GADIS DESA DINIKAHI PRIA KAYA

Hari libur memang waktunya bersantai dan bermalas-malasan. Zahra gadis itu sedang rebahan di kasur sambil mendengarkan lagu Kpop favorit nya. Sedangkan teman nya Sari dia masuk kerja karena sistem liburnya di rolling. 

gadis manis itu bersenandung menyanyikan lagu kesukaan nya yang bertajuk (everytime dari chen exo ft punch)

Walaupun tidak tau artinya. Gadis manis itu sangat menyukai lagu-lagu korea dia juga sangat suka drama korea, tapi sesuka-sukanya dia dengan musik dan drama yang berasal Negeri Ginseng itu. Zahra tidak pernah melupakan kewajiban nya untuk beribadah dan selalu menjaga marwah sebagai wanita muslim. 

"Drrt,drrt,"

Tiba-tiba musik yang diputarnya berhenti, berganti dengan suara getaran. Gadis itu langsung melihat ponsel nya.

"Nomor baru, siapa ya?" tanya Zahra sembari mengerutkan alisnya gadis itu pun langsung menerima panggilan telepon nya.

"Assalamualaikum … halo ini siapa yah?" tanya gadis itu. 

"Waalaikumsalam,,, ini dengan Nak Zahra?"  Bukannya menjawab pertanyaan Zahra Si penelepon malah balik bertanya.

"Benar, saya sendiri," jawab Zahra

"Nak Zahra, masih ingat nggak sama tante? Kamu yang nolongin tante waktu jatuh di toilet," ucap wanita paruh baya itu sambil tersenyum.

Gadis manis itu terdiam sesaat mengingat-ingat.

"Oh Ibu … iya saya ingat, maaf bu ada perlu apa ya?" tanya Zahra penasaran karena sudah beberapa bulan berlalu tiba-tiba wanita paruh baya itu menghubungi nya.

"Jadi begini … maksud tante menghubungi nak Zahra mau menanyakan apa ada model terbaru di toko? Kalo ada tolong disiapkan ukuran yang pas untuk Tante. Kebetulan hari ini tante mau ke mall sekalian berbelanja," ucap wanita paruh baya itu berbasa-basi padahal memang sengaja ingin menghubungi zahra.

"Model baru … ada Bu, tapi kebetulan saya sedang libur hari ini. Nanti saya hubungi teman yang di toko supaya disiapkan terlebih dahulu," jawab Zahra.

"Oh, Nak Zahra sedang libur kerja … kebetulan sekali, kalau berkenan tante mau ngajak Nak Zahra bertemu," ajak wanita paruh baya tersebut. dia berharap bisa lebih dekat dengan Zahra, tidak tau kenapa semenjak bertemu dengan gadis itu mamanya Arfan langsung menyukainya.

"Mohon maaf sebelum nya Bu, sebenarnya saya sudah ada acara," tolak gadis manis itu merasa tidak enak hati.

Dia merasa curiga dengan ajakan wanita paruh baya itu, tinggal di ibu kota jauh dari orang tua. Gadis itu harus berhati-hati tidak sembarangan menerima ajakan seseorang yang belum terlalu kenal. mereka bertemu beberapa bulan yang lalu. Tapi tiba-tiba wanita itu menghubungi Zahra dan mengajak nya bertemu. 

"Baiklah kalau begitu, maafin tante mengganggu waktunya ya Nak. Kalau Nak Zahra tidak keberatan … bolehkan kah tante sesekali menelpon? Tante tidak ada niat jahat jadi nak Zahra tidak perlu takut. Hanya saja … tante terlalu kesepian tidak ada teman untuk sekedar ngobrol," ucap wanita paruh baya itu dengan suara memelas.

"Iya Bu, dengan senang hati kapanpun ibu menelpon. Jika saya tidak sibuk pasti saya angkat, oh iya ini dengan Ibu siapa?" tanya Zahra.

"Panggil saja tante Tari … supaya lebih akrab," ucap wanita paruh baya tersebut. 

Wajah nya tersenyum, dia merasa senang karena Zahra tidak menolak permintaannya.

"Baik Bu, eh … Tante saya save ya nomor nya," ujar gadis manis itu.

