NovelToon NovelToon
Mencintai Bos Mantan Suamiku

Mencintai Bos Mantan Suamiku

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Romansa / Transmigrasi / Menikah dengan Kerabat Mantan / Agen Wanita / Tamat
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Ini kisah tentang istri yang tidak dianggap oleh suaminya. Namanya Nadia. Ia bisa menikah dengan suaminya karena paksaan dari Nadia sendiri, dan Nufus menerimanya karena terpaksa.

Ada suatu hari dimana Nadia berubah tak lagi mencintai suaminya. Dia ingin bercerai, tetapi malah sulit karena Nufus, sang suami, malah berbalik penasaran kepada Nadia.

Dan saat cinta itu hilang sepenuhnya untuk Nufus karena Nadia yang sekarang bukanlah Nadia sesungguhnya, justru ia bertemu dengan cinta sejatinya. Cinta yang diawali dengan seringnya Nadia cari gara-gara dengan pria tersebut yang bernama Xadewa.

Lucunya, Xadewa adalah orang yang ditakuti Nufus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjenguk Nufus

Xadewa memohon agar dirinya dipertemukan dengan ibunya. Setelah melewati berbagai prosedur yang cukup panjang, akhirnya ia diberi izin. Kondisi Licy memang tidak stabil. Kadang hanya diam menatap kosong, kadang tiba-tiba meraung, lalu beberapa waktu kemudian bisa berbicara seperti orang tanpa masalah. Psikiater forensik pun sempat memeriksanya.

Syukurnya, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa gangguan psikis yang dialami Licy tidak tergolong berat, lebih ke karena tekanan sejak ia masuk tahanan. Artinya, ia tetap bisa dimintai pertanggungjawaban hukum.

Di ruang pertemuan itu, Xadewa melangkah mendekat. Ia berbicara lembut, penuh rasa rindu yang selama ini tertahan.

"Ma…"

Licy yang sejak tadi sibuk menghitung dengan jari dan bergumam tidak jelas, sontak menoleh. Matanya menatap lurus ke arah sumber suara. Begitu melihat wajah putranya, tatapannya begitu lekat tanpa berkedip.

"Mama apa kabar? Dewa sudah datang ke Mama. Mau peluk nggak?"

Licy menepuk bahu Xadewa dengan gemas. "Pakai ditanya!Peluk lah mama mu ini! Kamu pikir Mama nggak kangen?"

Mereka berpelukan erat. Kasih sayang yang tertahan akhirnya menemukan tempatnya. Licy mengusap punggung anaknya berkali-kali, seperti tidak ingin melepaskan barang sedetik pun. Mereka berpelukan beberapa saat dalam keheningan.

Kmudian Xadewa bersuara lagi.

"Mama sama Papa pergi kenapa nggak bilang-bilang ke Dewa?"

"Biasanya juga kamu susah dihubungin. Lagian Mama dan Papa lagi kabur, masa bilang-bilang. Eh, " Licy tiba-tiba matanya berkeliling, mencari keberadaan kamera. "Dewa, mama keceplosan. Seharusnya Mama harus dingin sama kamu." kata Licy dengan suara pelan seperti takut ketahuan.

"Ma, nggak perlu takut ketahuan apapun. Biarkan semua mengalir apa adanya. Oh iya, Mama dapat salam dari Nufus."

Dengar nama itu, Licy geram bak orang yang mau menyerang. "Kenapa kamu nyebut nama itu Dewa?"

"Kalau Nufus mau ketemu Mama sekarang, boleh nggak?"

"Dewa!" Licy membentak. Xadewa rupanya tidak menyerah ketika Licy menunjukkan ketidak sukaan kepada nufus. Alih-alih Xadewa berhenti membahas, justru laki-laki itu semakin menerobos.

"Ma, Dewa mau tanya satu hal sama Mama, sebenernya apa yang buat Mambenci dia sampai segitunya? Apa Nufus ada memperlakukan Mama dengan buruk? Merugikan atau--"

"Diamlah! kamu tidak pernah merasakan sakit hati ada anak suami yang lahir tapi bukan dari rahim istrinya. Dia anak Papamu, tapi tidak terlahir dari rahim Mama, Dewa!"

