AKU BUKAN PELACUR
Tan Palupi Gulizar nama yang manis. Namun tak semanis perjalanan hidup yang harus ia lalui untuk mencari jawaban siapa jati dirinya yang sebenarnya.
Sosok yang selama ini melindungi dan membesarkannya, ternyata menyimpan sebuah cerita dan misteri tentang siapa dia sebenarnya.
Lika-liku asmara cinta seorang detektif, yang terjerat perjanjian.
Ikuti kisah kasih asmara beda usia, jangan lupa komentar dan kritik membangun, like, rate ⭐🖐️
Selamat membaca 🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Flashback
Delapan tahun lalu
Sepeninggal Anthony, Anne berusaha bangkit dari keterpurukannya.
Kedatangan rombongan pemegang saham dan tim manajemen perusahaan ke rumahnya, menyadarkan Anne pada kewajibannya sebagai pemilik perusahaan.
Dengan kembali tertatih-tatih, Anne berusaha tegar menjalankan usaha yg dirintisnya bersama almarhum suaminya.
Sebagai pemilik perusahaan textile, Anne tidak boleh berpangku tangan atas nasib ratusan karyawannya.
Anne dituntut kembali, untuk mengelola perusahaan yang didirikannya bersama mendiang suaminya Anthony Tan Gulizar.
Belum hilang rasa sedih karena kehilangan putri satu-satunya yang belum genap berusia tiga tahun, sang suami mendorong Anne untuk menjalani proses bayi tabung.
Saat dilakukan proses pemeriksaan, terdeteksi adanya benjolan di sekitar ovariumnya. Akhirnya dilakukan medical chek lengkap. Dari hasil pemeriksaan itulah ditemukan tumor ganas yang menyerang rahimnya, sehingga rahim Anne harus diangkat.
Badai kehidupan yang mendera Anne tak berhenti hanya sampai di situ.
Duka berkepanjangan membuat Anne semakin di ujung keputusasaan. Anthony sang suami tewas dalam kecelakaan pesawat terbang di Selat Dardanella atau yang dikenal dengan Selat Gallipoli terletak di barat laut Turki.
Anne berusaha bangkit dan tenggelam dalam pekerjaan untuk mengurangi duka yang menderanya.
Anne menghadiri pelbagai pertemuan dan seminar yang berkaitan dengan dunia pertextilan.
Dalam sebuah pertemuan bisnis, Anne kembali berjumpa dengan seorang laki-laki dari masa lalunya.
Beldig Norman, lelaki yang pernah mengisi hati Anne di masa lalu sebelum menikah dengan Anthony Tan Gulizar.
Selesai pertemuan, Beldiq mendekati Anne dan menyapanya.
Kemudian Beldiq mengajak Anne ke sebuah cafe hotel tempat pertemuan berlangsung.
Anne dan Beldiq saling bertukar cerita, sambil mengenang masa lalu. Beldiq sudah tahu bahwa Anthony tewas dalam kecelakaan pesawat terbang.
Berangkat dari informasi yang didapatnya, Beldiq diam-diam ikut hadir dalam pertemuan bisnis tersebut.
Bagaikan menemukan oase persinggahan, Anne mengatakan, "Beldiq, aku tidak ingin mengkhianati Anthony, walaupun bukan cinta pertamaku, namun dia mampu membawaku ke dalam sebuah perubahan. Dalam kondisiku saat ini, aku sangat membutuhkan bantuan seseorang berada di sampingku. Beldiq tolong aku, dan maafkan aku." Ucap Anne yang mengiba kepada Beldiq Norman.
"Anne, tidak kusangka aku menemukanmu kembali dalam kondisi seperti ini. Lupakan masa pahitmu. Aku masih seperti yang dulu, lelaki yang masih mencintaimu sampai sekarang."
Beldiq merentangkan kedua tangannya dan membawa Anne ke dalam pelukannya.
Pertemuan Anne dengan Beldiq Norman, yang dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan berikutnya membuat sedikit demi sedikit kembali membangkitkan semangat Anne untuk lepas dari kedukaan.
John Norman, dan Beldiq Norman adalah dua bersaudara seayah beda ibu dengan selisih usia lima belas tahun.
Kedua bersaudara itu sangat rukun. Mereka saling membantu dan mengasihi.
John dan Beldiq mereka dibesarkan dalam keluarga sederhana, orang tua mereka hanya seorang petani lebah penghasil madu.
Anne berpaling dari cinta pertamanya karena perjodohan oleh orang tua Anne dengan putra tunggal pengusaha tekstil dari Turki.
Namun apa hendak dikata, jodoh tidak semudah yang kita bayangkan. Kehidupan rumah tangga harus berakhir dengan segala cobaan, hingga satu persatu yang Anne miliki harus kembali kepada Yang Mahakuasa.
"Anne, siapapun dirimu bagiku, kau tetap cinta pertamaku.
