NovelToon NovelToon
Ocean, Rain At The Midnight

Ocean, Rain At The Midnight

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Dark Romance
Popularitas:564
Nilai: 5
Nama Author: Yulyanee

Katanya satu yang hilang dapat diganti dengan seribu yang datang. Tapi jika yang hilang adalah ibu, siapa yang mampu menggantikannya?
Meskipun begitu, aku memiliki seseorang yang mendampingiku. Merekapun menyayangiku tanpa syarat. Namun sayangnya, mereka malah saling memperebutkan aku. Hal inilah yang membuatku ditempatkan pada situasi yang sulit untuk memilih salah satu diantara mereka. Aku harus memilih antara menetap dengan kakak tiriku yang sejak kecil menemaniku ataukah pergi bersama kekasihku yang sangat aku cintai. Keputusan akhir yang kuambil adalah memilih untuk menetap. Tapi takdir punya rencana lain, ia malah mendatangkan kembali orang baru ke hidupku. Aku kembali di tempatkan di situasi yang sama yaitu dipaksa untuk memilih lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulyanee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia di Antara Aku dan Kamu

Di sebuah toko florist tampak Ergi yang menunggu bunga tulip merahnya selesai diwrapping. Ini sudah menjadi rutinitasnya setelah ia bersama dengan Seriya. Ergi tidak pernah melewatkan bunga tulip merahnya seriya setiap minggu.

Setelah mendapatkan apa yang dari tadi ditunggunya, Ia pun segera menghubungi seriya, "My sweetheart, where are you?"

"aku masih di kampus, kenapa mau date? Wait for me. I'll be back home as soon as possible."

"Bagaimana kalau aku langsung pergi ke rumahmu untuk menunggumu di sana?"

"Sure."

Ergi pun melajukan mobilnya untuk pergi ke rumahnya Seriya untuk menunggunya di sana. Saat sampai di sana, ternyata sudah terparkir mobilnya si sialan Sanjaya yang biasanya tidak pernah terparkir di jam segini. Ergi pun tampak menghiraukan pemandangan barusan dan memilih untuk menunggu Seriya di kamarnya saja agar tidak perlu bertemu dengan Sanjaya.

Sepanjang perjalanannya ke kamar Seriya, ia tidak menemukan tanda-tanda dari keberadaan Sanjaya. Ergi pun tidak masalah dengan hal itu karena pada kenyataannya Ia memang tidak ingin berpapasan dengan Sanjaya.

Ergi sudah tidak ragu lagi untuk memasuki kamarnya Seriya. Ia awalnya hanya akan duduk di sofa yang berada di dekat jendela sebelum sebuah lukisan yang terlihat miring membuat tangan Ergi gatal untuk membenarkannya.

Saat Ergi akan menggeser lukisan itu, matanya mendapati sesuatu di sana. Giginya menggertak setelah berhasil mengambil sesuatu itu, "Manusia setengah anjing itu, apakah dia yang memasang ini di kamarnya seriya?"

Ergi yang bahkan belum sempat beranjak dari posisinya mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka. Ia pun menoleh dengan cepat ke arah sana dan mendapati seseorang yang selesai mandi dengan tubuhnya yang masih basah hanya terbalut handuk saja.

"Di mana lagi kau menyimpan hidden camera?" tanyanya Ergi yang geram dengan kelakuan orang yang di depannya ini.

"Satu di cermin meja riasnya dan satu lagi di rak bukunya yang di sana, di pojok sana"

"Mau sedang bermain api denganku Sanjaya," tekan Ergi.

"Aku tahu, tapi bisakah memberiku waktu untuk berpakaian?"

Ergi memberikan isyarat dengan mengibaskan tangannya sebagai tanda untuk Sanjaya agar segera pergi. Setelah melihat itu, Sanjaya pun keluar dari kamarnya seriya dengan bertelanjang dada.

Sanjaya hanya memiliki dua ketakutan saja di dunia ini, yang pertama adalah ia takut kehilangan Seriya dari Sisinya. Lalu yang kedua adalah Sanjaya takut pada Ergi.

Menyadari perbuatan busuknya sudah ketahuan oleh Ergi, ia sedikit gentar. Sanjaya khawatir Bagaimana jika Ergi akan memberitahu Seriya tentang kejadian barusan. Namun untuk melawan Ergi pun, ia harus punya keberanian dari mana?

Dilihat dari manapun Ergi memang sudah unggul, mulai dari uang, kekuasaan, apalagi koneksi. Sanjaya dipastikan sudah kalah telak. Bahkan ayahnya sendiri saja yang sudah lebih unggul dari dirinya bukanlah apa-apa di hadapan Ergi.

Walaupun ayahnya dan ayahnya Ergi dapat dikatakan sebagai teman lama semasa sekolah, pada kenyataannya adalah Erwin Adhikari hanyalah seekor anjing penjilat yang senang menggelantungi kakinya Adrian Kailash.

