NovelToon NovelToon
Terjebak Obsesi Dua Cogan

Terjebak Obsesi Dua Cogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa / Gangster
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Seorang model cantik menjadi incaran 2 pria tampan yang terobsesi ingin memilikinya namun cara mencintai kedua pria tersebut membuat Azzura gadis cantik itu tidak nyaman dalam kehidupannya. Siapakah yang akan di pilih oleh Azzura?
🌸🌸🌸
Nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Setelah hari itu berlalu keduanya baik Aidan maupun Zian semakin gencar melakukan pendekatan terhadap Azzura.

Siang itu Azzura berniat pergi untuk membeli barang yang ia butuhkan namun dia dibuat terkejut karena Zian dan juga Aidan menunggu di depan rumahnya dengan penampilan yang mempesona.

"Apa-apaan mereka? huh.." ucap Azzura melihat kedua pria tersebut.

Meski ingin mengabaikannya namun Azzura tidak bisa melakukannya karena dengan jelas mereka menunggunya.

"Zura, kamu mau kemana?" tanya Zian sambil tersenyum.

"Ada yang mau kubeli, kenapa kalian disini?" kata Azzura yang bingung melihat situasinya.

"Kebetulan aku juga mau beli sesuatu, gimana kalau ku antar saja?" kata Aidan dengan penuh harap.

"Bukannya Pak Aidan sibuk? apa ada hal lain yang mau di bicarakan?" jawab Azzura.

Keduanya jelas-jelas menunjukkan niat mereka tapi Azzura tidak berfikir sampai kesana.

"Haha.. benar! bukannya anda orang sibuk?" celetuk Zian mentertawakan Aidan.

"Lho? bukannya Zian juga sama?" ucap Azzura dengan polosnya.

"Pfftt.. padahal sendirinya juga sama" gumam Aidan.

"Aku antar ya Zura" pinta Zian dengan ekspresi memelas.

"Maaf tapi aku bisa pergi sendiri, kalian pulang saja" jawab Azzura.

Karena tidak ingin panjang lebar Azzura pergi sendiri dengan mobilnya sedangkan kedua pria itu masih saja keras kepala.

Mereka berdua mengikuti mobil Azzura di belakangnya.

"Huh.. apa-apan sih mereka? kenapa jadi mengekor begini?" ucap Azzura merasa kesal.

Azzura mengebut agar mereka tidak bisa mengikutinya tapi nyatanya mereka masih bisa menyusul Azzura.

Sesampainya di tempat perbelanjaan, Azzura turun dari mobil dengan menghela nafas panjang karena kedua pria itu berdiri di depannya setelah menunggu cukup lama.

"Hmph! apa yang kalian lakukan sekarang?" tanya Azzura merasa kesal.

"Tentu saja menemanimu" jawab mereka berdua dengan senyum manis di wajahnya.

"Huh.. terserahlah"

Azzura berjalan dengan cepat lalu di ikuti oleh mereka berdua berdiri di samping mengapit Azzura.

"Rasanya aku seperti orang yang punya 2 kekasih, apa mereka nggak punya kerjaan?" benak Azzura.

Mereka berdua antusias menemani Azzura namun banyak orang yang melihat ke arah mereka karena wajah dan penampilan mereka sangat menarik perhatian semua orang.

Azzura berhenti di toko yang menjual topi lalu membeli 2 untuk di berikan ke Zian dan Aidan.

"Tolong kalian pakai ini" pinta Azzura merasa malu menjadi pusat perhatian.

"Wah.. terimakasih Zura" ucap Zian.

"Terimakasih Azzura" kata Aidan.

Mereka mengira Azzura sangat perhatian dengan membelikan mereka topi yang bisa dengan mudahnya mereka beli padahal maksud dari itu untuk menutupi wajah mereka yang tampan.

Azzura hanya ingin tenang sampai menemukan barang yang ia cari.

Mereka mengikuti Azzura kemanapun dia pergi hingga masuk ke salah satu toko yang menjual pakaian wanita.

"Zura, coba pakai ini! pasti cocok untukmu" ucap Zian menyerahkan satu set pakaian.

"Ini lebih cocok untukmu Azzura" sambung Aidan memberikan pakaian yang lainnya.

"Huh.. apa kalian sedang berkompetisi?" kata Azzura sambil menyentuh kepalanya yang mulai pusing di buat oleh kelakuan mereka berdua.

Setelah mendengar ucapa Azzura keduanya dengan kompak menunjukkan ekspresi sedihnya sehingga membuat Azzura tidak tega.

