NovelToon NovelToon
Celestial Chef's Rebirth

Celestial Chef's Rebirth

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jasuna28

Huang Yu, seorang juru masak terampil di dunia fana, tiba-tiba terbangun di tubuh anak petani miskin di Sekte Langit Suci—tempat di mana hanya yang bertubuh suci kuno bisa menyentuh elemen. Dari panci usang, ia memetik Qi memasak yang memanifestasi sebagai elemen rasa: manis (air), pedas (api), asam (bumi), pahit (logam), dan asin (kayu). Dengan resep rahasia “Gourmet Celestial”, Huang Yu menantang ketatnya kultivasi suci, meracik ramuan, dan membangun aliansi dari rasa hingga ras dewa. Namun, kegelapan lama mengancam: iblis selera lapar yang memakan kebahagiaan orang, hanya bisa ditaklukkan lewat masakan terlezat di alam baka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasuna28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Fajar Restorasi Rasa

Setelah debu kegelapan mereda di Dimensi Gelap Terakhir, tim Penjaga Ember kembali melintasi portal rempah ke dunia fana. Mentari pagi menembus kabut jingga, menebar cahaya hangat di Kompleks Sekte Langit Suci yang kini tampak damai kembali. Namun di hati Nian dan kawan-kawan tersimpan tekad baru: merestorasi harmoni rasa yang sempat tercabik oleh kontrak darah dan bayangan gelap.

Kepala Sekte menanti di pelataran, wajahnya teduh namun penuh harapan. “Kalian membawa kembali keseimbangan,” katanya hangat. “Kini saatnya merawat luka dunia rasa—dari ladang rempah hingga meja makan rakyat jelata.”

Lan’er menggenggam tangan Nian, menatap cakrawala: “Perang belum benar-benar usai, tapi fajar ini memberi kita kekuatan.”

Master Cang mengangguk, matanya berkilat: “Babak baru dimulai—restorasi rasa, penyatuan aliansi, dan siap menghadapi ancaman selanjutnya.”

Pagi itu, halaman Sekte dipenuhi murid-murid yang menanti. Nian dan Lan’er berdiri bersisian bersama Master Cang, Xu’an, dan Zhuo. Kepala Sekte mengundang mereka maju ke podium sederhana.

“Berbulan-bulan kita diuji,” ucapnya. “Kalian telah membuktikan keberanian, kebijaksanaan, dan kesetiaan. Kini, aku ingin kalian memimpin ‘Sekolah Rasa Restorasi’—mengajarkan Culinary Qi untuk menyembuhkan dunia, bukan sekadar berperang.”

Sorak sorai murid berkumandang. Zhuo maju “Aku akan mengajar teknik asam-bumi stabil, agar petani bisa memulihkan tanah tercemar kegelapan.”

Master Cang menambahkan, “Aku akan membuka kurikulum formasi rempah, menggabungkan elemen untuk memperkuat sistem pertahanan rempah rakyat.”

Xu’an berseru, “Formasi langit akan membantu aliran Qi di desa-desa terpencil—memulihkan aroma alam yang pudar.”

Lan’er lembut, “Aku akan berbagi rahasia air suci untuk menetralkan racun rempah gelap sisa perang.”

Akhirnya, Nian menatap murid: “Dan aku… aku akan mengajarkan ‘Resonansi Jiwa Rasa’—cara memadukan selera dan emosi dalam memasak, agar setiap hidangan menumbuhkan harapan.”

Kepala Sekte tersenyum puas. “Inilah permulaan restorasi rasa—dari sekte ini hingga ujung alam bawah dan alam atas.”

Setelah seremoni sederhana, tim kecil berangkat menuju Ladang Rempah Tersingkir—bekas pusat perdagangan rempah gelap yang kini terlantar. Jalur menuju sana dipenuhi puing portal dan sisa granat Neraka; aliran Qi di udara masih terselip bisikan pahit.

Master Cang membuka peti perbekalan, mengeluarkan Benih Kayu Sunyi dan Butir Pedas Hangat. “Kita akan menanam kembali ladang ini dengan rempah suci, agar Qi gelap tak lagi berkembang.”

Lan’er menuangkan Air Kejernihan ke tanah: rapalan mantra mengubah tanah tandus menjadi lembap bercahaya. Xu’an merapal formasi perlindungan, menahan angin gelap yang masih berhembus. Zhuo menebar Asam-Bumi Penawar untuk menetralkan residu korosi.

