Dinda Ayudia meida(Dinda),dua bersaudara berasal dari keluarga sederhana,ayahnya seorang PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga tapi cukup untuk mendidik kedua anaknya.
lalu apa yang membuat Dinda tersisihkan?
hai ini cerita pertamaku semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mie Atah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8.AYT
Kegiatan pesantren terus berlanjut,seperti biasa kesibukan belajar yang selalu menemani para santri
Tidak ada kata libur,tapi ada satu hari yang membuat para santri selalu semangat 45 tidak ada kata ngantuk apalagi lelah letih lesu.
Malam Jum'at malam dari sekian malam yang selalu di tunggu bukan cuma untuk suami istri ya🤭 tapi juga santri.
Malam Jum'at pertama di semester ke dua yaitu sholawatan dan kalian tau apa yang beda dari malam yang lain selain sholawat juga skat penutup yang biasa nya di pasang sekarang di buka.
Kyaaaaaaa💃💃💃💃💃
Bisa cuci mata tanpa diam-diam .
Kalau kata si liha mah mujur tanpa ngejebur bisa melototin mas Aan tanpa takut di hukum.
Hadeeeehhhh liha gak ada kapoknya,tapi memang ia sih gak cuma liha kayanya hampir semua santri putri tergile gile sama mas Aan.
Termasuk aku gak ya,yaaaa jelas ia cuma yaaa aku bisa menguasai diri karena hampir sering berinteraksi dengan mas Aan baik itu masalah pondok atau sekolah.
Secara dwindha gitu loh,nah kan ketularan si Enur😅
suasana kamar yang tidak bisa dibilang biasa saja sibuk tak karuan ,ada yang memilah baju,memakai jilbab,memoleskan bedak.
Wah pokonya dan bukan cuma kamar Dinda saja semua kamar sibuk mempersiapkan diri agar terlihat lebih cantik, bau parfum menguar tak beraturan melewati indra penciuman.
Dinda seperti biasa hanya memperhatikan penampilannya saja tidak ada yang istimewa,karena begitulah Dinda gadis yang terkenal sederhana,cantik dan ceria.
Orang orang selalu menilainya ceria tidak pernah menampilkan raut wajah sedih,selalu memperlihatkan deretan giginya yang rapih putih bersih,dengan lesung pipi di kedua pipinya yang akan terlihat saat Dinda tersenyum,hidung mancung,bibir mungil yg bervolume.
Tapi tidak ada yang tau dibalik keceriaan yang selalu Dinda tampilkan ada hati yang seakan perlahan hancur,ada harapan yang semakin terkikis,ada keinginan yang perlahan terkubur.
tidak hanya saat ini tapi jauh sebelum ia memasuki masa SMP belum ada satupun keinginannya yang tercapai.
Bahkan sahabat nya sendiri liha hanya sebagian kisah saja yang dia tau,Dinda lebih mempercayakan semuanya kepada sang pemilik takdir.
"huh"Dinda menghela nafas,sudah lumayan lama dia menunggu liha and the gangs.
"hayu hayu"Eti menginterupsi yang lain agar lebih cepat,sambil ia juga sibuk merapihkan peralatan makeup nya
"LET'S GO"ajak Refa
Dengan berlenggak lenggok zizah berceloteh ria"tunggu Dinda kakanda,Dinda akan datang menemui mu"
"heleh kakanda indra maksud kamu"canda Ikah
"Yee itu mah kamu aja"tolak zizah
"kalau aku mas Azka aja gak mau mas Aan"dengan PD nya zizah memilih
"pertanyaan nya adalah mas Azka mau gak sam kamu"lanjut ikah
HAHAHA kami tertawa bersama mendengan candaan mereka
Dari kejauhan sudah terdengar suara Hadroh yang begitu menyenangkan untuk di dengar,sudah ada suara si hidir salah satu teman kelas kami yang sedang bersholawat mengiringi tabuhan Hadroh.
AZKA TASLIMI TASLIMI
TUHDA ILAIKA YA TOHA
berjalan kami sambil mengikuti lantunan sholawat,bersholawat ria mengangkat tangan sambil di goyangkan ke kanan dan ke kiri mengikuti irama Hadroh.
Bahkan Fatimah dan zizah sedikit menggerakkan pinggulnya.
Plak
refa pelakunya
"aduh refa"adu zizah sambil mengusap bokongnya yang di pukul refa
" malu diliatin,lagian sholawat itu bukan untuk joget joget begitu tapi untuk mengagungkan kanjeng Rosulullah"ujar Rega
SHALALLAHU ALAIHI WASALLAM
Serentak kami bersholawat.
