NovelToon NovelToon
Duda Tapi Perjaka

Duda Tapi Perjaka

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:49M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sensen_se.

Duda tapi masih perjaka? Loh kok bisa? Percaya nggak? Buktiin yukk cap cuss!

---
Hanya othor remahan yang masih amatiran bukan othor profesional. Masih banyak belajar 😌 harap maklum dengan segala kekurangan❣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Di sinilah Gandhi berada saat ini. Dengan semangat tanpa mengenal lelah, ia membersihkan lantai, kaca jendela, meja, setiap ruangan di perusahaan tempatnya bekerja.

Ya, usai kelulusan SMA dan ijazahnya keluar, buru-buru Gandhi melamar pekerjaan di setiap perusahaan, hotel, restoran, semua disambanginya. Hingga akhirnya ia bisa diterima bekerja di salah satu anak perusahan sebagai cleaning service.

"Gandhi! Udah jam istirahat!" teriak managernya yang tanpa sengaja melewatinya saat masih mengepel lantai.

"Iya, Pak. Nanggung nih dikit lagi," sahut Gandhi berhenti sejenak sambil menebar senyuman.

Manager tersebut hanya geleng-geleng kepala. Selalu saja ia bekerja tak kenal waktu, jika tidak diingatkan.

"Istirahat sekarang juga atau gajimu saya potong!" ancam manager itu sambil melipat kedua lengannya.

Seketika Gandhi membulatkan kedua bola matanya. "Yah, jangan dong, Pak. Iya ini istirahat." Segera ia berlari mendorong alat pelnya menuju gudang.

Manager itu tertawa melihat ketakutan Gandhi. Jika tidak diancam seperti itu, mana mau dia beristirahat tepat waktu.

Kini, ia menuju loker karyawan. Mengambil bekal makan siang yang selalu disiapkan oleh Bunda. Perlahan, mulai menyuapkan makanan yang sangat nikmat di lidahnya.

Setelah itu, ia menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim. Namun sebelumnya ia mengganti pakaian terlebih dahulu. Yakni sarung dan koko, menampilkan aura ketampanan yang bertambah berkali lipat.

Dengan santai, Gandhi berjalan menuju musholla yang terletak di samping perusahaan tersebut. Banyak perempuan yang berbisik membicarakannya. Ia melalui banyak karyawan yang sedang keluar untuk makan siang.

"Eh yaampun, itu berondong manis amat ya," bisik salah satu karyawan wanita.

"Itu anak baru 'kan? Rajin banget subhanallah, calon imamku," timpal yang lainnya sambil berhayal.

Rekan-rekannya yang lain segera menepuk bahunya. "Inget umur, woy! Tuaan lu jauh lah."

"Enggak masalah. Aku 'kan sangat berpengalaman, dia keliatannya polos. Jadi kita cocok dong, saling melengkapi," celotehnya lagi yang kembali mendapat ejekan dari rekan-rekannya.

Meski sayup-sayup mendengarnya, Gandhi tak mempedulikan sedikit pun ocehan mereka. Namun dia selalu mengangguk sambil tersenyum jika berpapasan dengan teman-temannya.

Selain itu, ia juga kuliah mengambil jalur karyawan yang hanya masuk setiap seminggu 3 kali. Sama halnya di tempat kerja. Kepolosan, kerajinan dan ketampanan Gandhi memikat banyak rekan-rekan perempuannya.

Tak sedikit yang berusaha mencari perhatiannya agar bisa dekat dengan pria itu. Namun, Gandhi tak pernah menanggapinya. Ia terus fokus dengan masa depannya. Motivasinya cuma satu, membahagiakan sang bunda yang tulus merawatnya sejak kecil.

"Gandhi! Kita nonton yuk," ajak salah satu teman sekelasnya setelah jam kuliah usai.

Pakaian sexy yang dikenakan gadis itu membuat Gandhi risih. Tubuhnya bergidik sendiri. Ia masih sibuk memasukkan alat tulis pada tas punggungnya.

"Maaf, nggak bisa Elina. Aku harus bantu bundaku," tolak Gandhi secara halus.

"Iih nongkrong dulu bentar. Ngopi kek di kafe depan," ajak Elina lagi dengan genitnya. Tangannya merangkul lengan Gandhi yang ditepis perlahan oleh pria itu.

