- Jati diri ? -
"Lex,rose kalian adik -kaka !"
"Apa dia sungguh rose?"
"Yap dia rose!"
"Bukan ...aku bukan rose ..aku zenny!"
"Dek kamu kenal pak jaya?"
"Tidak bang aku tak kenal !"
-Cinta atau berbelas kasih?-
"Kenapa Abang menginginkan ku ,menikah dengan Abang?"
"Karna Abang cinta kamu!"
"Aku tak percaya !"
"Abang akan membuat mu percaya akan cinta Abang!"
"Aku butuh bukti!"
"Abang akan tunjukkan!"
"Aku tunggu!"
"Abang siap membuktikan!"
_Cinta karang samudra _
"Kalau cinta itu tak seindah karang
Di samudra! "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bidadari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 31 "Tersakiti satu sama lain, "
Irsyad, menutup laptop nya lalu ia melirik ke arloji yang ada di pergelangan tangannya. jam menunjukkan pukul sebelas malam, seperti biasanya ia lembur karena harus apa? harus selesai kan banyak tugas, ia menghela napas
Lalu, mengambil jasnya yang sudah melingkar di kepala kursi kebesaran nya, tersebut ia memakai nya lalu beranjak dari kursi kebesaran nya itu. melihat irsyad yang beranjak Adrian pun beranjak. dari sofa
"Terimakasih untuk, hari ini adrian silakan pulang! " Ucap irsyad seraya mengayun langkah ke arah pintu ruangannya yang sudah di buka oleh, adrian "sama-sama, pak semoga bapak bisa istirahat dengan tenang! " Sahut adrian ketika sang bos sudah.keluar dari ruangan. Ia pun mengikuti bosnya tersebut.
Suasana, gedung perusahan tersebut sepi karena. Hanya mereka yang lembur sisanya sudah pulang kali daritadi, irsyad mengayun langkah ke arah parkiran VIP ia pun membuka pintu mobilnya, ia mengguyar rambut nya ke belakang lalu menghela napas. rasanya punggung nya ingin copot setelah seharian lebih. duduk di bangku pandanganya sudah mulai kabur sekali.
"Semangat, syad masih banyak yang bergantung sama kamu! " Serunya ia tersenyum ketika, wajah ibunya terlihat di bayangannya serta wajah, sang istri yang masih belum tahu ada dimana. membayangkan sang istri membuatnya sakit sekali. "Kenapa, kamu tega sih tinggalkan abang?.. kamu jahat sayang, abang bantu kamu kamu lukai abang! " Ceracaunya,
Bayang-bayang, kebersamaan nya dan sang istri terbayang jelas dan.. Bayangan menyakitkan beberapa hari lalu pun terlintas dalam benaknya. punggung nya terasa ingin patah ketika ingatan itu muncul lagi,
"Dek, kamu dimana? Abang kangen.. Kamu! .. Harusnya kita mulai. dari awal jangan seperti ini sayang! " Cakap irsyad lalu menghela napas kasar hela napas, mulu mati aja eh eh eh.. "harus, nya kita mulai dari awal! "
Irsyad menghela napas, lalu ia menyalakan mesin mobilnya , mobil sport itu pun melesat jauh dari parkiran mobil perusahan tersebut kedua maniknya, menangkap sebuah kedai kecil.kedai nasi uduk membuatnya teringat bahwasanya ia belum makan dari tadi siang, ia pun memberhentikan mobilnya.
