NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:16.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Mantan

Siang ini Alsa sudah berdiri tepat di depan gerbang kampus. Tadi dia sudah meminta Gerald untuk menjemputnya. Dan seperti tadi pagi, Gerald juga sudah menawarkannya untuk menjemput.

"Alsa...!" panggil Kia menghampiri Alsa.

Alsa menoleh. Lalu mengernyit melihat Kia yang berjalan ke arahnya. "Kok belum balik?" tanya Alsa membuat Kia memutar bola matanya jengah.

"Bege! mau ke cafe lo kan?" jawab Kia membuat Alsa mengangguk. Alsa baru ingat jika nanti mereka berniat untuk kumpul di cafe tomad.

"Icha udah pulang?" tanya Alsa dan dijawab Kia dengan anggukan kepala.

"Biasa pacaran dulu sama Abim," jelas Kia yang mendapat tawa dari Alsa.

"Heran gue, mereka masih asik aja pacaran, nggak kau tunangan dulu atau apa gitu kek," komentar Alsa tidak habis pikir.

Tidak lama mobil Gerald yang tadi pagi mengantar Alsa datang. Alsa tersenyum melihat jemputan yang dia tunggu datang.

Kaca depan mobil itu terbuka. Menampilkan sosok lelaki tampan yang Alsa ketahui bernama Rasya. Dia merupakan kaki tangan Gerald sekarang. Dia juga yang ditugaskan untuk menjaga Gerald selama belajar di luar negeri waktu itu. Dan itu atas permintaan kedua orang tua Gerald. Mengingat Gerald yang masih remaja dan pergi meninggalkan seorang istri.

Baik Bunda Nimas ataupun Ayah Hendy tidak mau anaknya sampai tersesat pergaulan di luar sana.

"Al. Gerald lagi ikut lagi ikut meeting," jelasnya membuat Alsa mengangguk.

Alsa berniat untuk masuk ke dalam mobil. Tetapi melihat Kia yang masih terbengong di tempatnya membuat Alsa menatap heran.

"Kia..!" panggil Alsa menyadarkan lamunan Kia.

"Eh..Al, dia...bukan Kak Gerald kan?" tanya Kia dengan tatapan mata tidak lepas dari Rasya.

Alsa menghela napas. "Ngaco! udah sana balik kita ketemu nanti malam di cafe!" usir Alsa membuat mata Kia mengangguk.

"Gue duluan ya Al, jangan lupa tuh cowok nanti malam di suruh gabung," bisik Kia seraya cekikikan.

Alsa menggeleng melihat tingkah Kia. Tetapi dia cukup senang melihat Kia yang sekarang kembali ceria, Kia sudah bisa melupakan mantan pacarnya sepenuhnya.

Sementara Alsa berniat untuk masuk. Lagi-lagi tangannya sudah lebih dulu di cegah oleh seorang laki-laki.

Viko datang dan langsung menghampiri Alsa tanpa diduga. Bahkan kini sudah banyak mahasiswi yang melihat ke arah mereka.

"Viko!" Alsa terkejut melihat Viko yang tiba-tiba sudah berada di belakangnya.

"Lepasin tangan gue!" Alsa mencoba untuk melepaskan genggaman tangan Viko.

"Mau kemana lagi lo?" tanya Viko menatap Alsa penuh selidik.

"Bukan urusan lo!" bentak Alsa seraya membanting genggaman tangan Viko agar terlepas.

"Duh..kak viko kenapa masih ngejar Alsa sih?"

"Sama gue aja Kak."

Beberapa mahasiswi yang melihat saling berbisik. Mereka mengira jika Viko sedang mencoba untuk memperbaiki hubungan di antara mereka.

"Lepasin tangan Alsa!" ucap seseorang yang keluar dari mobil.

Viko menoleh ke arah Rasya yang sedang menatapnya tajam. Lalu beralih menatap Alsa yang juga sedang menatapnya tidak kalah tajam.

Bibirnya tertarik ke atas melihat Rasya yang kini mendekat ke arahnya. "Jadi dia?" tanya Viko membuat Alsa menaikan sebelah alisnya.

"Jangan ganggu Alsa!" tegas Rasya membuat Viko tertawa hambar.

"Lo siapa Alsa? gue cowok dia!" jelas Viko dengan menunjuk ke arah Alsa.

"Viko! lo gila!" kesal Alsa dan dijawab Viko dengan tawa sesumbar.

Gila. Viko memang sudah gila sampai menyatakan sesuatu yang tidak benar.

Rasya menatap Viko selidik. Beralih menatap Alsa yang sedang menggeleng pelan.

