NovelToon NovelToon
Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: LebahMaduManis

Aksa bertemu dengan gadis pemilik toko kue yang memikat hatinya, namun ia terpikat bukan karena gadis itu sendiri, melainkan terpikat karena gadis itu sangat mirip mendiang istrinya.

Aksa berusaha mendekati Si Gadis untuk bisa mendapatkannya, bagaiman pun caranya ia lakukan bahkan dengan cara licik sekalipun, asalkan ia bisa memiliki gadis yang sangat mirip dengan mendiang istrinya

Akibat obesesi Aksa yang melampaui batas, gadis itu pun terjerumus dalam lembah penuh hasrat Si Pria yang dominan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LebahMaduManis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Berada di depan pintu rumah Erina mengusap-ngusap baju dan rambutnya yang terciprat air hujan, baru ia menempelkan tangannya di gagang pintu lalu membukanya.

Ia baru selangkah masuk ke rumahnya, sudah harus di kagetkan oleh Vallea, anak dari tante Talia. "hayo ... Mba barusan di antar siapa?" Ia bertanya mengejek dengan tawa kecil, dan sedikit menodongkan telunjuk pada Erina, membuat Erina berjalan mundur.

"Apa sih, lea, itu rekan kerja Mba" jawab Erina

"Kerja di toko kita juga mba? Kok mobilnya rolls royce?" Celetuk Vallea

Erina menarik nafas mengangkat bahunya "iya"

"Mba ... kamu ga jadi ani-ani kan?" Tanya Vallea

"Lea kalo ngomong di jaga !" Titah Erina, matanya membola dan memajukan bibirnya.

"Ya ... udah sih kalo emang enggak, gak usah marah" cetus Vallea

Erina meninggalkan Vallea di ruang tamu, ia bergegas berganti pakaian. Setelah semua ritual sebelum tidur telah di selesaikan, ia berbaring di ranjangn, tangannya beradu memainkan telpon. di dapati pesan yang sejak tadi ia tunggu-tunggu, yaitu pesan dari Raditya.

Sorry sayang, aku tadi nemenin atasan meeting, jadi aku ga bisa angkat telpon kamu.

Membaca pesan dari Raditya, Erina menarik bibir bawahnya, pandangannya memudar, ia mulai mengetip-ngetipkan matanya, tak sempat ia membalas pesan dari sang kekasih, kelopak matanya tak memberi izin untuk lebih lama memandang layar handphone, handphone yang tadi di genggam Erina terjatuh dengan sendirinya, ia sudah tertidur.

Sepertinya Erina sudah terlelap tidur, tidak lama kemudian handphone yang berada di atas tubuhnya yang sedang berbaring, tiba-tiba saja berdering, tentu mebuat Erina terperanjat, Erina mencoba membuka matanya yang masih buram karena kantuk yang tak bisa ditahannya lagi, tak jelas melihat siapa yang menelponnya larut malam begini, Raditya mungkin? Karena ia tertidur tak sempat membalas pesannya.

Erina menggeser tombol di telpon, ia berbicara dengan mata yang masih terpejam iya by, maaf aku ketiduran, aku lelaaaaaaahhh banget hari ini, udah sampai rumah aku langsung tidur. Ucap erina pada orang di sebrang telpon sana.

Ya sudah ... kamu istirahat yaa, maaf tidur nya jadi ke ganggu.

Iya by, kamu juga istirahat yaa ... bye bye mmmmuachh. Erina memberikan kecupan di layar telpon tanpa membuka matanya.

Orang di sebrang telpon pun membalas kecupan Erina mmmuachh ...

By besok jemput aku ya, jemput lebih pagi, anterin aku ke toko, ada banyak yang harus aku siapin soalnya. Ucap erina dengan suara yang sangat lirih

Iya besok di jemput.

Telpon berakhir, Erina kembali tertidur.

...***...

Erina bangun lebih dulu dari pada yang lain, seperti biasa ia menyiapkan bahan-bahan untuk sarapan satu keluarga. Erina melakukan itu semua tulus ikhlas sebagai bentuk balas budi, karena hanya tante Talia keluarga yang mau menampungnya setelah kematian kedua orang tuanya.

Sebenarnya, tante Talia tidak menyukai Erina, tante Talia kerap kali memberikan tatapan yang tajam dengan mata melotot setiap Erina melakukan kesalaha, perkara Erina kurang sedikit garam dalam masakannya, tante Talia tak jadi makan. ia menerima Erina tinggal disitu karena tante talia tahu, toko yang ia kelola saat ini awalnya milik mendiang orang tua Erina.

