NovelToon NovelToon
DELUSI

DELUSI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:196
Nilai: 5
Nama Author: Prameswari Ayu

Aku tau,kamu tau..


komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?

Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.

Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 8

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam mereka sampai di rumah dua lantai bergaya klasik modern. Di rumah itu mereka tinggal bersama seorang asisten rumah tangga berumur 45 tahun.

" Ayo masuk " ajak zykra menggandeng tanggan sang istri. Nisma hanya mengitu kemana zykra membawanya. Saat memasuki rumah nisma di buat takjub dengan desain interior rumah sang suami. Di ruang tamu terdapat sofa dan meja kayu bernuansa abu muda di ruang tv ia lagi-lagi mendapati furniture kayu bergaya klasik modern tidak salah dia memang menikahi seorang pengusaha furniture. Setelah melewati tangga dan berbelok rupanya zykra membawanya ke kamar mereka.

" Ini kamar kita. Dan itu kamar mandi di sebelahnya walk in closet." jelas zykra kepada nisma.

Nisma mengedarkan pandanganya menelisik kamar mereka. Kamar itu bergaya klasik khas dengan warna dasar putih abu-abu dan aksen emas menciptakan suasan yang lembut dan menenangkan belum lagi di sudut ruangan yang terdapat meja kerja berbahan dasar kayu berwarna cream. Tidak salah karena dia menikahi seorang pengusaha furniture dia jadi tidak sabar ingin melihat-lihat isi rumah.

" Sangat nyaman " gumam nisma sambil tersenyum ke arah suaminya.

 " Aku harus pergi, ada urusan yang harus aku selesaikan. Kamu bisa beristirahat." ucap zykra tiba-tiba. Setelah nya ia pergi meninggalkan kamar tanpa menunggu nisma mengizinkan nya.

" Selalu sepeti itu, tidak pernah mau menungguku bicara. Rasanya baru dua hari yang lalu dia bilang ingin saling mengenal dan memahami tapi sekarang dia pergi. Entah apa mau nya. Bagaimana kita akan saling memahami kalo dia irit bicara seperti itu terkadang hangat terkadang dingin." Monolog nisma menatap pintu yang tertutup. Tak ingin kesal sendiri dia memutuskan untuk membersihkan diri setelah itu dia memutuskan untuk beristirahat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nisma tertidur cukup lama dia terbangun karena ketukan pintu dari luar tok...tok...

" Ya tuhan aku tertidur cukup lama" tok..tok...ketukan pintu kembali terdengar. Nisma bangun dari pembaringan dan membuka pintu.

" Maaf nyonya menganganggu, waktu makan malam telah tiba." ucap bi tika. Nisma hanya mengangguk dan mengikuti bi tika ke ruang makan.

" Apa mas zykra sudah pulang ? Tanya nisma.

" Tuan belum pulang nyonya. Tuan juga berpesan untuk tidak menunggu." jawab bi tika.

Mendengar apa yang di katakan bi ika nisma sedikit sedih pasalnya hari pertama di rumah sang suami, suaminya malah tidak ada.

Tiba di ruang makan nisma tidak langsung duduk dia terlebih dahulu menelisik ruang makan yang di seberang nya terdapat kitchen set bernuansa hitam sangat elegan serasi dengan warna meja makannya lagi-lagi dia di buat gagal fokus oleh desain interior rumah sang suami dia jadi tidak sabar ingin melihat ruangan lain yang terdapat di rumah suaminya.

" Ayo nyonya silahkan duduk " ucap bi tika sambil menyajikan beberapa makanan.

Nisma duduk dan berkata " Terima kasih bibi dan maaf aku tidak membantumu menyiapkan makan malam."

" Tidak perlu meminta maaf nyonya, ini sudah tugas saya." Ucap bi tika sambil berlalu.

" Baiklah aku akan makan sendiri." guman nisma sambil menyendok makanan ke dalam mulutnya.

Setelah selesai makan nisma membereskan sendiri tempat makannya. Dia tidak ingin menganggu bi tika yang mungkin sedang beristirahat. Saat sedang mencuci piring dia di buat terkejut dengan suara yang berhembus di lehernya.