***********************
Suasana masjid sudah ramai dipenuhi para santri baik santri putri atau santri putra.
Ada yang mengibarkan sorbannya ada yang mengibarkan bendera logo pondok pesantren.
Semakin ramai suasana saat Dinda and the gangs masuk
Uuuuuuuuu sorak suara ramai menyambut kedatangan kami
aku liha dan Refa lebih memilih duduk di belakang,sedangkan zizah,Fatimah,eti dan Ikah maju untung menyumbangkan sholawat
mulai terdengar suara Fatimah melantunkan sholawat kisah Rosulullah,menggema semua santri mengikuti Fatimah bersholawat.
"begitu cintanya kami kepadamu wahai rosulullaah ,semoga kami semua ada didalam syafaatmu aamiin" doaku dalam hati.
"din maju din"terdengar krismon menyuruhku untuk maju
"hayu lah din maju udah kengen aku ini mau denger suara kamu"lanjut Encep dengan gaya tengilnya
"pret "ku balas dengan gerakan bibir"no no no"ku gerakan jari telunjuk kekanan dan kekiri tanda aku menolak
Tes tes terdengar suara salah satu santri untuk menginterupsi agar santri lebih Hidmat lagi.
"teh Dinda Ayudia meida silahkan maju kedepan untuk membawakan salah satu sholawat"terdengar mas Aan memanggil ku
Uuuuuuuu riuh suara santri mendukung mas Aan.
Akhir nya mau tak mau aku pun maju duduk berdampingan dengan Fatimah dan yang lainnya kepegang mik dan ku pilih pilih mana sholawat yang mau aku bawakan.
Ku lantunkan ral sholawat
Yaa imammarusli yaa sanadiii
Anta Baa Bu allaahimu'tamadii
Faabidun yayaa waakhirotiii
Yaa rosulullaaahi khudbiyadii
(sambil dengerin sholawatnya ya judulnya ya imamarus)
Trak Trak trak
Drung Trak,,suara Hadroh mulai mengiri aku bersholawat semua santri serentak bersholawat mengikuti ku.
Aallaahummasholli wasallim wabaaarik 'alaihhhh
Shollu 'alaiihh tanda sholawat sudah berakhir
Tak terasa selesai sudah kegiatan para santri di malam Jum'at ini
Di tutup doa oleh salah santu santri putra.
fatimah menyenggol bahuku"teh dari tadi mas penges ngeliatin kamu terus"bisiknya
" masa sih"jawabku
"ia,dia itu keliatan banget suka nya sama kamu teh"
" biarin aja lah"aku tak mau menanggapi,bukan tidak tau oenges sudah berapa kali mengirim sinyal tanda suka padaku tapi aku memang tidak mau.
Bukan rahasia umum lagi kalau santri yang bernama Tiara sudah jauh menaruh hati pada santri putra bernama yoga Pangestu alias penges dan semua santri pun tau Tiara dan gengs nya adalah santri yang sok berkuasa tidak segan mereka melabrak siapa saja santri yang berani mengusik mereka.
Apalagi ini ketua gengs yang tersinggung,bukannya aku tidak berani cuma males aja ribut apalagi masalahnya cowok tidak layau,lagian aku juga tidak suka sama si penges itu.
setelah acara sholawatan selesai semua santri membubarkan diri
"Din"panggil penges
"tu teh di panggil"liha memberi tahu ku
Aku bukannya tak mendengar hanya pura-pura saja terlalu malas untuk meladeni.
" ia"jawabku
"ini buat kamu"penges menyodorkan coklat Silverqueen yang diikat pita merah.
Aduh aku malas sekali untuk menerimanya tapi tidak hati kalau menolak
"oh iya terimakasih"ku ambil coklatnya tapi langsung aku pergi menghindar agar tidak timbul fitnah.
*************************
"asyiiikkk makan coklat ni kita" dengan gembira Ikah menerima coklat yang aku ulurkan.
"sering sering aja teh terima pemberian mas mas yang suka sama teteh" canda Fatimah
"gak lah aku gak mau ribet"jawabku
Yaaa memang ada beberapa santri putra yang menaruh hati padaku tapi aku memang belum ingin berpacaran selain itu aku selalu mengingat pesan Abi mubalighin Abah yai di pondok bahwasannya dilarang berpacaran bukan hanya aturan pondok tapi dalam Islam pun memang di larang berpacaran,dan itu aku tanamkan dalam hati.
Udah ya terimakasih☺️