"Lo nggak perlu tahu siapa gue, yang jelas jangan pernah ganggu Alsa kalau hidup lo mau tenang!" Rasya berucap seraya menepuk pundak Viko.

Alsa menatap Viko yang masih menatapnya dengan tatapan susah diartikan. Lalu masuk ke dalam mobil Gerald. Hanya saja Alsa duduk di belakang, tidak berama dengan Rasya yang berada di depan.

Setelah kepergian mobil Alsa. Viko mengepalkan tangannya kuat. Tadinya dia berniat untuk berkelahi dengan Rasya, tetapi melihat banyak fansnya yang melihat membuatnya harus tahan untuk tidak tersulut emosi.

Sekarang gue kalah Al, lihat saja nanti Batin Viko kembali menuju ke mobilnya.

Tanpa mereka sadari. Ninda yang sedari tadi mengamati perdebatan di antara mereka sedang berpikir keras. Ninda tidak bodoh dengan mobil yang baru saja dia lihat. Dia seakan paham, tetapi si pembawa mobil, Ninda tidaklah tahu dia siapa.

"Itu bukan Gerald deh," gumamnya masih terus berpikir karena rasa penasarannya.

Sedangkan di dalam mobil. Rasya melirik ke arah Alsa dari balik kaca mobil. Alsa terlihat tampak kesal sekarang.

"Al," panggil Rasya membuat Alsa menoleh.

Rasya memang masih seumuran dengan mereka. Dan bekerja dengan Gerald tidak diharuskan untuk memanggil atasannya dengan sebutan bos. Mereka seperti teman dan saudara.

"Tadi itu?" tanya Rasya ragu.

"Viko. Salah satu mahasiswa gila di kampus gue," jelas Alsa membuat Rasya mengangguk mengerti.

"Tolong jangan bilang Gerald masalah yang tadi ya?" pinta Alsa dan dijawab Rasya dengan anggukan kepala pelan.

"Tapi kalau dia macam-mac-"

"Nggak akan, dia dari dulu cuma berani ngancam," potong Alsa yang kembali mendapat anggukan kepala dari Rasya.

"Saran gue sih, mending lo jujur sama Gerlad, tidak akan baik ke depannya kalau Gerald sampai tahu dari orang lain." Rasya mencoba untuk memberi penjelasan kepada Alsa.

"Dari lo maksudnya?" tuduh Alsa membuat Rasya tertawa.

"Mata-mata Gerald bukan cuma gue Al," jawab Rasya dengan senyum. Dan tetap fokus pada setir mobilnya.

"Kenapa Gerald pulang mendadak sih?" tanya Alsa membuat Rasya terdiam.

Ya karena lo Alsa Batin Rasya menghela napas.

"Nih gue bukannya nggak suka dia pulang ya? tapi menurut gue aneh tahu nggak." Alsa mencoba memikirkan sesuatu yang cukup mengganjal menurutnya.

"Btw...Gerald di sana gimana? maksud gue dia suka main kemana gitu? sama teman-temannya yang cowok atau-"

"Cewek maksud lo?" potong Rasya seraya menggelengkan kepalanya.

"Gue nggak bilang ya?"

Rasya tertawa. Kedua pasangan suami istri muda itu ternyata sama-sama merasa khawatir akan adanya orang ke tiga. Mereka saling percaya, tetapi pasti jauh di dalam hatinya ada rasa kecurigaan meski hanya sekecil biji semangka.

Sampai akhirnya mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan gedung megah dan tinggi dengan tulisan Ivander grup di depannya.

"Ke kantor dulu nggak papa ya?" tanya Rasya yang hanya dijawab Alsa dengan anggukan kepala.

Aneh Rasya. Sudah sampai baru bertanya.

Alsa turun dari mobil dan langsung meninggalkan Rasya.

Langkahnya santai menuju dimana ruangan suaminya berada. Alsa memang tidak pernah berkunjung ke kantor martuanya. Tetapi dia cukup hafal dimana letak ruangan Gerald dan martuanya.

Setelah tepat di depan pintu ruangan Gerald. Alsa menghela napas dalam. Rasanya sedikit gugup hanya untuk kembali bertemu dengan Gerald. Sama gugupnya ketika para pegawai akan mendaftar pekerjaan.

"Sial. Berasa mau ketemu bos aja gue," gumamnya kembali menarik dan membuang napas dengan pelan.

Tok

Tok

Tok

"Masuk!" suara dari dalam ruangan membuat Alsa langsung menggapai knop pintu untuk membukanya. Dan...

Deg

Tubuh Alsa kaku di tempat ketika melihat Gerald bukan hanya seorang diri di ruangannya. Tetapi Gerald bersama dengan seseorang yang dulu sangat Alsa kenali.

