CEO Tampan Dan Istri Rahasia

CEO Tampan Dan Istri Rahasia

MEMILIKI CALON ISTRI

"Dia adalah salah satu karyawanmu di kantor pusat".

Kalimat Saraswati yang tidak lain adalah neneknya itu terus terngiang ditelinga Tian sejak kemarin seperti sebuah mantera ajaib.

Menghantui pikiran Tian seperti sebuah mimpi buruk, membuat Tian tidak bisa tidur nyenyak semalaman, dan menjadi buah pikiran Tian hingga pagi ini.

Sebastian Putra Djenar.

Ceo pewaris tunggal kerajaan bisnis raksasa Indotama Group, pemilik anak perusahaan diberbagai bidang yang merambah berbagai bisnis-bisnis besar di negeri ini.

Gambaran sempurna seorang pengusaha muda yang tampan, kaya raya, cerdik, dan tentu saja berkuasa, sehingga banyak pengusaha yang mengincar untuk bekerja sama dengannya, dan setiap wanita berebut menggilainya.

Lelaki yang sering disapa Pak Tian itu memiliki kepribadian introvert dan berhati dingin, sama sekali bukan tipe orang yang mudah didekati.

Namun didalam hidup Tian, satu-satunya hal yang tak bisa ia kendalikan hanyalah sosok Saraswati, karena wanita tua itu seolah tahu betul bagaimana caranya membuat Tian tidak berkutik.

Seperti halnya pembicaraan kemarin, awalnya Tian mengira Saraswati hanya akan membicarakan perihal kemajuan bisnis beserta prospeknya dimasa yang akan datang seperti biasanya, saat wanita itu sengaja meluangkan waktu untuk berbicara dengan Tian.

Bagi Tian, Saraswati bukan hanya sebagai nenek namun segalanya.

Sejak kepergian orang tua Tian dalam kecelakaan kurang lebih dua puluh tahun yang lalu Saraswati telah membesarkan Tian, sampai dititik di mana Tian dirasa mampu memegang kendali penuh atas Indotama Group.

Perusahaan Indotama Group adalah kerajaan bisnis yang turun temurun yang bahkan sudah ada semenjak Tian belum ada di dunia.

Tapi ternyata justru ditangan Tian Indotama Group mencapai masa kejayaan, meskipun usianya masih begitu belia saat dengan terpaksa harus mengambil alih Indotama Group untuk pertama kalinya.

“Usiamu sudah tiga puluh satu tahun. Sudah saatnya kamu menikah, Tian.” Saraswati berucap to the point, tepat setelah Tian berbasa-basi menanyakan kabar kesehatannya seperti biasa.

“Menikah tidak ada dalam kamusku, Nek.” ucap Tian sekenanya. “Lagi pula selama ini aku belum pernah memikirkannya ...”

“Maka pikirkanlah kalau begitu..!”

“Tapi, Nek..”

“Karena kamu harus mempunyai keturunan Djenar untuk mendapatkan seorang pewaris.” Saraswati bersikukuh sambil melipat tangannya di dada, mulai menunjukkan sifat mengintimidasi seperti biasa.

“Keturunan Djenar? Pewaris?” Tian nyaris tertawa. “Bagaimana bisa, nek? Aku saja belum punya calon istri ...”

“Lalu apa saja yang kamu lakukan selama ini? Bermain-main dengan begitu banyak wanita tapi tidak bisa mendapatkan seorang pun calon istri ...?” Saraswati menatap Tian tajam. Seperti biasa wanita tua ini sangat pandai melemahkannya.

“Nek ... bukan begitu ..."

“Sudah kuduga, aku memang harus secepatnya turun tangan atas persoalan ini..!”

Bola mata Tian membulat sempurna, otaknya mereka-reka apa yang akan dilakukan Saraswati.

“Sepertinya sudah waktunya kamu tau bahwa sebelum meninggal, sebenarnya mendiang ayahmu sudah menentukan masa depanmu. Semasa hidup, ia telah menjodohkanmu dengan anak dari orang kepercayaannya. Awalnya aku tidak ingin memaksa, tapi melihatmu saat ini .... Haihhh ... Benar-benar tidak bisa diharapkan ..."

"Tapi Nek ..."

"Tidak ada tapi-tapian, cukup jalani saja keinginan mendiang ayahmu itu.” pungkas Saraswati acuh.

Tian yang mendengarnya nyaris tak percaya.

Bagaimana ini?

Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba mendengar kenyataan bahwa dirinya sudah dijodohkan dengan seorang wanita?

Astaga.. selama ini Tian mengira cerita tentang Sitti Nurbaya tidak akan pernah terjadi lagi di dunia nyata.

Tapi kenapa sekarang malah terjadi dalam kehidupannya ...!?

Tian memijat keningnya pertanda ia mulai pening menghadapi situasi saat ini.

Sungguh Tian tidak pernah sekalipun memikirkan tentang pernikahan, sekalipun wanita bukanlah hal yang asing dalam kesehariannya.

Memang benar ada begitu banyak wanita yang berseliweran dalam hidup Tian, tapi toh sejauh ini tak ada satupun yang membuatnya berpikir untuk menjadikan salah satu diantara mereka sebagai istri.

Tian juga merasa tidak membutuhkan seorang istri, apalagi jika harus memiliki keturunan dengan salah satu diantara mereka seperti yang diinginkan Saraswati.

Wanita dalam pandangan Tian selama ini tak lebih dari sosok makhluk indah, yang asalkan kau adalah pria yang memiliki uang, maka kau bisa membuatnya bertekuk lutut dan melakukan apa saja.

“Nek, mana mungkin aku bisa menikah dengan orang yang tidak aku kenal?”

“Aku kan sudah bilang dia salah satu karyawanmu."

"Tapi, Nek ..."

"Bukankah selama ini kamu juga sering berkencan dengan begitu banyak wanita tanpa mengingat namanya sama sekali ...? Jadi tidak ada bedanya kan..?"

Tian menghembuskan napasnya berat menghadapi sikap keras kepala Saraswati.

"Yang perlu kamu pikirkan sekarang cuma satu hal saja, bahwa keluarga Djenar butuh pewaris, yang tentu saja datangnya harus dari dirimu.” kilah Saraswati.

Tian memijit keningnya lagi dengan kalut. “Karyawan wanita di kantor pusat itu ada ratusan, Nek ... Lalu bagaimana aku bisa mengenalinya?”

"Kamu tidak perlu memikirkan apapun, biar aku yang akan mengatur semuanya ..."

Tian termanggu mendengarnya.

Untuk sesaat hanya hening yang ada diantara mereka, sebelum akhirnya Tian merasa sebelah pundaknya sedang diusap penuh kasih sayang.

“Kira-kira seminggu sebelum kecelakaan maut itu terjadi, ayahmu memutuskan untuk menjodohkanmu. Jadi mengertilah, Tian.. jangan pernah memintaku untuk tidak menjalankan keinginan terakhir putra semata wayangku karena aku tidak mungkin menolaknya, kau juga tidak ..."

“Baiklah, Nek..” ucap Tian pada akhirnya, dengan suara berat. Tak kuasa lebih lama melihat Saraswati yang biasanya enerjik kini duduk terpekur.

Begitu mendengar Tian berucap demikian, pancaran mata Saraswati langsung mengerjap cerah.

“Ahh Tian, sudah kuduga kamu pasti akan mengerti, kamu benar-benar cucuku yang baik hati ...”

Tian sedikit menyebikkan bibir melihat keceriaan Saraswati yang awalnya seperti batere lowbat yang tiba-tiba on bak mendapat asupan listrik full.

"Tian ... Nenekmu ini hanya mencoba mengabulkan keinginan mendiang ayahmu. Sejak awal ini juga terasa berat untukku dan asal kamu tau, aku pun sudah berusaha keras menentangnya. Aku merasa menjodohkanmu bukanlah keputusan yang tepat. Bahkan jika kelak kamu harus dijodohkan, akan lebih baik memilih salah satu putri para rekan bisnis demi kemajuan perusahaan, bukan dengan orang dari kalangan biasa. Tapi saat itu ayahmu terlalu keras kepala meskipun aku memaklumi bahwa ia juga memiliki alasan yang kuat atas keputusannya ..."

Saraswati menarik nafas sejenak, sebelum akhirnya kembali meneruskan kalimatnya.

"Kepergian ayahmu yang mendadak membuatku tidak memiliki kesempatan mengubah keputusan itu begitu saja. Mau tak mau aku harus menepati janjiku, Tian. Tolong pahamilah semua ini ...”

Tian menghembuskan napas berat, sedikit putus asa setelah mendengar penjelasan Saraswati yang begitu panjang, sadar bahwa apapun keberatannya seolah tidak bisa mengubah apapun.

“Apakah wanita itu juga sudah mengetahui tentang perjodohan ini, Nek?”

