Putri Huang Jiayu putri dari kekaisaran Du Huang yang berjuang untuk membalaskan dendam kepada orang-orang yang telah membunuh keluarganya dengan keji.
Dia harus melindungi adik laki-lakinya Putra Mahkota Huang Jing agar tetap hidup, kehidupan keras yang dia jalani bersama sang adik ketika dalam pelarian membuatnya menjadi wanita kuat yang tidak bisa dianggap remeh.
Bagaimana kelanjutan perjuangan putri Huang Jiayu untuk membalas dendam, yuk ikuti terus kisah lika-liku kehidupan Putri Huang Jiayu.
🌹Hai.. hai.. mami hadir lagi dengan karya baru.
ini bukan cerita sejarah, ini hanya cerita HALU
SEMOGA SUKA ALURNYA..
JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN DI SKIP.
JANGAN MENINGGALKAN KOMENTAR HUJATAN, KARENA AUTHOR HANYA MANUSIA BIASA YANG BANYAK SALAH.
HAPPY READING...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DESA HAUTIAN
Kaisar Huang Rong yang mendapat laporan dari kasim Liu, memintanya menurunkan pasukan untuk menuju desa Hautian
" Perintahkan beberapa prajurit terlatih untuk menuju desa Hautian, dan tangkap pengkhianat itu!" ucapnya tajam
" Baik Yang Mulia" kasim Liu segera mengirim pesan ke perbatasan timur untuk menuju desa Hautian atas titah kaisar.
Saat prajurit di barak mendapatkan surat perintah, mereka segera turun menuju desa Hautian, untuk mencari ciri-ciri seseorang yang di gambarkan di dalam surat perintah itu.
" Cari di setiap sudut di desa Hautian jangan sampai terlewat, kalian berhati-hatilah karena orang itu sangat berbahaya" ucap jendral Yao Tong kepada pasukannya.
" Baik Jendral!" Ucap mereka serempak, kemudian para prajurit itu segera berpencar ke setiap rumah warga, rumah makan, penginapan pun tak terkecuali.
Mereka juga menanyai orang yang pernah bertemu dengannya di desa Hautian, namun saat tempat yang diduga menjadi tempat persembunyiannya diperiksa, tidak ada apapun di sana membuat para prajurit kesal, karena mereka seharian sudah memeriksa setiap sudut di desa Hautian, namun tidak mendapatkan hasil apapun.
" Jendral, orang tersebut tidak berada di manapun di desa Hautian, apa yang harus kami lakukan selanjutnya?" Tanya kepala prajurit kepada jendral Yao Tong.
" Kita harus melaporkan hal ini ke istana, baiklah atur beberapa prajurit tetap berjaga di sini, aku akan melapor ke istana" Ucap jendral Yao kepada kepala prajurit.
🍒🍒🍒
ISTANA KEKAISARAN DU HUANG
Didalam aula istana Longan suasana rapat sangat mencekam, setelah mendapat laporan dari jendral Yao, Kaisar Huang Rong sangat murka, kenapa lagi-lagi dia gagal menangkap Wei Ming Xi pikirnya.
" Dasar prajurit bodoh! tidak berguna! menangkap satu orang saja tidak becus" kemarahannya meledak-ledak, Perdana mentri yang berada di sampingnya mencoba menenangkan agar emosi kaisar Huang Rong segera mereda.
" Yang Mulia tolong anda jangan marah lagi, kita sudah memerintahkan beberapa prajurit terbaik berjaga di desa Hautian dan desa-desa lain di sekitarnya, jadi tidak lama lagi Wei Ming Xi pasti segera tertangkap" ucap Perdana mentri Guo menenangkan.
Beberapa saat kemudian, kasim Liu melaporkan jika ada Pejabat daerah dari desa Fanling bernama Yu Shan Qi berada di depan Aula.
" Persilahkan dia masuk" Perintahnya kepada Kasim Liu, Kasim Liu pun segera meminta Pejabat daerah Yu untuk masuk.
" Salam Yang Mulia semoga anda senantiasa diberi kesehatan dan panjang umur" ucapnya memberi salam kepada kaisar Huang Rong.
" Berdirilah!" Kaisar Huang Rong pun memintanya untuk berdiri.
" Ada keperluan apa sampai kau datang jauh-jauh kemari?" tanya Kaisar Huang Rong kepada Pejabat Yu.
" Hamba ingin melaporkan sesuatu Yang Mulia, Hamba juga ingin meminta bantuan dari istana agar membantu rakyat di desa Fanling agar bisa tetap bertahan" Lapor Yu Shan Qi.
Yu Shan Qi kemudian melaporkan tentang keadaan di desa Fanling yang sedang di landa banjir, mengakibatkan ladang gagal panen, dan sementara semua penduduk mengungsi ke area lebih tinggi dan meninggalkan rumah mereka, dan ada beberapa yang terjangkit penyakit muntaber, batuk dan juga demam, disana juga sangat kekurangan tenaga medis, tabib hanya ada satu di desa Fanling
Kaisar Huang Rong yang mendengar keluhan rakyatnya kemudian meminta balai pengobatan istana untuk mengirim beberapa tabib dan obat-obatan, serta meminta mentri rumah tangga untuk menyediakan sandang pangan.