"Wanginya enak banget, masak apa Mba?" Tanya vallea dengan hidung yang mengendus-ngendus karena aroma tajam yang nikmat menusuk indra penciumannya.

"Kesukaan kamu" jawab Erina ia menoleh ke arah Vallea dengan tangan memegang spatula mengaduk masakan.

Vallea duduk di meja makan. "Apa Mba? Aku kan karnifora, semua makanan aku suka"

"Nasi goreng mentega dengan udang bakso dan kacang polong" jawab Erina

"Wiiihhh mantappp !!" Jawab vallea penuh semangat, dan mengacungkan kedua jempolnha.

Semua keluarga sudah duduk di meja makan, siap untuk menyantap hidangan yang di masak Erina.

"Ini terlalu manis Erina, ini nasi goreng, bukan kue !" ucap tante Talia, ia berdiri dari kursi meja makannya dan membuang nasi goreng yang di buat Erina.

Erina hanya bisa terdiam, sorot matanya mulai berkaca-kaca, bagaimana tidak, Erina sudah semangat membuat sarapan untuk tantenya dan keluarga, tapi respon yang diberikan Si tante seperti itu, yang paling menyakitkan bagi Erina adalah, kenapa tantenya harus membuang makannya, kenapa tidak simpan saja, tak perlu repot-repot membuangnya.

"Tapi buat aku rasanya cocok kok bun" timpal Vallea sedikit mencairkan suasana tegang di meja makan.

"Kamu apa yang ga suka si, rumput di kasih gula aja kamu pasti bakal sebut itu matcha !" Suara tante Talia memekik tatkala mendengar si anak memberikan pembelaan untuk Erina.

"Sudah lah bun, bukan sengaja Erina memasak nasi goreng lebih manis dari biasanya, sepertinya ini manis dari kacang polongnya" tutur Om Bara, mencoba menenangkan tante Talia.

Namun, tante Talia tak mengindahkan ucapan suaminya, ia bergegas melangkahkan kakinya meninggalkan meja makan.

"Ayo Er, kamu ikut sarapan juga" om bara menarik kursi meja makan meminta Erina ikut bergabung bersamanya.

Melihat situasi yang seperti itu, tentu saja Erina tak Enak hati jika ia ikut bergabung makan dengan suami dan anaknya.

"Gak usah om, aku udah bungkus jatah nasi gorengku" Erina mengangkat tempat makan yang sudah ia siapkan "aku mau berangkat lebih pagi hari ini, karena banyak yang harus di siapkan di dapur toko"

Om Bara hanya menjawab dengan anggukan, mulutnya sedang sibuk mengunyah nasi goreng buatan Erina.

Terdengar suara klakson mobil di luar.

Apa itu Raditya? Dia sudah datang? . Batin Erina, dengan sigap ia memasukan bekal kedalam tasnya, bersalaman dengan Om bara dan juga menghampiri tante Talia yang sedang duduk di ruang tv.

"Tante maaf banget, kalo tadi rasanya kurang cocok buat tante, maaf banget ya tan" Erina menelungkup kedua tangannya, seakan ia meminta ampunan dan mencium tangan tante Talia. Untungnya Erina adalah gadis tangguh yang tak mudah ambil hati, masalah seperti itu baginya hanya permasalahn yang tak perlu di besar-besarkan sampai sedih yang berlarut-larut, toh, Erina juga sudah faham betul bagaimana perangai tantenya.

"Dah tante, Aku berangkat dlu" Erina pamit langkahnya semangit dekat dengan pintu keluar.

Erina menarik handle pintu untuk keluar, betapa terkejutnya saat pintu baru setengah terbuka, dan melihat orang yang berada di balik pintu.

...***...

...JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE DAN COMENT YAA READERS...

1
aliyanila
ayo lantkan ceritanya, aku penasaran
LebahMadu: siapp.. di tunggu
total 1 replies
LebahMadu
semoga secepatnya bisa banyak pembaca ya , dan terus dukung karya2ku👍
LebahMadu
Terima kasih dan tunggu plotwis2 berikutnya
LebahMadu
Terima kasih sudah mampir 😍
aliyanila
cerita sebagus ini, penulisannya bagus. bisa2nya sepi
aliyanila
tiap babnya bikin penasaran
aliyanila
ceritanya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!