Dewi tidak pernah menyangka, laki-laki yang duluh sangat dia cintai kini kembali kedalam hidupnya sebagai suami sahabatnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pura-pura tidak saling mengenal
Keesokan harinya seperti biasa tasya dijemput raka ke kantor. Sesampainya di kantor raka dan tasya ke ruangan masing-masing. Sesampainya di ruangannya tasya mendapati dewi yang sudah masih kerja.
“ selamat pagi, rajin banget sih bu, tanya tasya.” Hei pagi harus dong hahahha, jawab dewi. Mereka pun mulai kerja . Setelah jam istrahat tasya dan dewi ke kantin untuk makan bersama.
Saat dewi dan tasya lagi makan bersama tiba-tiba raka pun ke kantin niatnya untuk makan namun dia tidak tau kalau tunangannya lagi makan dengan dewi.
“ sayang ayo duduk sini , panggil tasya ke raka”. raka pun melihat ke arah tasya dan dewi, dan mau tidak mau raka mengikuti ajakan tasya.
Dewi yang mendengarnya pun langsung tidak tenang namun tidak mungkin dia mau pergi dari kantin, pasti tasya akan bertanya-tanya ke dewi dan akhirnya dewi memilih untuk tetap duduk.
“ Sayang kenalin, ini sahabat aku yang aku ceritain kemarin-kemarin namanya dewi, wi kenalin ini tunanganku namanga raka, kalian baru ketemu kan dan belum sempat kenalan karna kemarin dewi pulangnya cepat waktu kamu lamar aku, ucap tasya.
“ halo gw raka, ucap raka dengan mengulurkan tangannya dan berpura-pura belum mengenal dewi.
Dewi pun demikian menyambut tangan raka dan memperkenalkan dirinya” hal pak kenalin saya dewi, sahabatnya tasya, maaf kemarin di acara ulang tahun tasya saya pulang cepat karna lagi ada acara keluarga mendadak”, ucap dewi.
“ its oke, jawab raka dengan dingin.
“Sayang mau makan apa,,? Tanya tasya ke raka.” Pesanin yang kayak kamu makan aja, jawab raka.
Tasya pun pergi untul mengambilkan makanan untuk raka. Raka dan dewi tinggal berdua, namun mereka berdua hanya diam dan benar- benar seperti orang yang baru kenal. Namun dalam hati dewi” apakah raka sudah melupakan saya sampai setelah dia melihat saya dia terlihat biasa saja, atau aku yang terlalu berharap sama dia, benar kata tasya mungkin sekarang waktunya untuk melupakan dia, ucap dewi dalam hati.
Berbeda dengan raka yang gelisah menunggu tasya yang terlalu lama untuk mengambilkan makanannya, akhirnya dia pun menyusul ke tampat tasya.
“E kok kamu kesini sih sayang, tunggu aja di sana sama dewi, ucap tasya. “Kelamaan sayang aku udah keburu lapar”, jawab raka. Setelah mengambil makan mereka berdua pun kembai ke meja tempat dewi duduk.
Tidak lama kemudian dewi selesai makan, dan pamit duluan ke tasya dan raka.
“Tas, gw ke ruangan duluan ya masih ada kerjaan gw yang belum kelar, ucap dewi. “Buru-buru amat wi, tungguin kita la, jawab tasya.
“ gak apa-apa sayang mungkin kerjaan dewi banyak iya kan dewi,,? Tanya raka.” Eh iya pak kerjaan saya banyak saya duluan ya pak, tas kalian lanjutin aja makannya, jawab dewi. “Yaudah dech wi nanti gw nyusul kalau gitu”, jawab tasya.
Dewi pun kembali keruangannya. Sesampainya di ruangannya dewi tidak langsung bekerja melainkan melamun dan berpikir keras, ada apa dengan raka sebenarnya apakah dia benar-benar lupa dengan saya sampai dia tidak jelaskan apa pun ke saya bahkan dia malahan seakan-akan mengusir saya dari kantin, gw harus minta penjelasan ke raka apa sebenarnya yang terjadi, kenapa seakan-akan dia tidak kenal dengan saya, ucap dewi dalam hati”.