"Ya, ya baiklah. Sini biar ku coba" ucap Azzura menerima kedua pakaian tersebut.

Raut wajah mereka langsung berubah menjadi ceria setelah Azzura menerimanya kemudian Azzura mencoba pakaian tersebut dan memang keduanya cocok.

Rupanya mereka berdua sudah langsung membayar pakaian tersebut sehingga Azzura sudah bisa memilikinya.

Setelah itu mereka bertiga makan bersama dan itupun masih sama perlakuan Zian dan Aidan yang berusaha mengambil hati Azzura.

Mereka saling bersaing mengejar cinta Azzura dengan memberikan perhatian sebanyak mungkin.

"Setelah ini bisakah kalian nggak ikut?" pinta Azzura merasa malu.

"Kenapa? apa aku mengganggumu?" ucap Aidan.

"Iya Zura, apa seperti itu?" sambung Zian.

"Bukan begitu tapi aku butuh privasi" jawab Azzura.

Mereka tetap tidak mendengarkan ucapan Azzura dan terus mengikutinya hingga akhirnya Azzura benar-benar malu saat sampai di depan toko yang ia maksud.

"Nah, sudah tahu kan kenapa aku mau sendiri saja?" ucap Azzura yang tersipu malu.

Wajah mereka berdua memerah dan menjadi merasa malu dan bersalah karena ternyata mereka berdiri tepat di depan toko yang menjual underwear.

"Maaf Zura, aku nggak tahu" ucap Zian.

"Aku juga minta maaf Azzura, aku ingat ada urusan" kata Aidan.

Mereka berdua pergi setelah mengetahui apa yang akan di beli oleh Azzura.

"Haha.. dasar! harus lihat dulu baru paham, huh" Azzura tertawa melihat tingkah mereka.

Di sisi lain mereka berdua berada di parkiran dengan tatapan permusuhan yang kental.

"Hei.. kenapa kamu ingin menempel ke Zura?" tanya Zian dengan kesal.

"Itu juga pertanyaan untuk anda" jawab Aidan yang sama kesalnya.

"Kalau aku kan jelas, Azzura itu milikku" ucap Zian dengan percaya diri.

"Haha.. jangan bicara omong kosong! Azzura belum milik siapa-siapa dan bisa jadi Azzura memilihku daripada bersamamu" kata Aidan.

Mereka berdua saling melotot dan hampir berkelahi namun berhenti di tengah jalan karena tahu Azzura pasti benci jika mereka melakukan kekerasan.

"Sudahlah lebih baik menyerah saja!" ucap Zian.

"Sebaiknya anda yang menyerah, sudahlah kita lihat saja nanti. Siapa yang akan dipilih Azzura" kata Aidan.

"Oke kita lihat saja nanti" jawab Zian.

Mereka sebenarnya ingin menunggu sampai Azzura selesai berbelanja namun mereka tidak mau membuat Azzura semakin kesal.

Mereka menitipkan barang belanjaan milik Azzura ke tempat penitipan sehingga Azzura tidak perlu memikirkan belanjaannya yang cukup banyak dan itupun ada yang mereka berikan kepadanya meski Azzura tidak memintanya.

Ada sekitar 10 barang yang mereka bawa termasuk pakaian, tas dan juga sepatu yang mereka beli untuk Azzura.

Saat menerima pemberian mereka Azzura bahkan pusing dan merasa terbebani namun semua itu tidak bisa membuat mereka berhenti sehingga Azzura hanya bisa menerimanya dan mengatakan bahwa hanya itu yang ingin dia beli padahal masih banyak hal yang lain daripada nantinya mereka akan membelikan setiap yang akan Azzura beli.

"Huh.. apa mereka sudah pulang?" ucap Azzura memikirkan keduanya.

Azzura melihat ponselnya lalu melihat pesan dari keduanya yang mengatakan sudah pulang dan menitipkan barang disana sehingga membuat Azzura merasa lega.

"Huft.. akhirnya aku terbebas dari mereka" ucap Azzura merasa lega.

Azzura membeli minuman sebelum pulang untuk menghilangkan dahaganya.

Bukan hanya fisik yang lelah tapi perasaannya juga menjadi kacau karena sepanjang dia bersama keduanya, jantungnya berdebar kencang dan sulit memastikan debaran itu untuk siapa karena keduanya sama-sama membuat Azzura terkagum dengan penampilannya.

"Oh.. Tuhan.. apa aku sekarang menjadi wanita yang jahat?" gumam Azzura memikirkan mereka berdua.

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!