Kisah seru sepasang sahabat dari Masa Sekolah, Kuliah, hingga bekerja saat ini, Tidak ada yang tau jodoh seseorang, hingga akhirnya mereka di satukan dalam ikatan perjodohan oleh kedua orang tuanya
Munculah kisah-kisah seru dan kocak di perjalanan hidup keduanya, setelah liku-liku percintaan yang kandas di tengah jalan, Teman dan sahabat yang saling mendukung dengan semua kehebohanya hingga akhirnya keduanya bersatu dalam sebuah ikatan
Percikan Asmara dan cinta akhirnya tumbuh diantara keduanya, namun mampukah mereka menghadapi badai ujian yang datang menghantam hubungan yang di jalaninya sampai ke pelaminan?
Yuk ikuti Cerita selanjutnya
Kisah ini merupakan lanjutan dari karya Author yang pertama yaitu "POWER OF WOMAN"
Salam dari Sinho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9 (Keputusan)
Melihat raut muka kepo Satria, Bagus dan Ratna hanya tersenyum saja, kemudian masuk ke dalam Rumah Ira, walaupun sudah telat dan sekarang sudah jam 8 malam, beruntung keluarga Ira masih sabar menunggu
"An*jir, ini ngapain Papa sama Mama malah pergi ke rumah Ira sih, masak iya mau buat acara lamaran ma nikah barengan gitu sama si Ira biar ngirit" batin Satria dan kemudian menyusul orang tuanya masuk ke dalam rumah
Tak ubahnya Satria, Ira pun kaget dengan kedatangan orang tua Satria di kediamannya, setelah menyambut keluarga Satria, Orang tua Ira dan Orang tua Satria langsung berbincang ringan, sementara Ira dan Satria saling melotot memberi kode untuk membuka handphonenya
"Bang*sat ini Satria, kurang kerjaan banget ngajak ribut ama gue di hari penting kayak gini, mana ngajak orang tuanya lagi" batin Ira sambil membuka handphone nya
Percakapan di WhatsApp
"Loe ngapain nyamperin ke sini ,cari masalah sama gue, ganggu acara penting aku aja" (Ira)
"Eh, dasar nenek lampir, ini gue juga bingung, mau tanya sama kamu, ngapain keluarga kamu ngundang kita ke mari, aku kira mau join ngajakin acara ngelamar dan nikahan barengan biar irit"(Satria)
"Mana ada kayak gitu, aku juga gak tau Sat, bingung aku nih, gak di Jakarta gak di Malang, ujung-ujungnya ketemu loe mulu"
"Ya sama Ir, gue juga bingung ini, ngapain orang tua gue kok belok ke rumah kamu"
"Emang tadi kamu mau kemana sih Sat?"
"Gak tau Ir"
"Oo, dasar sapi, adalah orang pergi mau ngelamar gak tau tujuannya"
"Eh, Dasar kambing, loe sendiri tau nggak siapa yang ngelamar loe?"
"Ya mana aku tau, ini juga aku lagi nungguin, eh, malah yang datang kamu, bang*at"
"Anjrit, maki-maki gue mulu loe dari tadi Ir, awas loe gak gue tolongin lagi kalau sampai calon mu kayak kakek peyot"
"Nggak lah, yang ada tu, calon kamu nanti nenek lungset"
Begitulah mereka berdua sedang asik adu WhatsApp, sampai tidak menyadari kalau orang tua mereka akhirnya meminta persetujuan dari keduanya
"Bagaimana sayang, Apa kamu menerima pinangan ini?" tanya Lina ke anaknya Ira
Ira masih asik dengan membalas WhatsApp Satria hingga ditabok lengannya dengan Lina
"Apa sih ma?" Tanya Ira kaget
"Kamu menerima pinangan keluarga Satria?" Tanya Lina lagi
"Iya aku terima Ma, aku terima pinangan keluarga Sat_" Ira terkejut, menghentikan ucapannya dan baru menyadari sesuatu
"Tunggu-tunggu, Keluarga Satria meminang Ira, untuk di nikahkan dengan anaknya yang mana?" Tanya Ira konyol
Bagus dan Ratna orang tua Satria tertawa sebentar lalu menjawab pertanyaan Ira
"Anak om dan tante kan cuma Satria, mau Om nikahkan sama siapa lagi kamu Ir, tentu saja dengan Satria" ucap Bagus
DUAR
Serasa ada bom Atom yang langsung meledak di hati Ira dan Satria
Satria serasa rohnya langsung meninggalkan raganya, beruntung dia segera sadar dan balik lagi gak jadi melayang
Sementara Ira bagaikan nyawanya hampir di sambar malaikat maut, beruntung dia langsung menempatkan nyawanya lagi di tubuhnya
"Seb_ sebentar-sebentar, maaf semuanya, jujur Saya yang bernama Satria ini tidak mengerti dengan perkataan om, Tante, papa dan mama, jadi Satria mohon, jangan membuat kami yang sudah stres ini makin depresi lagi" ucap Satria
"Kamu itu ngomong apa sih Sat, ya mangkanya Mama cepet carikan kamu jodoh ini, biar ngilangin stres kamu" sahut Ratna
"Tapi maaf semuanya, ini apa gak terlalu buru-buru, saya sama Satria udah kenal lama, kita sahabatan, kalau tiba-tiba harus ada ikatan kayak gini mana bisa ya Sat?"
"Iya bener itu, kita kayaknya gak bisa ya Ir?"
