NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Bos Brengsek

Sang Penakluk Bos Brengsek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:496.1k
Nilai: 5
Nama Author: lintang berseri

Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?

Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.

Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.

Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya

"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"

Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya


Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...

Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Menjaga hati

Setelah perdebatan panjang yang tak perlu itu, menentukan antara mau dijemput atau tidak, padahal waktu penjemputan masih sangat lama, bahkan Anna masih duduk di mobil Damar untuk memenuhi permintaan damar untuk membantunya, entah bantuan apa yang harus dilakukan oleh Anna, dia pun tidak tahu, dan Damar tak sedikit pun memberi tahu apa yang harus dilakukan.

Setelah beberapa menit melajukan mobilnya, Damar memasuki sebuah pusat perbelanjaan yang cukup besar kemudian ia segera memarkirkan mobilnya.

"Anda akan berbelanja pa?," tanya Anna sambil melirik ke arah Damar yang sibuk memarkirkan mobilnya.

"Tidak apa kan kamu bantuin aku belanja sekarang An," ucap Damar sambil mengembangkan senyumnya.

"Tidak masalah jika saya bisa membantu anda," jawab Anna dengan yakin.

Setelah Damar berhasil memarkirkan mobilnya dengan sempurna, dan mendengar jawaban Anna ia kemudian memandang wajah Anna beberapa detik sambil tersenyum sangat manis. Saat ini Damar benar benar membuat Anna salah tingkah dan Anna benar benar canggung dibuatnya.

"Tunggu disini sebentar," perintah Damar yang tak berani dibantah oleh Anna.

Kemudian Damar membuka pintu dan keluar memutari mobilnya dan beberapa detik kemudian dia sudah berada di sisi pintu tempat Anna berada, dan membukakan pintu untuk Anna.

"Eh, pa saya bisa buka sendiri, kenapa harus dibukain," Anna gelagapan dengan apa yang dilakukan oleh Damar, benar benar tidak terduga dan membuat kaget.

Melihat tingkah Anna seketika Damar tertawa, "Udah nanggung, udah dibuka gini kok, masa di tutup lagi kan," ucapnya benar benar seperti ingin mengerjai Anna.

Kemudian Anna keluar dari mobil damar sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Makasih pa, lain kali ngga usah gitu ya pa saya ngga enak," ucap Anna yang di aingguki oleh Damar.

Kemudian mereka berjalan memasuki pusat perbelanjaan itu, kini posisi Damar ada di depan diikuti Anna dibelakang, tak lama Damar menoleh untuk melihat Anna.

"Di samping aku An, kenapa jalannya dibelakang? nanti misah lagikan repot," seketika tangan Damar menarik tangan Anna untuk mensejajarkan langkahnya, benar benar pak Damar membuat orang salah paham.

"Ngga usah digandeng pa, ngga enak saya jadinya," ucap Anna sambil melepaskan tangan Damar yang menggenggam tangannya. Sedangkan Damar hanya tersenyum geli melihat tingkah Anna yang terlihat malu itu.

"Bantu aku belanja bulanan ya, hari ini aku pengen ditemenin aja, gak masalah kan?," ucap damar sambil memandang wajah manis Anna.

"Iya pa, ngga masalah," jawab Anna.

Sesi belanja itu dimulai. Mereka melewati lorong lorong yang terdapat bahan bahan yang ingin Damar beli, membeli kebutuhan sehari hari seperti alat mandi, kebutuhan dapur kebutuhan kantor, camilan dan lain lain.

Damar membeli sangat banyak, dan Anna hanya mengikutinya sambil membantu mendorong troli yang berangsur angsur penuh itu, sesekali Damar akan menanyakan pendapat Anna, dengan dijawab seperlunya oleh Anna.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.30 dan kini Damar dan Anna sudah ada didalam mobil, melajukannya menuju kampus dimana Anna berkuliah. Di bagasi mobil dan di kursi penumpang sudah penuh dengan belanjaan Damar, Anna tak faham kenapa begitu banyak yang dibeli Damar. Bahkan dia membeli begitu banyak camilan yang menurut Anna itu terlalu banyak.

"Makasih ya An udah nemenin belanja, nanti aku tunggu di cafetaria ya," ucap damar saat mobilnya mulai memasuki parkiran kampus Anna.

"Pa Damar padahal tunggu di Rumah aja, nanti saya yang kerumah pak Damar, ngga usah repot repot nunggu saya, lumayan kan nunggunya lama," ucap Anna tak enak hati.

"Engga repot ko An kalo cuman nungguin kamu, kuliah aja yang tenang ya," ucap Damar keukeuh ingin menunggu Anna.

"Oh iya, tadi siang aku telpon kamu tapi ngga diangkat, di save ya jangan lupa."

"Oh itu nomor pak Damar, kirain orang iseng, iya saya save ya pa, saya pamit masuk kelas," ucap Anna meinggalkan Damar.

Damar terus memandangi punggung Anna yang meninggalkannya sendiri di dalam cafetaria.

"Anna, kita buktikan hari ini," Damar bergumam dalam hati sambil menampakkan senyum misteriusnya.

Lepas meninggalkan Damar di cafetaria kampus, Anna bergegas masuk ke kelas untuk mengikuti perkuliahan hari ini.Seperti biasa tempat duduknya sudah diamankan oleh sang sahabat Irma.

"Selamat malam Anna, Was wah ngga telat lagi nih sekarang, dianterin ya?," ucap Irma, pasalnya tadi sebelum ia masuk kelas, Irma pun melewat cafetaria, dan ia melihat kedatangan Anna bersama seorang pria yang belum pernah ia lihat.