Tidak mudah bagiku untuk melupakanmu begitu saja. Kembalilah kepadaku. Kita rajut kembali kegagalan cinta kita ini dengan hidup bersama."
Beldiq dengan setia menemani Anne yang masih mengalami krisis kejiwaan akibat badai kehidupan yang dialaminya.
Dalam suasana santai saat di rumah, Anne mengatakan kepada dua kakak beradik itu,
"Beldiq, satu-satunya harapanku saat ini adalah menemukan anakku, naluriku mengatakan Gulizar masih ada, dan dia masih hidup."
John menyimak ucapan Anne.
"Aku ingin kalian membantuku mencarinya, aku akan membiaysi seberapa pun yang kalian minta padaku asalkan putriku kembali ke pangkuanku."
Anne mengajukan permintaan kepada
Beldiq dan John yang saat itu mereka menghadiri acara ulang tahun Anne.
"Di mana putrimu hilang nyonya Anne? Mungkin aku bisa membantumu."
Tanya John serius di sela-sela pembicaraan mereka.
"Katakan nyonya, untuk kebahagianmu aku rela melakukan apapun asal ada imbalan yang setimpal." Kedip mata dan alis John naik turun, yang mengundang tawa mereka karena kekonyolan John.
Sangat langka bagi Beldiq melihat John untuk bisa bercanda dengan siapapun, karena sifat pendiam dan sulitnya dia dalam bergaul.
Mendengar pernyataan John, membuat Anne, bagaikan dicambuk semangatnya untuk bangkit dari rasa duka yang ia derita, dan menemukan putri tunggalnya.
"John... Apapun yang kauminta akan aku berikan, harta bagiku bukanlah hal yang berarti. Aku hanya menginginkan putriku kembali ke pangkuanku."
Binar bahagia tersirat pada mata Anne. Beldiq memeluk erat mantan kekasihnya itu.
"Berapa usia putrimu saat ini Nyonya? Semoga saya mampu menguak keberadaan putri Nyonya."
Sebagai detektif berlisensi dan mungkin ini adalah kasus pertama tugas penyelidikan antarnegara, John berani mengambil tugas tersebut.
John menawarkan diri untuk mantan kekasih kakak laki-lakinya itu.
"Oh ya, untuk nyonya, saya hanya menginginkan sebuah ikatan sebagai bayarannya." Raut muka John Norman menyiratkan sebuah keseriusan.
"Maksudmu apa John, katakan," Beldiq tidak paham ke mana arah pembicaraan John.
"Ini bukan taruhan John, aku tidak mau akan terjadi sesuatu kembali pada sisa hidupku kelak." Anne beranjak dari sofa tempatnya duduk.
"Apa yang kau maksud dengan sebuah ikatan? Aku tidak mungkin menikah dengan Beldiq. sebab, Mustahil bagiku untuk memberikan keturunan pada Beldiq." Anne menyadari ke mana arah pembicaraan John, dia ingin yang terbaik untuk saudara tuanya yaitu Beldiq Norman.
"Anne... Kumohon, jangan terlalu berpikir berat, lupakan semuanya! Utamakan kondisimu dan semoga John bisa membantu menemukan putrimu." Senyum menyejukkan Beldiq terukir di bibir tipisnya.
Dalam perjalanan waktu, kondisi Anne berangsur membaik. Dukungan dari dua bersaudara menyemangati Anne untuk bangkit dan menjadikannya cambuk baginya untuk tegar.
Perusahaan textile yang mulai surut dan menurunnya pangsa pasar, kini kembali merangkak pada kestabilan.
Di rumahnya, John mempelajari semua data, dan tempat kejadian pada tenggelamnya batita beberapa tahun lalu, dan ternyata memang ada keganjilan di sana.
Hingga suatu hari, kembali ada pertemuan antara John Norman, Beldiq, dan Anne untuk membahas kembali dan meneliti kasus hilangnya Tan Palupi Gulizar, putri semata wayangnya Anthony dengan Anne.
"Semoga, saya bisa sesegera mungkin menemukan titik terangnya nyonya Anne. Siapkan dokumen dan keperluan saya, Minggu depan. Saya akan berangkat ke Indonesia." Pinta John kepada Anne.
"Lakukan yang terbaik adikku, mumpung masih muda kejar target." Beldiq menggoda John sang adik sekaligus sahabatnya.
Setelah John berlalu, dan meninggalkan mereka. Tinggallah mereka berdua dalam kebisuan.
"Anne..., kembalilah padaku, aku tetap mencintaimu dengan atau tanpa keturunan darimu, semoga putrimu segera di temukan dan kita akan membesarkan bersama." Beldiq memohon dengan tatapan serius.
Anne menundukkan kepalanya.
"Beri aku waktu Beldiq. Prioritas utamaku saat ini adalah menemukan putriku."
...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...
TBC 😉
jangan lupa like nya Mak 🤭 biar semangat aku tuh.
pokok e ai lop yu pull 😘😘
klo palupi dia terlalu baik