Gadis Culun VS Kakak Kelas Sombong

"Non,udah ya, jangan sedih,kan masih ada bibi yang menemani non Lisa setiap saat, oh iya bagaimana kue nya, sudah di terima oleh cowok itu kan?"Tanya bi Inem mencoba untuk mengalihkan perhatian Lisa kepada hal lain.

"Sebaiknya bibi duduk, dan temenin aku makan ya bi,aku enggak suka makan sendirian, oh iya bi,dia menolak kue itu,tapi gak apa-apa kok masih ada cara lain."Jawab Lisa yang kemudian tersenyum tipis menatap bi Inem.

"Tapi non,bibi sudah makan tadi di dapur, serius deh. Mengapa dia menolak kue yang non berikan? Sombong sekali dia non."Ucap bi Inem ikut sedih mendengar cerita Lisa.

"Gak apa-apa kok bi, mungkin dia masih gak suka sama aku atau cara aku deketin dia, tapi bibi jangan mengatakan hal ini kepada papa ya? Ini rahasia kita."Ucap Lisa kepada bi Inem.

"Yang sabar ya non,bibi yakin non pasti bisa dapetin yang lebih baik dari dia, bibi janji gak akan kasih tau kok sama tuan Abian."Jawab bi Inem sambil tersenyum.

Beberapa menit kemudian Lisa pun selesai makan dan membantu bi Inem membereskan makanan itu.

"Non, jangan, ini kan tugas bibi, sebaiknya non sekarang istirahat atau mengerjakan pr saja."Ucap bi Inem melarang Lisa untuk membantu nya.

"Bi,aku gak ada pr, lagian ngapain bibi marah aku bantuin bibi,kan bibi capek juga seharian."Ucap Lisa sambil tersenyum.

"Yaudah kalo gitu boleh deh."Jawab bi Inem yang tidak ingin Lisa merasa kesepian.

Mereka pun akhirnya membereskan semua itu bersama-sama.

"Udah selesai bi, kalo gitu aku ke kamar dulu ya."Ucap Lisa kepada bi Inem.

"Oke non, makasih ya non,udah bantuin bibi."Jawab bi Inem.

"Ya ampun bi,pake makasih segala,santai aja bi, yaudah aku ke kamar dulu."Pamit Lisa yang kemudian melangkah kan kaki nya pergi dari dapur menuju kamar nya.

"Non Lisa ini baik banget, mengapa ya ada cowo yang gak mau sama non Lisa? Sudah kaya, memiliki hati dan sifat yabg lembut,apa mungkin karena dia berpenampilan culun ya?"Batin BI Inem memikirkan Lisa.

Sementara itu di sisi lain.

"Bi,bi Ijah!"Pangil mama Talita.

Bi Ijah yang mendengar nama nya di panggil bergegas pergi dari dapur dan menghampiri mama Talita.

"Ada apa nyonya, maaf saya tadi lagi cuci piring di dapur."Ucap bi Ijah dengan sopan.

"Bi,ada yang ingin saya bicarakan sama kamu."Ucap mama Talita.

"Apa itu nyonya?"Tanya bi Ijah penasaran.

"Ini soal anak kamu Mina."Ucap mama Talita.

"Mina? Ada apa dengan anak saya nyonya?"Tanya bi Ijah mulai khawatir.

"Bi, mengapa Mina putus sekolah?"Tanya mama Talita.

"Nyonya, saya tidak memiliki cukup uang untuk menyekolahkan Mina,jadi saya meminta dia agar tidak sekolah dulu."Jawab bi Ijah dengan ekspresi sedih.

"Begitu ya bi, oh iya, kemarin saya hampir saja di jambret, tapi tepat di saat itu Mina datang untuk membantu saya bi,dan saya sangat berterima kasih kepada Mina, sebenarnya Mina itu anak yang cukup baik,saya sangat prihatin melihat dia yang tidak bisa sekolah, bagaimana sebagai tanda terima kasih saya, jika saya menyekolahkan Mina di sekolah nya Alfa, dan dia bisa tingal di sini untuk bantu-bantu bi Ijah, apa bibi setuju?"Tanya mama Talita yang menjelaskan panjang lebar.

