NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Duda
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ham_sya

Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 GBSDM

Hazel Sudah bertemu dengan Lyra, sekarang dia sedang duduk di sofa bersama Lyra yang kebetulan tidak pergi kemanapun hari ini. Karena memang dia sudah memiliki janji dengan Hazel.

"Tinggal dulu ya, Kak! sampai makan siang!" minta Lyra. Dia ingin mengenalkan Hazel dengan sang Kakak. 

"Maaf ya, bukannya menolak, hanya saja aku masih memiliki pekerjaan," Hazel menjawab dengan nada ramah dan sungkan.

"Padahal hanya sebentar saja," gumam Lyra, dia ingin Hazel tinggal sebentar hingga waktu makan siang sebab ia ingin sedikit menghabiskan waktu dengan wanita cantik itu.

Hazel benar-benar tidak enak, dia sebenarnya ingin tinggal. Namun, tidak bisa sebab dia masih ada beberapa pekerjaan di toko.

Akhirnya Lyra tidak bisa mencegah kepergian Hazel, wanita cantik itu hanya bisa menatap kepergian Hazel dengan helaan napas berat.

"Ra." panggil Gania, dia menyentuh pundak Lyra.

"Heem, ada apa, Mom?" tanya Lyra.

"Mana tamunya? Apa sudah pulang?" tanya Gania, dia tadi baru saja dari taman sebab ada beberapa bunga yang membutuhkan perawatan ekstra.

"Sudah pulang, Mom, Mommy kemana aja sih? Padahal aku mau kenalin sama Kak Hazel," tanya Lyra, dia mengerucutkan bibirnya sebab sang Mommy malah tak keluar untuk menemui Hazel.

Gania yang melihat itu hanya bisa tersenyum lucu,"Sudah, maafkan Mommy, ya!" bujuk Gania, Lyra mengangguk  dan akhirnya keduanya memutuskan untuk kembali masuk ke dalam rumah demi menyiapkan acara party yang akan di adakan sore ini bersama teman-teman Lyra.

Hazel sedang dalam perjalanan, dia melewati rumah sakit dan memutuskan untuk berhenti sebentar sebab akan cek kesehatan, hanya saja ponsel di dalam tasnya menghentikan Hazel untuk keluar dari mobil.

Sekarang ini baru saja pukul setengah dua belas siang, ternyata dia terlalu keasyikan mengobrol bersama Lyra hingga lupa waktu.

"Iya, Din, ada apa?" tanya Hazel.

"Kak, ada pria yang datang ketoko dan mau bertemu sama Kakak!" Dina di sebrang sana terdengar panik. Dia adalah satu-satunya pekerja Hazel.

"Siapa?" Hazel menaikan sebelah alisnya sebab dia ingat hari ini tidak ada janji dengan siapapun.

"Tidak tahu, dia tampan dan sangat gagah, dan sepertinya bukan orang biasa." 

Hazel makin penasaran dan akhirnya wanita itu memutuskan untuk putar balik dan kembali ke kedai, dia akan periksa nanti saja."Din, aku akan kembali, minta orang itu untuk tunggu sebentar!" setelah itu panggilan berakhir tanpa menunggu jawaban dari Dina.

Hazel memacu mobilnya dengan kecepatan sedang, sebab hari ini jalanan terlihat ramai karena sekarang adalah jam makan siang.

Hazel memikirkan tentang pria yang datang dan ingin bertemu dengannya itu, wanita itu benar-benar penasaran sebab dia tidak kenal dengan pria manapun selain Jack yang menyebalkan itu.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang, sebab jarak rumah sakit ke kedai miliknya cukup jauh.

Hazel memarkirkan mobilnya di parkiran khusus miliknya, wanita cantik dengan rambut drak brown yang panjang bergelombang itu menutup pintu mobil.

"Siang, Kak!" Dina yang sedang mengelap meja terdengar menyapa.

"Siang, mana tamunya, Din?" tanya Hazel. Dia melihat sekeliling dan tak menemukan siapapun selain pengunjung perempuan itu juga hanya dua orang.

"Di ruang tunggu, Kak," Dina menjawab dengan nada sopan. Dia menunjuk ke arah pintu ruang tunggu di sudut yang tak jauh dari tempat mereka sekarang berdiri.

Hening.

Hazel tidak mengatakan apapun, dan terjadi keheningan sebentar sebelum akhirnya Hazel memutuskan untuk langsung menuju ruang tunggu.

"Din," panggil Hazel.

"Iya, Kak, ada apa?"

"Tolong bungkus Pizza untuk di kirim ke perusahaan ini!" Hazel memberikan alamat perusahaan yang memesan Pizza melalui Aplikasi dan nanti akan ada kurir pengantar makanan yang mengambil pesanan itu. 

Dina melihat alamat itu, dia langsung mengangguk pelan sebagai jawaban.

Hazel meninggalkan Dina dia berjalan menuju ruang tunggu dengan perasaan yang semakin mendebarkan, entah kenapa jantungnya berdetak cepat, sebab ia memikirkan orang yang datang bertamu hari ini.

"Siapa ya dia?" gumam Hazel. perasaan agak takut jika itu adalah Jack.

Sebelum membuka ruang tunggu, Hazel menghela napas pelan, dia meremat pelan ujung bajunya dengan pelan guna menetralkan degup jantung yang semakin menggila.

Hazel membuang kasar helaan napas itu, dan dia menggenggam knop pintu dan mendorong pelan pintu itu, Hazel masuk dan saat dia berdiri di ambang pintu Hazel melihat dua orang pria yang duduk saling memunggunginya itu.

Langkah Hazel pelan dan teratur, Hell's itu menggema dan beradu pelan dengan lantai keramik lantai ruangannya."Maaf, anda siapa? Dan ada perlu apa?" Hazel bertanya sebab ia benar-benar penasaran. 

Saat Keduanya berbalik, wajahnya pucat pasi dengan mata mendelik tak percaya dengan apa yang ia lihat hari ini.

DEGH! 

"Tuan Rexton?" panggil Hazel pelan dan nyaris seperti bisikan di tengan malam.

Rexton hanya tersenyum tipis. Namun, senyuman itu mengandung banyak makna dan tak semua orang tahu arti senyuman yang di tampilkan oleh Rexton Silas si duda tampan pemilik segalanya.

Hazel menelan ludah kasar, rasanya tenggorokannya kering dan ludah yang ia telan terasa pahit, karena melihat kedatangan Rexton yang mendadak. Dia takut pria itu akan meminta lagi uangnya karena tak puas dengan kejadian malam itu. karena Hazel mengerti dia tak sepandai perempuan malam yang bekerja di Club itu.

'Untuk apa ya Tuan Rexton kemari? wajahnya benar-benar menyeramkan!' batin Hazel dengan tubuh bergidik ngeri.

1
Alona Luna
jangan-jangan restoran yang sama yang di pesan mamanya rexton🤔
Alona Luna
salah nama ya thor.? 🤔
Alona Luna: sama-sama kak thor😊
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!