Demi memenuhi kebutuhan dan gaya hidup mewah, Melani memilih mengambil jalan yang menurutnya instan, menjadi seorang sugar baby dan teman ranjang pria dewasa. Siapa sangka Melani dipertemukan dengan Jefri yang ternyata adalah sahabat dari ibunya sendiri.
Seiring berjalanannya waktu, dia bertemu dengan seorang pria muda bernama Yudha. Mereka saling jatuh cinta. Namun, Jefri yang mengetahui itu tidak ingin melepaskan Melani.
Bagaimana hubungan cinta mereka selanjutnya? Dapatkah Melani dan Yudha bersatu?
Novel ini terinspirasi dari kisah nyata. Jika ada kesamaan itu hanya kebetulan semata.
Fb Reni Nofita
IG reni_nofita79
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Pendekatan.
Yudha duduk di bawah pohon yang cukup rindang di taman belakang kampus. Masih teringat wajah kecewa Mami tadi. Jika saja Mami-nya mau berpisah, pasti Yudha orang yang paling berbahagia.
Melani yang melihat pemuda itu sedang termenung mendekatinya. Duduk di samping teman kampusnya itu.Melani yakin jika Yudha pasti lagi banyak pikiran. Buktinya dia belum juga menyadari kehadiran Melani.
"Sedang mikirin apa, sih? Serius amat," ucap Melani. Yudha kaget dan langsung menatap ke samping begitu mendengar suara seseorang.
Melihat Lani yang bicara, senyuman semringah langsung diberikan pria itu. Dia tadi sedang memikirkan Mami Manda sehingga tidak menyadari sekitarnya.
"Kamu tanya apa tadi?" tanya Yudha.
"Jelas banget kalau kamu sedang termenungnya. Aku cuma heran, tidak biasanya kamu menyendiri begini. Biasanya berkumpul dengan yang lainnya. Apa sedang banyak pikiran?" tanya Lani lagi.
"Nggak ada. Aku cuma mikirin kamu aja," canda Yudha.
Melani tersenyum mendengar gombalan dari Yudha. Dia belum pernah pacaran. Selama dua tahun hidup bersama Jefri, pria itu tidak mengizinkan dia dekat dengan pria manapun.
"Aku emang lagi banyak pikiran. Apa kamu mau menemani aku untuk menghilangkan sedikit beban pikiranmu?" tanya Yudha.
Melani memandangi Yudha dengan seksama. Apa yang bisa dia lakukan untuk mengurangi beban pikiran Yudha? Dia sendiri tidak pernah lepas dari masalah. Kemarin Ayahnya di cari-cari orang karena kabur setelah meminjam uang seseorang untuk berjudi.
Beruntung saat orang itu mencari ayahnya ada Om Jefri sehingga pria itulah yang melunaskan hutang ayahnya. Dan sebagai balasannya dari sore dia dan Jefri menghabiskan waktu di kamar melayani pria itu.
"Apa yang bisa aku lakukan untuk mengurangi beban pikiranmu?" tanya Lani.
"Temani aku sehari ini. Kita ke mal, makan, main dan menonton. Apa kamu bisa?" tanya Yudha. Dia sangat berharap Lani akan menerima tawarannya. Ini bisa jadi awal pendekatan dengan gadis itu.
Lani tampak berpikir. Mungkin dia ragu karena Jefri tidak akan mengizinkan dirinya pergi. Lani berpikir, apakah dia harus minta izin atau pergi saja tanpa izin. Setelah cukup berpikir akhirnya Lani memutuskan akan pergi saja.
"Bolehlah! Aku juga tidak pernah ke mal bareng teman."
Mendengar jawaban dari Lani, senyuman semringah terlukis dari wajah tampannya. Dia tidak menduga Lani akan menerima tawaran darinya.
"Bagaimana kalau kita cabut dari kampus. Mengikuti mata pelajaran juga percuma. Aku tidak akan konsentrasi."
Lani kembali berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari Yudha. Lani sebenarnya juga ingin merasakan kenakalan kecil seperti cabut dari kampus ini. Lani akhirnya kembali menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Yudha membawa Lani kabur dari kampus saat itu juga. Dengan kecepatan sedang Yudha memgendadai mobilnya menuju Mal. Sampai di mal mereka makan siang terlebih dahulu.
Jam dua siang, seharusnya waktu mereka pulang kuliah, Jefri menjemput Lani. Karena diacuhkan Manda, Jefri ingin menghabiskan waktunya bersama Lani seharian ini. Dia ingin membawa Lani menginap di hotel langganan mereka.
Hampir satu jam menunggu di depan kampus, wanita kecilnya itu tidak juga terlihat batang hidungnya. Jefri mencoba menghubungi Lani. Namun, sambungan teleponnya di tolak. Beberapa kali diulang, tetap saja ditolak.
Lani yang sedang menonton dengan Yudha akhirnya mematikan ponselnya. Yudha yang melihat itu bertanya.
"Siapa yang menghubungi kamu? Kenapa nggak diangkat?" tanya Yudha merasa heran. Dia melihat panggilan berulang kali di tolak Melani.
"Nggak penting. Lagi pula berisik, aku nggak akan mendengar suaranya," ucap Lani.
Merasa kalau mungkin itu hal pribadi, Yudha tidak ingin tahu lebih lanjut lagi. Dia harus menghargai privasi seseorang.
Jefri menghubungi Yana bertanya dengan ibu Lani kemana putrinya itu. Yana balik bertanya, bukankah biasanya Lani pulang dengan Jefri.
Lani yang tidak ingin orang serumah panik, mengirim pesan pada Dira adiknya kalau dia ada tugas kelompok dan sampaikan pada ibu serta om Jefri.
Dira menghubungi Om Jefri dan menyampaikan pesan dari kakaknya itu. Setelah mendapat kabar itu, Jefri melajukan mobilnya menuju ke rumah kediamannya.
...****************...
Bonus visual Yudha dan Melani
ya walopun masih penasaran siapa jodohnya Lani..
apakah dia bertemu dg pria yg bisa menerima semua kekurangannya..
but it's okay mam, no problem..
oke cus lanjut novel berikutnya di tema cinta yg menyedihkan..
kali ini emang bener cinta Lani termasuk cinta yg menyedihkan..
oke deh, semoga sehat2 terus ya mam..
tetap semangat dalam berkarya dan semoga sukses selalu..
💪🏻🙏🏻😘🥰😍🤩💕💕💕
ikhlaskan lani utk berobat, jd lah teman nya lani
utk yuda & mami manda kamu gk perlu nemuin lg, itu sdh keputusanmu dl utk hidup mewah ya sdh berubahnya menjd baik
ibunya mlh ngedorong jd pelakor.....dunia terbalik
br tau rasa melani