My Posesif Husband
Aku pergi untuk kembali
Kata-kata itu terus terngiang di benak Alsa, gadis yang sudah 2 tahun lebih ditinggal Gerald, suaminya sendiri untuk mengejar mimpi dan cita-citanya. Tetapi kepergian Gerald ada alasan tersendiri yang sebenarnya sampai saat ini belum Alsa ketahui. But itu juga untuk kebahagiaan Alsa nantinya.
Alsa sudah rapih untuk pergi ke kampus. Jauh dari Gerald membuatnya lebih mandiri. Dan jelas saja Alsa yang sekarang bukanlah Alsa yang dulu. Banyak perubahan pada diri gadis yang harus terpisah jarak dari kedua orang tua dan orang tersayangnya Gerald.
"Morning ketlay," sapanya manis seraya mengelus bonek mini yang tergeletak di sudut ranjangnya.
Itu boneka lucu yang beberapa tahun lalu dia dapatkan dari Gerald. Ketika mereka berkunjung ke pasar malam sebelum keberangkatan Gerald. Dan nama itu sengaja dia berikan kepada boneka mini nan lucu itu.
Tubuhnya memutar menghadap ke cermin besar yang terdapat di ranjang kamar. Jemarinya lihai bermain di sekitar bibir ketika mengolesi sebuah liptin pada bibirnya.
Dirasa cukup Alsa tersenyum manis. "Cantik banget sih gue," gumamnya melihat pantulan dirinya di cermin. Sebelum akhirnya kepalanya menggeleng sadar akan kelakuannya barusan.
Sampai di bawah. Terlihat kedua martuanya yang sudah menunggunya di meja makan. Sudah menjadi rutinitas bagi keluarga Ivander untuk sarapan bersama. Terlebih Alsa yang memang tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk itu bersama dengan kedua orang tuanya.
"Pagi," sapa Alsa seraya duduk dekat Bunda Nimas.
"Pagi sayang," jawab kedua martuanya kompak.
"Kuliah pagi kamu nak?" tanya Pak Hendy yang dijawab Alsa dengan anggukan kepala.
"Iya Yah," jawabnya singkat.
Setelah selesai sarapan. Alsa langsung pamit menuju ke kampus.
Alsava Mabella, gadis cantik yang dulunya terkenal pembuat onar di SMA sudah menjadi bunga di kampusnya. Wajah cantiknya dan penampilannya membuatnya banyak dipuja oleh lawan jenis. Terlebih bakat Maminya yang menurun pada diri Alsa membuatnya pintar memadu padankan pakaian yang semakin menarik bagi yang memandangnya.
Mereka tidak tahu saja setatus Alsa yang sebenarnya. Istri yang sebenarnya sedang berusaha menyimpan rasa rindu teramat dalam.
"Morning sep."
Alsa menoleh ke sumber suara. Di sebelahnya sudah ada Icha salah satu sahabatnya yang melanjutkan pendidikan di kampus yang sama dengannya.
Alsa mengernyit. "Sep?" tanyanya heran.
Icha mengangguk dengan senyum menggoda. "Sep itu singkatan dari sepi-" jedanya.
"Lo kan si cantik berhati sepi," lanjut Icha menggoda. Tetapi lebih terdengar seperti cibiran bagi Alsa.
Alsa merotasikan bola matanya. "Lo lihat daun itu nggak?" tunjuk Alsa membuat Icha mengangguk.
"Garing," jawab Alsa berlalu pergi meninggalkan Icha.
"Lah..kampret! kering bege!" teriak Icha seraya mengejar Alsa.
Sampai di depan kelas. Langkah Alsa terhenti. Di sana sudah berdiri Viko yang memang sengaja menunggu kedatangannya.
Viko salah satu mahasiswa yang populer di kampus. Tidak sedikit juga mahasiswi yang mengaguminya. Jika Alsa bunga kampus, maka Viko adalah kumbangnya.
Alsa menghela napas pelan. "Permisi, gue mau lewat."
Viko tersenyum seraya mengangguk. Memberi ruang untuk Alsa masuk. Tetapi lagi-lagi suara Viko menghentikan langkah kaki Alsa.
"Nanti pulang bareng gue ya?"
Alsa kembali menghela napas. Tangannya meremat selempang tasnya.
" Udah 24 kali lo nolak, dan ini yang ke 25 gue minta ke lo, gue harap jawabannya nggak akan sama seperti sebelumnya," lanjutnya lalu pergi dari kelas Alsa.
Alsa memejamkan matanya sebentar. Viko salah satu cowok yang tidak putus asa mengejarnya.
"Omg Alsa! lo jangan bege lagi deh!" ucap Icha yang duduk tidak jauh dari Alsa.
