Alesia seorang gadis remaja yang baru saja merayakan hari jadinya ya Ke Delapan belas tahun bersama teman - temannya di sebuah bar ternama.
Tidak sengaja terbentur kursi saat tersandung dan langsung tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat alexia sadar dan perlahan membuka matanya.
Dan sangat terkejut setelah melihat sekeliling, karena setelah ia membuka matanya dia sudah berada di rumah sakit.
Yang lebih mengejutkan lagi saat dia tak sengaja melihat kalender yang ada di ruangan itu.
" Apa dua ribu dua puluh lima, bukanlah masih tahun dua ribu dua puluh yang benar saja masa aku pingsan selama itu "
penasaran dengan kisahnya yuk langsung mampir saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama putri01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Tanpa di sadari dari tadi seseorang merekam semuanya dan langsung mengirimkan video rekaman itu pada seseorang.
" Tuan ini ada laporan video yang di kirim salah satu pelayan di rumah utama " ucap asisten pribadi Brian.
" Haah, apa dia kembali memanjakan selingkuhannya itu? " tanya Brian membuang nafas beratnya sambil duduk di meja kerjanya.
Mendengar itu langsung saja asisten itu membuka video itu dan sangat terkejut sekali melihatnya.
" Sepertinya kali ini tidak tuan, bahkan kebalikannya nyonya malah mengusir pria itu dan melarangnya untuk datang lagi ke rumah utama " ucap asisten itu.
Mendengar itu Brian sungguh tidak percaya, dan langsung penasaran.
" Apa kamu tidak salah lihat " Brian tidak langsung percaya dengan perkataan asistennya itu.
" Ini tuan anda bisa melihat video ini langsung kalau tidak percaya " ucap asisten itu dan langsung memberikan video rekaman yang ada di ponselnya.
Tanpa menunggu lama lagi langsung saja Brian melihat video itu karena sangat penasaran juga.
Sangat terlihat jelas video dan suara saat Xia belum pergi dan masih berhadapan dengan selingkuhannya itu, bagaimana Xia marah dan mengusir Dimas, sampai Xia berpamitan lalu pergi, semua terekam dalam rekaman itu.
Melihat itu, ada sedikit kebahagiaan yang Brian rasakan, bahkan sampai membuatnya tersenyum setelah melihat rekaman itu.
" Cepat cari tahu ke kafe mana dia pergi " perintah Brian dan langsung mengembalikan ponsel asistennya itu.
" Baik tuan, saya cari tahu dulu permisi " pamit asisten itu.
" Hmm " Brian mengangguk dan sangat tidak sabar ingin mengetahui kemana istrinya itu pergi.
___________________
Di tempat lain tepatnya di sebuah kafe ternama, akhirnya Xia sampai dan langsung masuk menuju tempat biasa dirinya dan teman-temannya berkumpul.
Terlihat jelas ketiga temannya sudah berkumpul di sana sambil minum dan makan cemilan bersama.
Melihat itu Xia sangat bahagia, tapi Xia tidak langsung menghampiri ketiga sahabatnya itu, dia masih berdiri di balik tirai karena ingin mengetahui bagaimana situasi sekarang ini.
" Eh apa Xia akan benar-benar datang? " tanya Dita sambil memakan cemilannya.
" Mana mungkin, bukankah sudah lama dia tidak mau berkumpul bersama kita lagi, dia kan sangat sibuk dengan kekasih barunya itu " ucap Keyla.
" Tapi di grup ini, bukankah dia sendiri yang meminta bertemu dan berkumpul di sini dan katanya ada yang penting yang mau dia katakan, masa dia bohong lagi seperti biasa " ucap Nia
" Kan begitu yang sering dia lakukan, di ajak ngumpul saja tidak mau ada - ada saja alasannya, bahkan kekasih barunya itu meminta Xia untuk tidak berteman lagi dengan kita, dan sepertinya Xia menurut saja tu saking cintanya dia. " ucap Dita lagi.
" Benar, bahkan Xia marah padaku karena aku tidak setuju dia melakukan perselingkuhan itu, padahal kurang apa coba Brian, apalagi mereka sudah punya anak, tega sekali dia " ucap Nia menimpali.
" Hmm, bahkan sama aku juga dia marah, bahkan saat itu aku sampai bertengkar dengannya karena aku lebih membela Brian dari pada mendukungnya dengan pria bajingan itu " ucap Keyla juga.
" Yap dia sampai tidak mau lagi menemui kita apa lagi berteman dengan kita, hanya untuk menuruti bajingan itu, keterlaluan sekali kan lalu untuk apa lagi dia mau bicara pada kita " ucap Dita kesal dengan salah satu sahabatnya itu.
" Kasihan sekali Brian, sangat di sayangkan cinta keduanya tidak bertahan lama karena ada orang ketiga, dan itu karena ulah xia, aku sungguh malu sekali pernah jadi sahabatnya, karena tidak bisa menasehati dan menghentikan perbuatan buruknya " ucap Keyla lagi yang sedih.
" Sudahlah Dita, mau bagaimana lagi kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa, dia sudah di butakan oleh cinta terlarang nya itu. " ucap Nia sambil mengusap punggung sahabatnya itu.