“Wanita itu sudah tau bahwa ayahnya akan menikahkannya dengan seorang pria. Yang ia tidak tau adalah bahwa pria itu kamu, Ceo ditempatnya bekerja.”

Saraswati terdiam sejenak, ingatannya menerawang. “Dulu ayah wanita itu adalah salah satu orang kepercayaan ayahmu. Ayahmu pernah memiliki hutang nyawa kepadanya, sehingga menginginkan kamu menikahi putrinya kelak ..."

Tian terpekur mendengarnya, diam seribu bahasa.

"Sekarang ayah wanita itu ada di kampung. Ia sakit-sakitan dan tidak bisa lagi bekerja. Dua hari yang lalu aku sudah menemuinya untuk memastikan semua rencana akad nikah kalian yang akan dilaksanakan minggu depan. Hanya akad nikah didepan penghulu tanpa ada resepsi.” Lalu Saraswati menatap Tian lagi. “Bukankah hal itu juga baik untukmu? Pasti kamu juga tidak ingin semuanya diketahui publik, kan..?”

Tian memejamkan matanya sejenak. Semua kalimat Saraswati masih begitu sulit untuk dicerna akal sehatnya.

“Nek, bagaimana mungkin kalian begitu yakin mengambil keputusan sepenting ini tanpa merasa perlu untuk membicarakannya terlebih dahulu dengan kami. Aku dan wanita itu, bukankah kami berhak memutuskan dan diberi kesempatan untuk ..."

“Sssstt … Diamlah. Wanita itu tidak sepertimu yang begitu banyak mengeluh. Dia justru lebih mudah diatur dari apa yang aku dan ayahnya pikirkan dan dia ikhlas menerima perjodohan ini. Lagipula ayahnya juga membutuhkan pengobatan yang intensif, Tian. Biayanya menurutku tidaklah seberapa, tapi untuk mereka itu adalah hal yang berkebalikan seratus delapan puluh derajat. Jadi berhentilah kamu mengeluh dan protes, anggap saja kamu sudah berbuat baik karena bisa mewujudkan keinginan almarhum ayahmu, sekaligus menolong kehidupan wanita itu dengan menanggung semua biaya pengobatan ayahnya juga. Tidak perlu khawatir, karena semuanya telah disepakati dengan baik. Pernikahan kalian akan dirahasiakan dari khalayak, tidak akan menjadi konsumsi publik.”

“Tapi Nek..”

“Tian, tolong hentikan semua aksi protesmu. Hidupmu tetap akan berjalan sesuai dengan keinginanmu dan aku bisa menjaminnya. Ini tidaklah sesulit yang kamu bayangkan, percayalah pada nenekmu ini. Aku yakinkan bahwa wanita itu adalah tipe penurut yang mudah diatur, aku yakin dia tidak akan menyusahkanmu. Tugasmu hanya satu, secepatnya memberikan keturunan untuk keluarga Djenar, selebihnya biar aku saja yang akan mengurus semuanya ..."

...

“Hhhh….”

Tanpa sadar Tian menghempaskan napasnya keras.

‘Ini gila!'

Desis Tian kesal saat kesadarannya kembali, sementara mobil yang dikendarai Sudir, sopir pribadi Tian sudah memasuki area kantor pusat Indotama Group.

Lagi-lagi, Tian memijit keningnya ...

