Selama 20 tahun, dirinya menduduki tahta. Raja Lee Yun selalu tenggelam dalam ingatan kelam. Ingatan kelam yang membuatnya sulit untuk terlelap, bahkan sulit untuk melakukan segala hal. Karena tragedi buruk yang berhasil memecah belah dirinya dan sahabat karibnya, membuat Raja Lee Yun selalu bertahan agar tidak depresi karena rasa bersalah yang mendalam.
Suatu hari, saat putra mahkota JunHwa kembali dari pendidikan nya di Sungkyunkwan. Dan berhasil menjadi murid No. 1. Raja Lee Yun yang sudah tidak tahan, meminta bantuannya untuk menemukan dalang dari konspirasi 20 tahun lalu di balai kerajaan yang mengakibatkan perpecahan antara dirinya dan sahabat karibnya. Dan satu hal lagi yang dia minta, Yang Mulia Raja Lee Yun meminta agar putranya menemukan Sahabatnya yang pergi meninggalkan ibukota tanpa jejak.
Mampukah Putra Mahkota JunHwa memecahkan konspirasi 20 tahun lalu itu? dan apakah dia juga dapat menemukan dimana sahabat karibnya ayahnya.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkas Catatan 20 Tahun Lalu
Di Kantor kepolisian Joseon.
Jae Gil mengintai para polisi tepat diatas bangunan yang berhadapan dengan kantor polisi kerajaan. Dia memakai penutup wajah. Matanya yang tajam mengamati setiap gerak gerik para anggota polisi kerajaan itu.
Hingga saat dua orang polisi lengah, Jae Gil melompat ke lantai dua bangunan di depannya. Karena pakaiannya yang serba hitam dan langit gelap jadi tidak ada yang menyadari nya.
Jae Gil bersembunyi dibalik Jendela sambil mengamati situasi didalam. Ternyata di lantai dua itu yang sepertinya adalah tempat penyimpanan berkas kerajaan hanya dijaga oleh dua orang polisi saja. Saat seorang polisi berjalan melintasi jendela, Jae Gil membekap nya lalu memukul tengkuknya hingga tidak sadarkan diri.
Jae Gil pun masuk ke dalam, lalu bersembunyi di balik rak. Tinggal seorang polisi lagi disana, dia harus berfikir bagaimana cara mendapatkan catatan penangkapan orang asing 20 tahun lalu itu tanpa tahu dimana tempatnya.
"Do Min.. Do Min.. hey, kau tidak mendengarku"
Saat polisi itu berjalan kearah jendela dan terkejut melihat temannya terkapar. Jae Gil tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia membekap polisi itu dan mengarahkan pedangnya tepat di lehernya . Polisi kerajaan itu berusaha berontak namun, tiba-tiba dia menjadi ciut saat Jae Gil mengatakan sesuatu.
"Kau mencium bau asam ini? Jika kau bergerak satu senti pun, Pedang beracun ini akan menyayat lehermu dan kau mati di tempat. "
"mmmmmmm... mmmmm"
"Diammm atau aku akan membunuh mu... Turuti perintahku, Sekarang katakan dimana catatan Kejahatan terhadap orang asing 20 tahun lalu.. "
"Mmmmmm... mmmmm"
Jae Gil melepaskan bekapannya dari mulut polisi itu, Polisi itu hendak menyerang. Jae Gil menyayat lengan pria itu. Saat pria itu akan berteriak Jae Guk kembali menutup mulutnya.
"Sekarang pilihan ada ditanganmu, beberapa detik lagi racun yang tersalurkan lewat pedang ku di luka sayatmu itu akan menjalar. Akan ku beri kau penawarnya, Tapi. Katakan dimana berkas itu... "
"Aku tidak akan mengatakan nya!!!!! "
"Baiklah kalau itu pilihanmu. "
Saat Jae Gil bangkit, pria itu memegangi kaki Jae Gil dan memohon ampun.
"Baiklah.. baba.. baiklah.. aku akan katakan tapi berikan penawarnya. "
"Kalau kau berbohong, akan ku tebas kepalamu! "
"Tidakkk tuannn.. aku.. aku punya anak yang baru lahir jadi aku tidak.. akan berbohong. "
Jae Gil meraih sebuah botol di sakunya lalu meminumkan nya pada pria itu.
"Bangunlah!!! sekarang tunjukkan padaku dimana berkas itu...! "
"Baaabaaaik tuan.. "
Pria itu bangkit dengan tertatih lalu berjalan di depan Jae Gil dengan pedang yang menyentuh tengkuknya. Polisi itu membawa Jae Gil ke sebuah ruangan dengan pintu terkunci. Pria itu membuka pintu itu dengan tangan gemetar dan keringat yang banjir.
Saat pintu terbuka dia berjalan perlahan di awasi Jae Gil menuju sebuah rak yang penuh dengan buku-buku. Lalu dia meraih sebuah buku yang terbesar diantara yang lainnya.
"Iii.ini tuan... Belakang an ini banyakkk orang yang mencari buku itu... Namun, sebagian dari merekaa hanya melihatnya saja.. tanpa mengambilnya. "
Jae Gil meraih buku itu lalu kembali mengancam polisi itu.
"Lupakan kejadian malam ini.. jika kau ingin selamat!!!! "
"Ammpnnn tuann, aku hanyalah.. polisi.. yang baru ditugaskan... "
Pria yang mengaku sebagai polisi yang baru ditugaskan itu pingsan saking takutnya melihat pria mengerikan dengan penutup wajah yang tak lain Jae Gil itu.
Setelah mendapat kan buku itu, Jae Gil kembali menyelinap keluar. Namun, dia melihat pria yang ia pukul tengkuknya tadi bangun sambil mengusap bagian tubuhnya yang terasa sakit dan mencari temannya.
"Won Sang... pergi kemana dia.. apa yang terjadi padaku... Won Sang"
Saat pria itu pergi menjauh dari Jendela Jae Gil mengambil kesempatan itu untuk kabur dan pergi dari sana. Dia kembali mengamati situasi dan saat dirasa sudah aman. Jae Gil kembali melompati bangunan dan pergi kembali ke Dalbich-Arae.