NovelToon NovelToon
Keserempet Cinta Si Arwah Ganteng

Keserempet Cinta Si Arwah Ganteng

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Contest / Cintapertama / Patahhati / Romansa Fantasi / Tamat
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Biru

Pertemuan jiwa tanpa raga seorang laki-laki berusia 17 tahun dengan gadis SMP yang beranjak lulus.

Rizki Alvaro dan Laisa Faza. Keduanya dipertemukan dalam kondisi yang berbeda. Rizki dengan jiwanya dan hanya Faza yang dapat melihat dan merasakannya.

Lalu, apakah dengan ketidaksempurnaan itu akan menghalangi cinta antara keduanya?

Apa yang akan terjadi dengan keduanya?

Ikutin ya ceritanya 🤩

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Ditaksir Kakak Kelas

Pagi-pagi banget Ifi nelpon gue, dia bilang Devan babak belur. Dia habis dipukulin sama cowok dan cowoknya itu suka sama gue. Gue kaget!

Sampai sekolah, Una marah-marah ke gue, soalnya Devan dipukulin itu gara-gara gue.

Hari ini Devan ga masuk. Gue cari tau biang keladinya, gue ga mau persahabatan gue hancur, hanya karena salah faham. Setelah gue cari-cari, akhirnya ketemu. Ternyata pelakunya itu Kak Rangga. Dia akhir-akhir ini emang deketin gue, mungkin gue yang ga peka.  "Gue harus buat perhitungan sama Kak Rangga!" kata gue.

Gue nemuin dia. "Kak, maksud lo apa mukulin Devan? Keterlaluan lo!" kata gue.

"Lo tuh yang keterlaluan, Rangga itu suka sama lo!" kata Panda sahabatnya Rangga.

Panda nangis dan langsung pergi ninggalin gue sama Rangga. Gue kaget dengan apa yang barusan gue denger, ternyata benar kak Rangga suka sama gue. "Mungkin betul yang dibilang sama Kak Panda, gue emang ga peka," kata gue.

"Gue minta maaf, gue cemburu sama Devan, dia selalu nempel sama lo," kata Rangga ke gue.

"Maaf kak, gue ga pernah peka sama lo. Sekali lagi, maaf banget gue ga bisa terima cinta kakak, gue udah terlanjur suka sama orang lain. Tapi bukan Devan," kata gue.

"Nga papa kok, gue faham. Gue sadar kalo cinta itu ga bisa dipaksa. Oh ya, gimana sekarang keadaan Devan?" tanya Rangga.

"Kata Ifi, dia udah lebih baik," jawab gue.

"Nanti pulang sekolah gue mau ke rumahnya Devan, gue mau minta maaf sama jenguk dia," kata Rangga.

"Ide yang bagus tuh. Kok kakak nga ngejar Kak Panda sih?" kata gue.

"Buat apa?" tanya Rangga.

"Kayaknya ada orang yang lebih ga peka dari gue," kata gue sambil senyum kecut.

"Maksud lo ...?" kata Rangga dengan mata memicing.

"Kakak yakin, ga mau ngejar Kak Panda? Dia itu diciptakan buat kakak, kakak nga mau kan kalau harus kehilangan Kak Panda?" kata Gue.

"Lo benar, gue harus ngejar dia," kata Rangga.

"Ya udah, sana! Ngapain masih disini?" kata gue sambil dorong dia, dia senyum ke gue.

Una tiba-tiba datang. "Za, gue minta maaf sama lo. Gue khawatir banget sama Devan," kata Una.

"Iya, gapapa. Gue faham kok," kata gue.

Seminggu berlalu, nga terasa hari udah berganti ke hari Jumat lagi. Rizki udah ada di depan, seperti biasa, tapi kali ini dia ngajak Fian. Oke, kali ini gue nga akan ngindarin dia lagi.

"Lo ingat janji lo ke kita," kata Mita.

Gue ngangguk. "Gue bakal buktiin janji gue," kata gue yakin ke temen-temen. Mereka meluk gue, wajah mereka yang sedari tadi mendung langsung berubah menjadi cerah.

Gue langsung nyamperin Rizki sama Fian. "Gue mau ngomong serius sama lo!" kata gue sama Rizki barengan. "Kok sama?" Kita barengan lagi.

Fian ngetawain gue sama Rizki. "Lo berdua lucu banget," kata Fian ke gue sama Rizki sambil ketawa.

Rizki ngasih isyarat ke Fian supaya Fian diam.

"Ki, gue ga nyaman kalo harus ngomong di depan umum. Yan, gue boleh nga minta tolong sama lo?" kata gue sambil ngeliat Fian.

Fian ngetawain gue. "Oh ... jadi gue harus ngumpetin kalian, kalo kalian mau ngomong?" kata Fian ngeledek.

Gue injek kakinya Fian.

"Sakit tau!" kata Fian ke gue.

"Salah siapa bercanda, orang gue serius juga," kata gue.

"Ok-ok, lo mau minta tolong apa?" tanya Fian.

"Rumah lo kosong ga?" tanya gue.

"Ohh ... lo mau ngajak kita berdua party ehm itu, ya?" kata Fian ngeledek gue lagi.

Kaki gue udah gatel, gue siap-siap nginjek kakinya Fian.

"Ampun-ampun, gue serius. Suer. Rumah gue lagi kosong, kenapa emang?" tanya Fian.

"Lo keberatan nga, kalo gue sama Rizki minjam tempat lo, bentar aja," kata gue.

"Kenapa harus keberatan coba? Gue malah senang bisa ngeliat kalian akur," kata Fian.

Gue senyum ke Fian.

Rizki nyuruh gue naik motornya, kita nuju rumah Fian. Begitu sampai kita langsung masuk.

1
Putri Minwa
tetap semangat ya
💞 Lily Biru 💞: ya terimakasih
total 1 replies
Putri Minwa
lanjut thor
Putri Minwa
semoga mereka berdua tetap akur ya
Radiah Ayarin
sudah mulai dirasakan
Radiah Ayarin
ceritanya bagus dan sesuai untuk mengenang saat di sekolah dulu bagi ku thor
Radiah Ayarin
Ada Rangga (AADC)🤭
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
cerita malem malem malah enak bisa di buat dongeng
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
kalo pucet itu sakit nggak mungkin baik baik aja
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
di kira miras kali itu jadi gitu espresinya
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
ketemu malah di pukulin hadeh jahat banget
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
riski fian suka nama pemainnya deh aku
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
tubuhnya terbuat dari apa ya kok malah ketawa
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
senengnya tugas selesai dah tidur sana
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
kurang teliti apa emang nggak ada disitu
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
lihat lihat mulu sih hadeh heran deh aku
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
ngerjain tugas bareng bareng itu enak apa lagi ada cemilan
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
istirahat jaga kesehatan yah kamu nya
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
oy diem aja kalian ada di mana sih sebenarnya
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
di kira apa minum bir itu wkwk kena di bohongin
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
nah loh kamu bikin orang di pukuli nggak tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!