"Terima kasih banyak Zahra, kalau begitu tante tutup dulu teleponnya. Next time semoga kita bisa bertemu, maaf mengganggu waktu istirahat Nak Zahra … Assalamualaikum," tutur mamanya Arfan raut wajah nya terlihat senang.

"Iya Sama-sama tante, tidak mengganggu kok, waalaikumsalam." 

Percakapan pun diakhiri dengan mengucap salam dari kedua wanita beda generasi itu.  

***

Di tempat lain Arfan sedang mengendarai mobil nya, Pria itu hendak bertemu dengan klien di daerah sudirman jakarta selatan. 

Karena dari jakarta pusat ke sudirman tidak terlalu jauh jadi pria itu sedikit santai mengendarai mobil.

"Ciiiiiiit …," bunyi rem berdecit.

"Brugh," Arfan menabrak pengendara mobil di depan nya. Yang sedang berhenti di lampu merah.

Rem kaki mobilnya tiba-tiba tidak bisa digunakan, tangannya langsung bergerak cepat Pria itu langsung menggunakan rem tangan.

Untunglah dia tidak mengalami luka, walaupun harus bertanggung jawab karena sudah membuat kerusakan di bagian belakang mobil pengendara lain nya.

"Woi Bang … lo nggak punya mata?  Noh liat Di depan lampu merah, main seruduk saja … gw nggak mau tau pokoknya lo harus bertanggung jawab, lihat tuh mobil gw sampai penyok!" cecar pengendara mobil tak terima sudah di tabrak dari belakang wajahnya merah padam menahan emosi.

"Maaf Bang, rem mobil saya tiba-tiba tidak berfungsi, untuk kerusakan. Sepenuhnya saya akan bertanggung jawab!" jawab Arfan pria itu tau sudah melakukan kesalahan.

Masalah pun diselesaikan secara kekeluargaan,  Arfan juga membatalkan pertemuannya dengan klien.  Mobil nya langsung di derek dibawa ke bengkel Pria itu pun langsung menghubungi Rian untuk menjemputnya.

"Huh … ada-ada saja, untung hanya mobil yang rusak," ucap Arfan sembari menyugar rambut nya.

Pria itu sangat terkejut jika dia tidak reflek hampir saja nyawanya melayang.

Tak berselang lama Rian datang, Pria itu langsung menghampiri Arfan raut wajahnya terlihat sangat panik.

"Bro … lo nggak apa-apak kan?" tanya sahabat sekaligus sekretarisnya itu.

Pria itu memutar badan Arfan melihat tubuh nya dari atas sampai bawah memastikan bahwa sahabat nya tidak mengalami luka.

"Gw, nggak apa-apa Yan." Arfan langsung menepis tangan sahabat nya itu Pria itu terlihat risih karena banyak pasang mata memandang mereka.

"Heran gw … kenapa rem mobil sampai tidak berfungsi, padahal perawatan nya selalu rutin," ucap Arfan keheranan. 

Mereka sudah dalam perjalanan menuju apartemen Arfan.

"Musibah nggak ada yang tau Fan, tapi kok gw merasa aneh ya, takutnya ada yang sengaja bikin lo kecelakaan!" tutur Rian pada Arfan.

"Mobil nya sudah dibawa ke bengkel, nanti tolong lo selidiki dan urus  semuanya Yan,"  kata Pria itu.

Dia pun sebenarnya membatin dalam hatinya Pria itu merasa sangat janggal.

***

Di toko Sari sedang bersiap-siap pulang. Gadis itu sangat lelah setelah seharian bekerja. Apalagi jadwal libur nya tidak sama dengan Zahra membuat Sari tidak bersemangat. 

Setelah merapikan semuanya  gadis itu melihat Fina sedang bersenandung terlihat sangat senang karena terus menyunggingkan senyumnya. Membuat Sari heran karena selama ini teman kerja nya itu selalu jutek dan terus saja melontarkan sindiran pada Zahra.

"Mbak fina, tumben senyum terus ada apa nih?" tanya Sari pada fina merasa penasaran.

"Kepo banget sih …," jawab fina ketus. Wajahnya seketika berubah masam ketika ditanya Sari.

"Dih, padahal di tanya baik-baik, ketus amat jawab nya." gumam Sari gadis itu langsung bergegas pulang.