NovelToon NovelToon
Istri Hasil Taruhan

Istri Hasil Taruhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan di Kantor / Pernikahan Kilat / Cerai / CEO / Playboy
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arandiah

Kanaya terkejut saat bosnya yang terkenal playboy kelas kakap tiba-tiba mengajaknya menikah. Padahal ia hanya seorang office girl dan mereka tak pernah bertatap muka sebelumnya. Apa alasan pria itu menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arandiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali sekamar

"Iya, Mas? Kenapa Kamu memanggilku, aku belum menyelesaikan pekerjaanku di belakang." ucap Dania dengan begitu santainya, tetapi justru itu semakin membuat Arjuna merasa marah.

Entah kenapa, tetapi Arjuna memang selalu melampiaskan semua kemarahan ini kepada gadis itu. Ia selalu menganggap Dania pantas dan layak untuk menerima semua kemarahan yang memang butuh untuk dilampiaskan ini, padahal ia tahu jelas bukan Dania yang membuatnya menjadi marah dan tersinggung.

Tetapi gadis itu selalu menjadi sasaran yang paling empuk untuk Arjuna melampiaskan segala kemarahan dan kekecewaan yang ada di dalam hatinya ini.

"Sudahi semua pekerjaanmu dan segera pindahkan barang-barangmu ke kamarku, malam ini kamu tidur di sana dan masukkan semua barang mu ke kamar itu juga. Ingat, jangan sampai ada satupun yang tertinggal di kamar sebelah!"

"Tapi kenapa, bukankah kamu—"

"Aku bilang pindahkan ya pindahkan, kamu mengerti bahasa manusia, kan?!" bentak Arjuna dengan penuh amarah, bahkan kedua bola matanya pun kini menatap dengan sangat tajam kepada Dania. Menunjukkan betapa diri ini merasa begitu marah hanya dengan jawaban sepele dari mulutnya itu, jawaban yang jika dipikir ulang maka tidak mengandung kesalahan sedikitpun sebab dia hanya bertanya dan menanyakan apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.

"Ah, b-baiklah ... Kalau begitu aku akan segera membereskan semua barang-barangku ke kamarmu," jawab Dania dengan tingkah gugupnya, saking gugupnya dia menjawab bentakan itu dan berusaha terlihat baik-baik saja, Dania bahkan sampai berjalan dengan terburu-buru untuk berbalik dan berjalan menuju ke dalam kamar yang ditempati olehnya sendiri.

Melalui ekor mata, Arjuna hanya melihat bagaimana gadis itu berjalan bolak balik ke dalam kamarnya dan ke dalam kamar Arjuna sambil membawa beberapa barang-barang yang ia yakin sudah ditata di dalam kamar Dania dengan rapi.

Arjuna juga lihat gadis itu sepertinya sangat kelelahan, tapi biarlah, untuk apa dia peduli?!

Jika saja bukan karena taruhan konyol itu, Arjuna juga tidak sudi menyuruhnya untuk pindah dan tidur satu kamar dengannya, benar-benar gadis yang menyusahkan!

Entah sudah berapa jam Arjuna duduk di atas kursi sofa ruang tamu sambil memainkan ponsel, ia hanya tahu dan tersadar ketika menyadari suasana di sekelilingnya terasa begitu sunyi dan sepi, hanya ada suara hewan malam yang terdengar dari luar rumah ini.

Ke mana Dania?

Apa dia sudah selesai membereskan barang-barangnya dan memindahkannya ke dalam kamar Arjuna?

Tetapi jika sudah kenapa dia tidak mengatakannya kepada Arjuna dan memanggilnya untuk tidur?

Dasar gadis kurang ajar, berani sekali dia melakukan itu kepadanya. Bukankah dia tahu kalau besok Arjuna harus pergi bekerja ke kantor, kenapa malah bertindak sesukanya di sini?

Apa dia merasa tinggi hati setelah Arjuna menyuruhnya untuk tidur dan menaruh barang-barangnya di dalam kamarnya, dasar!

