NovelToon NovelToon
Agen Black VS Pelaku Bullying Di Tubuh Anak SMA

Agen Black VS Pelaku Bullying Di Tubuh Anak SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Bullying dan Balas Dendam / Agen Wanita
Popularitas:645
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

Agen Black yang sedang menikmati hari libur dengan tidur di rooftop sekolah lantai 10 malah menyaksikan siswi korban bullying yang ingin mengakhiri hidupnya. Niat hati ingin menolong namun kematian aneh yang menghampiri.

Saat membuka mata, jiwa agen Black sudah berada di tubuh anak yang coba Dia selamatkan. Tanpa keraguan sedikitpun, agen Black memutuskan untuk membalas para pelaku bullying sambil tetap menyelesaikan misinya sebagai Agen Black.

Seperti lingkaran setan, Agen Black terus mendapati hal-hal baru yang memusingkan. apa yang menanti agen Black di ujung aksi balas dendamnya ?

=> Kalau suka, Silahkan dibaca ♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Setelah memperhatikan kepergian Nyla, kepala Agen Black yang sejak tadi sudah sakit terasa lebih menyakitkan sampai-sampai untuk berdiri saja Dia kehilangan keseimbangan.

“Pulang.. Aku harus pulang sekarang...” Pekik nya dengan nada rendah dan berjalan tertatih-tatih. Setelah keluar dari gerbang sekolah, tampak mobil hitam melaju dengan kecepatan kencang ke arah Agen Black.

“Apa Aku akan tertabrak ?” Batin Agen Black dan mobil itu berhenti tepat di depan lututnya.

Pintu mobil yang terbuka, dan munculnya sosok yang familiar membuat Agen Black merasa tertolong.

“Help Me, Rydell.” Gumam nya dan langsung jatuh di dalam pelukan Rydell yang sudah menghampiri Agen Black.

“Sh*t! Reaksi penolakan nya semakin besar!” Pungkas Rydell dan membawa Agen Black masuk ke dalam mobil.

...***...

“Ugghh.. Bahkan untuk menggerakkan lidah saja sulit... Aku tak bisa membuka mata..” Batin Agen Black yang sudah mendapat kesadaran namun tubuh nya tidak mau bereaksi pada kemauan jiwa.

“...Kau yakin ? Tapi kasus sebelumnya saja tidak seperti ini! Dia baru satu bulan lebih di tubuh anak SMA itu!”

Suara Rydell terdengar dengan jelas. Walau raga nya tidak mau bergerak, ternyata indra pendengarannya masih bisa menangkap bunyi di sekitar.

“Kita tidak bisa menyamakan semua kasus, Rydell. Kau lupa ? Ini kasus perpindahan jiwa yang untungnya terjadi di keluarga Kita, jika tidak Kita akan menertawakan orang yang berbicara tentang hal ini.”

“Kak Rachel, maafkan Aku...” Rydell berlutut, dengan kedua tangan memohon-mohon pada Kakak perempuannya. “...Lakukan sesuatu. Jiwa nya pasti kesakitan. Aku mohon, Dia sudah sangat menderita. Aku tak bisa membiarkan Dia seperti ini.”

“Bocah ini! Aku sudah melakukan semua yang ku bisa dengan membaca pengalaman-pengalaman dari berbagai kasus ‘perpindahan jiwa’ yang di tulis dengan sangat baik oleh keluarga kita sebelum-sebelumnya. Menurut kesimpulan Ku, jiwa yang Kau cintai itu tidak di terima di tubuh anak SMA ini.”

“Tapi anak itu pasti sudah mengijinkan tubuh nya di tempati. Kenapa Agen Black malah—“

“Sepertinya, jiwa Agen Black pernah terluka sebelum masuk ke tubuh anak SMA. Tunggu, apa karena insiden itu ?”

“Jadi Kita harus bagaimana sekarang, Kak Rachel ? Hm ? Apa tidak bisa di pindahkan rasa sakit nya pada tubuh Ku saja ?”

“Perkataan konyol apa itu ? Kau pikir segampang donor darah ? Saat ini Agen Black harus menahan semua rasa sakit itu sampai balas dendam berhasil di lancarkan sesuai kemauan tubuh. Setelah itu, Kita akan memindahkan jiwa ke raga nya kembali, walau sekecil apapun kemungkinan nya.”

“Ughh..”

“Kau mau menangis ? Padahal saat peluru dan benda tajam tertancap di organ tubuh saja Kau tertawa dan berlagak biasa-biasa saja. Hahh, apa ini yang di sebut kekuatan cinta?” Ujar Rachel sambil menggulir bola mata ke atas, agak jijik mengucapkan ‘cinta’ dari mulutnya.

“...Jadi Kita berdua sungguh memiliki hubungan ‘asmara’ ?” Lontar Agen Black yang sudah bisa menggerakkan tubuh dan sudah duduk bersandar dengan wajah pusat.

“Kau sudah sadar ? Apa ada yang terasa sakit?” Rydell langsung mendekat dan menggenggam tangan Agen Black. Ada rasa merinding saat di sentuh oleh Rydell, namun jiwa Agen Black merasa sudah biasa menerima perlakuan ini.

“Selain kepala, semua nya baik-baik saja.”

