NovelToon NovelToon
Mata Bathin Laluna

Mata Bathin Laluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:401
Nilai: 5
Nama Author: Melody Cahaya Cinta

Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22 rencana licik Dita part akhir

Setelah beberapa langkah kaki akhirnya semua orang sampai juga di kamar tamu, ketika didalam tidak ada yang langsung berani bertindak.

"Luna maaf ya, Oma terpaksa memeriksa kamar kamu" ucap Oma.

"Iya Oma, tidak apa-apa silahkan" jawab Luna tenang.

Oma kemudian mulai mencari di seluruh ruangan kamar tapi tidak juga menemukannya.

"Tidak ada apa-apa" ucap Oma.

"Apa kamu yakin kalau Luna lah yang mengambil cincin Oma??" tanya Opa pada Dita.

"Iya Opa, saya melihat sendiri" jawab Dita.

"Tapi Oma tidak menemukan apapun disini kan" uang Raihan.

"Maaf Oma, Opa apa tidak sebaiknya Oma juga memeriksa tas mereka" ujar Dita dengan harapan Luna di benci.

"Luna, Tasya apa boleh Oma periksa??" izin Oma.

"Iya Oma" jawab mereka.

Tanpa berpikir lama Oma langsung mendekati tas Luna tapi sebelum Oma mengambil tas itu, Raihan menghentikannya.

"Oma tunggu" cegah Raihan.

"Ada apa Han??" tanya Oma.

*ngapain sih Raihan malah menghentikan Oma??*,,, gerutu Dita dalam hati.

"Sebelum Oma memeriksa tas mereka, aku cuma ingin memastikan selalu pada mbak Dita. Apa mbak Dita yakin melihat Luna yang mencuri???" tanya Raihan.

"Iya sa.. Saya yakin" jawab Dita ragu.

"Baiklah kalau mbak Dita yakin melihat secara langsung tapi seandainya mbak Dita ketahuan telah memfitnah Luna maka mbak Dita juga harus menerima segala konsekuensinya, silakan Oma" ucap Raihan.

Oma lalu memeriksa tas Tasya tapi tidak menemukan cincin itu dan kemudian beralih ke tas milik Luna.

Ketika memeriksa tas Luna betapa terkejutnya Oma saat melihat kalau cincin itu ada di dalam tas Luna.

"Inikan cincinku" ucap Oma.

"Tuh kan Oma saya tidak bohong, kalau memang dia yang mencuri" kata Dita merasa menang.

"Tidak Oma, aku tidak mencuri cincin Oma" ucap Luna membela diri.

"Kalau kamu tidak mencuri cincin Oma lalu bagaimana bisa cincin Oma ada di dalam tas kamu?? Masa iya cincin itu jalan sendiri" tanya Dita.

"Maaf Luna tapi benar apa kata Dita, bagaimana bisa cincin ini ada di dalam tas kamu??" bela Oma.

"Oma tenang dulu biarkan Luna menjelaskan semuanya, kita tidak boleh hanya mendengarkan dari satu versi saja biarkan Luna menjelaskan" ujar Opa sebagai penengah.

"Oma maaf banget sebelumnya, tapi aku benar-benar tidak mencuri cincin itu" ucap Luna membela diri.

"Maling mana ada sih yang mau ngaku" gumam Dita.

Tiba-tiba Tasya berjalan mendekati Dita dan semua orang melihat mereka.

"Apa mbak Dita yakin Luna yang mengambilnya??" tanya Tasya.

"Kalau bukan dia siapa lagi?? Memangnya saya??" tanya Dita balik.

"Terus kenapa mbak Dita bisa yakin banget kalau cincin itu ada di dalam tas Luna?? Sedangkan tadi kata mbak Dita, mbak Dita hanya melihat Luna keluar dari kamar Oma??" tanya Tasya lagi.

"Eeee... Iiiii... Itu karena... Ya kan pasti akan dia simpan di tas lah" jawab Dita berbohong.

"Yakin dengan pernyataan mbak Dita?? Tapi kalau seandainya kami bisa membuktikan kalau bukan Luna yang mengambil cincin itu bagaimana??" tantang Tasya.

"Maksud kamu apa Sya?? Maksud kamu ada yang sengaja memfitnah Luna??" tanya Oma.

"Iya Oma, memang ada yang sengaja memfitnah Luna" jawab Tasya.

"Jangan percaya Oma, mereka berdua pasti sudah saling sekongkol" kata Dita.

"Kalau kami juga menjadi saksinya apakah kami juga bersekongkol??" tanya Bima.

Bima yang sedari tadi hanya diam sudah tidak tahan lagi melihat sikap Dita.

"Tunggu dulu ini maksud kalian apa??" tanya Opa bingung.

"Begini Opa, Oma daripada kami yang menjelaskan lebih baik Oma dan Opa lihat video ini sendiri agar tau siapa pelakunya" ujar Raihan.

Raihan lalu berjalan mendekati Oma dan Opanya sembari menyalakan rekaman video di ponselnya.

Saat itu terlihat jelas raut wajah Dita yang pucat karena takut.

Oma dan Opa lalu melihat video itu, ketika video diputar betapa terkejutnya mereka saat mengetahui kalau ternyata yang memasukkan cincin itu kedalam tas Luna adalah Dita.

"Astagfirullah!!! Dita!!! Ternyata kamu pelakunya??" tanya Oma kaget.

"Ti... Tidak Oma, saya tidak melakukannya itu semua pasti hanya rekaman palsu" bantah Dita.

"Oma dan Opa bisa lihat tanggal, jam dan hari didalam rekaman video ini, apakah video ini asli atau editan" kata Raihan.

