NovelToon NovelToon
TEKNIK PENYERAP JIWA

TEKNIK PENYERAP JIWA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Ilmu Kanuragan / Fantasi Timur / Action
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Lin Kai, murid Sekte Giok Sunyi yang gagal total, menemukan teknik terlarang: Sutra Neraka Penyerapan Astral. Dengan menyerap fondasi jiwa murid lain, kultivasinya melonjak instan. Tapi ia segera terjerat rantai spiritual oleh Elder Yami, kultivator iblis yang memaksanya menjadi pion perburuan jiwa.

Lin Kai kini harus bersembunyi di balik statusnya yang lama, karena ia menjadi target pengawasan intensif dari Mei Li, Suster Senior jenius yang yakin bahwa Lin Kai adalah kunci hilangnya murid sekte.

Untuk bertahan hidup, ia dipaksa Elder Yami untuk mengincar target bernilai tinggi berikutnya: Gu Jun, dalam sebuah perburuan terbuka di tengah Ujian Murid Inti Sekte Giok Sunyi. Lin Kai harus membunuh untuk tetap hidup, tapi setiap langkahnya diawasi oleh jenius yang mencurigainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1: Siswa Bodoh dan Sutra Neraka

Gerbang Puncak Awan Sekte Giok Sunyi menjadi saksi bisu penghinaan Lin Kai hari itu. Ujian Penguatan Yayasan, yang seharusnya menjadi formalitas bagi murid tahun kedua, justru menjadi panggung lawakan bagi Lin Kai. Energi Spiritual yang ia kerahkan hanya menghasilkan pancaran cahaya redup, setara dengan lilin yang hampir padam.

“Lin Kai, apakah kau yakin kau adalah kultivator? Bahkan seekor babi hutan tingkat rendah punya fondasi kultivasi yang lebih stabil darimu!”

Tawa membahana dari Wang Lei, murid inti yang selalu menjadi mimpi buruk Lin Kai. Wang Lei melangkah maju, tangannya menyentuh dada Lin Kai dengan gerakan mengejek yang terang-terangan.

“Tiga tahun. Tiga tahun penuh kau menghabiskan pil penguatan Sekte, tapi hasilnya? Nol besar. Kau hanyalah lubang hitam yang menyedot sumber daya kami. Lebih baik kau menyerah saja, Lin Kai.”

{Bukan karena aku tidak bekerja keras, tapi mengapa Qi di tubuhku selalu terasa dingin dan menolak untuk berputar? Aku sudah melakukan yang terbaik, tapi seolah-olah Surga sendiri menertawakan kemalanganku.} Lin Kai mengepalkan tangan, rasa malu membakar hatinya. Ia tidak membalas. Ia tahu, melawan Wang Lei yang sudah mencapai Tahap Pengumpulan Qi tingkat keenam sama saja dengan mencari akhir yang menyakitkan.

Ia berbalik, berlari menjauh dari kerumunan, membawa beban ejekan yang terasa lebih berat dari seribu batu spiritual. Kaki membawanya tanpa sadar ke sudut paling terpencil dari Perpustakaan Sekte, sebuah ruangan penyimpanan manual usang yang tidak pernah disentuh siapa pun.

Lin Kai merosot ke lantai, punggungnya bersandar pada rak kayu tua yang dipenuhi debu. Ia menghela napas, debu-debu kuno itu seolah ikut merayakan kegagalannya. Saat ia hendak bangkit, kakinya tersandung sesuatu yang keras, bukan rak, tapi sebuah rongga tersembunyi di bawah lantai.

Jantung Lin Kai berdebar, bukan karena takut, tapi karena rasa ingin tahu yang aneh. Ia menyingkirkan puing-puing kayu yang patah dan menemukan sebuah kotak batu hitam. Di dalamnya, tergulir sebuah gulungan perkamen yang warnanya sudah memudar hingga hampir hitam.

Ia membukanya. Tiga kata kuno yang diukir dengan darah kental menyambut matanya: Sutra Neraka Penyerapan Astral.

{Apa ini? Teknik Terlarang? Setiap orang tua di Sekte selalu bilang untuk menjauhi manual yang bersembunyi. Tapi... apa ruginya bagiku? Aku sudah mencapai titik terendah. Jika aku terus begini, aku akan diusir dari Sekte dan mati kedinginan sebagai seorang gelandangan.}

Lin Kai mulai membaca isi gulungan itu, mencerna setiap aksara yang menjelaskan metode gila untuk "menyerap esensi spiritual dan fondasi jiwa makhluk hidup lain untuk memperkuat diri sendiri secara instan." Tubuhnya menggigil, tapi bukan karena takut, melainkan karena godaan kekuatan yang begitu besar.

Ia ingat Wang Lei. Ia ingat tawa Wang Lei. Ia ingat tiga tahun penindasan.

Tekadnya mengeras. Ia tidak akan meminta kekuatan, ia akan mencurinya.

