Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
"Sayang kamu mau bawa aku kemana? kok mata aku ditutup." ucap Kevin
"Nanti juga kamu tau.." jawab Mala
Mala memberikan kode pada teman-temannya dengan acungan jempol.
Dorr!
Mala melepaskan kain penutup mata Kevin, seketika Kevin berdecak kagum saat melihat petasan yang sangat indah di langit, dengan bertuliskan 'I LOVE YOU'
Kevin beralih menatap Mala yang juga menatapnya. "Sayang ini kamu yg nyiapinnya?"
"Iya, gimana kamu suka?" tanya Mala namun bukannya menjawab Kevin malah memeluknya erat
Mala membalas pelukan itu, mungkin pelukan itu akan menjadi pelukan terakhirnya bersama Kevin.
'Mungkin ini akan menjadi pelukan terakhir kita, Vin, setelah ini semoga kamu mendapatkan wanita jauh lebih baik dari aku.' batin Mala
Disisi lain, Devi, Vio, sudah memutuskan hubungannya dengan pacar mereka.
"Han, maaf sebelumnya. Sepertinya hubungan kita sampai disini aja." ucap Devi
Deg.
Terkejut? Tentu saja penuturan Devi membuat kekasihnya Rehan terkejut, pasalnya hubungan mereka tenga baik-baik saja. Lalu, kenapa tiba-tiba Devi meminta putus?
"Kamu jangan bercanda Dev, gak lucu." ucap Rehan yang langsung di beri menggelengan kepala oleh Devi, tanda bahwa dia tidak lagi bercanda.
Sama dengan Devi, kini Vio juga berusaha mencari kata-kata untuk memutuskan Noah, kekasihnya. "Noah.."
"Kamu enggak kayak Devi 'kan sayang? Kamu gak bakal tinggalin aku juga 'kan? " ucap Noah yang memiliki firasat buruk
"Maaf, noh. Hubungan kita sudah gak bisa di lanjut lagi karena orang tua gue gak izinin pacaran."
...****...
Kini Mala di landa rasa kebingung, bagaimana cara memutuskan Kevin tanpa laki-laki itu merasa sakit hati?
"Vin, aku mau ngomong serius." ujar Mala dengan tatapan ke atas
Saat ini mereka duduk dengan mata menatap langit malam.
"Mau ngomong apa sayang?" tanya Kevin sembari menggenggam tangan Mala
Huft..
Mala menghembuskan napas berat, seberat keputusan yang akan ia ambil saat ini. "Kayaknya hubungan kita sampai di sini saja, Vin. Mama sudah tau kalo kita pacaran dan mama marah, Vin. Aku juga gak mau terus-terusan bohongin mama soal hubungan kita."
Deg.
Seketika genggaman tangan Kevin terlepas dari tangan Mala.
"Aku harap walaupun hubungan kita berakhir tapi kita masih bisa berteman." ucap Mala sebelum berlalu
"Apa cuma itu alasan kamu, mal, bukan karena cowok lain 'kan?"
Mendengar ucapan Kevin membuat langka kaki Mala terhenti seketika.
"Gak ada hubungannya dengan cowok lain vin, lo tau sendiri gue gak ada deket cowok selain lo." ucap Mala membuat Kevin yang berada cukup jauh mendekat, dan memeluknya
Grep.
Kevin memeluk mala.
"Aku harap kamu gak nge-jauhi aku, mal. Aku gak mau kamu sama orang lain, aku gak sanggup liat kamu sama yang lain."
'Aku gak janji vin, mungkin setelah ini aku bener-benar akan menjadi milik orang lain dan aku bakal jaga jarak sama kamu demi menghargai perasaan pasanganku.' batin mala
"Gimana ya reaksi Kevin kalo tau cintanya nanti sama lo, kha." ucap Zayyan sembari menyenggol lengan Rakha
"Gak tau, tapi sebaiknya dia gak perlu tau takutnya nanti malah berimbas sama Mala." ucap Rakha
"Ciee, perhatiaan banget sama calon istri." ucap Eby dengan kekehan, sementara Afan masih sibuk mencari nyamuk.
"Aldo, sekarang lo tau 'kan alasan gue nolak lo waktu itu? Gue gak mau kalo kalian semua terpuruk cuma karena gara-gara putus cinta, waktu itu lo sendirian 'kan ditolak? Tapi ketiga sahabat lo memberi dukungan buat lo, nah sekarang giliran lo semangatin mereka beri kekuatan buat mereka jangan sampai mereka melakukan hal konyol." ucap Haura sembari menepuk pundak Aldo
Yah, waktu Kevin dan ketiga sahabatnya menyatakan cinta secara bersamaan namun hanya Aldo yang di tolak Haura sementara yang lainnya di terima.