"Iya bener-bener " sahur Ira
"Kalian sudah lama kenal satu sama lain, itu justru membuat kami makin yakin kalau kalian itu memang jodoh" ucap Rudi
"Begini Om, kita itu udah tau luar dalamnya masing-masing, saya malah dah paham banget kekurangan Satria yang banyak banget"
"Eh, enak aja, samalah, kekurangan kamu se ambrek gitu" sahut Satria gak terima
"Eh, sudah-sudah, kalian ini malah bertengkar gak jelas" ucap Ratna, mama satria jengah
"Jadi keputusan kalian gimana ini, terutama kamu Ira, ingat kamu dah janji mau mencoba dulu, jadi harus mau" ucap Lina
"Ma, boleh ya aku nolak, ya ma, jangan Satria ma, dia makannya banyak, nanti aku suruh masak terus Lo, boleh nolak ya ma, please??!" Ucap Ira memohon ke mamanya
"Gak bisa, sesuai perjanjian yang kamu buat, jalani dulu, kalau kamu maksa, mama gak akan memperdulikan kamu lagi" ucap Lina tegas
"Pa, bantu Ira dong"
"Maaf, sebaiknya kali ini kamu nurut apa kata mama ya, gak kasian kamu lihat mama, migrain nya kambuh Lo kalau stres mikirkan kamu sayang" ucap Rudi
Akhirnya Ira menyetujui permintaan orang tuanya
Sementara itu di pihak keluarga Satria, terjadi perdebatan sengit antara Satria dan papanya
"Pa, ayolah pa, jangan Ira ya, kasian dia kalau di paksa gitu, Ira gak cinta sama Satria pa, dia cuman sahabatan sama Satria"
"Halah, alasan, tunangan kamu yang kemaren katanya cinta, mana coba, bubar juga kan, pakek alasan cinta segala, gak bisa pokok papa pengen kamu jadi suami Ira nantinya, titik"
"Masak sih gak ada kelonggaran pa"
"Gak ada, kalau masih ngeyel, aku keluarin kamu dari kartu keluarga kita"
"Eh, kejam banget papa ini ma, emang gak sayang buang anak ganteng menggemaskan kayak aku ini ma?"
"Sudah ah, kamu ini, nurut sama orang tua kenapa sih, berapa kali kita kasih kesempatan ke kamu, dan berapa kali juga kamu selalu gagal, mau nunggu sampai usia berapa lagi kamu mau nikahnya Sat?" ucap Ratna
Satria benar-benar tidak bisa berkutik lagi, begitu juga dengan Ira, akhirnya mereka berdua pasrah menerima pertunangan, dan di hari itu juga acara pernikahan di bahas tanggalnya, keputusan jatuh empat bulan lagi mereka harus menikah, lagi-lagi Ira dan Satria hanya mengangguk dan saling pandang tanpa daya
Satria dan Ira segera pamit meminta waktu untuk ngobrol berdua, tentu saja orang tua keduanya memberikan kesempatan itu ke mereka
Ira mengajak Satria ke halaman belakang dan mengobrol
"Sat, kok bisa nyokab bokab kita bikin acara kayak gini ya, pakek maksa lagi"
"Tau Ir, aku juga gak nyangka sama sekali, kita akan kayak gini"
"Masak ini yang namanya jodoh sih, kenapa harus kamu Satria Baja Hitam"
"Ya sama, kenapa juga harus sama kamu Irawati Subekti"
"Eh enak aja, siapa itu Irawati Subekti?"
"Gak inget guru BP kita jaman SMP dulu, yang sering hukum kita kalau telat datang ke sekolah tu"
"Hah, ya masak aku kamu samain kayak Subekti, gak terima aku ya"
"Ya sama, ngapain kamu panggil aku Satria Baja Hitam"
"Udah, ah, ngapain bahas gak jelas gini, terus kita mesti gimana ini Sat?"
Satria dan Ira terdiam beberapa saat kemudian dan menghela nafas panjang
Bersambung
Kisah ini kelanjutan dari Karya Author yang pertama "POWER OF WOMAN" disarankan untuk mengintipnya agar bisa lebih paham
Karya ini masih baru saja rilis, maaf masih bisa Up sekali sehari 1 Episode, mohon kesabaran dan dukungannya
Jangan lupa berikan dukungan untuk menambah semangat Author dalam berkarya dengan memberi
LIKE LIKE LIKE LIKE
KOMEN KOMEN KOMEN
FAVORIT FAVORIT FAVORIT
HADIAH HADIAH HADIAH
VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE
Imanmu setipis kulit bawang di belah 1000 bang Sat.. 🤦🏻♀️🤦🏻♀️
Pantes mereka cocok karena karakternya sama!
Sama2 ngga bisa tegas ke perempuan!
Satria yang paling fatal!
Ntar klo sampe kehilangan perusahaan n Ira baru nyesel..
Makanya jadi laki2 kudu punya sikap!
Katanya pemilik perusahaan tapi ngga ada bijak2nya! 🤦🏻♀️
Menurutku Satria ini kurang tegas sebagai laki2 apalagi laki2 yg sudah punya istri
Tapi dari awal sebelum nikah pun Satria ini terlalu baik hingga lupaa batasan dg mantan
Bahkan setelah nikah pun masih ajaa ngga tegas.. seolah masih ngasu harapan dan mauu ajaa di bego2in sama Imelda
Harusnya sebagai laki2 yg sudah punya istri bisa ngasi batasan tegas sama Imelda 😤🤦🏻♀️