"Hanya itu?"

Hening. Licy terdiam sembari membuang muka tak mau menatap Xadewa.

Xadewa perlahan meraih tangan ibunya, lalu menggenggamnya erat. Ia menatap wajah Licy, berharap wanita itu bersedia menatap balik.

Ia tahu, memaksa seseorang untuk sadar bisa terasa seperti menindas. Bukannya terbuka, orang justru bisa merasa diserang dan makin tenggelam dalam rasa sakit. Maka Xadewa memilih pendekatan yang lebih lembut dengan cara memahami luka ibunya. Xadewa pakai cara seolah berada di posisi Licy. Sedikit simpati terhadap rasa sakit yang dialami.

"Ma, tolong lihat Dewa. Maaf, Mama pasti sakit banget ya waktu itu. Emang kurang ajar betul ya Papa main slup aja sampai ada anak yang lahir!"

"Bukan salah Papamu! Dia dijebak waktu itu. Mama sudah memastikan."

"Oh, berarti ibu kandungnya Nufus yang kurang ajar sudah menjebak."

Licy terdiam beberapa saat hingga ia kembali menimpali, "Gatau lah! Mama sebenarnya udah melenyapkan pelaku yang ternyata musuh satu profesi. Mereka dijebak pakai minuman, terus wanita itu juga bodoh sekali seperti papamu yang kena jebakan. Sama juga kaya anaknya, si Nufus, bodoh sekali kan dia. Baru sehari tinggal di rumah kita sudah mau mati saja gara-gara hampir gagal tes racun."

"Oh kalo gitu yang salah sudah tiada berarti. Mama mending ikutin perkataan Dewa, tarik nafas, tahan, lalu buang perlahan kaya pakai sedotan. Di relax-in aja pikiran Mama. Habis itu Mama lepas apa yang menjadi beban di hati. Mama maafkan orang-orang yang menyakiti mama, biar perasaan Mama lega dan nggak terus uring-uringan tanpa sebab karena mama sudah membuang jauh perasaan itu."

Licy mengikuti semua yang diminta Xadewa. Setelah waktu pertemuan hampir habis, Licy meminta sesuatu pada putranya.

"Dewa, bagi sebatang dong? Mama udah lama nggak nyebat."

"Bentar, " Xadewa serius sekali seperti orang yang hendak ambil barang di kantong. Tiba-tiba bukannya rokok yang dikeluarkan, melainkan telunjuknya ia tempelkan dibibir Licy. Sontak wanita itu menggeplak tangan Xadewa sambil mendecak kesal.

"Dasar bocah! Apalah kamu malah kasih jari tangan ke mulut Mama. Tidak punya ya bilang saja."

Xadewa terkekeh. "Lagian Mama nanyanya di sini. Dewa mana bawa apa-apa."

"Sama Mama juga. Miskin amat kita sekarang."

Waktu kunjungan pun berakhir. Petugas memperhatikan ada sedikit perubahan dalam ekspresi dan emosi Licy. Mereka merasa permintaan Xadewa untuk bicara empat mata tidak sia-sia. Kehadirannya yang sebentar ternyata berdampak besar, setidaknya bisa menurunkan tekanan stres yang dirasakan Licy sehingga wanita itu tidak membuat onar.

...****...

Jam besuk pun datang. Baru kali ini nama Nufus dipanggil. Kata petugas, ada yang ingin menjenguk. Nufus sempat bingung, terus menebak-nebak siapa yang datang. Mustahil Xadewa, da juga sedang ditahan. Bukan juga Nadia, karena tidak mungkin perempuan itu repot-repot menjenguk mantan suaminya yang sekarang jadi adik ipar.

Langkahnya terhenti saat melihat siapa yang menunggunya. Sosok itu adalah ibunya sendiri.

"Ibu?"

"Fus," ucap sang ibu langsung menyambut, "Ibu nggak nyangka kamu berani-beraninya rebut hak waris, hanya demi Xadewa. Ibu benar-benar nggak habis pikir sama jalan pikiran kamu. Kenapa sih kamu selalu milih jalan yang bikin hidup makin sulit?"

