Annika, kembali setelah bertahun-tahun di asingkan oleh keluarga nya sendiri karena bisu. Takut menjadi perbincangan publik seorang anak yatim piatu yang mereka angkat malah di perkenalkan sebagai anak mereka.
Sampai saat pesta perayaan keberhasilan si putri palsu, Annika datang dan membuat semua orang bertanya-tanya siapa kah putri yang asli dan yang palsu itu.
Saksikan kelanjutan ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Beberapa hari berlalu, Tania mendapatkan kabar baik. Manager Dania barusaja menghubungi nya dan memberi tahu jika dia sudah menemukan beberapa layanan pendidikan yang cocok untuk Annika.
Untuk itu dia segera mencari mana dari lembaga itu yang letaknya paling jauh dan memiliki ulasan terburuk.
" rasakan ini Annika, siapa suruh kamu berani melawan ku." desis Tania penuh kebencian.
Di tempat lain, Calvin malah menerima laporan jika Keluarga Malik dan Annika terlihat begitu dekat. Bahkan beberapa kali mereka berdua mengunjungi Outlet lalu membeli beberapa barang dengan jumlah fantastis.
Dalam pikiran nya, tentu Annika bisa membuat keadaan bisnis Masashi menjadi lebih baik. Calvin bahkan tidak mengira jika Annika bisa mudah bergaul dengan mereka sekelas keluarga Malik.
Saat makan malam, Calvin sengaja membuat sedikit meriah. Pertemuan keluarga seperti ini di rasa memang kesempatan efektif untuk mendiskusikan banyak hal.
siapa sangka, Tania juga memiliki maksud yang sama. Dia sudah menyiapkan berkas khusus berharap kali ini Annika bisa tersingkir.
Tania menatap sekeliling, " ayah.. Ada yang ingin aku sampaikan". Calvin mengangkat wajahnya, begitu juga dengan Amanda dan juga Annika.
Calvin mengangguk, bersamaan dengan Tania yang memberikan sebuah kertas. " ini berkaitan dengan permintaan ayah dan ibu beberapa waktu yang lalu. Aku sudah menemukan tempat pendidikan yang bagus untuk Annika" matanya mengarah ke Annika.
Annika yang mendengarnya mengerutkan kening kebingungan. Dia sudah menyelesaikan pendidikan setingkat SMA, meskipun hanya dengan homeschooling saja.
Dia tidak berniat melanjutkan ke perguruan tinggi, sebelum masalah di keluarga ini selesai. Lalu kemudian mendadak Tania membahas hal ini tentu saja dia merasa ada hal janggal. Tania tidak mungkin mengirimnya ke tempat bagus, itu yang Annika yakini.
Calvin menelan makanannya, meletakkan peralatan makan dan menerima lembaran dari Tania.
Calvin membaca dengan seksama, " semuanya berasrama? , apa tidak ada yang bisa datang ke rumah?"
" ini adalah lembaga terbaik yang di rekomendasikan oleh Manager Diana. Aku juga sudah survey ke sana, dan memang sangat bagus ayah " Tania sudah menyiapkan jawaban ini sebelumnya. Dia sangat memahami bagaimana cara kerja ayahnya.
Calvin terlihat menimbang, menatap berkas sejenak lalu berpindah ke Annika. " Annika coba kamu lihat ini, ayah ingin tau bagaimana pendapatmu"
Amanda membantu kertas itu hingga sampai ke tangan Annika. Sambil menatap sekilas isi dari kertas itu.
Annika menatap Tania yang terlihat tidak bersalah, keangkuhan yang dia perlihatkan saat Mereka sedang berdua dengan mudah Tania sembunyikan.
kertas sudah berada di tangannya, Annika melihat 2 lembaga pendidikan itu, dia menyadari jika keduanya merupakan lembaga pendidikan khusus latihan etika dan aturan berinteraksi secara elegan. Seperti sebuah pelatihan keputrian.
Annika menganalisis situasi dengan seksama " Jika ini adalah keinginan ayah dan ibu, Annika tidak ingin membantah " ujarnya dengan senyum tipis di akhir kalimat. Calvin dan Amanda menyadari jika putri kandung nya ini mulai berubah. Merasa bersalah dan bangga dalam sekejap.
Tetapi jawaban Annika ini seakan membuat Calvin tidak tenang. Semuanya berasal dari laporan yang belakangan ini dia terima. " Annika, seberapa dekat hubungan mu dengan nyonya Malik?" Calvin tidak bisa menunggu lagi. Dia ingin mendengar dari mulut Annika sendiri
Annika tersenyum dalam hati, usahanya tidak sia-sia. Tidak dengan Tania, yang baru mendengar kabar ini. Mendadak dadanya panas, bagaimana mungkin Annika bergaul dengan nyonya Malik.
Annika berujar dengan wajah polos " kami tidak sengaja bertemu beberapa kali, setelah berinteraksi ternyata kami memiliki bahasan yang cocok. Hanya itu" jawab Annika sama sekali tidak terdengar sedang menyombongkan diri. Tetapi di telinga Tania ini semacam serangan balik.
Amanda yang diam kini ikut menimpali " apa kau tau Annika, keluarga Malik memiliki pengaruh yang kuat. Kamu bisa berdekatan dengannya itu merupakan hal yang baik untuk bisnis ini" Persis seperti itulah yang Calvin pikirkan saat pertama kali dia mendengar hal ini.
Tania semakin kepanasan, dia tidak mau kalah " oh . Itu..apa karena Tania sempat bercerita sedikit mengenai Annika pada nyonya Malik? mungkin cerita ku terlalu berlebihan mengenai gaun hadiah jadi membuat nyonya Malik langsung suka berdekatan dengan Annika" semua rasa kagum itu, mendadak menjadi sebuah alasan rasional.
Sungguh, Tania begitu pandai bersilat lidah. Annika tidak akan diam saja " Oh begitu pantas saja Nyonya Malik langsung meminta ku untuk merancang gaun ulang tahun nya"
Hal ini membuat semuanya terkejut, " oh ya, itu bagus Annika. Kamu pintar sekali merebut kepercayaan nyonya Malik" Amanda segera memberikan apresiasi.
" perlu berapa bulan?" Calvin sendiri terlihat sedikit tertarik dan ingin mengetahui seberapa jauh Annika memahami bisnis ini.
Annika membuka ponselnya " seperti 2 bulan lagi, aku masih dalam tahap merekomendasikan Beberapa model gaun serta kain yang akan di gunakan" Annika terlihat berbeda saat membicarakan hal ini. Ada sebuah hal menarik yang membuat Calvin yakin Annika dengan tidak main-main.
" kalau begitu, pendidikan itu lebih baik di tunda dulu. Lagipula Jika Annika berhasil menaikan jumlah saham dan pelanggan ayah rasa pendidikan itu tidak penting lagi, Annika malah harus fokus pada bidang Fashion " jelas Calvin membuat suasana hari Tania semakin memanas. Dia jelas tidak terima, tanpa sadar dia menatap Annika dengan aura kebencian.
semangat kak💪