NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Benci

Cinta Setelah Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Enemy to Lovers
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Setelah perpisahan itu, Siena memulai hidup baru tanpa mengenang lagi masa lalu. Namun, saat kakinya meninggalkan Limerick, benih Erlan tumbuh di perutnya. Itu anak mereka. Tapi bagi Siena, anak itu hanya miliknya seorang.

Erlan tidak pernah membayangkan Siena akan benar-benar pergi. Erlan hidup dalam bayang-bayang penyesalan yang menyakitkan.

Nicole Ophelia Calliope tahu bahwa jatuh cinta pada Fernando Sagara Caesar adalah kesalahan besar. Pria itu adalah orang yang sangat ia benci selama lebih dari sepuluh tahun. Selain itu, ia tahu bahwa hati Nando adalah milik kakaknya, Siena Ariana Calliope.

Sampai kapanpun ia tidak akan pernah memenangkan hatinya. Nando mencintai kakaknya, selalu. Nicole hanya bisa menyimpan perasaannya sendirian, bahkan saat perjodohan keluarga Caesar dan keluarga Calliope yang baru berdamai mengikat dirinya dan Nando dalam ikatan pernikahan.

***
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar itu hanyalah karangan penulis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Mobil Nando berhenti di salah satu butik kelas atas di kota itu, butik madam Bevali. Butik ini memang sudah menjadi langganan orang-orang dengan kekayaan berlebih.

Desain dan rancangan baju disini elegan, bernilai tinggi dan anggun, cocok untuk orang-orang kaya yang ingin tampil sederhana namun elegan dan berkelas.

"Nico," Nando mengguncang pelan bahu Nicole, matanya terpaku pada wajah cantik yang bercampur kelelahan itu. Beberapa helai rambutnya jatuh ke wajahnya, Nando dengan lembut menyelipkan ke belakang telinga Nicole.

"Eum... Sudah sampai?" Tanya Nicole dengan suara serak, matanya terbuka dan langsung bertatapan dengan netra teduh Nando. Keduanya saling menatap satu sama lain.

"Ya, sudah." Nando lebih dulu membuang pandangan, dia kembali ke tempat duduknya. Mengambil dompet di dashboard mobil lalu keluar.

Nicole menyibak rambutnya ke belakang, pipinya terasa panas. "Apa yang baru saja terjadi? Kami bertatapan? Sial! Aku harus mengendalikan diri."

Setelah mengomeli dirinya sendiri, Nicole menyusul Nando keluar. Ia hendak menghampiri Nando yang menunggu di dekat pintu masuk ketika matanya melihat seorang wanita cantik nan seksi mendekati Nando.

Rambutnya merah menyala, kulitnya putih mulus dan memakai dress ketat berwana merah. Wanita itu tampak panas. Nicole tentu saja mengenalinya, Cindy Bernadette, model papan atas yang dulu pernah menjadi kekasih Erlan dan sampai sekarang masih mengejar-ngejar Nando.

Cindy salah satu dari sekian banyak wanita yang tergila-gila pada Nando.

"Good morning Nando," Cindy bergelayut manja di lengan kekar Nando.

"Pagi, Cin." Balas Nando sambil menarik tangannya, ia menatap Nicole dengan tatapan memohon.

Nicole memutar bola matanya keatas. Sial! Ia harus mengurus wanita yang satu ini, kalau tidak Nando akan menyusahkannya setelah ini.

"Cindy, kamu kekurangan job atau bagaimana? Jangan mengganggu tunanganku." Nicole berdiri ditengah-tengah mereka, ia dengan sengaja menggenggam tangan Nando. Ini hanya terpaksa! Kalau dalam keadaan normal, ia tidak akan mau menggenggam tangan Nando.

"Oh, kamu tunangannya?" Tanya Cindy meremehkan, dia perhatikan Nicole dari ujung rambut sampai ujung kaki. Nicole sudah membuka jas dokternya menyisakan kemeja putih dan celana kerja warna hitam. Penampilannya tampak biasa-biasa saja jika di bandingkan Cindy.