Lin Kai keluar dari Perpustakaan. Ia menuju Hutan Spiritual tempat hewan buas tingkat rendah bersembunyi. Tujuannya adalah seekor Rubah Ekor Abu Tingkat Pertama, hewan yang paling lemah dan paling lambat di area itu.

Menemukan Rubah itu tidak sulit. Saat Rubah Ekor Abu itu sibuk mengunyah akar spiritual, Lin Kai mengaktifkan Sutra Neraka.

Jejak energi hitam pekat muncul dari telapak tangannya, menembus udara dingin dan menancap di dada Rubah tersebut. Rubah Ekor Abu bahkan tidak sempat melolong. Tubuhnya langsung mengering, menjadi tumpukan kulit dan tulang dalam sekejap, sementara energi spiritual murni seperti arus sungai yang deras mengalir masuk ke dalam tubuh Lin Kai.

Boom!

Lin Kai merasakan simpul Qi yang beku di Lautan Qi-nya pecah. Energi itu berputar liar, memanaskan setiap meridian dan mengisi kekosongan yang ia rasakan selama ini.

“Ini... ini adalah Penguatan Yayasan Tingkat Tiga? Hanya dari seekor rubah lemah?” Lin Kai terengah-engah, merasakan kekuatan yang belum pernah ia bayangkan. Rasa sakitnya minimal, sementara sensasi kekuasaannya maksimal. Ia menyentuh dada, merasakan inti spiritualnya berdenyut dengan kehidupan yang baru dan dipinjam.

Tiba-tiba, sebuah suara renyah memecah keheningan di belakangnya.

“Wah, lihat siapa ini. Si pecundang Lin Kai. Kenapa kau bersembunyi di sini, takut menghadapi kenyataan bahwa kau akan dikeluarkan besok?”

Itu Wang Lei, bersama dua pengikutnya, mereka datang dengan ekspresi superioritas yang menjijikkan. Wang Lei melirik bangkai Rubah Ekor Abu yang mengering.

“Apa-apaan ini? Kau membunuh Rubah dengan gaya konyol seperti itu? Apa kau sedang berlatih seni bela diri yang buruk?” ejek Wang Lei sambil tertawa terbahak-bahak.

Lin Kai menatap Wang Lei. Ia melihat Qi tingkat keenam yang stabil dan sombong itu, dan dalam pikirannya, angka-angka kekuasaan berputar liar. {Jika seekor rubah memberiku Tingkat Tiga, lalu Wang Lei ini? Setidaknya Tingkat Keenam murni. Itu akan membuatku melewati Tingkat Pengumpulan Qi! Aku tidak akan pernah ditindas lagi. Tidak akan pernah!}

Wajah Lin Kai yang biasanya pucat kini dihiasi seringai dingin yang belum pernah ia tunjukkan. Ini adalah seringai kekejaman yang lahir dari keputusasaan.

“Wang Lei, sudah lama aku ingin berterima kasih padamu,” kata Lin Kai, suaranya kini tidak lagi bergetar, tapi terdengar tenang dan dingin. “Terima kasih karena telah mendorongku sejauh ini.”

Wang Lei mengernyit. “Berterima kasih? Kau gila, Lin Kai?”

Sebelum Wang Lei sempat bereaksi, Lin Kai sudah bergerak. Energi hitam muncul, jauh lebih tebal dan lebih intens dari sebelumnya, kali ini menuju manusia hidup. Lin Kai mengaktifkan Sutra Neraka Penyerapan Astral pada sasaran terbesarnya.

“Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku, Dasar Idiot! Ini teknik apa... AAAAAAAGH!” Wang Lei menjerit, suaranya penuh kengerian yang menggema.

Lin Kai merasakan Qi-nya meledak. Dia menyerapnya. Dia mengambilnya. Kekuatan Wang Lei mengalir deras, merobek fondasi spiritual Wang Lei dan menyatukannya dengan tubuh Lin Kai. Wang Lei merosot ke tanah, matanya terbelalak, sementara inti kultivasinya disedot kering dan menjadi sumber daya bagi Lin Kai.

Dua pengikut Wang Lei berdiri membeku, tidak percaya dengan adegan yang mereka saksikan. Lin Kai memejamkan mata, memproses semua Qi yang baru didapatnya. Ketika ia membuka mata lagi, di dalamnya tidak ada lagi kepengecutan, hanya ada haus kekuasaan yang baru.

Ia telah mencapai Tahap Pengumpulan Qi Tingkat Tujuh, melampaui Wang Lei hanya dalam beberapa napas. Lin Kai menoleh ke arah dua pengikut yang pucat pasi itu.

“Kalian berdua,” bisik Lin Kai, melangkah maju dengan aura yang mengancam. “Kalian juga murid tahun kedua, kan? Fondasi kalian pasti cukup manis untuk penguatan tahap pertamaku ini.”

Mereka berdua mulai mundur ketakutan, tetapi langkah Lin Kai jauh lebih cepat. Mereka berteriak, tapi itu hanyalah musik yang merdu bagi Sutra Neraka Penyerapan Astral.

