NovelToon NovelToon
Krono-pencuri

Krono-pencuri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Obsesi / Mengubah Takdir / Penyelamat / Tamat
Popularitas:438
Nilai: 5
Nama Author: Yoga Ards

Di masa depan distopia bernama Neo-Arcadia, ingatan adalah komoditas. Orang miskin menjual ingatan bahagia mereka untuk bertahan hidup, sementara elite membelinya untuk menikmati pengalaman yang tidak pernah mereka miliki. Elara, seorang remaja yatim piatu, menemukan dirinya memiliki kemampuan langka dan berbahaya: dia dapat mencuri, memindahkan, dan bahkan menghapus ingatan hanya dengan sentuhan kulit. Ketika kemampuan ini menarik perhatian Aether Corp, konglomerat yang mengendalikan pasar ingatan global, Elara harus melakukan perjalanan berbahaya melintasi realitas paralel untuk menemukan asal-usul kekuatannya—sebelum Aether Corp mencuri ingatan terakhirnya: ingatan tentang keluarganya yang hilang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoga Ards, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : simbol teleportasi dan kebenaran yang kabur

Kael dan Elara kini berada di tengah ruang gema Konservatorium Bisu yang kosong. Maestro Viridian telah menghilang, kemungkinan untuk menyembunyikan dirinya dari deteksi Satelit Memori Neva yang semakin mendekat.

Elara membuka buku catatan tua yang diberikan Viridian—buku yang dipenuhi sketsa simbol-simbol code alih-alih kata-kata. Halaman yang ia cari diberi judul: Pergeseran Jarak (Transposition).

Simbol itu rumit, membutuhkan gabungan dari empat simbol dasar: Pemusatan (Lingkaran Sempurna), Kecepatan (Garis Bergelombang), Tujuan (Segitiga Terbalik), dan Jangkar Percaya (Segi Empat Kael).

"Ini bukan hanya gambar, ini adalah code emosional," bisik Elara, menelusuri simbol-simbol itu dengan jarinya yang telanjang. "Saya harus memproyeksikan seluruh emosi di dalamnya, atau kita akan berakhir di tengah samudra."

Kael mengeluarkan Neuro-Glove Elara. "Kau tidak akan menyentuh apa pun. Hanya udara."

"Tidak, Kael," Elara menggeleng. "Viridian melatihku untuk ini. Sentuhan tidak hanya mencuri atau menyuntikkan. Sentuhan adalah sarana untuk menstabilkan proyeksi. Kita butuh media. Sesuatu yang bisa menampung Simbol itu sebelum dilepaskan."

Elara melihat sekeliling. Di lantai ada sepotong kecil kaca yang jatuh dari jendela yang pecah—sebuah fragmen dari kubah Konservatorium.

"Ini. Kaca adalah media yang sempurna. Itu netral. Tidak memiliki ingatan yang kuat," kata Elara.

Dia meletakkan kaca kecil itu di telapak tangannya.

Di luar Konservatorium, Satelit Memori Neva yang berbentuk piringan besar terlihat di langit, memancarkan pulsa energi psionik yang kuat.

"Dia mendeteksi drone yang membisu," kata Kael, memantau melalui alat pemindainya. "Dia tidak bisa melihat kita, tapi dia tahu kita ada di sini. Kita harus pergi, Elara. Sekarang!"

Elara menganggup. Dia menutup mata dan memanggil ingatan ibunya—fondasi Percaya. Dia kemudian memanggil ingatan tentang Menara Observasi yang Hilang—Tujuan mereka—yang telah ditanamkan Viridian ke dalam pikirannya.

Dia melepaskan Neuro-Glove-nya, dan dengan hati-hati menyentuh kaca di telapak tangannya.

Kronometri-nya menyala. Cahaya keemasan dan neon biru mulai menyelimuti tangan dan fragmen kaca itu.

Elara memfokuskan empat emosi menjadi satu Simbol:

 * Pemusatan: Konsentrasi total pada code Viridian.

 * Kecepatan: Rasa mendesak untuk melarikan diri dari Neva.

 * Tujuan: Visualisasi jelas tentang Menara yang Hilang.

 * Jangkar Percaya: Rasa aman yang ia dapat dari Kael.

Pada fragmen kaca, Simbol Teleportasi yang rumit itu terwujud. Itu bukan hanya code dua dimensi, tetapi struktur cahaya tiga dimensi yang berputar.

"Aku memproyeksikannya, Kael! Pegang aku!" seru Elara.

Kael meraih lengan Elara.

PZIIIING!

Semua udara di Konservatorium Bisu tersedot masuk ke dalam Simbol Teleportasi. Cahaya itu meledak, bukan dengan suara keras, melainkan dengan dislokasi yang menyakitkan.

Sensasi yang dirasakan Elara adalah terurai dan dirangkai kembali secara instan.

Saat berikutnya, mereka berdiri di tempat yang baru.

Mereka berada di puncak Menara Observasi yang Hilang.

Menara itu, tidak seperti Neo-Arcadia, adalah bangunan bata dan baja yang runtuh, yang dulunya merupakan stasiun pemantau cuaca. Menara itu berdiri sendiri di atas dataran tinggi, dikelilingi oleh lapisan awan tebal di bawahnya.

Udara di sini dingin dan tipis. Mereka berhasil.

Kael jatuh ke lututnya, bernapas tersengal-sengal. "Kita... berhasil. Itu... seperti memindahkan semua ingatan kita dalam satu hentakan."

"Itu adalah memindahkan ingatan kita," kata Elara, melihat kaca kecil di tangannya yang kini telah berubah menjadi debu data. "Tubuh kita hanyalah manifestasi dari ingatan kita. Teleportasi adalah menipu realitas untuk merangkai kembali ingatan kita di tempat yang berbeda."

