NovelToon NovelToon
CEO Tampan Dan Istri Rahasia

CEO Tampan Dan Istri Rahasia

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Berbaikan / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: LIDIA KAY

🖤 Ini adalah novel pertamaku
🖤 Beberapa bab awal agak boring (maklum, baru nulis)
🖤 Sabar melewati bab awal dijamin bakal ketagihan bacanya (Ciee pede boleh dong)
🖤 Alurnya limited edition, no plagiat, gak ada duanya (Kalau ada, aq dong yang duluan buat..🤪)
🖤 Yang udah sabar baca sampe akhir, semuanya pada baper parah dan gagal move on (Kenyataan nih, no hoax)
🖤 Season 2 bakal bikin baper dan gagal move on makin akut
🖤 Season 2 berkisah tentang duda playboy beranak satu, dengan ibu sambung yang keras kepala
🖤 Alurnya original, makin fresh from panci, romantisnya makin dapet, konfliknya makin greget (Seriusan nih..)
🖤 Novel ini punya spin off berjudul PASUTRI yang ceritanya tentang anak-anak mereka dan disitu ceritanya bagusss banget, meskipun gak booming karena authornya hanya remahan (Gak percaya, buktiin sendiri)
🖤 Masih bilang gak suka juga? bohong banget.. karena itu gak mungkin..!! (maksa🤣)

Bissmillahirramanirrahim.. 😇
Ini adalah karya pertamaku 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LIDIA KAY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalimat yang kejam

“S-saya ... Saya tidur di sofa saja ...” dengan gugup Arini mundur kebelakang.

“Sofa?” ulang Tian menautkan dua alisnya.

“I-iya, Pak Tian, s-saya tidur di sofa saja ...”

“Ck ... Ck ... Ck ... Belum dua puluh empat jam jadi istri saya, kamu sudah berani memutuskan sesuatu secara sepihak begini. Luar biasa ...”

Arini membisu seraya menautkan kedua tangannya yang lembab dan berkeringat dingin.

Ingin rasanya ia protes bahwa dirinya tidak bermaksud seperti itu, melainkan Tian yang membuat situasinya menjadi berbeda, seolah-olah saat ini justru dirinya yang menolak lelaki itu.

“Kamu membuat saya terkesan ..." desis Tian lagi dengan nada menyindir seraya menatap Arini yang masih membisu. "Karena nenek selalu bilang bahwa kamu adalah wanita penurut. Tapi kenapa yang terlihat saat ini justru sebaliknya ya? Menurutku sih kamu justru tipe wanita yang keras kepala, padahal sikapmu di kantor cukup polos. Tak disangka sifat aslimu justru tidak mudah dikendalikan ...” ucap Tian enteng, masih dengan posisi menyamping sambil menopang kepala dengan sebelah tangan, menghadap penuh kearah Arini.

Arini tidak menyangka jika ia telah meninggalkan kesan pertama yang buruk dimata Tian.

Tapi bukankah sejak awal justru dirinya yang selalu berusaha mencoba mengacuhkan semua sikap Tian yang tidak bersahabat dan seolah menganggapnya seorang musuh?

“Baiklah, kalau sikapmu seperti ini maka dengarkan aku baik-baik ...”

Nada kalimat yang bernada mencemooh itu terdengat semakin berat dan serius.

“Kamu tidak perlu merasa takut, karena sekalipun saya bukan tipe pria yang akan menolak wanita untuk naik keranjang saya, tapi saya juga bukan tipe lelaki pemaksa ..."

Tian diam sejenak, seraya menatap lekat wajah pucat Arini yang berdiri kaku didepan sofa dengan ekspresi wajah yang terlihat berusaha mencerna setiap perkataannya.

“Apakah kamu butuh waktu untuk berdamai dengan harga diri kamu dulu?”

Pertanyaan remeh itu membuat Arini terhenyak.

Ia menatap Tian lekat, namun yang didapati Arini hanyalah senyum mengejek yang kembali menghiasi wajah Tian.

“Fine, ambilah waktumu untuk berpikir. Kelak saat kamu merasa siap berdamai dengan harga diri dan keegoisanmu malam ini, saya harap kamu tidak akan sungkan untuk naik ke ranjang ini ..."

