Satu Malam Dengan Pria Autis

Dada Ruby seakan dadanya bergemuruh, keringat dingin sudah membasahi seluruh wajahnya.Ini terlalu mengagetkan bahkan setiap rongga jantung nya sekarang seakan penuh dan sesak dengan darahnya yang mulai naik tekanannya.

Bu Helsye membuang nafasnya panjang, Perasaan lega telah beliau sampaikan kepada Ruby.Sehingga dirinya tidak lagi memiliki beban penjelasan,meski beliau harus mengulik lagi masa kelamnya terdahulu.

Malam harinya,Ruby terdiam sendiri di balkon dan menghadap jalan raya yang sudah terlihat sepi.Dia memegang perutnya yang sedikit menonjol,dan sesekali menghela nafasnya.

Langkah kaki berjalan menghampirinya,Niki membawakan susu hangat untuk sahabatnya itu.Sejak kehamilan Ruby diketahuinya,Niki adalah orang pertama yang antusias dan memberikan semangat untuk sahabatnya.Bahkan rela membelikan susu dan vitamin ibu hamil untuk Ruby.

"minumlah..." ucapnya Niki

Ruby menoleh kearah Niki dengan wajahnya yang pucat, "Terimakasih..."

Ruby meraih gelas itu dan meminumnya dengan habis,Ia pun meneteskan air matanya.

"By...are you okay?" tanya Niki

Ruby hanya terdiam dan terus meneteskan air matanya, ia pun tertunduk sedih.

"ini adalah susu terakhir untuk janin ini...aku akan menggugurkan janin ini Nik..." ucap Ruby dengan lemah

"By ..ini sangat sulit,tapi keputusan mu itu sudah tepat.. Hidup mu masih belum baik,jika ada sesuatu yang terjadi dengan janin ini kelak maka kamu sendiri yang akan repot." ucap Niki menguatkan Ruby

"aku tahu itu Nik... sebenarnya aku juga belum siap untuk menjadi seorang ibu muda tanpa suami pula...berat sekali untuk menghilangkannya,karena janin ini sudah ada di rahimku.. apakah aku wanita yang kejam Nik?" tanya Ruby

"Dia akan mengerti kondisi mu By... kita juga tidak tahu apakah nanti anak ini normal atau tidak.. yang jelas kita harus mencegahnya untuk lahir,itu semua demi kebaikan semua."

Ruby meneteskan air matanya,Ia berulang kali mengelus perutnya seakan janin itu berbicara untuk tidak menghilangkannya .

Di hari berikutnya kediaman Bu Helsye,

William yang selesai nge gym di rumahnya berjalan menuju kearah ruang kerja ibunya karena ingin mengambil paspor nya karena dirinya ingin pergi untuk ke Canada untuk urusan pekerjaan, sebelum masuk Dia membuka pintu, samar-samar ia mendengar percakapan antara Bu Helsye dan Pak Darman.

"siapkan seluruh kebutuhan Ruby dengan baik,aku ingin proses kuretase nya lancar tanpa hambatan." ucap Bu Helsye

William yang mendengar nama Ruby seakan membulat matanya, dirinya tahu betul Ruby adalah wanita yang bersamanya di hotel.Dan apa yang di dengar nya tadi,Kuretase.Apa itu kuretase.

"semuanya sudah saya siapkan, rumah sakit sudah saya booking sesuai jadwal yang diinginkan oleh Ruby.mengingat padatnya jadwal Magang Ruby, sepertinya akan sulit untuk masa pemulihan."

"caranya kau bisa sewa Ruby dari kantor firma hukumnya dengan alasan untuk bekerja di perusahaan kita untuk sementara waktu..biar semuanya bisa berjalan baik Darman.." ucap Bu helsye dengan nada yang sedikit kesal

Pak Darman tertunduk mengerti, mengapa tidak berpikir seperti itu tadi.

"Semuanya sudah jelas, Wanita itu tidak akan sekuat diriku yang bisa menerima William begitu saja.janin yang belum lahir saja sudah sangat diragukan oleh ibunya, apalagi nanti jika janin yang akan menjadi anak itu lahir.bisa-bisa gadis itu akan meninggalkannya di panti asuhan.Aku tidak bisa membayangkan keturunan ku akan hidup mengenaskan dalam kondisi seperti itu dan tinggal di panti asuhan, bagaimana bisa aku akan mati tenang di alam kubur Darman.Apakah keputusan ku tepat Darman?" tanya Bu Helsye

Pak Darman mengangguk, "Lebih baik anda mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan nyonya.dengan memberi kan pertimbangan kepada Ruby."

William terlihat shock mendengar kenyataan jika Ruby Hamil,Dia terlihat gelisah bahkan mengigit bibirnya hingga berdarah.Inilah reaksi jika dirinya gelisah berlebihan mendengar kabar yang membuatnya shock.

William menaiki tangga segera menuju kamarnya untuk mengambil obat anti gelisah yang sudah sebulan ini tidak pernah dikonsumsinya.Dia meminumnya berharap tidak berbuat berlebihan yang mengakibatkan keanehan pada tubuhnya.

"Ruby .Ruby sedang hamil..dan itu adalah anakku.saya memiliki anak.Iya..saya memiliki anak.Anak itu akan di singkirkan oleh Mama dan Ruby juga menyetujuinya.Saya harus mencegahnya .Kenapa semua orang bahkan meragukan keadaan anak yang belum lahir itu akan mirip seperti saya.mereka sangat kejam." ucap William dengan nada paniknya.

William memakai celana jogernya,dan memakai jaket dan kacamata hitam.Tak lupa dia membawa ponselnya serta kunci mobilnya.dia juga membawa semua obat-obatan yang selama ini dikonsumsinya.Dia takut tiba-tiba saja dirinya akan berbuat hal aneh yang tak terkontrol.william langsung pergi begitu saja meninggalkan rumah itu.

.

.

Selamat malam gengs...maunya nympe 1000 kata,ehh malah tiba-tiba ngantuk berat melanda.besok kita sambung lagi ya g3ngs...😊🤭

Instagram eunhyeayu90