dunia yang kejam penuh dengan berbagai konspirasi, kekacauan terus berlangsung hingga 10 abad lamanya, kekuatan kekuatan untuk menyeimbangkan kekacauan itu mulai muncul dan juga mulai menguasai benua ,binatang roh menjadi sasaran para ahli terkuat untuk menjadikannya sebagai bagian dari kekuatan itu ,dan di tengah kekacauan muncul seorang ahli yang memiliki hati baik dan juga jujur tidak bisa melihat binatang roh yang dibunuh secara brutal ,bagaimana kelanjutan cerita ini ,apakah pemuda jujur itu bisa melaksanakan impiannya .atau malah dia akan menjadi sasaran semua orang karena melindungi binatang roh. aku bahkan belum tahu harus cerita apa ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8 sarapan pagi dengan lauk ikan
Gadis kecil itu langsung waspada dan matanya yang berwarna hijau kristal menatap tajam ke arah Tang Xuan.
" apakah kamu di kirim oleh istana untuk menyelidiki aku " Bai Huaer terlihat tidak ramah ,dua telinga rubahnya berdiri tegak .
" istana...?"
Tang Xuan menggelengkan kepalanya, " saya bukan dari istana dan juga tidak tahu apa yang dimaksud oleh saudari Huaer tentang istana itu ," ucapnya dengan nada bingung.
" huffh ... baguslah, aku kira saudara Xuan dikirim oleh istana "
" memangnya kenapa ?"
" tidak apa apa ,ohh iya ,saudara Xuan apakah kamu mau belajar ?" Bai Huaer mengalihkan pembicaraan ,dan mengganti pembicaraan dengan topik lain.
Tang Xuan terdiam, " aku tidak tahu saudari ,dan juga di mana harus belajar?"ucapnya pelan.
" kalau saudara Xuan mau ,besok ikut aku ke sekolah ,di sana banyak teman teman yang baru dan bisa mendapatkan pengetahuan " ucap Bai Huaer dengan mata penuh permohonan.
Tang Xuan merasa bahwa itu adalah saran yang bagus ,lagipula ia masuk ke kota untuk belajar dan meningkatkan kekuatannya ,walaupun ia sekarang adalah seorang spirit master level 11 tapi masih panjang perjalanannya.
" baik saudari Huaer, mohon bantuannya !"
" oke!"
Tang Xuan dan Bai Huaer duduk di tepi batu yang mengarah ke kota kecil di bawahnya, mereka berdua terdiam ,hingga tanpa mereka berdua sadari ,tertidur dengan posisi duduk menghadap ke arah kota kecil di bawahnya.
Suasana di sore hari itu penuh dengan udara sejuk dan angin semilir, burung burung berkicau di ranting pohon yang ada di sekitar perbukitan,sangat tenang dan damai.
Malam pun tiba ,keduanya bangun perlahan, dan melihat bahwa ada selimut tebal yang menutupi tubuh mereka berdua.
" hoammnhh... saudara Xuan ,kamu apa sudah bangun?"
" umhhh... baru saja ,sudah malam ,sebaiknya saudari Huaer tidur di dalam " kata Tang Xuan tersenyum.
" saudara Xuan kamu apa tidak masuk..?"
" aku seorang laki laki ,tidak pantas untuk tidur di dalam, dan juga saudari Huaer seorang wanita harus menjaga privasi " ujar Tang Xuan mengingatkan .
Ia saat usia empat tahun sudah mendapatkan pelajaran moral dan tingkah laku dari ibunya ,dan batas batasan antara pria dan wanita ,karena kecerdasan dalam berfikir Tang Xuan langsung mengerti dan menaati perkataan ibunya hingga sekarang.
" oke... jadi saudara Xuan akan tidur di luar ?"
" umhh...!"
Kedua anak kecil itu masuk ke dalam rumah ,Bai Huaer langsung masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya rapat rapat ,sedangkan Tang Xuan berbaring di ruang tengah, matanya masih terbuka, mengingat perkataan ibunya untuk tidak lupa berlatih meningkatkan kekuatan jiwa.
Segera Tang Xuan duduk dan melakukan pose kultivasi, cahaya berwarna biru samar muncul dan perlahan menyerap energi alam ,proses itu membutuhkan waktu yang cukup lama ,sekitar tiga jam dan suara kokok ayam hutan terdengar di kejauhan .
Tang Xuan membuka matanya ,ia menatap ke arah jendela ,suasana di luar masih terlihat gelap dan merasa bahwa kakek serta nenek yang menolong dirinya tinggal masih tertidur.
