NovelToon NovelToon
Malam Saat Ayahku Mati

Malam Saat Ayahku Mati

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aulia risti

Di dunia tempat kepercayaan bisa menjadi kutukan, Izara terjebak dalam permainan kelam yang tak pernah ia pilih. Gadis biasa yang tak tahu-menahu tentang urusan gelap ayahnya, mendadak menjadi buruan pria paling berbahaya di dunia bawah tanah—Kael.
Kael bukan sekadar mafia. Ia adalah badai dalam wujud manusia, dingin, bengis, dan nyaris tak punya nurani.

Bagi dunia, dia adalah penguasa bayangan. Namun di balik mata tajamnya, tersembunyi luka yang tak pernah sembuh—dan Izara, tanpa sadar, menyentuh bagian itu.

Ia menculiknya. Menyiksanya. Menggenggam tubuh lemah Izara dalam genggaman kekuasaan dan kemarahan. Tapi setiap jerit dan tatapan melawan dari gadis itu, justru memecah sisi dirinya yang sudah lama terkubur. Izara ingin membenci. Kael ingin menghancurkan. Tapi takdir punya caranya sendiri.

Pertanyaannya bukan lagi siapa yang akan menang.
Melainkan... siapa yang akan bertahan.
Karena terkadang, musuh terbesarmu bukan orang di hadapanmu—melainkan perasaanmu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia risti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyerah

Keesokan paginya, cahaya matahari menerobos lembut melalui celah tirai, menyentuh wajah Izara yang masih terpejam. Perlahan, matanya terbuka. Pandangannya langsung jatuh pada lengan Kael yang melingkar erat di pinggangnya—posesif, hangat, namun membuatnya bergidik ngeri.

Dalam sekejap, ingatan semalam kembali menghantam seperti badai. Nafasnya tercekat. Dengan panik, Izara menyingkirkan tangan Kael dari tubuhnya, lalu bangkit dari tempat tidur secepat mungkin. Namun begitu kakinya menyentuh lantai, rasa nyeri yang tajam menjalar dari tubuh bagian bawah, membuat langkahnya terhenti.

Ia menunduk, melihat tubuh telanjangnya yang dipenuhi bekas-bekas semalam. Tanpa pikir panjang, Izara meraih handuk yang tergantung di ujung ranjang—satu-satunya yang tersisa dari malam yang mencuri segalanya darinya. Ia membungkus tubuhnya rapat-rapat, mencoba menyembunyikan rasa sakit yang tak bisa ia ungkapkan.

Dengan langkah tertatih, ia berjalan menuju kamar mandi, menggigit bibir menahan perih yang kian terasa menusuk.

Didalam kamar mandi Izara menangis sejadi-jadinya, Izara merasa begitu hancur dan tak berharga lagi ketika mengingat apa yang seharusnya ia jaga kini telah direnggut paksa oleh seorang pria—seseorang yang selama ini menyiksanya atas kesalahan yang tak pernah ia lakukan. Hatinya remuk, pikirannya kacau, seolah hidupnya telah dicabut dari genggaman. Segalanya terasa gelap dan tak berarti. Di titik itu, Izara merasa benar-benar telah menyerah.

Izara menyeka air matanya dengan gemetar. Pandangannya mengitari kamar mandi, terlihat seperti sedang mencari sesuatu, namun tampaknya ia tak menemukan apa yang dicari.

Perlahan, Izara melangkah keluar dari kamar mandi. Pandangannya langsung tertuju pada Kael yang masih tertidur pulas di ranjang. Ia menatapnya sejenak, sebelum akhirnya mengalihkan pandangan, menyapu sekeliling ruangan dengan sorot mata yang kosong—mencari sesuatu.

Hingga matanya tertumbuk pada sebuah botol wine di meja. Tanpa ragu, Izara melangkah menghampirinya, meraih botol itu dengan tangan gemetar, lalu kembali masuk ke kamar mandi.

PRANGKKK!!

Suara kaca pecah menggema saat botol itu dihempaskan hingga hancur.

Dengan langkah pelan, ia mendekati bathtub yang telah penuh terisi air. Napasnya berat, tubuhnya gemetar, namun matanya menunjukkan tekad yang mati rasa. Tanpa ragu, Izara merendam tubuhnya ke dalam air.

Dan dengan satu hela napas terakhir, ia menancapkan serpihan kaca ke pergelangan tangannya.

“Argh…”

• • •

Sementara di luar, Kael membuka matanya perlahan, setengah sadar. Suara pecahan kaca yang jatuh terdengar nyaring, membuatnya tersentak bangun.

Namun, seketika ia tersadar bahwa dirinya sedang berada di kamar Izara.

Kael menatap tubuh polos yang tertutup selimut, seketika ia kembali mengingat dengan begitu keras tentang apa yang telah dilakukannya pada gadis itu semalam.

Ia melihat sekeliling, menyadari bahwa Izara tidak ada di kamar. Dengan cepat, Kael bangkit dari tempat tidur, mengenakan pakaiannya, dan bergegas keluar kamar untuk mencari Izara.

• •

Para pelayan hanya menatap Kael dengan bingung, melihatnya yang tampak tergesa-gesa dan panik.

Wajahnya penuh kecemasan dan ia terus mondar-mandir, matanya terus mencari Izara di sekeliling rumah.

“Sebenarnya ke mana dia pergi? Apa dia melarikan diri?” batin Kael dengan penuh kemarahan.

“Tuan, apa yang sedang Anda cari? Kami mungkin bisa membantu,” tanya salah satu pelayan yang memberanikan diri.

“Apa kalian ada yang melihat gadis itu?” Kael bertanya sambil meninggikan suara.

“Maaf menyela, maksud tuan Kael, Nona Izara? Sejak semalam dia belum keluar dari kamar, Tuan,” jelas Bibi Marsha yang kebetulan hendak lewat ke dapur.

“Tadi saya ingin mengantar makanan, tapi pintunya masih terkunci dari dalam, Tuan,” tambahnya.

Kael terdiam sejenak. “Dia belum keluar? Aku baru ingat, semalam pintu kamar ku kunci, dan saat aku keluar tadi, pintu itu masih terkunci. Jadi ke mana dia? Apa jangan-jangan...” batin Kael.

Tanpa menjawab perkataan Bibi Marsha, Kael langsung kembali berlari ke kamar.

Kael melihat pintu kamar mandi tertutup rapat. Ia mengetuk pintu dan memanggil nama Izara, namun tidak ada jawaban.

“YAAA IZARA!! CEPAT BUKA PINTUNYA!!” teriaknya dengan panik. Namun, tetap tidak ada jawaban.

Karena tidak kunjung mendapat jawaban, Kael berusaha mendobrak pintu kamar mandi dengan bantuan salah satu bodyguard. Setelah beberapa kali, pintu itu akhirnya terbuka.

Kael masuk ke dalam kamar mandi dan melihat banyak serpihan botol berserakan. Namun, matanya tiba-tiba tertuju pada air bathtub yang berubah keruh hampir kemerahan, bercampur darah.

“Izara,” gumamnya, melihat tubuh Izara yang terendam dan tidak sadarkan diri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!