Sementara itu bi Ijah terlihat kaget dan tidak percaya atas apa yang dia dengar kan saat ini.

"Nyonya, ini serius?"Tanya bi Ijah kaget.

"Iya bi, anggap saja sebagai tanda terima kasih ku karena kalian sudah banyak membantu ku di rumah ini."Ucap mama Talita lagi.

"Ya Tuhan terima kasih banyak nyonya, terima kasih banyak."Ucap bi Ijah bersujud di kaki mama Talita.

"Bi, jangan seperti ini bangun lah."Ucap mama Talita yang membangun kan bi Ijah yang bersujud di kaki nya.

"Nyonya,saya benar-benar tidak menyangka nyonya akan sebaik ini,Mina pasti senang jika dia tau dia akan sekolah lagi."Ucap bi Ijah menangi terharu.

"Yasudah bi, kalau Begitu saya mau ke kamar dulu untuk istirahat, soal Mina, sekarang kamu bisa menelpon nya dan mengatakan apa yang saya katakan,jadi besok sore dia bisa datang ke sini,soal sekolah tingal saya urus besok."Ucap mama Talita.

"Baik nyonya baik."Jawab bi Ijah terlihat sangat bahagia.

Mama Talita pun kembali berjalan menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar nya.

Sementara itu bi Ijah memilih kembali ke dapur dengan perasaan bahagia dan akan secepatnya menelpon Mina.

Sementara itu di sisi lain.

"Bi,apa Lisa sudah tidur?"Tanya papa Abian saat dia pulang dari kantor nya.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12:30 malam.

"Non Lisa selesai makan membantu bibi di dapur tuan, setengah itu non Lisa langsung ke kamar nya, mungkin sekarang sudah tidur."Ucap bi Inem kepada papa Abian.

"Ouh,baik lah bi,kalau begitu aku istirahat dulu."Ucap papa Abian yang kemudian juga menunju kamar nya.

Malam itu berlalu dengan cepat,kini matahari mulai berhasil mengganti kan bulan.

Karena hari ini hari Minggu, Lisa berniat untuk bangun pagi sekali agar bisa bersepeda keliling komplek perumahan nya, untuk sekedar menghirup udara segar di pagi hari.

"Wah,cerah banget,jadi makin semangat keliling komplek hehe."Ucap Lisa sambil meregangkan otot tubuh nya.

Saat ini Lisa sudah berdiri di depan sepeda nya.

Ia pun menarik sepedanya untuk keluar dari gerbang vila.

"Tunggu non,mau kemana?"Tanya penjaga gerbang vila itu kepada Lisa,agar jika Abian bertanya dia bisa menjawab dengan tenang.

"Aku mau keliling komplek aja kok pak, udara segar pagi ini terlihat sangat enak ."Jawab Lisa sambil tersenyum.

"Baik lah kalo begitu non, tapi janji jangan lewat dari jam sembilan ya, nanti tuan mencari non."Ucap si penjaga gerbang dengan sopan.

"Siap pak!"Jawab Lisa mengerti dan bertingkah lucu memberi hormat.

"Baik non."Ucap penjaga gerbang vila sambil tersenyum dan menunduk.

Lisa pun menaiki sepeda nya dan mulai mengitari komplek vila nya itu.

Semua orang yang melihat nya selalu menegur nya, karena karakter Lisa memang lah sangat lucu dan menggemaskan bagi ibu-ibu komplek sana.

"Astaga ada apa itu?"Ucap Lisa melihat seorang ibu-ibu yang sedang memungut beberapa buah yang berjatuhan dari kantor belanja nya.

Lisa pun bergegas mengayuh sepeda nya untuk menghampiri ibu-ibu tersebut.

Bersambung ....