NovelToon NovelToon
Bidadari Tak Bersayap Dari Kakek

Bidadari Tak Bersayap Dari Kakek

Status: tamat
Genre:Tamat / Contest / Perjodohan / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:18.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ramanda

Ardian Pramana seorang pria tampan yang arogan sombong yang hobinya balapan liar dan suka mempermainkan wanita hingga membuat kakeknya resah karena dia adalah cucu tunggalnya hingga ia ingin mencari jodoh untuk sang cucunya,
karena pringai sang cucu seperti itu maka ia meminta tolong sahabatnya yg kebetulan memiliki pondok pesantren An Nur dan berharap agar salah satu santriwati berkenan agar menjadi istri sang cucu.

Apakah ada dari mereka yang bersedia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan.

Ardiyan begitu terkejut atas keputusan kakeknya. Namun dia tidak berani menyangkalnya karena sudah terikat oleh janjinya.

"Baiklah kek. kalau begitu Diyan permisi" ucapnya sambil berlalu dengan langkah gontai ia kembali keruangannya. di sana sudah ada Dimas yang satu ruangan dengannya.

"Ada apa? mengapa wajah Lo di tekuk gitu?" tanya Dimas pada Ardiyan.

huufft tarikkan nafas berat Ardiyan tak bersemangat.

"Kakek nyuruh gue nikah!" jawabnya sambil mengusap wajah dengan kasar.

"Apa!! hahahaha akhirnya pendekar malam akan mengakhiri perjuangannya" ledek Dimas

"Sialan Lo!" ucap Ardian marah melepar berkas yg ada di mejanya.

"Auu iiss Lo nih sembarangan lempar aja" tutur Dimas sambil mengusap kepalanya yg di lempar oleh Ardiyan dan Ardiyan hanya diam saja

"Terus Lo terima gitu ?" timpalnya lagi

"gw udah janji akan menuruti keinginan kakek!" balasnya dengan ketus

"Gitu dong jadi anak penurut. kapan lagi Lo bisa bahagiakan kakek Lo. secara dia sudah sangat tua bro" ucap Dimas sambil menepuk pundak Ardiyan.

"Hmmm" Ardiyan hanya berdeham saja. tak ingin membalas perkataan Dimas.

"Terus kapan Jumpa sih doi" tanya Dimas.

"Habis makan siang kakek ngajak kesana ta'aruf katanya" jawab Ardiyan

"Apa itu ta'aruf?" tanya Dimas yang tak mengerti.

"Mana gw tahu. udah nggak usah di bahas pokoknya Lo nanti ikut gw" Balesnya dan kembali fokus ke laptopnya.

"Oke deh kalau gitu. siapa tahu aja gw juga kebagian" jawab Ardiyan sambil nyengir.

 

Waktupun berjalan sesuai rencana kakek dan kini mereka dalam perjalanan menuju ke pondok pesantren.

Mobil hitam yang di duduki kakek Rusdi dan Asistennya Dzaki yang tak lain ayah Dimas duduk di bangku belakang sedangkan Dimas yang mengemudikan mobilnya di sampingnya Ardiyan.

Perjalanan yang menempuh satu jam setengah pun Akhirnya sampai. terpapang jelas di gerbang nama pondok tersebut.

*Pondok pesantren Putri Darul Qur'an An-Nur

Ardiyan membaca tulisan itu mengerutkan keningnya.

"Mengapa kita kesini kek?" tanya Ardiyan penasaran.

"Karena calon istrimu ada di sini."jawab sang kakek.

Ardiyan dan Dimas hanya saling pandang. Dimas hanya mengangkat bahu tanda tidak mengerti.

Akhirnya mereka sampai di depan rumah ustadz Khairul. ketika keluar dari mobil betapa terkejutnya Ardiyan dan Dimas melihat pemandangan yang tidak biasa bagi mereka.karna mereka melihat para santriwati semuanya memakai pakaian hitam wajahnya di tutupi cadar. lalu Ardiyan berbisik pada Dimas.

"mengapa mereka menutupi wajah? apa mereka terlalu jelek hingga harus di tutupi?" tanya Ardiyan. dan Dimas hanya mengangkat bahu lagi.

Hanya satu orang yg tidak memakai pakaian hitam tetapi ia memakai pakaian berwarna biru muda namun tetap memakai cadar. wanita duduk di taman bersama temannya seperti sedang bicara tetapi memakai bahasa isyarat tangan karena seperti salah satu dari mereka bisu.

Keluarga kakek Rusdi di sambut hangat oleh keluarga ustadz Khairul. mereka pun di persilahkan untuk duduk. Umi sudah menyediakan minuman berserta makanan di meja. mereka pun menyantapnya sambil bicara kecil.

Akhirnya pun Acara ta'aruf di mulai.

"Gimana kalau kita mulai sekarang ustadz ?" kakek Rusdi buka bicara.

"Baiklah pak kita mulai saja." jawab ustadz

"Umi tolong panggilkan Anisah" timpal ustadz lagi pada istrinya.

"iya bi sebentar. umi panggilkan dulu".

tak berapa lama datanglah gadis bercadar memakai gamis berwarna muda..

 

jreng jreng jreng 😁🙏

1
Safa Almira
,suka
Selamet Turipno
katanya udah belajar ilmu agama dirayu dikit aja sdh tergoda langsung diminum minuman haram ooo rupanya authornya non muslim
Selamet Turipno
katanya udah belajar ilmu agama dirayu dikit aja langsung tergoda minuman haram authornya rupanya non muslim
Hariyanti
😍😍😍😍
Hariyanti
mungkin itu cara mereka memulai interaksi yg lebih dalam.saling mengenal dulu secara halal
Hariyanti
kenapa harus penasaran.itu istrimu, kapan pun kamu bisa buka cadarnya.dasar egois 😤
Hariyanti
kenapa kakeknya tdk kasih penjelasan ttg Anisa.spy ga salah paham.karena anisq yg jd korban
Hariyanti
penasaran.......🤗
diyah
Hay ..Hay...ka Thor aku pendatang baru salken dari Bangka Belitung
lia rahma
Luar biasa
Eity setyowati
pas itu julukan buat dimas Rambo koplak ha ha ha
Eity setyowati
harimaunya bangun nih karena diusik
Eity setyowati
seru nih
Eity setyowati
laaah piye to iki
Eity setyowati
no comen
Eity setyowati
waalah drama apalagi ini huuuhh
Eity setyowati
perutku sakit banget ini
Eity setyowati
pembalasan sipitung lebih kejam ya dimas ha ha ha
Eity setyowati
untung banyak itu dimas he he he
Eity setyowati
kalau mandi bareng pastilah siotong mesti minta mandi juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!