Seolah tak bisa mempercayai pendengarannya sendiri, Arini hanya bisa menatap Tian dalam diam, namun Tian terlihat acuh, padahal wajah Arini telah berubah pucat pasi usai menerima kalimatnya yang kejam.

“Heh, ada apa dengan wajahmu itu?”

“S-saya ... Maafkan saya Pak, tapi s-saya sama sekali tidak bermaksud menyinggung perasaan Pak Tian. Sungguh ..."

“Nevermind ...”

Arini menelan ludahnya.

“Sebaiknya renungkan saja apa kesalahanmu malam ini.”

‘Kesalahan? Kesalahan apa?'

Arini membahin.

“Pak Tian, maafkan saya. Tapi apa tidak sebaiknya kita bisa saling mengenal secara perlahan terlebih dulu agar ...”

"Halah ..."

Kalimat Arini terpotong begitu saja saat Tian mengibaskan tangannya.

“Itu tidak perlu,”

“Tapi, Pak Tian ...”

“Memangnya untuk apa semua itu?” Tian menatap Arini sambil menyeringai. “Kamu itu sama sekali bukan tipe saya. Jadi tidak perlu repot-repot menjalani proses konyol yang muluk-muluk seperti itu ..."

Arini tidak menyadari bahwa ekspresi wajahnya yang terhenyak berkali-kali setiap menerima ucapan jahat Tian yang mengoyak harga dirinya itu merupakan hiburan tersendiri bagi Tian.

Semuanya terasa sangat menyenangkan, terlebih saat Tian memikirkan dengan remeh sejauh mana Arini bisa bertahan dengan sikap yang sok jual mahal dihadapannya.

Akh, seorang wanita ...

Mana ada bedanya mereka ...?

Pada kenyataannya semua wanita sama saja!

Mudah untuk ditaklukkan, asalkan kamu punya uang!

Tian merasa dirinya hanya butuh sedikit kesabaran jika ingin menang telak, meskipun itu akan berarti bahwa dia juga harus menerima konsekwensinya.

Beruntung saat ini meskipun berada dalam satu kamar bersama seorang wanita namun baru kali Tian tidak berniat untuk melakukan apa-apa.

Kendatipun juniornya sempat terusik oleh aroma unik milik Arini yang berseliweran di udara yang sama dengannya, tapi Tian masih mampu mengendalikan diri dan mengontrol deru nafsunya sendiri.

Untuk gadis kampungan ini Tian lebih memilih untuk bermain-main terlebih dahulu sebelum memikirkan lebih lanjut bagaimana caranya mendepak ‘hukuman’ Saraswati untuk hidupnya yang berharga ini.

Arini masih terdiam, tidak membalas Tian sama sekali padahal baru saja dirinya dijadikan bulan-bulanan lelucon kejam yang berasal dari mulut suaminya, tepat di malam pertama mereka.

Sementara Tian malah berpikir karena Arini diam saja, mungkin wanita itu terlalu lelah untuk berdebat dengannya, atau bisa saja ia segan karena Tian adalah bos ditempatnya mengais rupiah selama tiga bulan terakhir ini.

“Apa yang kamu lihat? Apa jangan-jangan kamu sudah berubah pikiran?"

"Apa ...?"

"Kemarilah kalau kamu benar-benar sudah tidak sabar tidur di ranjang ini bersamaku ...” Tian berucap asal-asalan, dengan santai tangannya menepuk-nepuk bagian ranjang yang ada disamping tubuhnya.

Arini menatap wajah Tian lamat-lamat sembari mundur dua langkah.

“Tidak ...” tolak Arini tegas, kemudian dengan nekad ia berbalik menuju sofa.

Tian tergelak menyadari wajah Arini yang merah padam, entah kenapa ia merasa begitu senang bisa mempermainkan Arini seperti itu.

Tian bangkit dari tidurnya menuju lemari pakaian, tangannya menyambar celana pendek dan kaos yang ada ditumpukan paling atas.

Melihat Tian yang cuek saja melempar handuknya sembarangan keatas kursi yang ada di pojok, membuat Arini buru-buru memutar tubuhnya lagi, demi membelakangi pemandangan horor tersebut sambil dalam hati spontan mengumpat.

'Benar-benar pria tak tau malu ...!'

Tian memakai pakaiannya dengan santai kemudian kembali keranjang besarnya. Melemparkan tubuh lelahnya begitu saja diatas ranjang empuk miliknya yang berukuran super besar.

