NovelToon NovelToon
GAYATRI Ketika Cinta Tak Lagi Berharga

GAYATRI Ketika Cinta Tak Lagi Berharga

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hernn Khrnsa

Gayatri, seorang ibu rumah tangga yang selama 25 tahun terakhir mengabdikan hidupnya untuk melayani keluarga dengan sepenuh hati. Meskipun begitu, apapun yang ia lakukan selalu terasa salah di mata keluarga sang suami.

Di hari ulang tahun pernikahannya yang ke-25 tahun, bukannya mendapatkan hadiah mewah atas semua pengorbanannya, Gayatri justru mendapatkan kenyataan pahit. Suaminya berselingkuh dengan rekan kerjanya yang cantik nan seksi.

Hidup dan keyakinan Gayatri hancur seketika. Semua pengabdian dan pengorbanan selama 25 tahun terasa sia-sia. Namun, Gayatri tahu bahwa ia tidak bisa menyerah pada nasib begitu saja.

Ia mungkin hanya ibu rumah tangga biasa, tetapi bukan berarti ia lemah. Mampukan Gayatri membalas pengkhianatan suaminya dengan setimpal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GAYATRI 18

“Semua ini gara-gara Ibu. Lihat apa yang Ibu lakukan!” maki Keenan, kesal dengan apa yang sudah Gayatri lakukan. “Ibu merusak segalanya, Ibu sudah membuatku malu!” 

“Keenan,” lirih Gayatri, ia hendak meraih lengan sang putra sulung. “Maaf, maafkan Ibu. Ibu memang salah di sini,” kata Gayatri penuh sesal. 

“Kau benar-benar membuat semuanya berantakan, Gayatri. Kau bukan hanya membuat masa depan putramu hacur, tapi kau juga membuat keluaga kita dihina olehnya,” kata Mahesa, ikut menyalahkan Gayatri. 

“Aku benci Ibu, aku benci! Kenapa aku malah memiliki Ibu yang tidak berguna sepertimu?!” 

Selepas mengatakan hal itu, Keenan langsung berjalan ke kamarnya dengan perasaan kesal. Ia bahan tak memedulikan bagaimana perasaan ibunya mendengar ucapannya tadi. 

Mahesa ikut merasa kesal, sebelum ini, tak ada orang yang terang-terangan menghinanya di depan keluarganya sendiri seperti yang dilakukan oleh Nayana. 

“Bagaimana sekarang? Keenan pasti merasa sangat patah hati,” ucap Sarita, merasa kasihan pada cucu pertamanya itu. 

Wira menatapnya dengan geram, “Selain Keenan, kau juga harus merasa cemas pada Gayatri. Kau tidak lihat menantu kita sekarang? Dia juga sangat sedih dengan apa yang terjadi.” 

“Untuk apa aku mencemaskannya? Semua yang terjadi di rumah ini juga akibat dirinya sendiri. Lihat cucuku yang malang, dia pasti sangat mencintai gadis itu.” 

“Tapi, ini semua tidak akan terjadi jika dulu kau tetap membiarkan Gayatri tetap melanjutkan pendidikannya. Namun, kita tidak melakukanya, kita justru melarangnya dan menjadikan Gayatri ibu rumah tangga.” Wira berkata pelan. Ada nada penyesalan dalam suaranya. 

“Kita membiarkan putri kita menempuh pendidikan tinggi, tapi justru menghentikan mimpi menantu kita sendiri. Bukankah kita juga menjadi penyebab apa yang terjadi sekarang, Sarita?” 

Meski Wira sudah berkata seperti itu, Sarita tetap saja tak mau mengerti. Menurutnya, semua kesalahan yang terjadi di rumah mereka malam itu, sepenuhnya adalah salah Gayatri. 

Sementara itu, Gayatri memilih menepi ke teras rumah. Malam sudah larut saat ia berjalan keluar. Ia beropikir, barangkali angin malam dapat lebih mengerti perasaannya daripada orang-orang di dalam rumah. 

Gayatri memejamkan mata, membiarkan angin malam membelai wajahnya yang kian menua. Ia duduk di kursi kayu itu dan melamun untuk sejenak. Bohong jika ia tidak terluka dengan sikap dan perkataan putranya sendiri. 

Tetapi, Gayatri tak bisa menyalahkan siapapun. Sebab, apa yang Keenan katakan, benar adanya. Ia tidak memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi. Sebab, setelah menikah dengan Mahesa, ia hanya dijarkan bagaimana caranya menjadi istri, menantu dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. 

“Di sini dingin, Bu. Jangan sampai ibu sakit.” Keandra datang dengan membawa selimut, ia menyampirkannya di bahu sang ibu. 

Gayatri buru-buru menyeka pipinya, “Kenapa kau belum tidur? Ini sudah malam,” kata Gayatri tertawa pelan, berusaha menyembunyikan kesedihannya. 

“Ibu tahu, bukan? Ibu tidak usah menyembunyika air mata Ibu, karena Andra pasti tahu.” Keandra mengambil duduk di samping Gayatri dan mengusap pipi sang ibu lembut. 

“Jangan, Bu. Jangan menangis lagi. Andra tidak suka melihat Ibu menangis seperti ini,” kata Keandra, menggeleng pelan. “Kenapa orang-orang terus saja menyakiti hati Ibu seperti ini?” 

Gayatri justru tersenyum singkat, “Ibu tidak apa-apa, Nak. Konon katanya, seorang Ibu memang harus menanggung banyak beban dan luka, demi anak-anaknya.” 