"Itu filosofis dan gila. Aku suka itu," kata Kael, tersenyum lemah.

Elara berjalan ke pagar yang rusak. Di bawah mereka, lapisan awan tampak tebal dan tak terbatas. Di kejauhan, di atas awan, terlihat siluet samar: Neo-Arcadia yang berkilauan.

Menara itu kosong dan berangin, tetapi Elara merasakan sesuatu yang berbeda. Ada noise memori, tetapi sangat kabur, seperti siaran yang terdistorsi.

Elara membuka buku Viridian. Di halaman yang ditujukan untuk Titik Tiga, ada satu simbol lagi: Simbol Penyembunyi (The Veil).

"Ini adalah orang yang sangat berhati-hati," bisik Kael, memeriksa sekeliling.

"Bukan orang. Noise ini sangat tua, Kael. Seperti ingatan masa kecil Neo-Arcadia," kata Elara.

Tiba-tiba, suara statis yang keras terdengar dari speaker tua yang rusak di puncak menara.

"Selamat datang. Transposition 76% akurat. Sedikit terlalu banyak Kecepatan dalam proyeksi. Kau adalah Elara. Kami sudah menunggumu."

Di ambang pintu tangga yang gelap, muncul seorang pria tua. Dia tidak memakai jubah hacker seperti Tira atau sutra seperti Viridian. Dia memakai seragam pekerja yang sudah usang, penuh noda oli dan debu, dengan wajah yang lelah dan penuh kerutan.

"Aku adalah Juru Kunci," kata pria tua itu, suaranya parau. "Aku menjaga perbatasan ini. Dan aku adalah Titik Tiga. Aku adalah orang yang akan memberitahumu kebenaran terakhir tentang Aether Corp."

Elara mendekatinya. "Anda adalah sekutu ibu saya?"

"Aku adalah orang yang membantu ibumu menyembunyikanmu. Aku adalah mantan Kepala Insinyur Proyek Chronos. Namaku Silas."

Silas menyuruh mereka duduk di ruangan control yang rusak. Dia menyalakan hologram usang yang berputar perlahan. Itu adalah peta Neo-Arcadia, tapi dengan fitur yang aneh: seluruh Distrik Bawah dan Sektor Tua tampak kosong.

"Kebenaran yang Neva sembunyikan dari semua orang, termasuk ibumu, Elara, adalah ini: The Echoes adalah sumber daya, tetapi juga bencana," kata Silas.

"Maksud Anda?" tanya Elara.

"Neva tidak hanya mencuri data ibumu. Dia merancang ulang sistemnya. Neuro-Link yang dia jual ke seluruh Neo-Arcadia—akses instan ke data, ke ingatan yang menyenangkan—semuanya adalah alat pemanen," jelas Silas, matanya redup.

"Pemanen ingatan?" Kael bertanya.

"Ya. Setiap kali seseorang di Neo-Arcadia menggunakan Neuro-Link, Neva tidak hanya mendapatkan data. Dia mendapatkan energi mental. Dia menguras ingatan yang tidak penting dari pikiran orang-orang untuk memberi makan Krono-Cipta di Reruntuhan."

Elara terkejut. "Dia mencuri memori kecil setiap orang? Untuk apa?"

"Untuk menciptakan Manifestasi Ingatan terbesar yang pernah ada. Ibuku hanya menggunakan ingatan untuk stabilitas dimensional. Neva menggunakannya untuk menciptakan pasukan," kata Silas.

Silas menekan sebuah tombol. Hologram itu berubah, menunjukkan ribuan bayangan Spectra yang bergerak, kini tampak lebih padat dan menyerupai manusia—pasukan ingatan Neva.

"Dia tidak menyerang secara fisik, dia akan menyerang dengan ingatan kolektif yang dicuri. Dia akan menenggelamkan Neo-Arcadia dalam ilusi yang diciptakan dari ketakutan massal. Dan dia butuh satu hal terakhir untuk membuatnya permanen: ingatanmu yang utuh—ingatan yang kau pulihkan dari Nexus."

"Ingatan saya adalah kuncinya," bisik Elara.

"Ya. Ibuku menanamkan padamu ingatan tentang Simbol Harmoni—kekuatan untuk menyatukan dan menstabilkan The Echoes. Neva ingin itu untuk menstabilkan pasukannya. Kau adalah satu-satunya yang memiliki code untuk melawan kekuatan ilusi massal miliknya."

Silas berdiri. "Aku akan memberi kalian satu hal lagi. Di bawah menara ini, ada sumber daya yang kau butuhkan untuk pertempuran terakhir. Tapi aku tidak bisa memberikannya padamu. Kau harus mengambilnya."

Silas membuka sebuah pintu kecil di lantai. Di bawahnya, ada tangga sempit yang mengarah ke kegelapan.

"Ini adalah uji coba terakhirmu, Elara. Kau harus memasuki Ruang Kebenaran Kabur. Di sana, ingatan yang kusesap dari Neuro-Sensor lama akan menyerangmu. Jika kau berhasil, kau akan mendapatkan Senjata Simbol—alat yang dirancang ibumu untuk melumpuhkan Krono-Cipta."

"Dan jika gagal?" tanya Elara.

Silas menatapnya dengan lelah. "Kau akan terjebak dalam ingatan yang kau lawan selama ini. Dan Neva akan mendapatkan kunci yang dia inginkan. Tidak ada jalan kembali dari sana."

1
Maximilian Jenius
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Vanne Mcguire
Ngelongo gila!
Nurqaireen Zayani
Tidak sabar untuk kelanjutannya.
Titi
seruu bngt aslii serius ga boong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!