" Segera kirimkan bantuan kesana agar bisa meringankan rakyat," Ucap kaisar Huang Rong kepada Perdana mentri Guo.
" Baik Yang Mulia hamba akan segera melaksanakan titah Yang Mulia," ucap Perdana Mentri Guo sambil membungkukkan badan memberi hormat.
Setelah Perdana mentri Guo mengundurkan diri, rapat pun di bubarkan para pejabat kanan dan pejabat kiri segera keluar dari aula istana, mereka semua sedang berbincang dengan kubu mereka sendiri.
🥬 🥦 🌶🌶🌶🥦🥬
DUA BULAN KEMUDIAN
Jiayu yang masih tinggal di desa Shenzhuan, disana dia belajar meramu obat dari kakek Han Tian dan beladiri yang diajarkan oleh paman Gong Lu Yan.
Gong Lu Yan dulunya adalah kepala prajurit yang tangguh, dia dikabarkan akan diangkat menjadi jendral, namun karena rasa iri dengki seseorang, setelah peperangan di daerah selatan melawan suku barbar, ketika di perjalanan pulang dia diserang oleh prajurit yang menjadi bawahannya atas perintah Lan Guo,
Lan Guo yang merasa iri dengan prestasi yang di peroleh oleh Lu yan dan di kabarkan akan di angkat menjadi jendral yang akan ditugaskan di ibukota, membuatnya merencanakan pembunuhan tersebut, dan mayatnya mereka buang ke jurang. Namun yang tidak mereka ketahui bahwa Lu Yan masih hidup dan ditolong oleh kakek Han Tian.
" Paman Lu Yan, aku membuat ramuan herbal khusus untuk paman, agar paman tambah kuat dan berenergi" ucap Jiayu dengan berbinar cerah, tangannya menenteng cawan ramuan yang baru dia buat,
" Benarkah?" Lu Yan agak ragu untuk menerima ramuan dari Jiayu, karena terakhir kali dia meminum ramuan dari Jiayu, membuatnya sehari semalam bolak balik ke kamar mandi karena diare, makanya sekarang dia sangat enggan menerima ramuan tersebut.
Saat Lu Yan mengulurkan tangan untuk menerima cawan ramuan itu, Jiang berdiri di belakang kakaknya dan melambaikan tangannya kearah Lu Yan, berniat untuk mencegah Lu Yan agar tidak meminum ramuan yang diberikan oleh kakaknya, karena takut keracunan.
Melihat isyarat dari Jiang, Lu Yan pun ragu untuk meminum ramuan itu, Jiayu yang melihat itu mengernyitkan dahinya.
" Paman Lu Yan, kenapa?" tanyanya karena melihat tangan Lu Yan kembali di turunkan, dia pun menengok ke belakang dan melihat adiknya sedang melambaikan tangan, Jiayu pun bertanya kepada adiknya
" Jiang'er ada apa kamu melambaikan tangan?" Jiayu menatap adiknya intens.
" Eeeemm aku, aku sedang melambai ke Mei Yin jie-jie," Jiang segera mengalihkan perhatian kakaknya saat melihat Mei Yin yang baru pulang.
" Mei Yin jie-jie, dari mana saja aku sedari tadi mencari jie-jie" Ucap Jiang cepat, dan langsung menghampiri Mei Yin,
" Aku tadi kan sudah berpamitan kepada kalian kalau aku sedang mencari pekerjaan" Mei Yin merasa aneh dengan sikap Jiang yang tidak seperti biasanya.
" Ahhaahaha iya aku lupa, oh iya Mei Yin jie-jie, aku ingin bertanya sesuatu tentang jurus yang di ajarkan paman Lu Yan terakhir kali itu aku belum paham, bisakah jie-jie membantuku?" Huang Jiang segera membawa Mei Yin pergi dari sana, sebelum kakaknya menyadari sikap anehnya.
Jiayu yang melihat adiknya pergi dengan terburu-buru pun kemudian mengedikkan bahunya, dia yang masih memegang cawan ramuan herba pun meminta Lu Yan untuk segera meminumnya.
" Paman Lu Yan, ayo segera diminum mumpung masih hangat nanti keburu dingin ramuannya," Jiayu kembali menyodorkan ramuannya, Lu Yan menelan ludah kasar, saat Jiayu memaksanya segera menerima cawan itu, kakek Han Tian berteriak dari arah dapur
" Yu Jia....."
.
.
.
🌹Hai... hai... sayangnya mami..
JANGAN LUPA KASIH LIKE DI SETIAP BAB, KOMEN & VOTE serta hadiah juga yaaaa
TERIMA KASIH SAYANGKU😘