Di dekat kedai tersebut, ia membuka seat belt yang mengikat dirinya. lalu turun dari mobil tersebut kedai kecil nasi uduk itu sepertinya sangat ramai sekali, walaupun sudah malam tapi masih. ramai sekali pengunjung nya bahkan sampai terlihat jelas di depan kedai itu yang sedang mengantri, mau tidak mau Irsyad ikut mengantri,
"Mbak, saya pesan lima nasi uduk nya campur ngga pedas! " Seru salah satu pelanggan wanita
"Iya silakan, tunggu ya! " Sahut zenny kembali membungkus beberapa nasi uduk yang ia buat tadi sore. lalu ia menaruh nasi uduk pesanan para pelanggan ke dalam. Kantung plastik tersebut. dikit-dikit pelanggan berhamburan keluar dari kedai itu, ya betul zenny dari pagi hingga malam membantu nek rama, berjualan
tadi pagi, nasi uduknya sudah habis lalu di lanjut sorenya pun ia buat agar bisa menambahkan pemasukan alhamdulillah. banyak sekali pelanggan yang suka entah karena yang jualnya gadis muda, entah karena enak pokok nya banyak sekali yang mengantri hingga di dalam juga banyak, yang makan di tempat membuat zenny dan nek rama harus siap.
"Mbak, saya pesan nasi uduknya" Seru irsyad saat sudah gilirannya zenny menunduk seolah ia tahu. suara tersebut suara yang familiar namun ia menepis, pikirannya
"Mau, makan disini atau di bung--- "zenny seketika terhenti ketika, kedua bola mata mereka bertemu irsyad pun sama bergeming bagaikan batu hidup. mulutnya mangap terbuka matanya terbelalak, melihat sang istri yang sedang berada di hadapan nya,
" Dek! " Panggil nya seketika ia sadar, bahwa istrinya lah yang ada di hadapannya. "Ka--mu ngapain disini? " Tanya Irsyad dengan suara lembut suaranya terdengar penuh cinta dan kasih sayang.
Zenny, yang tadinya terdiam ia mengambil napas sejenak menetralisir kan perasaan yang menggebu-gebu. di dalam dadanya ia meletakkan centong nasi yang berada di tangannya " Ehmm--, ngga tau! " Sahutnya
Membuat Irsyad, ketawa sebentar lalu ia menatap sang istri penuh kasih matanya bertemu Zenny bisa melihat kedua manik Irsyad yang menatapnya, penuh cinta omongan Tirtayasa beberapa hari lalu. hadir di benaknya.
"Abang, mau makan? " Tanya zenny membuat irsyad tersadar atas lamunannya "hmm.eng-- ya " Sahut irsyad lalu, masuk ke kedai nasi uduk tersebut ia duduk di bangku plastik yang ada disana sepi tidak ada orang, selain sang istri. Ia merasa jantungnya berdetak kencang lalu ia merasa bahwa lidah nya sangat kelu, berhadapan dengan gadis itu. Membuatnya hilang akal sehatnya,
"abang, " Seru zenny lalu meletakkan pesanan sang suami, di meja tersebut saat ingin melangkah pergi irsyad menahan nya dengan cara tangannya di tarik lalu ia mendudukkan sang istri di kursi sebelahnya,
"Masih, banyak yang abang ingin tanyakan ke kamu dek! " Suaranya terdengar lantang namun penuh kasih sayang dan perhatian. Irsyad menoleh ke sekeliling sejenak, ia tidak menemukan manusia selain dirinya dan istrinya di kedai itu,
"kamu sendirian,? " Tanya irsyad membuat zenny berkerut kening otaknya berpikir bagaimana sang suami, berpikir ia sendirian Jelas-jelas di bangku tidak jauh dari meja yang ia duduki ada nek rama yang sedang tersenyum ke mereka, "ngga! " Sahutnya
Mata irsyad, mengerjap berulangkali ia kembali memperhatikan sekitarnya namun ia tidak menemukan. orang lain selain mereka ia kembali menatap sang gadis,
"Sayang, kamu sendirian disini! Cuman ada kita!.. " Tegas irsyad membuat zenny kesal Jelas-jelas mereka sedang tidak berdua. "Bang, aku disini ngga sendiri! " Kesal zenny
