Sebuah senjata pusaka yg sempat menggegerkan dunia persilatan karena kehebatan nya, menjadi incaran banyak tokoh-tokoh pendekar yg berkeinginan untuk memiliki nya di saat senjata itu menghilang.
Dan bagi siapa saja yg akan berjodoh dengan pedang tersebut tentu akan menjadi tokoh dunia persilatan kelas wahid bahkan kemungkinan menjadi tokoh nomor satu tidak akan terbantahkan bila berhasil menggenggam senjata tersebut.
Baik dari kalangan putih maupun hitam saling berlomba guna mendapatkan pedang pusaka tersebut.
Nantikan kisah nya dalam cerita Pusaka Pedang Tabut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#2 Mendung di atas Mudragha.
Patih Aria Wurut selanjutnya pergi meninggalkan kedua orang putra nya ini.
Ia kini adalah orang yg paling bertanggung jawab atas kerajaan Mudragha saat ini, setelah sepeninggal sang prabhu Aria Agra Semantik.
Setelah satu pekan barulah jasad dari maharaja kerajaan Mudragha, Prabhu Aria Agra Semantik di kuburkan.
Dan hari berkabung berlangsung hingga satu purnama, baru setelah nya Putri ayu Eka Rinjani lah yg menggantikan posisi orang tua nya ini meski belum di wisuda sebagai seorang ratu , pengganti yg syah dalam kerajaan Mudragha ini.
Pada hari pertama ia duduk di atas singgasana nya dan memimpin paseban agung untuk kali pertama nya ,Putri ayu di dampingi oleh adik nya Putri ayu Dwi Shintani, sedangkan Putri ayu Tri Andini, putri bungsu dari Prabhu Aria Agra Semantik ini masih mengurung diri di dalam bilik kamar nya, putri ayu Tri Andini sangat terpukul dengan mangkat nya Prabhu Aria Agra Semantik , ayah nya itu.
" Mohon ampun Gusti Putri, apa tidak sebaik nya segera di adakan wisuda penobatan Gusti putri ayu Eka Rinjani sebagai seorang ratu " ucap Patih Aria Wurut sambil menyembah hormat.
Semua mata memandang ke arah Patih Aria Wurut ini, seolah mereka yg ada di balairung istana kerajaan Mudragha itu heran dengan apa yg telah di ucapkan sang patih.
Sebab mereka semua nya mengerti dan memahami paugeran yg berlaku dalam istana itu, bahwa setiap raja atau ratu yg akan di nobatkan harus memiliki seorang pendamping , baik itu permaisuri atau pun suami dari sang ratu.
Sedangkan saat ini Putri ayu Eka Rinjani masih seorang gadis , belum memiliki seorang suami.
Hehh, apakah Patih Aria Wurut ini memang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, berkata salah seorang Mahamantri wreda yg sudah cukup tua usia nya, bahkan mungkin masih lebih tua dari patih Aria Wurut itu.
Dia adalah Rakryan Mahamantri Lang Dumadi.
" Apakah Paman Patih ingin melanggar tata aturan dalem istana ?!" tanya Putri ayu Eka Rinjani dengan sorot mata yg aneh.Menyiratkan perasaan yg tidak berkenan atas ucapan orang nomor dua di kerajaan Mudragha.
Sesungguh nya putri dari sang Maharaja Prabhu Aria Agra Semantik ini amat kesal dengan ucapan patih nya ini.
" Mohon ampun, beribu-ribu ampun Gusti putri , bukan maksud hamba demikian, sebab sudah sebaik nya lah Mudragha ini mendapatkan seorang raja atau pun ratu pengganti Gusti Prabhu Semantik, itu saja tidak ada maksud yg lain " ungkap Patih Aria Wurut.
" Mohon ampun beribu-ribu ampun Gusti Putri, mungkin sebaik nya kita mengadakan sidang paseban agung ini membicarakan masalah dalam kerajaan istana, rasa-rasa nya tidak lah terlalu penting mengenai wisuda penobatan itu sebab saat ini, kerajaan dari timur itu sudah pun nampak melakukan kegiatan yg sangat meresahkan " ungkap Rakryan Maha Mantri Wreda Lang Dumadi seraya menjura hormat.
Kali ini pandangan mata putri ayu Eka Rinjani terarah menuju pada mantri wreda nya ini, ia pun langsung bertanya,
" Benarkah yg paman Maha mantri katakan itu ?" tanya Putri ayu Eka Rinjani kepada Rakryan Maha Mantri Lang Dumadi.