" Sedang apa ?"

nisma menoleh dan mendapati wajah sang suami berada beberapa cm di depan wajahnya tidak ingin gugup nisma kembali melanjutkan pekerjaannya.

" Aku bertanya. Sedang apa"

Saat nisma ingin menjawab tiba-tiba bi tika datang dengan terburu-buru. " astaga nyonya apa yang sedang anda lakukan?. Kedua kali nisma terkejut akhirnya gelas yang sedang ia bilas terjatuh dan pecahan gelas menggores jari telunjuknya dan berdarah.

" Auwhh...maaf aku tidak sengaja " ucapnya panik melihat gelas pecah dan jarinya terluka. Melihat tangan telunjuk istrinya terluka zykra membasuh dengan air keran yang masih mengalir setelah itu dia membawa nisma ke ruang tamu untuk mengobati luka yang ternyata cukup dalam. Sedangkan bi tika membereskan pecahan gelas .

Melihat wajah suaminya yang terlihat marah sekaligus khawatir nisma jadi tidak enak hati.

" Maaf aku tidak sengaja" ucap nya pelan.

" Untuk apa meminta maaf " jawab zykra

" Gelas " cicit nisma.

Mendengar sang istri yang meminta maaf karena memecahkan gelas membuat zykra melihat ke arah sang istri dan menghembuskan napas dan berkata.

" Sudahlah tidak perlu di bahas"

zykra membersihkan jari istrinya yang terluka dengan telaten sedangkan nisma hanya memandang wajah sang suami yang masih terlihat kesal.

" Kembali ke kamar, nanti saya menyusul." ucap zykra sambil berdiri dan meninggalkan nisma.

" Lagi-lagi dia meninggalkanku begitu saja " lirih nisma menahan air mata. Tak ingin menyedihkan ia bertekad menyusul suaminya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nisma's pov..

Cukup sudah aku tidak tahan, dia memperlakukanku seenak jidatnya. Apa-apaan dia? tempo hari selepas pernikahan dia sendiri yang berbicara lembut padaku dan meminta menjalani pernikahan ini dengan baik. Tapi sekarang dia seperti memusuhi ku tanpa sebab ada apa denganya? Aku tidak bisa, aku harus meluruskannya.

Ku kejar langkah kaki nya yang lebar itu ku lihat dia memasuki ruangan dan brak...ku dobrak pintu ruangan yang sudah tertutup itu.

" Aku tidak bisa seperti ini " ucapku agak keras, sedikit bergetar karena menahan tangis. " kamu tidak bisa mendiamiku seperti ini kamu sendiri yang menginginkan dan memintaku menjalani pernikahan ini dengan baik tapi belum satu minggu usia pernikahan kita kamu mendiamiku tanpa sebab. Bagaimana bisa kita menjalani pernikahan dengan baik jika kamu seperti ini." Aku menarik napas menetralkan suaraku yang sedikit bergetar karena menahan tangis. Setelah aku sedikit tenang melihat respon suami yang diam tanpa berusaha membuatku tenang aku tersadar akan tindakanku terlalu terburu-buru tersulut emosi terlebih melihat suamiku yang menatapku dengan alis nya yang hampir menyatu tak perlu menunggu waktu lama aku ke luar dari ruangan itu dan kembali ke kamar seperti yang suamiku minta sebelumnya.

Di dalam kamar aku merenungi tindakan yang barusan aku lakukan. Aku masih denial dengan sikapku aku mewajarkan tindakan ku yang marah karena dia tiba-tiba mendiamiku tanpa sebab. Tapi aku juga berfikir apa aku teburu-buru meluapkan emosiku. Yang jelas aku tidak mau di diami seperti itu dengan waktu lama. Setelah berfikir benar atau tidak atas tindakanku kurasakan perutku bawahku sakit dan cd ku basah dan sudah pasti ku tebak tamu bulananku datang pantas saja emosiku mudah tersulut tak ingin menunggu lama aku masuk ke dalam kamar mandi mengganti cd dan celana karena mencari pembalut tidak tersedia di walk in closet aku memutuskan membelinya sendiri ku pinjam motor satpam komplek yang terparkir di pos keamanan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!