Betapa sakit hatinya Arman, setelah sekian lama berpacaran dengan Arsyta lalu bertunangan. Ketika saatnya mau melangsungkan kejenjang pernikahan, begitu pupus begitu saja, tanpa sebab, tanpa aral yang merintanginya.
Arman berpikir apakah penyebabnya yang sebenarnya. Apakah dari dirinya sendiri, ataukah dari Arsyta, atau memang dari pihak ketiga yang menjadi perusak hubungan mereka berdua.
Hal inilah yang masih menjadi tanda tanya Arman seorng pria tampan, kaya, namun tetap berpenampilan sederhana.
Bagaimanakah percintaan mereka selanjutnya? Hubungan asmaranya yang begitu indah dan mempesona penuh gairah. Cintanya hancur berkeping-keping, seperti asap yang bertebaran entah kemana hilangnya.
Tapi dengan keteduhan hatinya, Arman harus puas dengan perjuangan yang selama ini dikorbankan.
Akankah cinta Arman terbalaskan, ataukah hanya pasrah dan diam membisu?.
Lalu bagaimanakah Arman menyikapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Berkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. IX TIEM ARMAN DAN ARSYTA SUKSES
Dari sejumlah kegiatan lomba-lomba, maka yang mengumpulkan nilai terbanyak adalah dari Tiem Arman dan Tiem Arsyta.
Mereka semuanya senang walaupun hadiahnya tidak seberapa.Namun pada dasarnya mereka akrab dalam silahturahmi di kegiatan Jambore tersebut.
" Untuk sementara semua lomba hari ini yang paling nilai dan pont tertinggi masih dari tiem kuning dan tiem biru." Ungkap ketua panitia lomba selesai acara lomba-lomba dimaksud.
" Dalam hal ini bukan berarti kedua tiem sudah juara.Karena masih ada kegiatan lain yang harus dinilai oleh Panitia." Tambah ketua panitia tersebut dengan jelas.
" Namun yang pasti kita tetap silahturahmi semuanya. Disamping kita referessing juga menambah keakraban dari semua tiem berbagai daerah.". Dengan jelasnya ketua panitia memberikan semangat kepada mereka.
Para peserta jambore yang mendengarkan pengumuman dan arahan tersebut bersorak-sorai merasa gembira.
Tampak dikerumunan para peserta lomba, Arman sedang dikelilingi gadis-gadis cantik dari tiem lain yang kelihatan sekali ngobrol dengan asyiknya.
Sementara Arsyta yang baru datang juga menyaksikan pemandangan yang mesra tersebut membuatnya ada rasa cemburu.Sebenarnya Arman juga melihat Arsyta yang sedang mengarah kepadanya Namun dia juga tidak bisa meninggalkan begitu saja terhadap cewek-cewek yang ada didekatnya, takutnya mereka tersinggung.
"Selamat ya tiem kamu masuk semi final!" Ucap Vera sambil memandang Arman.
" Ya!" Terima kasih!" Jawab Arman dengan tersenyum lebar.
"Ya,Man Kamu masuk bersama tiemnya Arsyta," Celetuk teman Vera yang ada disebelahnya.Nampaknya selalu memperhatikan gerak-gerik mereka berdua sejak awal.
" Tiem kamu tuh ada yang masuk semi final juga, kan?!" Arman pun memuji kepada cewek yang ada disampingnya, sembari menunjukkan di pengumuman pemenang.
Tanpa disadari dari jauh pemandangan percakapan Arman dan para cewek-cewek tersebut membuat Arsyta agak jengkel.Namun dia hanya bisa menyembunyikan kegelisahan tersebut dengan asyik memperhatikan arahan dari panitia dan bercanda dengan yang lain.
Walaupun tidak terdengar jelas kerena banyak peserta, sehingga Arsyta menganggap bahwa itu hanya biasa-biasa saja yang dibicarakannya.
" Setelah ini semuanya istirahat dulu.Sore akan kita lanjutkan untuk semi final semua lomba." Ungkap panitia kepada peserta semuanya..
" Namun yang masuk semi final segera mendaftarkan ulang.Siapa saja yang menjadi pesertanya dari masing-masing tiem." Tambahnya lagi.
Akhirnya semua tiem bergegas melaporkan kepada panitia.
Tampak Arman, Arsyta, Devi, Ifan, Andy dan Aulia dari utusan tiem yang masuk semi final tersebut sudah berada di meja panitia.
Tampak canggung Arman menegur Arsyta, ia seakan bersalah padanya. " Siapa saja Ar yang ikut di semi final?" Tanya Arman dengan hati-hati.
Mulanya Arsyta berdiam, namun akhirnya juga menjawab. " Ini sudah ada daftarya masing-masing lomba orngnya !" Jawabnya dengan menyodorkan kepada panitia.Armannya didekatnya melihat siapa-siapa yang mengikutinya.
" Ya!" Ketua Arman singkat.
Sementara tiem lain juga menyodorkan nama-nama yang menjadi utusanya.
Armanpun tersenyum geli melihat mimik Aryta yang kelihatan masih dongkol.
Namun demikian masih terlihat cantik, pikirnya dalam hati
Sedangkan kedua cewek tadi sengaja menggoda Arman agar Arsyta cemburu.
Kedua cewek tersebut akhirnya meninggal kan meja panitia setelah mendaftarkan nama-nama tiemnya.
Sementara yang lain meninggalkan meja panitia, Arman dan Arsyta masih mengecek nama-nama tiemnya.
" Asyik ya tadi!" Celetuk Arsyta menyindir Arman, sembari memandang Arman dengan wajah merah merona.
" Ack, enggak juga!" Arman pun segera mengelak dengan tersenyum tipis.
" Maaf ya, Ar!" Armanpun segera menyadari kesalahannya tadi
Arsyta hanya berdiam saja lalu meninggalkannya. Sedangkan Arman masih melanjutkan kembali pembicaraan dengan para panitia yang ada disitu.