Dengan segera Arjuna bangkit berdiri dari posisi duduknya, berjalan dengan perlahan menuju ke dalam kamarnya di lantai dua rumah ini. Sampai di dalam kamar, ia melihat seseorang yang sedang terlelap di atas ranjangnya dengan begitu pulasnya.

Ya, dia adalah Dania! Sosok yang sejak tadi membuatnya merasa kesal dan marah dalam waktu bersamaan.

"Ck, rupanya dia sudah tidur duluan! Berani sekali dia menggunakan kasurku seperti itu, menguasai hampir seluruh bagian dari kasur yang terpasang di atas ranjang itu."

Selain melihat Dania yang sedang terbaring lelap di atas ranjang, Arjuna juga melihat beberapa barang yang masih berserakan dan belum sepenuhnya tertata rapi di tempatnya. Setelah menggelengkan kepala, tanpa perasaan sama sekali Arjuna menyingkirkan tubuh Dania yang terlentang di sebagian kasurnya untuk menepi, setelahnya barulah ia merebahkan diri di atas ranjang tepat di samping Dania yang sudah lebih dulu terlelap.

Sengaja memposisikan diri membelakangi Dania karena Arjuna tidak ingin berhadapan dengan dia, rasanya begitu muak saja melihat wajahnya yang terlihat sok polos itu di depannya.

Jika bukan karena pesan itu, Arjuna juga pasti tidak akan mau menyuruhnya untuk masuk ke dalam kamar ini. Lihat saja, besok setelah ia bertemu mereka, ia akan segera menyuruhnya pindah ke kamar sebelah lagi, biarkan saja dia capek sendiri bolak balik naik dan turun atas bawah untuk memindahkan barang-barang itu. Arjuna benar-benar tidak peduli dengannya.

Pagi harinya, Arjuna menemukan seluruh ruangan di dalam kamar ini terlihat sudah rapi, barang-barang Dania yang semalam masih terlihat berantakan pun sudah tertata dengan rapi di tempat yang seharusnya. Sedangkan Dania sendiri terlihat sedang berjalan masuk ke dalam kamar sambil tersenyum, penampilannya juga sudah terlihat berbeda dan dia sudah mengenakan seragam kantor, tanda bahwa dirinya sudah siap untuk berangkat bekerja.

"Mas, bangunlah! Aku sudah memasakkan sarapan untukmu, nanti makanlah dulu sebelum berangkat ke kantor ... Hari ini aku berangkat lebih awal ke kantor, ada sesuatu yang harus aku kerjakan lebih dulu. Lagi pula kemarin juga aku sudah izin dan tidak berangkat, aku merasa tidak enak dengan teman-temanku jika aku tetap berangkat seperti biasa dan tidak melakukan pekerjaan lebih awal," ucap Dania dengan kepala menunduk di depan Arjuna, sementara itu Arjuna sendiri hanya diam dan memandanginya dengan datar, lalu setelahnya mengangguk dan berdehem pelan untuk membalas perkataannya.

Sesaat setelahnya Arjuna melihat Dania yang tersenyum simpul di depannya sambil beranjak mengambil tas selempang miliknya yang memang biasa dia gunakan untuk membawa beberapa barang-barang miliknya ke kantor, kemudian setelahnya segera pergi dari dalam kamar.

Arjuna sendiri mengendikkan bahunya dengan acuh ketika melihat Dania yang sudah berjalan pergi menjauh darinya, tanpa berniat mengantarnya ke luar dari rumah atau mengajaknya untuk pergi bersamanya ke kantor nanti saja.

Memangnya bagaimana bisa Arjuna pergi dengan seseorang yang sangat tidak ia inginkan?

Yang benar saja?!

Kemarin pun ia terpaksa untuk pergi bersama dia ke kantor karena permintaan dan desakan dari mama, jika saja bukan mama yang meminta, Arjuna pasti tidak akan pernah melakukan semua itu.