"Iya, ada abang tapi maksud kamu apasih?. " Irsyad menatap sang gadis. "Disini, kita bertiga! Bang. Dan itu nek rama dia orang yang perkerjaanku disini! " Tunjuk sang gadis, kepada nek rama yang sedang duduk di meja dekat mereka, pandangan irsyad mengikuti arah jari telunjuk zenny menunjuk ia bergeming sebentar, lalu menoleh ke sang gadis,
"Sayang, itu hanya bangku dan meja kosong! " Pernyataan, dari irsyad membuat zenny terdiam jemarinya tidak lagi. menunjuk ke arah sana jemarinya lemas, ia menatap irsyad dengan tatapan kosong. "Okay, lupakan mungkin kamu, kecapean ya sayang! " Irsyad tersenyum hangat ke sang istri,
"Kenapa abang, kesini? " Tanya zenny dengan suara datar, irsyad tersenyum ke zenny matanya menatap sang istri yang, tertunduk diam "abang, tadinya mau makan. tapi ternyata yang jual kamu abang senang, karena kita ketemu lagi sayang! " Timpal irsyad tangannya meraih tangan zenny yang, berada di meja tersebut. Ia mengengamnya,
Kedua matanya, menatapnya dengan tatapan tulus penuh cinta dan kasih sayang. genggaman tangan irsyad menggetarkan hati zenny seperti ada sebuah kekuatan yang mengalir di tubuhnya, "Sayang, maafin abang kita mulai dari awal ya! "Pinta Irsyad
Deg!, Sebuah kata yang menggetarkan jantungnya seolah berhenti berdetak lidahnya kelu ia menatap Irsyad, dengan tatapan dingin penuh kebencian ia membuang pandangannya sakit sekali hati irsyad. seperti teremas melihat sang istri yang enggan menatapnya seolah ia makhluk paling najis dan menjijikkan di hadapannya.
kedua mata sang, istri penuh luka ia bisa melihatnya tersebut ia bahkan melepaskan genggaman tangan Irsyad. Membuat rasa sakit itu bertambah, kata-kata Irsyad telah menyakiti nya. ia tidak ingin memulai hubungan yang salah! bayang-bayang yuyun yang selalu menyalahkan nya, wira dan masih banyak lagi yang menentang perbedaan mereka di dalam hatinya. Ia berkata,
"𝘊𝘢𝘱𝘦𝘬, 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵, 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱... ;"
"Sayang! " Suaranya penuh keputus asaan melihat sang istri yang bergeming, bagaikan batu ia pun menyentuh bahu sang istri "kita, mulai dari awal seengaknya. kamu tinggal sama abang terserah kamu mau anggap abang apa! Yang penting kita sama-sama! " Rengek Irsyad
"Bang!, " Panggil nya dengan suara serak membuat Irsyad menoleh ke zenny. Ia mengigit bibirnya ketika melihat mata sang gadis yang berwarna merah tidak ada lagi mata berbinar di dalamnya, seorang gadis yang periang kini telah hilang. di dalamnya
"Aku, capek! " Rintihnya dengan suara lirih tubuhnya seolah tidak ada. Tulang yang bisa kapan pu. Tumbang, begitu banyak beban yang ia pikul selama ini tersayat lagi, hatinya di tusuk lagi tulangnya. di tebas lagi kepercayaan nya, itulah yang ia rasakan,
"Sejak, awal.. Hubungan kita hanya sebatas saling mengerti kondisi apa pun, abang menikahiku sebatas kasiha. aku menerima abang karena. ingin hutang keluargaku lunas.. Kita menjalani itu demi kebaikan bersama.. Lantas mengapa kita harus, berjuang agar bersama bukan kah, kita tidak ada rasa satu sama lain? "Tanya nya dengan suara datar dingin namun menusuk hingga, ke kalbu Irsyad " Bukan, kah kita melakukan nya untuk kebaikan kita?. Lantas mengapa kita berjuang?... Bukan kah demi kebaikan kita bersama kalau, pisah? "Suaranya menusuk tepat di jantung irsyad.