Nufus terdiam. Perkataan ibunya itu tak seperti yang ia bayangkan. Ia kira ibunya akan menanyakan kabarnya terlebih dulu. Tapi ternyata justru menghakimi.

"Aku cuma melakukan apa yang menurutku benar, Bu."

Ibunya menghela napas panjang, terdengar kesal. "Sidang kamu kapan?"

"Sebentar lagi."

"Dengar ya. Jangan bawa-bawa ibu ke masalah ini. Hidup ibu udah cukup berat, udah cukup lama terkekang. Ibu nggak mau diseret lagi dalam urusan beginian. Dulu ibu udah bilang, ambil aja sebagian hakmu tanpa perlu ngotot cari pengakuan resmi. Kamu juga nggak harus ikut-ikutan urusan bisnis ayahmu. Tapi kamu tetap ngeyel. Sekarang lihat sendiri akibatnya."

"Iya, tenang aja. Aku nggak akan nyeret siapa-siapa ke masalah ini."

Sang ibu terdiam. Ada sedikit iba melihat anaknya yang kini terpenjara. Tapi ia juga tidak ingin terjebak lagi dalam pusaran masalah keluarga yang tidak kunjung selesai. Dalam hatinya, ia merasa sudah terlalu banyak menderita sejak Nufus lahir. Dia tidak mau merasakan penderitaan yang sama lagi.

"Maaf, bukannya ibu nggak sayang kamu, Fus. Tapi sepanjang hidup ibu, rasanya belum pernah benar-benar ngerasa aman atau bahagia. Mungkin dengan tertangkapnya ayahmu dan istrinya itu, ibu bisa sedikit bernapas lega di luar sana. Ibu do'ain, semoga hukumanmu nggak berat dan kamu bisa cepat bebas. Udah, itu aja."

Nufus tidak bicara apa-apa lagi. Seketika ia merasa keputusan melindungi Xadewa memang sudah paling benar.

.

.

Bersambung.

1
aleena
udah mampir di karya barumu
aku tunggu up nya
Teteh Lia
Weh.. aku juga gitu... teluss.. akoh anaknya papa Sadewa juga donk
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
izzzzz gitu aja nih?? btw, karya barunya fantasi timur gt y? agak berat buat otakku thor cerita begitu. suka jd error
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@: gt y. aq mampir deh. nama2 tokohnya itu loh, susah ngapalinnya 🤭
Zenun: cuma tentang anak yang dibeda-bedakan orangtuanya, disakiti kekasih, diperlakukan gak adil, tapi padda akhirnya dia bisa bangkit dengan bantuan Ruang ajaib yang dikasih sama ular yang pernah di tolong
total 3 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
Eja***** dini kan namanya klo cepat keluar? 🤔0
Zenun: eheumpp, emang ya kak😁
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
ga cuma si boy begitu woooeeee
Zenun: wkwkwkwk
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
makanya jgn jahil
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
ada2 aja. msh pen tau nama aalinya si boy
Zenun: sulit disebutnya😄
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
tamat beneran ini kak??😭
Zenun: iyea😄
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
semuanya kan juga gitu/Facepalm//Facepalm/.. walau makan alas daun pisang juga tetep nkmat sih
Zenun: wkwkwkwk
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
cicak?? nyelip di lemari itu ngambil cicak?/Facepalm//Facepalm/
Zenun: ngejar cicak
total 1 replies
Muliana
Eh tamat? Beneran?
Muliana
Semua manusia juga gitu /Sob/
Zenun: hehehehe
total 1 replies
Teteh Lia
di rumah banyak, ngapain nyomot punya orang ...
"Kamu salah orang... salah orang.. kamu salah orang...
lah gw jadi nyanyi /Facepalm/
aleena
ahaha ,anak kecil lain Kalo di olo olok mesti nangis
tpi ini beda,,,
Muliana
Kan, nurun gen Xadewa
Muliana
Miris ya, tapi itulah yang sering terjadi.
Kekurangan seseorang dijadikan bahan ledekan
Zenun: iya betul
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
otww🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Muliana
Astaga /Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
Dewa banget/Facepalm/ atau jessi/Facepalm//Facepalm/
Zenun: dewa kayanya 😁
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
marah bales marah ya Nad/Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!