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

dite

dite

gegara om2 meresahkan, aku sampai nguprek novel ini 😷

2022-11-08

2

Dinda Kharisma

Dinda Kharisma

aku hadir thor..semoga ending nya menyenangkan..alur nya sejauh ini ok lah

2022-09-03

1

Fransiska Tri Astuti

Fransiska Tri Astuti

lanjut thor

2022-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 MEMILIKI CALON ISTRI
2 ENTAH SIAPA DIA
3 TERLALU BIASA
4 - BAB INI SAYA SKIP -
5 Mengenang Sigit Putra Djenar
6 Kembali
7 Apartemen Tian
8 Kalimat yang kejam
9 Ini tidak enak
10 Kesedihan Arini
11 Kesibukan Tian
12 Menunggu
13 Mencari tahu
14 Telepon dari Tian
15 Menelpon ayah
16 Butuh uang
17 Ingin tetap bekerja
18 Bertemu Saraswati
19 Bekerja sama
20 Kebohongan yang manis
21 Kemarahan Tian
22 Point penting perjanjian
23 Bernasib sama
24 Nyaris lepas kendali
25 Rico dan Lila
26 Pagi ditempat berbeda
27 Ingin diperhatikan
28 Ketahuan
29 Keterlambatan Rico
30 VISUAL
31 Ariella Hasyim
32 Sebuah notifikasi
33 Mie instan
34 Cemburu
35 PENGGANGGU
36 Tidak kembali
37 Dilema Tian
38 Pulang
39 Tidur sambil berjalan
40 Mepersingkat waktu
41 Hari yang manis
42 Kebersamaan
43 Membohongi Rico
44 Mencoba memulai
45 Pergi
46 Gosip
47 Membiarkan isu
48 Menggantikan Vera
49 Insecure
50 Menggoda Tian
51 Paksu
52 Kejadian tak terduga
53 Hukuman
54 Mengetahui segalanya
55 Siapa yang paling jealous ?
56 Kalah telak
57 Rencana yang berubah
58 Merusak kejutan
59 Terima kasih
60 Bukan Plester
61 Piyama doraemon
62 Jawaban
63 Bukan teman
64 Headline
65 Malam yang panjang
66 Tiga kelemahan
67 Bertemu ayah
68 Rindu
69 Surprise
70 Menepati perjanjian
71 Jauhi balkon
72 Sweet moment
73 Pertanyaan menjebak
74 Tugas mulia
75 Heaven
76 Benang merah
77 Perlu bicara
78 Tindakan persuasif
79 Sepuluh menit
80 Paling cantik
81 Terkejut
82 Ironi
83 Modus
84 Siapa suami Arini?
85 Kebenaran?
86 Rekomendasi dokter
87 Berbohong untukmu
88 Hasil konsultasi
89 Feel so bad
90 Janji
91 Tamu tak diundang
92 Trik menghilangkan amarah
93 Membeli Tesla
94 Membuat kehebohan
95 Sekelebat ingatan masa lalu
96 Tidak bisa mengalah
97 Menghadapi dunia
98 Bonus makan siang
99 Kedatangan Saraswati
100 Menghilang
101 Keinginan
102 Mencurigai
103 SAKIT
104 Melunak
105 Sebuah tamparan
106 Berbicara dengan nenek
107 Berterima kasih dengan benar
108 Hari Bahagia
109 BONUS VISUAL
110 Part2 – 001
111 Part2 - 002
112 Part2 – 003
113 Part2 - 004
114 Part2 - 005
115 Part2 - 006
116 Part2. 007 - Bocil