"Makasih, aku nggak suka kopi." Sekali lagi ia menolak dan beranjak berdiri.

Buru-buru Gandhi melangkahkan kakinya keluar kelas, ia sempat mendengar hentakan kaki gadis itu disertai tawa dari teman-teman perempuan lainnya.

Begitulah Gandhi, tidak pernah sekalipun mau dekat dengan wanita manapun. Ia lebih memilih menghabiskan waktu bekerja, kuliah dan membantu bunda mengurus kebun, dari pada harus pergi nongkrong atau berhura-hura seperti remaja pada umumnya.

Empat tahun kemudian ....

Lulus dengan menyandang gelar sarjana, membuat Gandhi menitikkan air mata haru. Bunda pun terisak di pelukannya. Putranya mampu mengenyam pendidikan dengan hasil jerih payahnya sendiri.

Bangga, tentu saja. Anak yang dibesarkan sedari bayi telah tumbuh menjadi pria yang baik, tidak pernah neko-neko, pekerja keras dan tidak pernah mengeluh.

"Selamat ya, Nak. Semoga ilmu yang kamu dapatkan bermanfaat." Bunda mencium kening Gandhi yang masih mengenakan baju toga kebanggaannya.

"Aamiin ... semua berkat Bunda." Diraihnya tangan sang bunda dan diciumnya. Lalu keduanya saling memeluk dan menyeka air mata  masing-masing.

Bersambung~

1
kaki novel
the best🥰🥰😘
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Aku gk pernah nangis kalau ada keluarga yang ninggal 😭
Tapi sekalinya baca novel atau nonton drama tentang ditinggal pergi selamanya oleh sesorang, rasanya seperti ngalamin kejadian itu sendiri 😭😭
sakit banget ini hati...
air mata juga ampe ngalir 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Duuuhh
ampe merinding bacanya tuh
🍃🥀Fatymah🥀🍃
anak pungut ternyata 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
emmm
bener banget
hati-hati sama orang penyabar dan pendiam 😄
🍃🥀Fatymah🥀🍃
mantaaappp
sekalinya kecewa langsung keluar dari mulut talak tiga...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
pasti takut sama istrinya kan...
kan kan kan
dasar buaya!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah ditolong, gk tau terima kasih...
jeburin aja ke danau 😊
🍃🥀Fatymah🥀🍃
tapi akhirnya dibuang juga kan dirimu...
sombong amat!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
hiks 😭
kasihan sama orang lain tapi gk kasihan sama diri sendiri dan chaca...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
embuh lah
kesel sama si gandhi 😤😡
🍃🥀Fatymah🥀🍃
baru beberapa hari yang lalu bilang mau lamar anak orang
eh pas disamperin udah jejer sama cewe lain 😭
sakitnya luar biasa
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah gk dipeduliin, ngomong kasar, main tangan pulak 😭
Bapak kandung apa bukan sih?

setidaknya kalau gk bisa beri perhatian ya gk usah main tangan lah 😭😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah lebih dari sekedar peluk loh bun /Sweat/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
laaahhh
kemarin kan sabtu katanya...
apa iya hari minggu kerja? 🤭
Priskha
waduh kok gampang banget ya nikahin org yg sdh hamil, secinta2nya sm anak kcl ya jgn berbuat begitu dong mengorbankan masa dpnnya dan wanita yg dicintainya apalagi si ayu ndak ada pembelaan sm skl ketika si Gandhi di pukul sm bpknya 😤😤😤
Priskha
santi...santi...kok kmu sombong banget ya
Priskha
duch kok ada ya org tua yg spt itu smp ngelus dada aq bacanya kasihan banget nasibnya si Caca
Nurlela Nurlela
Kalo usia Gandhi tamat SMA 18 thn + 5 thn masa kerja (4 thn sbg CS & 1 thn sbg manager), usia Gandhi skrg 23 thn Dan beda usia dgn chaca 8 thn lbh (spt yg diceritakan Di episode2 sebelumnya) jadi usia chaca ya sekitar 15 thn, apakah udah bisa memiliki SIM?🤔
Nurlela Nurlela: ya setidaknya lebh logislah
ini sih bukan halu tp authornya kurang teliti soal umur pelakunya😊
total 2 replies
Nurlela Nurlela
wow, terlalu drastis promosinya Dari cleaning service jadi manager? 😯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!