengajakmu makan malam di rumah bersama keluargaku , apa kamu lupa , " jelas Yesha tidak habis pikir dengan sikap Abdi cuek padanya .
Yesha tidak akan tinggal diam jika Abdi menolaknya apalagi menolak menikah dengannya . ”Aku akan buat kamu jatuh cinta padaku lagi , jangan pikir kamu bisa menjauh dariku ” batin Yesha dengan senyum smirk .
Elma melihat sikap Yesha tidak suka , sejak awal Abdi berhubungan dengan Yesha ia sudah mempunyai felling kalau Yesha hanya memanfaatkannya bukan mencintai Abdi .
"Aku peringatkan sekali lagi jauhi aku hubungan kita sudah selesai paham ," selesai mengucapkan kata-kata Abdi pergi meninggalkan Yesha .
Yesha syok mendengar Abdi memutuskan hubungan dengannya airmatanya jatuh lalu keluar mengejar Abdi namun ternyata sudah tidak terlihat membuat Yesha kesal kemudian meninggalkan rumah Elma .
Khasanah dan kedua temannya menikmati indahnya pantai di sore hari . Mereka bercanda di sepanjang pantai sesekali memainkan air yang mendekati mereka sambil berlari-lari.
Khasanah merasa lebih baik dari sebelumnya pikirannya menjadi segar kembali setelah sekian lama berkutat dengan pekerjaannya . Ia masa bodoh dengan pekerjaannya yang sekarang ia lakukan adalah waktu bersenang-senang bersama kedua temannya .
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata memperhatikan mereka dari jarak jauh . Sejak awal mencari tahu tentang perempuan berjilbab akhirnya menemukan tanpa bersusah payah karena ia sudah ada di depan mata hanya butuh waktu untuk mendekatinya .
Perempuan itu adalah Khasanah yang sudah mencuri hatinya dan secara tidak langsung Khasanah sudah mengatakan kalau dirinya adalah calon suaminya . Hal itu membuat Abdi semakin yakin akan perjuangannya mencari jati diri prempuan bernama Khasanah .
Menjelang malam mereka baru pulang , sebelum pulang mereka menikmati makan di area pantai .
”Enak sekali ikannya jadi pengen nambah ,”kata Amel dengan mulut penuh .
”Eh ,habisin dulu itu yang di mulut nanti tersedak loh ," Khasanah memperingatkan .
Amel menelan makanannya lalu mengambil lagi ikan di piring rotan yang beralaskan daun .dan sambal lalu makan dengan lahap .
"Kapan-kapan kita buat sendiri di rumah," ucap Khasanah ketika menikmati ikan bakar ,