Nian, dengan bantuan murid-murid setempat, menaburkan Serbuk Rasa Jiwa—campuran rahasia yang mengikat Qi kayu, api, dan air dalam tanah. Dalam hitungan jam, tunas hijau kecil muncul, menebar harum manis-asam yang menenangkan. Murid dan petani bersorak, merasakan aura harapan tumbuh.

Malamnya, api unggun Rempah nyala di tengah ladang baru. Nian memperagakan Ritual Aroma Harapan : memasak sup kayu-asam dengan rempah pedas hangat, memanggil semangat penduduk desa untuk menyatukan Qi mereka. Aroma sup menyebar jauh, mengusir sisa bayangan gelap.

Keesokan paginya, Kepala Sekte mengirim utusan ke tiga organisasi besar:

Klan Rempah Utama, yang memproduksi rempah-air.

Biara Alkemi Cair, pengendali larutan rasa.

Gilda Formasi Langit, ahli pertahanan rempah.

Di Balai Lima Rasa, perwakilan ketiga pihak berkumpul. Xu’an memimpin diskusi formasi gabungan, menggunakan hasil restorasi ladang sebagai bukti keberhasilan. Beliau membentangkan peta distribusi rempah—sekarang jalurnya bersih dari Qi pahit.

Perwakilan Klan Rempah Utama menyodorkan Kontrak Perdagangan Baru, menjamin rempah suci tersebar merata. Ketua Biara Alkemi Cair menawarkan Resep Ramuan Penawar untuk semua rumah tangga. Gilda Formasi Langit mengusulkan Pertahanan Rasa Terpadu, jaringan formasi di perbatasan desa.

Nian menutup rapat dengan baiat bersama:

“Demi restorasi rasa, demi kesejahteraan jutaan lidah dan hati, kami bersumpah menjaga cahaya dan menolak bayangan selamanya.”

Gemuruh tepuk tangan mengakhiri pertemuan, mengawali era kolaborasi lintas silsilah.

Di tengah euforia, sebuah kabar gelap datang: pasukan kecil Penjaga Bayangan menyerang desa perbatasan, mencuri rempah-restorasi. Kepala Sekte menerima laporan dan memanggil tim “Respon Cepat Restorasi”.

Nian, Lan’er, dan Zhuo tiba di desa yang porak-poranda: ladang rempah dirusak, sumur air suci tercemar cairan kelabu. Seorang tetua desa menggigil, “Mereka meninggalkan simbol kerudung ungu—Xionglai belum menyerah!”

Master Cang mengerutkan alis. “Mereka mencari sisa Butir Pedas Hangat. Jika mereka mendapatkannya, mereka bisa membuat ‘Granat Cahaya Palsu’—ilusi rasa memabukkan.”

Tim segera bekerja: Lan’er menurunkan air suci baru, Xu’an menutup portal gelap kecil dengan formasi, Zhuo memindahkan benih kayu untuk replantasi. Nian meracik Sup Restorasi Jiwa, memasaknya langsung di depan warga untuk mengembalikan keberanian. Aroma sup memulihkan semangat, warga berdiri, ikut menabur benih.

Namun di balik semak, bayangan bergerak—sepuluh figur berkerudung ungu mengintai, bersiap menyerang ulang. Nian menatap timnya: “Bersiaplah—pertempuran restorasi dimulai lagi.”

Saat pertempuran singkat itu reda, Nian menemukan sisa gulungan peta dalam genggaman salah satu penjaga bayangan: petunjuk menuju Guha Cahaya Terpendam, sumber Rempah Cahaya Purba—ramuan legenda yang mampu menetralkan Qi pahit dalam sekejap.

Ternyata, Xionglai mengincar guha itu berikutnya. Nian menggulung peta, matanya menyala: “Jika ia meraih Rempah Cahaya, keseimbangan yang baru kita bangun bisa hancur seketika.”

Lan’er menggenggam tangan Nian. “Misi kita belum selesai—guha itu panggilan berikutnya.”

Di ufuk pagi, bayangan kabut jingga menari di atas peta, menandai rute baru menuju petualangan restorasi dan pertempuran cahaya-tergelap yang lebih besar.

-

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!