"Kuberi tahu satu hal girl, kamu tidak cocok bersama Nando. Kamu lebih cocok menjadi asisten pribadinya." Kata Cindy sinis.

" Dan kamu kelihatannya seperti wanita penghibur." Nicole membalas dengan tajam. Ia kemudian menyeret Nando masuk ke dalam butik, ia tidak mau membuang-buang waktu lagi untuk berdebat dengan Cindy.

Nicole melepaskan tangan Nando setelah sampai di dekat Sylvia, mama Nando.

"Pagi Tante," sapa Nicole

"Panggil mama dong, sebentar lagi kita akan jadi keluarga." Kata Sylvia memeluk singkat calon menantunya.

"Sial! Kenapa ada nenek sihir itu disini?" Cindy yang mengikuti dari belakang terpaksa berhenti, ia mengambil dari belakang salah satu manekin. Memperhatikan interaksi Nicole dan Sylvia.

Sedari dulu entah kenapa Sylvia selalu menolaknya, bahkan saat Nando hanya mengenalkan ia sebagai sahabatnya, Sylvia tetap sinis padanya.

"Bevali, aku mau gaun pernikahannya mewah, elegan dan anggun. Kamu bisa memintanya untuk mencoba beberapa gaun yang kupilihkan," perintah Sylvia pada Madam Bevali.

"Iya Bu," Madam Bevali menjawab hormat, dia menarik lembut tangan Nicole. "Ayo sayang kita coba gaunnya."

Nicole dengan pasrah mengikuti madam Bevali ke dalam ruangan ganti.

Ruangan gantinya sangat luas, ada tiga baris gaun yang berwarna putih, biru dan ungu. Setiap barisnya, setidaknya terdapat lima belas sampai dua puluh gaun. Jika Nicole harus mencoba satu persatu maka ia akan menghabiskan waktu seharian di butik ini.

"Apa aku harus mencoba semuanya?" Tanya Nicole dengan suara bergetar. Lututnya langsung lemas membayangkan memakai gaun ini satu persatu.

"Tentu saja kamu harus mencoba semuanya agar kita tahu mana yang paling cocok." Jawab madam Bevali santai.

'sialan! Wanita tua itu apa dia sengaja melakukan ini?' Tanya Nicole dalam hati. Ia tahu Sylvia tidak sebaik itu, dia orang bermuka dua yang hatinya busuk.

Nicole tahu, Sylvia pun sebenarnya tidak menyukainya. Dia sedari dulu lebih suka pada Siena, kakaknya. Nicole curiga, mencoba puluhan gaun ini adalah salah satu cara Sylvya untuk membuatnya kesal.

'dia mencari masalah denganku, akan aku tunjukkan bagaimana caranya bermain '. Geram Nicole lalu mulai mencoba gaun-gaun berat dalam ruangan itu.

Satu-persatu Nicole mencoba gaunnya, lalu berjalan anggun keluar untuk memperlihatkan kepada Sylvya dan Nando.

"Bagaimana?" Tanya Nicole menatap pasangan ibu dan anak itu penuh harap, ini adalah gaun ke sepuluh yang ia coba.

"Cantik," puji Nando.

Sylvya menggeleng. Dia berkomentar. "Dadanya terlalu terbuka, Kita adalah keluarga terhormat dan pernikahan ini harus bersikap terhormat dengan tidak memamerkan terlalu banyak kulit pengantin perempuan."

Nicole mengepalkan tangannya. Ia kembali masuk ke dalam, melihat tampilan dirinya di cermin besar. Itu tidak benar-benar terbuka, hanya memperlihatkan sedikit belahan dadanya.

"Ini gaun berikutnya," Madam Bevali membawa gaun besar lainnya, warna emas dan lebih sederhana.

Nicole menerimanya dengan lesu. Memaksa dirinya untuk memakai gaun itu.

"Warnanya agak murahan,"

"Punggungnya terlalu terbuka,"

"Tidak, tidak, dia seperti remaja yang berulang tahun."

Setiap Nicole pergi keluar, Sylvia terus menerus menggeleng sambil menyebutkan kekurangan gaun yang ia pakai.