Setelah selesai berpakaian, Sanjaya pun kembali ke kamarnya Seriya. Di sana Ergi sudah tampak menahan amarahnya setelah ia melihat wajahnya Sanjaya, "Tidakkah kau merasa tindakanmu ini tidak benar?"

"Apanya yang tidak benar?" lirih Sanjaya.

Lirihan itu sukses membuat Ergi memicingkan matanya tidak percaya, "Kau membenarkan tindakanmu yang menyimpan hidden kamera di kamar adikmu sendiri?"

Kebungkaman Sanjaya berhasil memancing kemarahannya sampai ke ubun-ubun. Tanpa berkata apa-apa lagi Ergi langsung menghajar Sanjaya saat itu juga. Tidak ada yang mau mengalah, keduanya saling memukul tanpa mengendurkan kekuatan dari hantaman keduanya.

Ergi yang baru sadar sedang berkelahi di kamarnya seriya itu pun langsung menarik Sanjaya untuk keluar dengan menyeret Sanjaya dengan mencengkeram kerah kemejanya.

Perkelahian itu pun terus berlanjut. Tidak ada di antara mereka yang mau mengalah. Darah pun sudah berceceran di mana-mana yang menjadi saksi bisu dari perkelahian keduanya.

Perkelahian itu pun terhenti sejenak setelah Ergi menendang Sanjaya ke arah tangga. Tendangan itu berhasil membuat Sanjaya terguling dari tangga. Jatuhnya Sanjaya itu disaksikan oleh Seriya yang baru saja datang.

Ergi membenarkan jasnya yang berantakan lalu menuruni tangga sambil melewati Sanjaya yang masih merintih kesakitan di ujung tangga untuk menghampiri Seriya yang tampak mematung di tempat.

Seriya kemudian bergumam, "Katakan padaku kau tidak melakukan ini dengan sengaja!"

Ergi memejamkan matanya sambil menunduk, Ia pun kemudian berniat untuk meraih tangannya Seriya, tapi tak berhasil digapainya karena Seriya sudah lebih dulu lari ke arahnya Sanjaya yang sudah terduduk lemas bersandar pada dinding.

"Seriya Aku ... kau akan menerima penjelasanku dulu kan?" lirih Ergi pelan.

Tak mau kalah, Sanjaya ternyata menunggu momen ini, "Seriya, apakah kau pernah merasa tidak aman saat berada di dekatku. Orang itu bilang aku menyembunyikan hidden camera di kamarmu."

"Sanjaya Ararya! Kau melakukan itu, kau memang melakukan itu. ... seriya lihat, aku punya buktinya. Tahukah kau? aku mendapati dia mandi menggunakan kamar mandimu."

"Tidak adikku bukan seperti itu. Aku menggunakannya karena kamar mandi milikku rusak. Tapi saat aku baru keluar, Ergi langsung menuduhku menyembunyikan hidden camera yang ada di genggaman tangannya."

Seriya melirik Ergi yang masih berada di tempatnya berdiri tadi. Ergi pun menggeleng pelan berharap seriya akan mempercayainya. Tapi akhirnya Seriya malah memandang Ergi dengan sinis lalu memalingkan wajahnya dengan cepat. Ergi yang melihat itu merasakan ada sesuatu yang robek di dadanya.

"Sakit sekali Seriya, melihatmu yang memandangku dengan tatapan seolah-olah aku adalah orang yang paling hina di dunia ini. Teganya kau mengecewakanku dengan meragukan kebenaran yang keluar dari mulutku."

Seriya kemudian bangkit meninggalkan Sanjaya lalu menarik tangannya Ergi untuk keluar dari rumah.

"Tunggu dulu sayang, kau ... kau benar-benar tidak mempercayaiku? You choose him over than me? How could you?"

Sanjaya yang tadi masih bersimpuh di lantai perlahan bangkit dari duduknya. Ia lalu mengusap bibirnya yang berdarah lalu tersenyum miring sambil sedikit tertawa puas puas.

Sanjaya memang sudah menyadari bahwa Ergi telah mengetahui semua akal-akalan busuknya terhadap Seriya. Tidak terhitung sudah banyaknya momen Ergi menyadari kehadiran Sanjaya yang selalu membuntutinya saat sedang bersama dengan Seriya.

Tidak jarang juga Ergi melihat Sanjaya yang terus menempeli Seriya kemanapun Seriya pergi. Sanjaya seolah-olah tidak ingin melepaskan Seriya dari jangkauannya. Sanjaya berpikir kalau Seriya adalah miliknya. Kakak mana yang berpikir kalau adiknya adalah miliknya dan orang lain tidak boleh memilikinya?

"Benar, memang sudah seharusnya seperti ini. Dengan begini aku akan bisa mengalahkan Ergi. Kita memang sedang bermain api Ergi dan kaulah yang akan terbakar."

1
Yulyanee
Terima kasih yaa untuk supportnya(*^-^)
Nami/Namiko
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
(^~^)Ara~Ara_sempai
Buat yang belum baca, jangan nyesel ketinggalan! 👍🏻
Kaworu Nagisa
Mantap tenan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!