“Apakah anak tidak boleh sebaliknya, Bu? Kak Keenan juga sudah keterlaluan. Lihat saja, aku akan—” 

“Andra!” sela Gayatri cepat. “Jangan, jangan bertengkar lagi dengan kakakmu. Mengerti?” 

“Tapi, Bu … baiklah.” 

“Kau tahu, Nak? Seorang Ibu bisa melakukan apapun demi anaknya. Hinaan dan makian dari orang lain bukanlah apa-apa. Percayalah, bukan hanya Ibu, tapi semua Ibu di dunia ini juga rela menerima semua itu demi anak-anaknya,” kata Gayatri lirih. 

Keandra mengangguk, “Aku tahu, Bu. Sekarang aku mengerti kata pepatah seorang ibu bisa saja membesarkan 8 orang anak sendirian, tapi 8 orang anak belum tentu bisa merawat ibunya.” 

“Sudah malam, ayo kita masuk.” Gayatri menggenggam tangan Keandra dan mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah. “Tidurlah sekarang, Ibu akan memeriksa Kaluna dan Keenan sebentar.” 

Gayatri berjalan perlahan ke kamar Kaluna, anak perempuannya itu sudah tertidur pulas. Melihat wajah damai sang putri yang terlelap membuat Gayatri merasa lega. Ia duduk sejenak di tempat tidur itu, mengusap pelan rambut Kaluna dan membenarkan posisi selimutnya. 

Setelahnya, ia memeriksa kamar Keenan. Putra pertamanya itu juga sudah terlelap. Gayatri menebak, putranya itu pasti tertidur dalam keadaan kesal, terbukti dari kerutan di keningnya. 

“Maafkan Ibu, Nak. Maaf. Tapi Ibu berjanji akan memperbaiki segalanya, Ibu janji akan melakukan apapun agar kau bisa bersama dengan Shakira,” gumam Gayatri di samping Keenan. Sama halnya seperti yang ia lakukan pada Kaluna, ia membenarkan posisi selimut Keenan dan berlalu dari sana usai puas menatap wajah sang putra. 

Ia juga menyempatkan diri untuk memeriksa Keandra. Putra keduanya itu baru saja bersiap untuk tidur ketika Gayatri datang. 

“Tidurlah yang nyenyak.” Gayatri tersenyum lembut, lalu menutup pintu setelah mematikan lampu kamar Keandra. 

Ia berjalan kembali ke kamarnya, namun langkahnya terhenti di depan pintu. Samar-samar ia mendengar suara Mahesa tengah menelepon seseorang. Suaranya terdengar sangat lembut, sangat berbanding terbalik dengan saat ia berbicara pada Gayatri. 

Gayatri tetap mematung disana, menunggu hingga Mahesa selesai. Ia sengaja melakukannya semata agar Mahesa tidak merasa curiga. 

“Aku tahu, tapi kau tahu, kan? Aku tidak akan mudah menceraikan Gayatri begitu saja, keluargaku pasti akan menentangnya. Apalagi, sebentar lagi adalah hari penting. Kita tidak akan bisa menikah dalam waktu dekat, Nadya. Apa yang akan keluargaku pikirkan nanti?” 

Mendengar hal itu, dada Gayatri terasa sesak. “Menceraikan? Menikah? Apakah mungkin ….” 

Gayatri mematung di tempat, namun alih-alih merasa sedih, ia justru memikirkan hal lain. “Kau ingin bercerai dariku, Mas? Baiklah, akan aku penuhi keinginanmu itu,” gumam Gayatri dengan yakin. 

Ia menarik napas panjang sebelum akhirnya mengetuk pintu. Mahesa datang membukakan pintu, wajahnya masih terlihat kesal, tetapi Gayatri bahkan tak peduli lagi. Ia berjalan masuk ke dalam kamar, membersihkan diri lalu berbaring di tempat tidurnya dengan tenang. 

Mahesa bahkan merasa heran dengan sikap Gayatri yang menurutnya semakin berubah.

“Ada apa dengannya? Tidak seperti biasanya,” kata Mahesa lirih. Tetapi, alih-alih memikirkannya, Mahesa justri ikut terlelap di samping Gayatri tanpa rasa bersalah. 

1
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kok saya pengen ikutan ngamookkk 😤
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Rasain tuh 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Langsung shock berat 😔
Dwiann🌱
Greget banget sama Sarita dan Mahesa(⁠ノ⁠`⁠⌒⁠´⁠)⁠ノ
Dwiann🌱
Thor, sejak pertama kali saya membaca saya langsung terbawa cerita. Tetap semangat ya, Thor💪💐❤️
Ceu Markonah
bongkar kebusukan mahesa
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
tanya gih ke anakmu
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ibukmu sudah lihat semua, dan kalau dia msh mau bersama bapakmu ya berarti gu oblok ehh
Uswatun Hasanah
tambah lagi thor 🙏🙏🙏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
bersiaplah Mahesa 😤
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
berlari pergi
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
benci tapi cinta 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
rasain 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Kalian yg akan terkejut 🤭
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
betul 👍🏻
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
kita lihat apa Nadya bisa mengurus rumah dan penghuninya yg lain 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
betul 😌
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Anak dan bapaknya sama saja 😤
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Untunglah Shakira tidak seperti ibunya 😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Apa hubungannya,belum tentu orang yg pendidikan tinggi bisa mengurus keluarganya 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!