Ia agak terkejut juga dengan pernyataan yg baru kali ini di dengar nya itu.
" Itu lah yg tengah terjadi Gusti Putri, tampak nya Prabhu Matunggal Malayangan tetap ingin menguasai kerajaan Mudragha ini Gusti Putri " sebut Rakryan Maha Mantri Wreda Lang Dumadi.
Memang Maha Mantri Wreda ini sudah mendapatkan berita dari beberapa orang prajurit sandi nya yg banyak bertebaran di daerah perbatasan dengan kerajaan Suraba yg ada di timur dari kerajaan Mudragha ini.
Hehhh !
Sang Patih , Aria Wurut sangat terkejut mendengar nya , memang sudah cukup lama perseteruan terjadi dengan Raja Suraba yg bernama Matunggal Malayangan itu.
Pada mula nya perseteruan itu adalah keinginan dari penguasa kerajaan Suraba tersebut yg ingin meminang putri tertua dari prabhu Aria Agra Semantik yaitu, putri ayu Eka Rinjani yg kini duduk di atas singgasana tersebut.
Namun dengan sangat tegas , sang Prabhu menolak lamaran tersebut, ia memang tidak menyukai penguasa kerajaan Suraba tersebut , karena selain doyan kawin, Prabhu Matunggal Malayangan memliki banyak sifat yg sangat tidak terpuji, bahkan cara nya memdapatkan tahta kerajaan Suraba di lakukan nya menggunakan cara-cara yg sangat licik.
Dahulu, prabhu Marunggal Malayangan hanya lah seorang patih di kerajaan Suraba, namun akhir nya ia berhasil menggulingkan sang raja dengan siasat licik nya.
Untuk itu lah , Maharaja Prabhu Aria Agra Semantik menolak nya dan pecah lah perang antara Kerajaan Mudragha dengan kerajaan Suraba.
Pasukan Kerajaan Mudragha berhasil memukul mundur pasukan lawan , bahkan Prabhu Matunggal Malayangan hampir saja tewas di tangan Maharaja Prabhu Aria Agra Semantik.
Andai saja pada saat perang tanding itu terjadi, Prabhu Matunggal Malayangan tidak di dampingi oleh dua orang senopati nya yg terbaik.
Kedua nya berhasil menyelamatkan saat pedang pusaka , pedang tabut hampir saja menebas leher nya , yg sebelum nya telah berhasil memutuskan lengan nya sebelah kiri.
Sejak saat itu dendam kesumat Prabhu Matunggal Malayangan setinggi langit kepada Prabhu Aria Agra Semantik.
Kini , setelah mangkat nya Sang Prabhu Aria Agra Semantik, Prabhu Matunggal Malayangan berniat kembali menguasai kerajaan Mudragha.
Ia memang tengah mempersiapkan satu pasukan yg sangat besar guna memuluskan rencana nya kali ini.
Oleh salah seorang petinggi kerajaan Mudragha , hal tersebut sudah di ketahui sejak lama, namun berhubung raja mereka dalam keadaan sakit dan tidak dapat hadir di dalam istana, urung lah berita itu di sampaikan.
Kini, Putri ayu Eka Rinjani yg telah menggantikan kedudukan dari orang tua nya ini, maka hal tersebut segera di laporkan oleh Rakryan Maha mantri wreda Lang Dumadi.
Bagi sang putri , berita yg di dengar nya ini tentu saja sangat membebani hati dan pikiran nya, sebab sudah sama di ketahui , bahwa Prabhu Matunggal Malayangan memang memiliki ilmu yg sangat tinggi dan sulit untuk di cari bandingan nya di tlatah Mudragha.
Ketika hal ini di sebutkan oleh Rakryan Maha Mantri Wreda Lang Dumadi, tentu menjadi beban yg berat bagi nya, apalagi di saat ini ia baru saja menduduki singgsana sebagai pengganti orang tua nya.
" Paman Maha Mantri, apa yg sebaik nya kita lakukan guna membendung serangan itu, bila perang akan benar-benar terjadi?" tanya Putri ayu Eka Rinjani bersungguh - sungguh.
Ia memang ingin lebih mengetahui pendapat dari Mantri Wreda ini tidak kepada patih Aria Wurut.
Selain memang diri nya sudah mendapatkan pesan dari sang Prabhu, putri ayu Eka Rinjani pun kurang cocok dengan sikap dan sifat dari patih Aria Wurut tersebut.
obat yang diberikannya sangat mujarab 👍