“Maaf karena langsung menghujani Mu dengan pertanyaan. Tetapi Aku butuh informasi dari Mu untuk mengetahui seperti apa reaksi yang di berikan tubuh ini pada jiwa Mu. Ah, Aku lupa menempatkan sopan santu lagi. Namaku Rachel Dofn Poirot. Kakak dari Pria yang baru kembali pada Kami 8 tahun yang lalu.” Sambar Rachel yang sudah memegang alat tulis.

“Apa harus sekarang ?”

Takh! Papan dan alat tulis mendarat di kepala Rydell.

“Kau mau Dia cepat merasa baik kan ? Kalau begitu diam saja, toh Dia saja bersikap biasa-biasa saja.”

“Tidak apa-apa. Silahkan tanyakan apa saja pada Ku.”

“Umm... Aku suka sikap Mu. Kalau begitu, apa yang Kau rasakan sejak menempati tubuh anak SMA ini ?”

“Bagaimana Aku menjelaskan nya yaa ? Umm.. Tidak selaras mungkin?”

“Coba jelaskan lebih detail.”

“Awalnya, Ku kira karena tubuh baru sehingga butuh penyesuaian. Namun sampai saat ini, tubuh ini merespon lebih lambat dari yang Ku inginkan. Walau Aku masih selamat dari berbagai pertarungan berkat jiwa yang terus bergerak gesit, tetapi ada kesan lambat.”

“Bukankah itu karena tubuh asli milik Mu memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi ? Masing-masing tubuh punya tingkatan level yang berbeda.”

“Benarkah ? Kalau begitu, hanya rasa sakit yang terus melanda kepala di sertai dengan mimisan.”

“Hanya bagian kepala dan mimisan saja ?”

“Umm...” Agen Black mengangguk. “...Biasanya rasa nyeri akan berangsur-angsur menghilang saat Aku merokok.”

“Di tubuh sebelumnya, apa Kau punya kebiasaan merokok ?”

“Hmm, Dia bisa menghabiskan dua bungkus rokok perhari. Lidah nya sampai terasa pahit.” Sambung Rydell dan kembali mendapat tamparan dari perangkat alat tulis yang ada di tangan Rachel.

“Tau batasan sedikit, bocah kecil! Haah.. Agen Black, begitu kan nama panggilan Mu ?”

“Benar.”

“Okay, untuk saat ini dapat di simpulkan bahwa jiwa Mu juga sedang berusaha menyatu dengan tubuh anak SMA ini. Tapi Kita kekurangan banyak informasi, sungguh. Hahh, Aku belajar kedokteran bukan untuk hal seperti ini.”

“Rydell, Aku ingin minum air dengan es batu yang sangat banyak.” Pinta Agen Black dan langsung diangguki oleh Pria berbadan besar itu. Dalam hitungan detik tinggal dua perempuan di ruangan yang asing di penglihatan Agen Black.

“Jadi... Apa yang ingin Kau tanyakan ?”

“Terimakasih karena sangat peka, Kak Rachel. Boleh Aku memanggil Mu seperti ini?”

“Umm.. Kau bebas memanggil Ku dengan sebutan apa saja.”

“Kak Rachel... apa yang akan terjadi pada jiwa Ku kedepannya dengan kondisi seperti ini ?”

“Jiwa Mu akan hancur. Berdasarkan catatan-catatan penelitian momen langkah ini, jiwa Mu akan hancur karena tubuh menolak keberadaan jiwa Mu.”

“Dengan kata lain tubuh ini akan mati karena jiwa yang Dia inginkan sudah tidak ada kan ?”

“Kau benar. Rencana saat ini, Kami akan memindahkan jiwa Mu pada tubuh asli sebelum di hancurkan oleh tubuh anak SMA ini.”

“Menurut Kak Rachel, kira-kira berapa lama waktu yang di butuhkan sebelum jiwa Ku benar-benar hancur ?”

“Satu bulan. Memang ini kasus yang cukup berbeda dari catatan-catatan yang di tinggalkan. Karena reaksi penolakan orang-orang yang mengalami perpindahan jiwa sebelumnya tidak separah diri Mu.”

“Jiwa Ku tidak bisa di pindahkan karena tubuh ini juga masih membutuhkan jiwa untuk melancarkan aksi balas dendam kan ?”

“Ah, Kau membuat Ku tersadar. Benar, tubuh itu yang menyimpan sebagian rasa sakit karena di bullying dan sebagian lainnya di tanggung jiwa. Tubuh itu membutuhkan keadilan dengan pembalasan setimpal. Entah dengan cara apapun.”

“Aku mengerti. Maka Kita akan bertemu sebulan lagi kan, Kak Rachel ?”

“Begitulah seharusnya. Ku harap aksi balas dendam Mu bisa di percepat.”

“Kalau hal itu tidak perlu di khawatirkan, Kak Rachel. Satu minggu adalah jatah untuk satu orang. Huhuhu, tiga minggu ke depan akan sangat menyenangkan.” Jawab Agen Black yang kini tersenyum tipis sambil berkedip dengan pelan. Menikmati kelopak mata yang terus naik turun. Suasana hati nya semakin membaik karena akan segera melancarkan aksi yang sesungguh nya pada tiga ‘Pelaku Bullying’

...***...

...Guyss, apa kabar ? Tolong jangan lupa like guys, minimal jangan lupa like kalo malas buat ninggalin jejak. Neo juga butuh respon kalian dong. Neo juga pengen berinteraksi di kolom komentar. Haahh, perjalanan Neo masih jauh ini😮‍💨 Btw, silahkan lanjut ke chapter selanjutnya, guys♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!