"Percaya sama gue, lo itu beruntung banget tahu, dari pas SMA dapat cowok terpopuler dan sekarang di kampus lo juga dapat cow-"
Alsa menatap Icha tajam. Dan jelas saja membuat Icha meringis tidak lagi melanjutkan ucapannya.
Bibir bawahnya dia gigit. Alsa sedang berpikir. Jika nanti dia mengiyakan permintaan Viko, apa setelahnya Viko tidak akan mengganggunya lagi atau malah akan lebih gencar mendekatinya.
"Cha," panggil Alsa yang hanya dijawab Icha dengan malas. "Hmm."
"Menurut lo kalau gue mau, dia bakal berhenti nggak ya?" tanya Alsa membuat Icha langsung menghadap ke arahnya dengan antusias.
"Jadi nanti lo pulang bareng Kak Viko?" tanya Icha yang dijawab Alsa dengan mengangkat kedua bahunya.
"Al, dengerin gue deh, sekali aja deh lo pulang disetirin cowok gitu, nggak pegel apa lo nyetir sendiri terus?" tanya Icha dengan kesal.
"Kan ada Abim," jawab Alsa ngasal.
"Yeee..enak aja, Abim sopir sepesial gue dong," jawab Icha tidak terima.
"Gue pikir lagi deh nanti," jawab Alsa yang diacungi jempol oleh Icha.
"Pagi cantik."
Itu suara Abim yang datang menghampiri Alsa dan Icha.
Kedatangan Abim jelas saja disambut hangat oleh Icha. Sementara Alsa sudah biasa nantinya akan menjadi obat nyamuk jika kedua sejoli ini sudah bersama.
"Mikirin apa sih Al?" tanya Abim melirik ke arah Alsa.
"Biasa by, diajak balik cowok," jawab Icha yang hanya diangguki oleh Abim dengan senyum.
"Dih malah nyengir," kesal Icha melihat cengiran Abim.
"Manis kan?" tanya Abim dengan penuh percaya diri yang tinggi.
"Manis, tapi mendingan nggak usah senyum Bim, kayak orang cacingan," jawab Alsa yang langsung mengundang gelak tawa Icha.
"Tega kamu by, gue cium," ancam Abim seraya mepet ke arah Icha.
"Ih..kok gue yang kena? Al tolongin napa!" berontak Icha membuat Alsa tertawa.
"Gue ke toilet bentar deh, lo lanjutin aja Bim," suruh Alsa seraya keluar dari dalam kelas.
Sebelum sampai di toilet. Lagi-lagi langkahnya terhenti karena seseorang sengaja menghadangnya. Alsa merutuki dirinya yang masih saja harus berhubungan dengan gadis di depannya.
Dan sialnya, Alsa tidak mencari tahu terlebih dahulu dimana musuh bebuyutannya melanjutkan kuliah.
Setelah perangnya di waktu SMA kini mereka kembali menjadi rival di kampus.
"Apa?" tanya Alsa ketus.
_____
Sementara di tempat lain. Tempat yang sangat jauh dari Alsa saat ini. Gerald, suami Alsa sendiri, sedang duduk seraya memejamkan matanya.
Mendadak pikiran dan hatinya semakin tidak tenang setelah melihat video yang beberapa waktu lalu sahabatnya kirimkan.
Tangannya melonggarkan dasi yang sedang dikenakannya. Senyumnya menyeringai.
"Banyak juga serigala yang deketin lo," gumamnya masih dengan seringai di bibirnya.
Selama ini Gerald sama sekali tidak tertinggal informasi tentang istrinya. Ada sahabatnya yang selalu menjadi mata untuk Gerald. Bukan karena Gerald tidak percaya dengan Alsa. Tetapi Gerald sendiri cukup yakin, jauhnya dia dengan Alsa tidak akan membuatnya tenang, Alsa cantik, bukan hanya cantik, tetapi begitu menarik, bagi laki-laki normal sudah pasti akan berusaha untuk mendapatkan istrinya.
Tangannya terangkat untuk menghubungi seseorang. "Siapkan keperluan gue," ucapnya lalu mengakhiri sambungan teleponnya.
Matanya begitu lekat menatap sebuah foto yang menjadi tampilan pertama di ponselnya.
"Tunggu kejutan dariku sayang," gumamnya dengan seringai di bibirnya.
Yuhuu gaes setelah sekian purnama perdana nih, semoga suka ya... nanti kalau nggak sibuk aku up lagi malam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
fujichen
aku emak langsung gasskeunn kmriii😍😍
2024-10-24
0
Land19
yuhuuuu i'm coming ...
dari S1 lgsg lanjut ke S2 nya ...
biar ga mubazir bacanya dan tetap terpantau
2024-10-07
0
Qamaa
gak ada lanjutannya damarrel kak
2024-08-29
0