117 Part2. 008 - TUGAS KHUSUS
118 Part2. 9 - KESUKAAN PARA LELAKI
119 Part2. 010. KEBODOHAN TERBESAR
120 Part2 – 011
121 Part2 – 012
122 Part2 – 013
123 Part2 – HILANG TAK BERSISA
124 Part2 – 015 - TIDAK SUDI
125 Part2 – 016
126 Part2 – 017
127 Part2 – 018
128 Part2 – 019
129 Part2 – 020
130 Part2 – 021
131 Part2 – 022
132 Part2 – 023
133 Part2. 024. VAS BUNGA
134 Part2 – 025
135 Part2 – 026
136 Part2 – 027
137 Part2 – 028
138 Part2. 029 - Lamaran
139 Part2 – 030
140 Part2 – 031
141 Part2 – 032
142 Part2 – 033. Tak Bisa Percaya
143 Part2 – 034
144 Part2 – 035
145 Part2 – 036
146 Part2 – 037
147 Part2 – 038
148 Part2 – 039
149 Part2 – 040
150 Part2 – 041
151 Part2 – 042
152 Part2 – 043
153 Part2 – 044
154 Part2 – 045
155 Part2 – 046
156 Part2 – 047
157 Part2 – 048
158 Part2. 049 - Tidak Mau Berhutang Lagi
159 Part2 – 050
160 Part2 – 051
161 Part2 – 052
162 Part2 – 053
163 Part2 – 054
164 Part2 – 055
165 Part2 – 056
166 Part2. 57 - KATA-KATA BIJAK
167 Part2. 58 - MENCARI LARAS
168 Part2 – 059. You're Mine
169 Part2 – 060
170 Part2 – 061
171 Part2 – 062
172 Part2 – 063
173 Part2 – 064
174 Part2 – 065
175 Part2. 66 - DESTINY
176 Part2 – 067
177 Part2 – 068
178 Part2 – 069
179 Part2 – 070
180 Part2 – 071
181 Part2 – 072
182 Part2 – 073
183 Part2 – 074
184 Part2 – 075
185 Part2 – 076
186 Part2 – 077
187 Part2 – 078
188 Part2 – 079
189 Part2. 80 - HADIAH
190 Part2. 81 - MENEMUI HADIAHKU
191 Part2 – 082
192 Part2 - 083. Berapa Harganya
193 Part2 - 084
194 Part2 - 085
195 Part2 - 086
196 Part2 - 087
197 Part2 - 088
198 Part2 - 089
199 Part2 - 090
200 Part2 - 091
201 Part2 - 092
202 Part2 - 093
203 Part2. 094 - Penonton Kemesraan
204 Part2 - 095
205 Part2 - 096
206 Part2 - 097
207 Part2 - 098
208 Part2 - 099
209 Part2 - 100
210 Part2 - 101
211 Part2 - 102
212 Part2 - 103
213 Part2 - 104
214 Part2 - 105
215 Part2 - 106
216 Part2 - 107
217 Part2 - 108
218 Part2 - 109
219 Part2 - 110
220 Part2 - 111
221 Part2 - 112
222 Part2 - 113
223 Part2 - 114
224 Part2 - 115
225 Part2 - 116
226 Part2 - 117
227 Part2 - 118
228 Part2 - 119
229 Part2 - 120
230 Part2 - 121
231 Part2 - 122
232 Part2 - 123
233 Part2 - 124
234 Part2 - 125
235 Part2 - 126
236 BonChap 1
237 BonChap 2
238 BonChap 3
239 BonChap 4
240 BonChap 5
241 INFO GAK PENTING
242 INFO GAK PENTING
243 "Mampir yuk, di Novel terbaruku dan ramaikan yah ..."
244 Promo Novel terbaru: "HALLO, OM ..!"
245 PROMO KARYA BARU
246 Hai ... Aku kembali
Episodes