PLAKKK.... Lima jari tangan Oma langsung mendarat di pipi Dita.

"Aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu bisa berbuat seperti ini, apa maksud kamu melakukan ini semua??" tanya Oma dengan nada membentak.

"Tidak Oma, saya..." ucap Dita terpotong.

"Kamu masih mau mengelak lagi??? Setelah bukti-bukti ini ada??" tanya Opa.

"Tidak Opa, Oma tolong maafkan saya. Saya khilaf" ucap Dita memohon maaf.

"Apa kamu bilang??? Khilaf??? Dengan gampangnya kamu bilang ini khilaf?? Setelah apa yang kamu tuduhkan pada Luna, bukannya tadi kamu bilang sangat yakin kalah Luna yang mengambil cincin itu tapi kenapa kamu sekarang bilang khilaf??" tanya Raihan.

"Apa salahku mbak Dita??" tanya Luna sedih.

"Oma, tolong maafkan saya" mohon Dita.

"Aku benar-benar kecewa padamu Dit, selama ini kami semua menganggapmu sebagai keluarga tapi kamu malah berbuat seperti ini, kalau bukan karena jasa Ibu kamu dulu pasti kami tidak akan menganggapmu keluarga. Sekarang katakan padaku apa mau kamu dengan tega memfitnah Luna??" tanya Oma dengan nada kecewa.

"Oma tolong maafkan saya, saya terpaksa melakukan ini semua karena saya tidak ingin ada orang yang merebut perhatian Oma dan Opa dari saya, termasuk non Luna" jelas Dita.

"Itu bukan alasan yang tepat!!! Kami mau perhatian sama siapapun itu terserah kami dan bukan urusan kamu. Seharusnya kamu juga paham akan batasanmu pada kami" jawab Oma.

"Iya Oma, saya akui saya bersalah. Non Luna tolong maafkan saya" ucap Dita sambil menangis berlutut di depan Luna tapi Luna hanya diam saja karena dia sudah terlanjur kecewa pada Dita.

"Tidak hanya itu, kelicikan kamu tidak hanya dengan memfitnah Luna tapi kamu juga ingin menjebakku juga  semalam bukan??" tuduh Raihan.

"Maksud kamu apa Han?? Apa yang sudah Dita lakukan semalam?? Dita apa yang sudah kamu lakukan pada cucuku??" tanya Oma.

"Tidak Oma, saya tidak lakukan apa-apa" bantah Dita tidak mengaku.

"Yakin kamu tidak lakukan apa-apa, kamu pikir semalam aku tidak tau apa yang akan  kamu lakukan malam tadi?? Asal Oma dan Opa tau kalau sebenarnya semalam mbak Dita masuk ke dalam kamarku secara diam-diam bahkan dia memakai pakaian yang tidak pantas. Dia ke kamarku dan langsung berbaring di tempat tidurku, awalnya niat mbak Dita adalah ingin memfitnah serta menjebakku dengan tuduhan aku telah menodainya tapi untungnya Luna segera memberitahuku kebenarannya sehingga aksi mbak Dita gagal dan sekarang kamu bilang tidak tau apa-apa??" jelas Raihan.

PLAKKK.... Lima jari tangan Opa juga langsung mendarat di pipi Dita.

Opa yang sedari tadi hanya diam dan mencoba menenangkan suasana sekarang sudah sangat emosi ketika mendengar penjelasan dari Raihan.

"Keterlaluan kamu Dita!!! Aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu selicik itu" bentak Opa.

"Maafkan saya Opa, Oma den Raihan saya benar-benar menyesal. Tolong maafkan saya" ucap Dita memohon.

"Sesuai perjanjian ataupun kesepakatan kita tadi siapapun pencurinya maka aku akan memasukkannya ke penjara dan Bima telepon polisi" kata Raihan.

"Baik Han" jawab Bima.

"Tidak den, saya mohon jangan penjarakan saya. Saya mohon Oma Opa tolong ampuni saya, saya janji tidak akan mengulanginya lagi tapi tolong jangan biarkan polisi menangkap saya, tolong Oma" rengek Dita sambil memegangi kaki Oma.

"Lepaskan!!! Jangan pegang aku lagi, aku tidak sudi menampung orang licik seperti kamu!!" bentak Oma sambil menepis tangan Dita.

Hari itu Dita terus merengek meminta maaf tapi mereka tidak ada yang memaafkan Dita.

Sebenarnya Luna dan Tasya juga tidak tega melihat Dita seperti itu tapi mau bagaimana lagi tadi semua orang sudah membuat kesepakatan jadi baik Luna maupun Tasya tidak bisa ikut campur.

Dan tak berapa lama akhirnya polisi pun datang dan langsung menangkap Dita, walaupun Dita terus melawan tapi semuanya percuma saja. Itu semua adalah akibat dari perbuatannya sendiri.

Raihan dan Bima memang seorang polisi bahkan Opa juga seorang polisi tapi mereka tetap harus melibatkan polisi yang bertugas di wilayah tersebut.

Akhirnya kelicikan Dita terungkap juga, Dita kini sudah mendapatkan balasan yang setimpal. 

Dan Luna sekarang terbebas dari tuduhan Dita. 

Akan ada kasus apalagi di bab selanjutnya??? 

Penasaran??? 

Yuk tunggu update bab terbarunya besok.. 

Selamat membaca semuanya.. 

1
Octavio Gonzalez
Buatku terbawa suasana banget. Gimana thor bisa bikin ceritanya seperti itu?
Melody Cinta Shafira: alhamdulillah klo kakak suka, Terima kasih dah mampir kakak
total 1 replies
Bridget
Thor, kapan update lagi nih?
Melody Cinta Shafira: hari ini kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!