Arini menghela napas menyaksikan sikap pongah dan semena-mena yang ditunjukkan suaminya itu, sebelum akhirnya menaruh tubuhnya sendiri diatas sofa panjang. Bersiap untuk menghempaskan tubuh seutuhnya yang juga begitu lelah ke atas sofa, manakala suara Tian kembali menyapa gendang telinganya.

“Jadi begini rasanya malam pertama jika menikahi wanita yang keras kepala ...”

“Pak Tian, sudah saya katakan sejak awal bahwa saya tidak bermaksud begitu.” sergah Arini sambil berbalik kembali menatap Tian.

“Aku lebih percaya apa yang aku lihat, daripada yang aku dengar." terkesan sarkas.

Kali ini Arini tidak lagi berusaha membantahnya, namun Tian bisa memastikan pemandangan sepasang bola mata yang sedikit berkaca dibawah temaramnya lampu kamar, sebelum Arini menjatuhkan tubuhnya perlahan di sofa dan memunggunginya.

Meskipun hati Tian sedikit terusik oleh pemandangan itu, toh akhirnya keegoisannyalah yang menang.

XXXXX

Sementara itu ...

Arini yang berusaha memejamkan kedua matanya sekuat tenaga tidak bisa lagi mencegah rasa sesak yang menghimpit ketat didalam dada.

Bulir bening pun melesak tanpa tercegah, melewati dua pipinya yang halus.

Pria itu ...

Sebastian Putra Djenar ...

Ceo di tempatnya bekerja ...

Suaminya ...

Yah, pria itu ...

Adalah pria terkasar, terbreng sek, dan terjahat yang pernah ia temui seumur hidupnya ...!

Arini mengutuk dalam hati. Air matanya mengalir lagi dalam hening ...

Bersambung ...

1
Ayu Wardhanii
.
Aminah Aqhifa
Luar biasa
Jolanda Lengkey
ikutan senang/Joyful/
Jolanda Lengkey
pengantin baru.sah2 aja/Smile/
Jolanda Lengkey
semakin seru/Tongue/
Jolanda Lengkey
serius/Joyful//Drool/
novitta. fitriani
Luar biasa
novitta. fitriani
Lumayan
Sekar Windari
Luar biasa
Sekar Windari
Lumayan
Kiki
Luar biasa
Andika Cristian
sangat menarik
Nok iik15
Kecewa
LIDIA KAY: gak ngaruh author tolol, yg busuk hati.. ni novel udah lama, mau kamu nilai bintang brpapun udh gk ngaruh🤪
total 1 replies
Nok iik15
Buruk
LIDIA KAY: tolol, bela2in bikin akun bodong buat komen hate. gk ngaruh begoo🤣🤪
total 1 replies
Mehammad Naufal
Lumayan
LIDIA KAY: terimakasih🙏
total 1 replies
Mehammad Naufal
manyala euyyy
LIDIA KAY: terima kasihh🙏
total 1 replies
naysa nurmanysah
Kecewa
LIDIA KAY: ini pasti akun bodong dr otor berhati busuk tp berkedok pembaca. kasian bgt si Naysa, hidupnya gk tenang krn pengen naik dg jelekin karya orang lain... hahaha... kasiaaaan... 🤪
total 1 replies
naysa nurmanysah
Buruk
LIDIA KAY: Hellehh.. hatter berkedok pembaca. paling juga akun bodong sesama otor tapi yg hatinya busuk. kasian bgt idup lo NAYSA NURMANSYAH, bulan ramadhan gni ikatannya lepas y? ckck... kasian ...🤪
total 1 replies
Apt Sumber Agung
Luar biasa
LIDIA KAY: terima kasih🙏
total 1 replies
Helen Nirawan
kan bener ,arini di kawin in cuman buat lahir k anak bis itu di buang ,fk dianggap ,merid aj sembunyi2 ,gl blh org tau ,malu py bini dr kampung ,gk keren ,gk cakep , gk seksi,gk cantik,gk modis dll dll ,amit2 py laki model gt ,mending lu minta cerai lah ,kan udah tuh kawin krn amanah ,skr tggl cerai ny ,klo tian kmpret mo anak bikin sendiri sono ama tembok /Toasted//Toasted/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!