"Malem Irma baik hati, makasih ya udah di sisain tempat duduknya buat aku," jawab Anna sambil mendudukkan bokongnya di kursi yang telah Irma siapkan tepat disampingnya.

"Tadi siapa yang Anter An?, terus sepeda kamu kemana? tumben banget itu sepeda ngga dibawa?," tanya Irma tak sabaran.

"Satu satu lah nanyanya ngga sabaran banget."

Seperti biasa Anna jika ditanya oleh Irma jawabannya pasti ber tele tele, dia sangat suka membuat Irma kesal karena menunggu jawabannya.

"Ish dasar, kebiasaan bikin aku kesel kamu An," jawab Irma sambil cemberut.

"Iya iya aku jawab, dia itu kepala HRD di tempat aku keja, udah beres kuliah ini aku masih ada kerjaan sama dia jadi dia nungguin aku, kalo sepeda aku ditinggal di kantor," jawabnya sesingkat mungkin, dan apa adanya tanpa menceritakan perlakuan sang HRD yang meresahkan.

"Serius? dia rela nungguin kamu pulang kuliah cuman karena ada kerjaan lagi kamu sama dia?,"jawab Irma keheranan.

"Ya gitu mau gimana lagi," jawab Anna sekenanya. Sebenarnya sama halnya dengan Irma, Anna pun merasakan keheranan dan curiga, jika dilihat mana ada sih seorang atasan mau nungguin bawahannya.

"Kayanya ada niat lain deh An bos kamu tuh, dia suka sama kamu mungkin?,"terka Irma, dia benar benar tak percaya ada atasan sebaik itu jika tak ada niat lain.

"Ya ngga mungkin lah Ir, ngga liat apa siap dia dan aku siapa? jangan membuat spekulasi ngawur, beda kasta kita."

Ucap Anna meyakinkan Irma dan tentu saja dirinya, karena sedikitnya dia pun takut hal yang tak diinginkan terjadi.

"Ya pokoknya hati hati deh An, takutnya nanti kamu ada yang ngelabrak atau gimana gitu serem banget itu."

Irma langsung bergidik ngeri saat membayangkan sahabatnya dilabrak wanita lain.

"Nah itu dia, aku takut orang Lain salah sangka sama aku, takutnya ada yang suka sama pa Damar malah yang lebih parah lagi, ternyata dia udah punya pacar," ucap Anna merasa ikut ngeri dengan apa yang dibayangkan oleh Irma.

"Pokoknya kamu jaga diri aja An, jangan terlalu percaya sama cowok yang keliatan baik, karena hati orang kita ngga tau, selalu inget jaga diri," Irma begitu khawatir dengan sahabatnya ini .

"Iya makasih lho Ir," ucap Anna merasa terharu dengan perhatian yang diberikan oleh sahabatnya ini.

Dalam pikiran Anna sebenarnya, dia lebih khawatir dengan keadaan perasaannya, ia takut Baper dengan kebaikan yang dilakukan oleh Damar pada dirinya, karena dia sudah mengenalnya hampir satu tahun ini sejak dia bekerja di perusahaan tempat ia kerja sekarang.

Dari awal ia bekerja, Damar sudah sangat baik padanya, siap yang tak suka pada Damar yang memiliki wajah rupawan, ditambah punya karir yang gemilang, dengan usia semuda itu ia sudah menjadi kepala HRD bukankah itu adalah pencapaian yang luar biasa.

Semoga kamu bisa menjaga hatimu Anna.

Happy reading 😉😉

.

1
Diny Julianti (Dy)
masa ana ngga dksh makan😁
emak diwi
jalan jodoh auothor Memeng keren,pantes aja si ana smpe pingsan 🥰🥰
Asyatun 1
keren banget thoor
M Nick Maoruoyi Dikarga
Lumayan
M Nick Maoruoyi Dikarga
Kecewa
Zaichik Rania
gadis dekil 🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Sumayah Nur Hasanah
aku malah jadi ikut nyanyi thor😂😂😂
Kam Satun
Luar biasa
Kardi Kardi
rrrrrrrrrrrrr
Kardi Kardi: alhamdulillahhh buka juga, di kira sudah tutuppp/Proud/
total 1 replies
Kardi Kardi
aminnnnnn
Kardi Kardi
sama-sama senang. lalalaaaaa
Kardi Kardi
hahahaaaa. batman questionsss
Kardi Kardi
yeyyyy. have a nice dayyyyy
Titin Nur
semangat🙏🙏🙏😍😍😍
Kardi Kardi
sing sabarrrrr. sing sabarrrr misterrrrr
Kardi Kardi: yupppp. ngisink sabarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
shalatlah suamikuuuu
Kardi Kardi: allahu akbarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
hehehee. di ajarin tidak benar seperti apa yaaa. ouch mungkin bermain kotor karena tidak pakai sabun. heheheee
Kardi Kardi: sabun. sabun. sabunnn. licinnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
cemon new weddinggggg
Kardi Kardi: wake upppppp
total 1 replies
Kardi Kardi
bikin yang beginiannn. heheeeeee
lintang berseri: 🤣🤣🤣 jiah
Kardi Kardi: ouch blood moon. blood moonnnn. auochhh
total 2 replies
Kardi Kardi
wow wow yeachhhh. ayo mang darman belah DUYENNNNN
Kardi Kardi: auch. ohhhhhhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!