" Benar, tapi aku masih berharap semoga suatu hari nanti Xia kita dulu kembali, Xia yang mau bersama kita lagi, aku sungguh sangat berharap kita berempat bisa kembali bersatu meskipun sudah memiliki keluarga masing-masing, dan persahabatan masih tetap terjalin kuat sampai kita tua nanti " ucap Keyla dan langsung di anggukan Nia dan Dita bersamaan.
Mendengar itu Xia yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka tidak tahan dan langsung mengeluarkan air matanya saking sedihnya setelah mengetahui perbuatannya pada ketiga sahabatnya itu.
Perlahan Xia mendekati teman - temannya itu.
Dan mereka juga sangat terkejut saat Xia datang menghampiri mereka, sampai mereka terbengong saking terkejut dan tidak menyangka kalau Xia benar-benar datang menemui mereka.
" Teman-teman, aku minta maaf, hiks hiks hiks... " ucap Xia menangis mendekati teman - temannya.
" Apa kamu benar Xia, kamu benar datang " kata Dita yang masih tidak percaya apa lagi dengan penampilan Xia yang berbeda.
" Kamu kenapa menangis, kamu tidak apa - apa " ucap Keyla juga yang langsung khawatir dengan keadaan Xia.
Nia juga mengangguk, dan masih tidak berkedip saking terkejutnya meliat Xia datang menghampiri mereka.
Meskipun sebelumnya mereka sangat kesal pada Xia, tapi setelah melihat Xia datang menemui mereka rasa kesal itu langsung hilang berganti rasa khawatir karena Xia menghampiri mereka sambil menangis.
" Teman - teman, maafkan aku, aku sudah banyak salah pada kalian, aku sudah tidak mau mendengarkan kalian, aku sadar aku mengaku salah, maafkan aku teman - teman hiks hiks hiks... " ucap Xia sambil berlutut di hadapan ketiga temannya itu.
Xia berpikir lebih baik mengakui kesalahan dan segera meminta maaf, daripada mencari tahu apa saja yang sudah Xia dulu lakukan.
Dan bagi Xia itu tidak penting, yang penting bagi Xia sekarang bagaimana dirinya saat ini saja karena Xia ini bukan lagi Xia yang lama yang tidak berpikir jernih melakukan segala sesuatu.
Melihat Xia bersujud meminta maaf di hadapan mereka bertiga, membuat mereka bertiga sungguh tidak menyangka, karena sebelumnya Xia bahkan bertengkar dengan tidak mau mengakui mereka sebagai sahabat.
Tapi melihat Xia seperti ini membuat mereka sungguh sangat tidak tega, karena biar bagaimana pun Xia tetap sahabat mereka dan langsung secara alami mereka bisa memaafkan sahabat mereka ini.
" Sudah Xia, ayo bangun kamu tidak seharusnya bersujud seperti ini, dengan mengakui kesalahan dan meminta maaf saja sudah cukup tidak harus sampai seperti ini " kata Keyla yang langsung membawa Xia berdiri kembali.
" Apa kalian mau memaafkan ku, dan masih mau berteman dengan ku? " ucap Xia sambi berdiri di bantu Keyla.
" Tentu saja, biar bagaimanapun, kamu tetaplah sahabat kami, bagaimana bisa kami tidak memaafkan mu, apa lagi kamu sudah mau meminta maaf dan sadar dengan kesalahan " ucap Dita juga membenarkan dan membawa Xia duduk bersama mereka.
" Mm, asal kamu masih mau berteman dengan kita, kita akan tetap jadi sahabat mu Xia " ucap Nia juga sambil mengusap punggung Xia.
" Terima kasih teman-teman, sekali lagi aku minta maaf, aku janji aku akan berusaha tidak akan mengecewakan kalian lagi, tolong tegur aku bila aku melakukan kesalahan lagi ya " ucap Xia dengan sungguh - sungguh.
" Hmm, kami juga minta maaf, kita kan sahabat sudah seharusnya kita saling mengingatkan kalau kita melakukan kesalahan dan wajib bagi kita saling memaafkan apabila kita sudah sadar dari kesalahan kita " ucap Keyla lagi, dan langsung di iyakan mereka semua.
" Teman - teman, aku sangat menyayangi kalian " ucap Xia yang langsung merangkul ketiga temannya itu.
" Kami juga sangat menyayangimu Xia, akhirnya kamu kembali pada kita " ucap Nia dan langsung di anggukan Keyla dan Dita.
Langsung saja mereka bertiga membalas rangkulan Xia, karena mereka merasa sahabat mereka yang sempat menghilang akhirnya kembali lagi.
Dengan penuh kebahagiaan mereka berkumpul bersama kembali.
Tanpa mereka sadari dari tadi seseorang terus memperhatikan kebersamaan mereka berempat, dan juga ikut merasakan seperti yang mereka rasakan.
" Syukurlah kamu kembali seperti dulu Xia, hilang ingatan mu membawa berkah bagi kami, aku berharap kamu akan terus tetap seperti ini " ucap orang itu pelan sambil memperhatikan Xia dan teman - temannya dari jauh.