Manisnya Cinta Om Duda

Beberapa menit kemudian

" nyonya menantu anda memang cantik, coba lihat kebaya ini sangat pas di tubuhnya " ujar pelayan butik yang membawa Arinda

Postur tubuh Arinda memang sangat proporsional, tinggi langsing dengan bokong yang lebar membuat kebaya yang ia pakai terbentuk sempurna

mata Marco terpana melihat Arinda hingga tak berkedip

mama Desy yang melihat reaksi kagum Marco hanya tersenyum.

" cantik banget kamu sayang, ya ampun... mama ga salah pilih menantu " kata mama Desy

" mama bisa aja " ujar Desy

" coba di koreksi mba, apa masih ada yang kurang nyaman? " tanya pemilik butik yang sebenarnya seorang pria namun agak kemayu.

" aku ga nyaman di bagian depan, kaya nya terlalu sempit " ujar Arinda malu

" ohh... agak sempit di dada ya beb, nanti eike perbaiki ya sebelum di antar ke alamat, sepertinya memang ukuran yey lebih hemm " ujar desainer kemayu itu

perhatian Marco sempat tertuju pada area dada Arinda yang memang cukup padat, namun ia segera mengalihkan sebelum kepergok Arinda

Arinda sedikit malu saat sang desainer memperhatikan area yang harus di perbaiki

" oke, selesai " kata desainer

Lalu Arinda kembali mengganti bajunya di temani pelayan tadi

setelah selesai mama Desy pulang dengan sopir pribadi nya sedangkan Arinda di antar lagi oleh Marco

" ikut ke kantorku sebentar ya, ada yang harus di urus dulu " kata Marco

" ke kantor? Tapi... Malu boo " ujar Arinda

" kenapa malu? "

" bajuku kaya gini " kata Arinda

Saat ini Arinda hanya menggunakan baju casual

" kamu kesana sebagai calon istriku bukan karyawan yang mau kerja, aku juga ga pakai jas kan, lagipula cuma sebentar " kata Marco

Mau tak mau Arinda mengikuti keinginan Marco

Tiba di kantor Arinda masuk dengan tangan yang tak lepas dari genggaman Marco membuat semua yang melihat memperhatikan mereka

" boo... Mereka liatin kita terus " bisik Arinda

" abaikan saja "

Marco membawa Arinda menuju ruangan nya

" Disha panggil Denis ke ruangan saya " kata Marco kepada sekertaris nya lalu membawa Arinda masuk ke ruangannya

" baik pak " jawab sekertaris Marco matanya memperhatikan Arinda dari atas hingga ke ujung kaki

" jadi itu calon istri pak Marco? keliatan masih muda banget, lebih cocok sama aku deh pak kaya nya " gumam sekertaris yang memang sejak lama mengagumi Marco

Tak berapa lama masuk seorang pria dengan setelah kantor berwarna abu-abu

" siang bos " ucap nya

" mana berkas nya? " tanya Marco

" buru-buru amat kenalin dulu dong kakak ipar gue " kata Denis

Denis adalah teman Marco sejak masih di bangku kuliah hingga sekarang jadi asisten pribadi Marco, segala yang Marco sukai dan butuhkan semua sudah Denis hafal di luar kepala.

" Rin, ini Denis asisten ku " kata Marco lalu Arinda berjabatan tangan dengan Denis

" Denis " ujarnya

" Arinda "

Denis memperhatikan Arinda dari atas hingga ujung kaki sama seperti yang di lakukan sekertaris Marco

" gue colok mata Lo ya " ujar Marco yang tau kelakuan Denis, padahal matanya tertuju pada berkas di meja

" hahaha mata elang tau aja " ujar Denis

" Besok cancel semua jadwal, Lo temani gue " kata Marco

" siap bos... " jawab Daniel

" boo.. aku ke toilet dulu ya " ujar Arinda

" hemm " Marco mengangguk tangan nya menunjuk sebuah pintu dan Arinda beranjak

" boleh juga bro, cantik, body Gitar spanyol, ga kalah dari Amanda " kata Denis

Mata Marco melototi Denis karena menyebut nama mantan istri nya

" sorry... Kelepasan, kalo pasangan nya kaya gini sih gue juga mau di jodohin " ujar Denis terus nyerocos

" terus dia panggil Lo apa tadi? Boo... Hahaha sweet sekali pak bos ku ini " ejek Denis

" ngomong lagi gue bius Lo ya " omel Marco

Selesai menandatangani berkas Marco dan Arinda pergi meninggalkan kantor

" makan siang dulu ya " ujar Marco

" boleh tapi aku yang pilih tempatnya " kata Arinda

" oke "

Arinda mengarahkan Marco ke sebuah rumah makan kas Sunda dengan view persawahan di daerah pinggiran kota Bogor

" kamu suka kan masakan Sunda? " tanya Arinda

" suka, makanan apapun selagi sehat dan halal aku suka " jawab Marco

" bagus!! Setelah menikah kulineran mungkin jadi salah satu agenda kita karena aku suka makan " kata Arinda

" ga takut gendut? Biasanya perempuan itu kan pilih-pilih makanan, ngitung-ngitung kalori karena takut gemuk " kata Marco

" emang kalo aku gendut kamu ga suka? " tanya Arinda

" eh.. Kamu kan emang ga suka aku ya " celetuk Arinda

" siapa bilang? " ujar Marco

" aku kan sedang berusaha suka sama kamu " kata Marco

" uuuhhhh... So sweet my boo " ujar Arinda tersenyum manis

Marco ikut tersenyum melihat tingkah Arinda

" ganteng banget kalo senyum gini " batin Arinda

Tak lama makanan yang mereka pesan tiba dan mereka makan sambil sesekali ngobrol

perlahan Marco mulai merasa cocok dengan Arinda, meskipun Arinda masih muda namun kecerdasan dan wawasan nya lumayan banyak dan menjadi nilai plus Dimata Marco

...

Di tempat lain

" apa??? Marco mau menikah? " seorang wanita berpakaian sexy terkejut saat mendengar kabar pernikahan mantan suaminya

" ternyata bisa move on juga dia " kata Amanda meneguk minuman beralkohol di tangan nya

" kaya nya sih enggak, menurut kabar yang aku dengar Marco di jodohkan orang tua nya dengan gadis belia yang baru lulus SMA " kata asisten Amanda bernama Yulia

Amanda tersenyum licik

" lihat aja sejauh mana Marco bisa lepas dari aku, aku yakin kamu masih cinta sama aku co, dan aku ga akan rela wanita lain merebut posisiku " ujar nya dengan nada mengancam

selama ini Amanda memang selalu memperhatikan kehidupan Marco, ia masih penasaran dan tak rela di ceraikan oleh Marco, apalagi selama ini Marco belum terdengar memiliki hubungan dengan wanita lain, ia menganggap Marco masih mencintainya