Bahkan Alsa tidak habis pikir kenapa bisa kembali bertemu dengan orang yang pernah berada di masa lalunya. Takdirkah ini? atau memang Tuhan sudah merencanakan jalan hidup yang berbeda. Entah lebih baik atau akan lebih rumit lagi.

Gerald menatap Alsa seraya mendekat ke arah Alsa. Dengan bangganya dia menarik pinggang Alsa agar lebih dekat dengannya.

"Duduk sayang." Gerald menuntun Alsa untuk duduk di kursi singgah sananya.

Dan tepat di depan meja Gerald. Lelaki tampan yang juga sedang terkejut melihat keberadaan Alsa di depannya. Digo. Lelaki yang pernah menjadi bagian hidup Alsa di masa SMA dulu.

Digo tidak terkejut jika Alsa dan Gerald kini sudah hidup bersama. Tetapi bertemu dengan Alsa dalam keadaan seperti sekarang ini membuat Digo merasa tidak nyaman. Disaat Digo dengan terang-terangan sedang meminta bantuan dari kantor Gerald untuk membangkitkan kembali perusahaan yang saat ini sedang diambang kehancuran.

"Ra-rald...gue tunggu di dalam saja," ucap Alsa ragu.

Gerald mengangguk dengan seringai di bibirnya. Permintaan Alsa untuk menunggu dirinya di dalam malah membuat mereka terlihat semakin int*m di depan Digo.

Yang dimaksud Alsa di dalam ialah kamar yang terletak di ruangan Gerald. Dan itu memang didesain khusus untuk tempat istirahat Gerald ketika berada di kantor. Meski sebenarnya dia sangat jarang berkunjung ke kantor Ayahnya.

"Selamat. Semoga kalian bahagia," ucap Digo setelag kepergian Alsa.

Gerald mengangguk. Menatap Digo dengan sudut bibir tertarik ke atas. Gerald bukan lelaki bodoh yang tidak tahu arti pandangan Digo terhadap Alsa. Dia tahu jika lelaki di depannya ini masih mengagumi istrinya.

Sementara Digo mengepalkan tangannya kuat. Sebenarnya dia masih setengah ikhlas melepas Alsa. Terlebih melihat Alsa yang kini tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Persis seperti apa yang Bunda Digo katakan dulu. Jika Alsa nantinya akan tumbuh seperti bunga mekar yang sangat indah.

Really Bund Batin Digo mengingat ucapan Ibundanya.

1
Nouna Chaca
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
qilaaazxxx
bahkan lebih dari itu!!luka yg dirasain alsa!!!
qilaaazxxx
demi apaa!!!university of oxford dongg😭😭
Nouna Chaca
/Smile//Smile//Smile//Smile/
Nouna Chaca
/Awkward//Awkward//Awkward/ aku yg malu
Lenni Namora
Luar biasa
Qamaa
gak ada lanjutannya damarrel kak
MPit Mpit MPit
bagussss ih ceritanya akuh cuma punya 1 vote syudah akuh layangkan padamu Thor...
MPit Mpit MPit
akuh akan bilang sama author..thorr titip 1 cowok kaya Gerald untuk anak akuh..hihihihi
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
novi 99
Leona sama seperti maminya ..

gak da tali pernikahan sudah punya anak ..

yang penting happy ending .

semoga Verrel sama Viko gak ada dendam dengan keluarga Alsa saat mereka bebas dari penjara nantinya
novi 99
astaga Gerald .../Facepalm/...
ajak aja Alsa untuk rencana tambah adik untuk El.



mami Eva sudah nyakitin batin Alsa masih juga nampar Alsa dua kali .
salah mam Eva sendiri , pas kembali datang malah nyakitin Alsa lebih dalam .
walaupun alasan apapun gak boleh dong gitu
novi 99
banyak yang suka sama Alsa.

mungkin aska , masih gak bisa move on
Anonymous
keren
novi 99
Gerald teledor , mana pengawal yang biasa jagain Alsa , sudah tau Verrel pasti datang kan sidang cerai.
novi 99
sweet banget mereka ...
cuma maminya aja yang durjana ...


vereel balik , musuh dalam selimut ..
novi 99
fix ini Gerald yang ngidam ....bener kata abim ..

gak usah alibi Gerald... bilang aja lagi Gemes/Facepalm/
Hana keun💜
Lumayan
Tamariska Almendi
seru sihhhh tapi kadang bikin kesel juga soal nya ada aja yg suka sama gerald atau alsa tapi ini seruuuu ,bikin season 3 nya ya buat abim sama icha
Tamariska Almendi
thor bikin season 3 kek Abim sama icha nikahh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!