'Astaga! Demi tuhan! Badanku remuk, kenapa dia memintaku mencoba gaun-gaun ini kalau tidak satupun dia suka. Dia sendiri kan yang memilih ini?' Nicole mengeluh dalam hati sembari mencoba gaun terakhir.

"Sabar, girl. Bu Sylvia memang sangat selektif dan perfeksionis, dia pasti ingin melakukan yang terbaik untuk pernikahan kalian." Kata Madam Bevali menghiburnya.

Perasaan Nicole semakin memburuk mendengar itu, Sylvia bukan ingin yang terbaik untuknya. Sylvya hanya membencinya dan ini salah satu caranya untuk menindas Nicole.

"Sudahlah, aku akan memilih gaun ini." Gumam Nicole memperhatikan dirinya dalam balutan gaun berwarna silver, berlengan panjang dan di hiasi manik-manik berlian. Gaun ini menyembunyikan semua kulitnya, dadanya terbungkus sempurna dan tidak memperlihatkan belahannya. Ia hanya perlu menambahkan penutup kepala dan ia akan mirip dengan putri dari Arab.

Nicole berjalan keluar dengan senyum menawannya, setidaknya ia harus bersikap baik untuk sementara waktu pada calon ibu mertuanya yang menyebalkan.

Nando yang sudah lelah berdebat dengan ibunya tentang gaun-gaun yang di coba Nicole, memilih duduk di sudut sambil memeriksa email dari kantor dan juga dari rumah sakit.

Ibunya sangat keras kepala dan saat ia mencoba untuk mengehentikan kegilaan ibunya agar tidak meminta Nicole mencoba semua gaun, ia malah di ceramahi selama satu jam lebih.

'Apa yang aku harapkan dari dia? Sedari dulu, dia hanya melihatku sebagai pajangan yang perlu di pamerkan kepada orang-orang untuk menyelamatkan reputasi mereka.' Nando memperhatikan ibunya, bahkan saat ia di fitnah sebagai pembunuh sahabatnya sendiri, Sylvia lebih memilih mengirim putranya ke penjara daripada mencari tahu kebenarannya.

Pintu terbuka, Nicole muncul disana dalam balutan gaun silver yang sangat cantik. Gadis itu tampak seperti Dewi yang turun ke bumi dengan senyum menawan dan matanya yang hitam tajam.

"Cantik sekali," Nando tidak berkedip melihat Nicole yang berjalan anggun ke depan ibunya. Namun, beberapa detik kemudian, satu sosok yang lebih cantik berdiri disamping Nicole. Nando menggosok matanya dan sosok itu langsung menghilang.

...***...

...Like, komen dan vote...

1
sweyy
yuk siena come back with erlan 🥹🙏
yani
nunggu Siena balik Erlan
yani
nunggu Siena dan Erlan balikan
Uthie
Cepet ketemuin sama Erlan Thor 🤩🙏🙏
nonoyy
aaaa sosweet nya kai pahlawan mommy siena
nonoyy
please thor pertemukan erlan siena & kaivan
Uthie
Apakah Sienna masih di RS?!?
Uthie
tau rasa!! 🤨😡
sweyy
mampusss kamu ruella
lisa_lalisa
luar biasa
lisa_lalisa
semangat author
Sii JunJun
makan tuh ruella
Niia
salam kenal buat paman arsen dan bibi lori, makin penasaran aja lanjut thor
Uthie
Lori siapakah?? baru atau tokoh lama sebelum nya? 😁😀
nonoyy
jgn sampai siena knp2..
kasihan kaivan 🥲🥲
Uthie
Sy tuhhh suka ketuker aja dengan nama Rain (adiknya Nando) karena lebih identik Laki-laki.. padahal disini perempuan 😁
Uthie
Jangan-jangan anak lain ibumu kali Nando 🤨😏😡😡
Uthie
Wahhhh.. perlu di eksekusi tuhh si Ruella 😡😡😡😡
nonoyy
habis kau ruella dari nando
Sii JunJun
ruella mampus kau skrg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!