"Iya hau, lo bener." ucap Aldo dengan senyuman. "kita masih bisa temanankan?"
"Boleh dong, kalo gitu gue pulang ya do. Semangat ya buat kasih semangat teman-teman lo." ucap Haura sebelum berlalu
"Wih keren banget calon istri lo, zay." ujar Eby yang melihat dari balik pohon
"Iya dong, gue merasa bangga banget berjodoh sama Haura."
"Iya sih lo beruntung dapetin Haura, tapi Hauranya yang gak beruntung dapetin lo." timpal Rakha sebelum melenggang pergi
"Hahaha" Eby tertawa terbahak-bahak kala mendengar penuturan Rakha
"Kurang ajar lo by, enak banget ngetawain orang!" Zayyan mengejar Eby pergi dari sana
"Ini nyamuknya kemana sih?" Afan terus mencari nyamuk yang ia tepuk di wajah Rakha beberapa jam yang lalu, matanya berbinar kala melihat mayat nyamuknya. "Nah dapat!"
"Loh, Rakha dengan yang lain kemana?" ucap Afan sembari mengedarkan pandangan. "brengsek, mereka ninggalin gue njirr."
...****...
Pagi ini Devi bangun lebih awal dari biasanya, ia takut mamanya ngamuk lagi kalo sampai di panggil ke sekolahan lagi.
"PAGI MAMAKU YANG CANTIK!" pekik Devi yang sedang menuju meja makan
"Jangan teriak-teriak Devi, pagi-pagi udah teriak-teriak aja."
"Hehe sorry ma,"
Adel menghela napas. "Hari ini kamu gak usah pergi ke sekolah,"
"Lho kenapa, ma? Biasanya juga hujan badai angin ribut 'pun mama masih suruh Devi ke sekolah."
"Udah jangan banyak tanya, sekarang kamu ganti baju karena sebentar lagi kita berangkat."
"Tapi—" belum sempat Devi menyelesaikan ucapannya namun mamanya sudah lebih dulu perginya.
Sama halnya dengan Devi, Vio juga di minta mamanya tidak usah pergi ke sekolahan. Dengan sangat senang hati gadis itu menurut, di sekolahnya ada praktek olahraga yang paling tak ia sukai.
"Sebenarnya kita mau kemana sih ma?" tanya Vio, ia pikir tidak pergi ke sekolah akan bisa bersantai-santai di kamar dan ternyata salah.
"Jangan banyak tanya, nanti kamu tau sendiri kita mau kemana." ucap Ana, mamanya Vio.
Berbeda dengan Devi dan Vio yang tak tau mau di ajak mamanya kemana, Haura sudah tau bahwa hari ini hari pernikahan mereka. Saat ini Haura berada di ruang rias, bahkan sekarang ia sudah menggunakan gaun pengantin.
"Masyaallah cantik banget anak mama ini," puji Kiki
Haura tersenyum. "Makasih ma, tapi yang lain mana ma? kok belum datang, Haura gak sendirian 'kan ma?"
"Sebentar lagi pasti sampai, tadi tante Adelmu sama Ana bilang lagi otw. Tapi kalo tante Lina belum ada kabarnya."
_____
Tok.. Tok.. Tok..
Lina serta suaminya terus mengetuk pintu kamar Mala yang sejak tadi tak ada tanda-tanda kehidupan di dalam sana.
"Mala sayang, buka pintunya ini sudah siang." ucap Lina
"Minggir ma, biar papa dobrak aja pintunya." ucap papanya Mala, Ali namanya.
Pria paru baya itu mengambil melangkah mundur setelah itu dia berlari hendak mendobrak pintu kamar Mala. Namun sialnya pintu itu tiba-tiba di buka hingga..
Bruk!
Ali jatuh tersungkur di lantai kamar putrinya, Lina yang melihat itu langsung menghampiri suaminya.
"Ini ada apa sih?" ucap Mala dengan menggaruk kepalanya, ia di buat bingung. "Haha papa ngapain kayak gitu, mau tangkap kodok?"
"Mala.." tegur Lina sembari membantu suaminya bangkit. "gak baik ngetawain orang tua."
"Iya maaf," cicit Mala. "Mama sama papa ngapain pagi-pagi buta ke kamar mala?"
"Pagi dari mana, liat noh jam sudah pukul delapan lewat." ucap Lina membuat Mala refleks langsung menatap jam di dinding kamarnya
"AGHH! Mala terlambat ke sekolah!" pekiknya.
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