Matanya berbalut luka, yang tidak bisa di lihat sebagian orang. irsyad meremas jemarinya melihat rintikkan air mata sang gadis, jatuh lagi bagaikan hujan yang tidak henti " Sayang,.. Dengar abang! " Cakap irsyad dengan suara tegas "pertama, abang emang cinta sama kamu, abang lakukan semua itu murni karena abang cinta kamu! " Tegasnya
Kekehan mengejek terdengar, dari sang istri ia menatap irsyad dengan wajah dingin. dan kedua mata yang memerah "Cinta?, " Tanya zenny dengan nada mengejek, irsyad tidak marah ia tahu bahwa dirinya yang salah. ia tidak peduli seberapa besar zenny mencela nya, karena pelaku utama nya adalah keluarganya.
"Ya, abang cinta kamu! " Tutur Irsyad suaranya memberikkan kehangatan untuk, hati yang sudah hancur. zenny terdiam matanya memanas lagi-lagi air matanya, jatuh. Membasahi pipinya ia memukul dadanya, seperti ada sebuah batu besar yang menekan dadanya. lidahnya kelu punggung nya tidak tegak lagi, irsyad mencekal tangan sang gadis agar tidak menyakiti dirinya sendiri,
"Jangan! " Irsyad membawa sang gadis kedalam pelukkan hangatnya, membuat zenny menangis sejadi jadinya. di pelukkan Irsyad tersebut irsyad menenangkan sang gadis dengan mengusap punggung nya, ada sebuah kehangatan yang menjalar ketika zenny memeluk Irsyad,
"Bang, maaf!... Aku cuman capek.. Dan.. Menyerah. Aku kadang berpikir untuk apa kita berjuang pada orang yang jelas-jelas, tidak mencintai kita. .. aku ternyata salah memprioritaskan orang selama ini" cakap zenny di dalam pelukkan irsyad.
"Kamu, tidak salah sayang! .. Kamu benar!, tapi ingat kalau kamu tidak salah memprioritaskan orang, kamu benar karena yang kamu pentingkan yaitu orang yang sangat sayang dan mencintai kamu! " Sahut Irsyad
"Maafin aku, bang aku egois kemarin main kabur aja! " suaranya penuh penyesalan ia teringat dengan perkataan Tirtayasa , beberapa hari lalu. Membuatnya sadar betapa egoisnya dirinya. "ngga kita, sama -sama salah"
Zenny, melepaskan pelukkan irsyad. ia menatap irsyad dengan tatapan mata yang sulit di artikan.
"Sekarang, kamu cerita apa yang buat kamu, kaya gini? Apa yang buat kamu tidak nyaman. Kita bisa sama-sama memperbaiki nya dan memulainya dari awal! " Desak irsyad
Zenny, bergeming untuk sementara merangkai kata-kata yang tepat. untuk tidak menyakiti sang suami dengan perkataan nya "bang, aku hanya takut, kita.. Sama-sama akan menyakiti banyak orang termasuk keluarga abang! " Zenny mulai bercerita,
"Maksud kamu? " Tanya irsyad
"Di balik, pernikahan kita banyak yang tidak sudi kita. bersama termasuk keluarga abang yang akan melakukan apa pun untuk, kita terpisah!.. Bang.. Aku tidak mau ketika aku udah menaruh harapan besar kepada abang, kita terpisah dsn abang menyakiti ku seperti bang aris lakukan! " Tuturnya dengan suara berat ada sebuah hsti yang terluka, di setiap katanya irsyad menghela napas. Melihat tatapan istrinya yang, benar-benar banyak luka membuatnya sadar istrinya sangat trauma,
"Sayang, dengarkan abang!.. Abang berbeda sayang sama aris! Kamu harus percaya itu! " Sahut irsyad dengan lembut ia, membelai surai istrinya yang terurai menyentuh punggung nya. "Kamu, tahu kenapa adanya pernikahan? " Tanya irsyad di jawab gelengan sama sang istri "selain menginkat, janji suci dari kedua pasangan adanya pernikahan. karena mengikat kepercayaan dua orang asing ... Kepercayaan itulah yang sulit sayang; makanya, kamu harus percaya abang! " Jelas irsyad.