Updated 246 Episodes

1
MEMILIKI CALON ISTRI
2
ENTAH SIAPA DIA
3
TERLALU BIASA
4
- BAB INI SAYA SKIP -
5
Mengenang Sigit Putra Djenar
6
Kembali
7
Apartemen Tian
8
Kalimat yang kejam
9
Ini tidak enak
10
Kesedihan Arini
11
Kesibukan Tian
12
Menunggu
13
Mencari tahu
14
Telepon dari Tian
15
Menelpon ayah
16
Butuh uang
17
Ingin tetap bekerja
18
Bertemu Saraswati
19
Bekerja sama
20
Kebohongan yang manis
21
Kemarahan Tian
22
Point penting perjanjian
23
Bernasib sama
24
Nyaris lepas kendali
25
Rico dan Lila
26
Pagi ditempat berbeda
27
Ingin diperhatikan
28
Ketahuan
29
Keterlambatan Rico
30
VISUAL
31
Ariella Hasyim
32
Sebuah notifikasi
33
Mie instan
34
Cemburu
35
PENGGANGGU
36
Tidak kembali
37
Dilema Tian
38
Pulang
39
Tidur sambil berjalan
40
Mepersingkat waktu
41
Hari yang manis
42
Kebersamaan
43
Membohongi Rico
44
Mencoba memulai
45
Pergi
46
Gosip
47
Membiarkan isu
48
Menggantikan Vera
49
Insecure
50
Menggoda Tian
51
Paksu
52
Kejadian tak terduga
53
Hukuman
54
Mengetahui segalanya
55
Siapa yang paling jealous ?
56
Kalah telak
57
Rencana yang berubah
58
Merusak kejutan
59
Terima kasih
60
Bukan Plester
61
Piyama doraemon
62
Jawaban
63
Bukan teman
64
Headline
65
Malam yang panjang
66
Tiga kelemahan
67
Bertemu ayah
68
Rindu
69
Surprise
70
Menepati perjanjian
71
Jauhi balkon
72
Sweet moment
73
Pertanyaan menjebak
74
Tugas mulia
75
Heaven
76
Benang merah
77
Perlu bicara
78
Tindakan persuasif
79
Sepuluh menit
80
Paling cantik
81
Terkejut
82
Ironi
83
Modus
84
Siapa suami Arini?
85
Kebenaran?
86
Rekomendasi dokter
87
Berbohong untukmu
88
Hasil konsultasi
89
Feel so bad
90
Janji
91
Tamu tak diundang
92
Trik menghilangkan amarah
93
Membeli Tesla
94
Membuat kehebohan
95
Sekelebat ingatan masa lalu
96
Tidak bisa mengalah
97
Menghadapi dunia
98
Bonus makan siang
99
Kedatangan Saraswati
100
Menghilang
101
Keinginan
102
Mencurigai
103
SAKIT
104
Melunak
105
Sebuah tamparan
106
Berbicara dengan nenek
107
Berterima kasih dengan benar
108
Hari Bahagia
109
BONUS VISUAL
110
Part2 – 001
111
Part2 - 002
112
Part2 – 003
113
Part2 - 004
114
Part2 - 005
115
Part2 - 006
116
Part2. 007 - Bocil
117
Part2. 008 - TUGAS KHUSUS
118
Part2. 9 - KESUKAAN PARA LELAKI
119
Part2. 010. KEBODOHAN TERBESAR
120
Part2 – 011
121
Part2 – 012
122
Part2 – 013
123
Part2 – HILANG TAK BERSISA
124
Part2 – 015 - TIDAK SUDI
125
Part2 – 016
126
Part2 – 017
127
Part2 – 018
128
Part2 – 019
129
Part2 – 020
130
Part2 – 021
131
Part2 – 022
132
Part2 – 023
133
Part2. 024. VAS BUNGA
134
Part2 – 025
135
Part2 – 026
136
Part2 – 027
137
Part2 – 028
138
Part2. 029 - Lamaran
139
Part2 – 030
140
Part2 – 031
141
Part2 – 032
142
Part2 – 033. Tak Bisa Percaya
143
Part2 – 034
144
Part2 – 035
145
Part2 – 036
146
Part2 – 037
147
Part2 – 038
148
Part2 – 039
149
Part2 – 040
150
Part2 – 041
151
Part2 – 042
152
Part2 – 043
153
Part2 – 044
154
Part2 – 045
155
Part2 – 046
156
Part2 – 047
157
Part2 – 048
158
Part2. 049 - Tidak Mau Berhutang Lagi
159
Part2 – 050
160
Part2 – 051
161
Part2 – 052
162
Part2 – 053
163
Part2 – 054
164
Part2 – 055
165
Part2 – 056
166
Part2. 57 - KATA-KATA BIJAK
167
Part2. 58 - MENCARI LARAS
168
Part2 – 059. You're Mine
169
Part2 – 060
170
Part2 – 061
171
Part2 – 062
172
Part2 – 063
173
Part2 – 064
174
Part2 – 065
175
Part2. 66 - DESTINY
176
Part2 – 067
177
Part2 – 068
178
Part2 – 069
179
Part2 – 070
180
Part2 – 071
181
Part2 – 072
182
Part2 – 073
183
Part2 – 074
184
Part2 – 075
185
Part2 – 076
186
Part2 – 077
187
Part2 – 078
188
Part2 – 079
189
Part2. 80 - HADIAH
190
Part2. 81 - MENEMUI HADIAHKU
191
Part2 – 082
192
Part2 - 083. Berapa Harganya
193
Part2 - 084
194
Part2 - 085
195
Part2 - 086
196
Part2 - 087
197
Part2 - 088
198
Part2 - 089
199
Part2 - 090
200
Part2 - 091
201
Part2 - 092
202
Part2 - 093
203
Part2. 094 - Penonton Kemesraan
204
Part2 - 095
205
Part2 - 096
206
Part2 - 097
207
Part2 - 098
208
Part2 - 099
209
Part2 - 100
210
Part2 - 101
211
Part2 - 102
212
Part2 - 103
213
Part2 - 104
214
Part2 - 105
215
Part2 - 106
216
Part2 - 107
217
Part2 - 108
218
Part2 - 109
219
Part2 - 110
220
Part2 - 111
221
Part2 - 112
222
Part2 - 113
223
Part2 - 114
224
Part2 - 115
225
Part2 - 116
226
Part2 - 117
227
Part2 - 118
228
Part2 - 119
229
Part2 - 120
230
Part2 - 121
231
Part2 - 122
232
Part2 - 123
233
Part2 - 124
234
Part2 - 125
235
Part2 - 126
236
BonChap 1
237
BonChap 2
238
BonChap 3
239
BonChap 4
240
BonChap 5
241
INFO GAK PENTING
242
INFO GAK PENTING
243
"Mampir yuk, di Novel terbaruku dan ramaikan yah ..."
244
Promo Novel terbaru: "HALLO, OM ..!"
245
PROMO KARYA BARU
246
Hai ... Aku kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!