" aku akan pergi mencari ikan untuk sarapan pagi ini " gumamnya pelan ,ia dengan langkah pelan ,keluar dari dalam rumah dan melangkahkan kakinya menuju sungai yang ada tidak jauh dari tempat tinggal diatas bukit.
Sampai di tempat ,ia mengaktifkan mata langitnya dan melihat beberapa ikan yang cukup gemuk berkeliaran di bawah air.
" humhh cukup besar juga ,lumayan ..!" Tang Xuan mengambil pancing yang ada di sakunya, dan itu merupakan kenangan satu satunya yang masih tersisa.
Clupp...
Pancing yang tidak ada pegangan itu mulai bergerak dan segera Tang Xuan menariknya cepat ,satu ekor ikan berwarna hitam dengan berat 20 pon berhasil di dapatkan, dan dia sangat senang, hingga hampir berteriak keras.
" aku harus tenang..." gumamnya menahan debaran di hatinya.
Kembali ia melemparkan tali pancingnya dan seperti sebelumnya, hanya berkisar dua menit ,tali kembali bergerak dan adegan yang sama terulang kembali.
Merasa cukup karena mendapatkan lima ekor ikan hitam besar ,Tang Xuan naik kembali ke atas bukit, ia dengan senang hati berjalan cepat, hingga tanpa dia sadari kekuatan jiwanya naik satu level dan sekarang sudah memasuki level dua belas.
Sampai di rumah ,ia melihat seorang gadis kecil tampak panik dan cemas, Tang Xuan datang dengan lima ekor ikan di tangan, bertanya " Saudari Huaer ada apa ,kenapa kamu cemas?"
" saudara Xuan tidak ada di rumah ,bagaimana ini " ucapnya panik ,gadis kecil itu masih belum sadar bahwa Tang Xuan sudah ada di dekatnya.
" hah ... !" Tang Xuan merasa geli ,ia tersenyum dan memperlihatkan ikan yang ada di tangannya.
" saudari Huaer siapa saya ?"
" umhh ... ehh...saudara Xuan sejak kapan kamu ada di sini " wajah Bai Huaer memerah malu dan bergegas masuk ke dalam rumah.
Tang Xuan hanya bisa tersenyum pasrah, ia segera masuk ke dalam dapur ,di sana ada nenek Fu sedang memasak nasi.
" nek aku bawa ikan ,dapat dari sungai tadi saat pagi buta " kata Tang Xuan menyerahkan ikan yang baru saja dia peroleh.
" nak ,kamu sangat berbakat ,bisa mendapatkan ikan yang sangat besar, baiklah hari ini akan makan sop ikan ,nak Xuan kamu bersihkan dulu badannya lalu siap siap untuk makan pagi " ucap sang nenek dengan lembut.
" baik nek ,ngomong ngomong di mana kakek?"
" dia pergi ke kota sejak pagi ,berencana membeli bahan makanan, karena di rumah stok habis "
" apakah itu karena kedatangan aku nek ?".
" nak ,apa yang kamu katakan ,tidak sama sekali tidak, bukan karena kedatanganmu ,tapi memang sudah waktunya beli bahan makanan "
Tang Xuan mengangguk ,ia bersiap untuk membersihkan diri ,lalu masuk ke dalam kamar mandi yang ada di belakang kediaman sederhana itu.
Suara air yang bercampur dengan suara alam menambah suasana menjadi riang dan penuh kegembiraan, terutama pagi yang cerah sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia.
Terlihat sosok kecil dengan wajah tampan yang masih polos keluar dari dalam kamar mandi ,matanya berbinar saat mencium aroma ikan dari arah dapur.
" saudari Huaer... ayo makan, nenek sudah menyiapkannya di meja makan "
" oke ,saudara Xuan kamu duluan " suara balasan terdengar dari dalam kamar, dan Tang Xuan mengerti dengan rutinitas seorang wanita, terutama gadis muda yang baru menginjak usia delapan tahun.
Tang Xuan tidak menunggu ,langsung duduk di meja yang cukup untuk empat orang ,matanya melihat bahwa sang nenek masih sibuk di dapur dan ia segera membantunya agar bisa cepat selesai.
Tak lama kemudian, semua hidangan dengan tema ikan ,sudah terhidang di meja makan, Tang Xuan memandang ke arah Bai Huaer yang tampil beda ,dengan seragam berwarna merah, dan rok pendek diatas lutut ,di tambah stoking hitam yang elegan serta ketat ,membuat Tang Xuan hampir meneteskan darah dari hidungnya.
" saudari Huaer... apakah ini seragam sekolahmu ?"