'apakah, masih bisa di perbaiki? "Pertanyaan itu membuat irsyad menganggukkan kepalanya " Bisa! Sangat bisa ! "Sahutnya cepat zenny menunduk kan kepalanya. ia telah salah selama ini salah berpikiran seperti itu
" Bang, aku hanya takut. Adanya aku membuat hubungan keluarga kalian merenggang! "
"Kamu tidak perlu, pikirkan hal itu.. hal itu hanya membuatmu stress!.. hubungan abang dan kedua orangtua abang, merenganggang karena merekanya sendiri sayang! " timpal irsyad 'jadi gimana? "Tanya Irsyad
*... *
Lidah zenny kelu kalau sudah, berhadapan dengan Irsyad begini ini membuang pandangannya ke arah lain lalu mencerna beberapa perkataan Irsyad , jujur hatinya masih teramat sakit sekali.
" Bang, aku lelah! .. Sama semua ini kalau bisa minta aku minta, ngga pernah ada di hubungan keluarga abang! " suaranya penuh keputus asaan
"Kalau, kamu ngga hadir di dalam hidup, abang mungkin sekarang abang udan mati bunuh diri karena ngga ada warna di hidup abang! " Sahut Irsyad suaranya penuh penekanan "warna? Aku hanyalah wanita sial! "
"Kamu, wanita pembawa kebahagiaan!. Bagi abang! Bagi kita semua! " Tegas irsyad.
"Abang, seharusnua sadar dari mimpi abang, kalau abang terlalu sempurna untuk manusia kaya aku, " Ia mengigit bibirnya dalam-dalam bayang-bayang masa lalunya hadir, saat hari pernikahan nya yang batal mengakibatkan neneknya meninggal,
"𝘒𝘢𝘮𝘶, 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩!'
" 𝘗𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩 𝘻𝘦𝘯𝘯𝘺"
"𝘗𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩 𝘰𝘱𝘢! *
" 𝘗𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩 𝘢𝘯𝘢𝘬 , 𝘮𝘰𝘯𝘴𝘵𝘦𝘳;'
"Aku, pembunuh , pembawa sial!, penghancur, egois, psiko***, pembunuh, pembawa sial, wanita sampah, monster!, wanita sampah, pembunuh, " Ceracau zenny pandangannya kosong membuat irsyad. menjadi khawatir ia segera memeluk gadis itu, "ngga, boleh bicara kaya gitu!.. Kamu wanita baik-baik! " Sahut irsyad
"Lepassss;;" Zenny memberontak di pelukkan sang suami ia memukul-mukul dada sang suami. "Aku, pembunuh!! " Teriaknya histeris
"Ngga sayang ngga! "
"Kalian, semua bakal tersakiti kalau. sama aku bang, kalau abang bertahan keluarga abang bakal membenck abang!! "
"Aku sial.!! Aku pembawa sial! "
"Ngga sayang, ngga! "
"Aku, capek bang, capek!! Banget! "
"Kita mulai dari awal kalau, capek! "
"Ngga bisa bang! Ngga bisa! "
"Bisa! "
"Memaksakan kehendak, kita akan tersakiti satu sama lain! "
"Tidak, ada yang tersakiti cantik! "
Lagi mencoba untuk membuat yang, bagus tapi ngga bisa next ngga nih? Kalau next komen!! Komen komen!!
Jangan lupa like like kalian berharga untukku!
Maaf dikit biasanya banyak, lagi sakit! Butuh dukungan gusy, gimana udah tersentuh belum bacanya sambil dengerin lagu coba, pasti nangis! Menggalau bersama, lagu apa yang sering kalian denger? Komen
Aku nulis ini sambil dengerin lagu,
Numb little bug,
Coba kalian, komen lagu apa yang sering kalian dengar okay thanks untuk hari ini happy reading end enjoy your life 🤍
🙏