////////////

Lin Kai berdiri di tengah tiga tumpukan abu dan merasakan kehangatan yang asing. Kekuatan itu nyata, bergejolak di dalam Lautan Qi-nya, memutar siklus kultivasi yang selama ini terasa buntu.

{Tingkat Tujuh. Tujuh! Aku menghabiskan tiga tahun untuk Penguatan Yayasan yang gagal, dan aku mencapainya dalam waktu kurang dari satu jam. Ini adalah jalan yang benar. Ini adalah takdirku.}

Ada rasa mual yang samar, bukan dari teknik itu sendiri, tapi dari kesadaran bahwa ia baru saja mengambil nyawa, menghapus tiga eksistensi seolah mereka hanya pil spiritual. Namun, rasa jijik itu dengan cepat dibungkam oleh sensasi kekuasaan yang manis dan memabukkan.

Lin Kai memandangi sisa abu Wang Lei, menyeringai. "Wang Lei, kau memberiku kekuatan. Dan sekarang, Sekte Giok Sunyi tidak akan lagi menertawaiku. Aku akan berterima kasih dengan menjaga rahasia ini, selamanya."

Ia menggunakan sedikit Energi Spiritualnya untuk menciptakan hembusan angin yang kuat, menerbangkan semua sisa-sisa jasad itu ke lembah di bawah. Tidak ada sisa, tidak ada darah. Teknik Neraka Penyerapan Astral telah membersihkan jejaknya dengan sempurna.

Lin Kai kemudian merapikan pakaiannya, memaksa wajahnya kembali ke ekspresi kusam dan sedikit ketakutan yang biasa ia tunjukkan. Ia harus menjadi Lin Kai yang bodoh dan tidak berguna, yang seharusnya diusir besok.

Saat Lin Kai bergegas kembali menuju jalur utama Sekte, ia berpapasan dengan seorang wanita anggun yang mengenakan jubah putih salju. Itu adalah Suster Senior Mei Li, murid pribadi Tetua Agung dan seorang jenius kultivasi yang dikabarkan berada di Ambang Formasi Inti.

Mei Li menghentikan langkahnya, menatap Lin Kai dengan mata yang tenang dan sedikit heran.

“Lin Kai,” panggil Mei Li. Suaranya selembut angin, namun memiliki otoritas yang tak terbantahkan. “Apa yang kau lakukan di Hutan Spiritual? Wang Lei dan dua pengikutnya seharusnya berada di sini untuk pelatihan rutin. Apakah kau melihat mereka?”

Lin Kai merasakan jantungnya mencelos, tetapi wajahnya tetap tenang, berkat kendali Qi baru di tubuhnya. {Wang Lei sudah dicari. Mereka menyadari ketidakhadirannya begitu cepat. Aku harus berhati-hati.}

“Suster Senior Mei Li,” Lin Kai membungkuk dalam-dalam, dengan sedikit getaran yang disengaja dalam suaranya untuk mendukung persona pecundangnya. “Saya... saya baru saja kembali dari Perpustakaan, mencari manual dasar untuk persiapan ujian besok. Saya tidak melihat Suster Wang Lei atau yang lain. Mungkin mereka sudah pergi lebih dulu menuju Aula Disiplin?”

Mei Li menyipitkan mata sedikit, aura spiritualnya seperti kabut tipis yang menyelubungi Lin Kai. Ia tidak mencoba menindas, tapi hanya mengamati.

“Perpustakaan, ya. Aneh. Biasanya Wang Lei tidak pernah melewatkan pelatihan siang. Baiklah, kau boleh pergi, Lin Kai. Jangan berkeliaran. Ujian besok sangat penting.” Mei Li berkata dan kemudian melangkah melewati Lin Kai, berjalan menuju area Hutan Spiritual tempat Lin Kai baru saja melakukan kejahatan terbesarnya.

Lin Kai berbalik, menatap punggung Mei Li. Ia tahu, dengan tingkat kultivasi Mei Li, ia mungkin bisa merasakan residu Energi Spiritual yang tersisa di udara.

{Dia tidak tahu. Dia tidak tahu aku telah melangkah di atas mayat menuju puncak. Tapi dia pasti akan segera mencurigai sesuatu. Wang Lei adalah murid inti, kehilangannya akan mengguncang sekte.}

Lin Kai melanjutkan langkahnya, setiap langkah kini terasa lebih ringan dan lebih kuat. Ia telah lolos dari pemeriksaan pertama. Tapi ia tahu, ini hanyalah awal dari permainannya di mana ia harus terus menjadi serigala berbulu domba.

Ia harus segera mencari mangsa berikutnya, bukan hanya untuk memperkuat kultivasinya, tetapi juga untuk menstabilkan Qi milik Wang Lei yang diserapnya agar tidak terdeteksi oleh para Tetua. Ia butuh lebih banyak korban.

1
Nanik S
Katanya mengerikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!