Bahkan membayangkannya di dalam mimpi pun rasanya enggan, Arjuna bersumpah akan menganggap itu sebagai mimpi buruk jika benar-benar terjadi.

Selesai membersihkan diri dan memakai pakaian kerja, kaki Arjuna melangkah turun ke bawah, menuju meja makan dan menemukan seporsi nasi goreng seafood dan beberapa lembar roti selai, ada juga beberapa potong buah segar yang sudah dikupas dan dipotong kecil sehingga ia hanya perlu memakannya saja tanpa perlu mengupasnya sendiri.

Di sampingnya juga ada segelas susu yang sudah tidak lagi hangat, mungkin karena Arjuna yang terlalu lama tidak menyentuhnya sehingga dia menjadi dingin kembali.

Melihat sarapan itu, Arjuna justru berdecak pelan dan tersenyum sinis memandangnya.

Ia baru menyadari kalau sarapan yang disiapkan oleh Dania untuknya ini lebih mirip seperti sebuah sarapan yang disiapkan untuk anak SD, lucu sekali!

Memangnya dia pikir Arjuna masih anak umur segitu hingga dia menyiapkan semuanya selengkap ini?

1
Amelia Kesya
hadir thor,filingku mengatakan klu dua temannya juna ingin menghancurkannya melalui taruhan sialan itu.
Arandiah: hmm bisa jadi 😄
total 1 replies
partini
OMG gila kamu Jun anak sendiri loh jadi taruhan ,,kemenangmu awal kehancuran mu Jun
biar stres semoga Naya pergi jauh ke kampung biar tambah edan
partini
lah kan. nya dah bilang ga pakai pengaman aduh tuan Juna ini
Arandiah: udah kebelet 😌
total 1 replies
Apis
dari dan ia ko gant Kanaya thor
Arandiah: lupa ka😭
total 1 replies
partini
good story
partini
maksih ya Thor udah mau melanjutkan di sini biarpun Tidak ada reward alias gratis
udah akua hapus dari daftar favorit kemarin
Arandiah: sama-sama kak 💕
total 1 replies
partini
aihhhhh kenapa dari awal nulis disini Thor kalau Endingnya pindah
partini: ohh iya kah ,wah so happy Thankyou Thor 🙏
total 3 replies
partini
yakin bisa berbagi peluh Dengan wanita lain,,Naya menghantui mu loh rasa bersalah mu
Ayu Putri
bagus lah nay,sukur2, lgsung hamil😄😄🤭🤭
Ayu Putri: bisa jadi seneng bahagia dia mba😄😄
total 2 replies
partini
selamat ya jun kamu dah menang taruhannya,,
partini
itu belum seberapa nanti kalau kamu tau cuma buat taruhan
Ayu Putri
aahhhh akhirnya ehem ehem😄😄🤭🤭
Ayu Putri
uuhhuuuyy sebentar LG Naya ehem ehem🤣🤣🤣🤣
partini
bentar lagi kemenangmu jun ,semoga di hari itu jg hari penyesalan mu
partini
dan di saat itu jg kau kehilangan Naya wanita yg sudah masuk di hatimu tanpa kau sadari ,,hemmmmm Naya ihhh gumusnm kenapa kamu ikut gang 1/2 ons
partini
semoga Kanaya tau kalau di itu cuma baut taruhan saja,di kala hadiah taruhannya udah dapat kamu pergi dengan hati lega nay,cukup selembar surat perpisahan untuk suamimu EGEB mu itu
partini
bisa menari nari terus tuh bayangkan body sexsoy istri nya
Ayu Putri
udh bagus Dania sempetin bikinin sarapan buat km loh arjuna
partini
sekarang benci nanti bucin kalau orang dah pergi ,, upgrade Thor jangan terlalu polos ini terlalu polos Ampe mendekati OON 😂
Arandiah: siap kak 😄
total 1 replies
partini
hemmm Casanova toh,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!