NovelToon NovelToon
Hazella Season 2

Hazella Season 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Penyesalan Suami / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Romansa / Berbaikan
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Hazella 2 adalah kelanjutan dari cerita Hazella sebelum nya ya guysss!!!!


Jadi sebelum baca hazella 2, sebaiknya baca dulu Hazella 1 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS 8

"Masih tidak berubah" celetuk Rossa muncul di belakang David.

Saat ini mereka sedang berada di kediaman Wijaya. Setelah berdebat di mobil akhirnya ajakan hazel pergi ke pantai gagal total. Keduanya sedang dalam mood yang buruk.

Hazel yang awalnya ingin menghibur suaminya jutsru ikut kesal karena mendengar kalimat David. Dan berakhirlah mereka menghabiskan waktu dikediaman Wijaya. Malam ini mereka bahkan menginap disana.

"Kakak masih saja mencari tempat tak terlihat kala sedang banyak pikiran. Ditambah lagi rintikan hujan ini sangat mendukung, Kakak menyukai suasana seperti ini. Kenapa? sedang bertengkar dengan hazel?" tanya Rossa.

David memicingkan matanya.

"Kenapa menebak seperti itu?"

"Karena hanya hazel yang bisa membuat wajah Kakak sekusut ini" Rossa semakin mengikis jarak, berdiri tepat disamping David.

"Apa benar yang aku dengar dari Mama, kakak sedang sakit?" tanya Rossa dengan hati-hati.

"Hm, begitulah" jawab David sekenanya.

"Artinya selama ini Kakak membohongiku, Mama dan juga Papa. Kakak mengatakan baik-baik setiap kali ditanya"

"Aku hanya tidak ingin siapapun khawatir. Apalagi kamu yang pasti akan sangat cerewet, mengomel ini dan itu"

"Haish, itu karena aku sayang pada Kakak. Lagipula aku tidak mengomel, aku hanya mengingatkan saja" balas Rossa tak terima.

"Kakak seperti sekarang juga pasti karena mengabaikan peringatanku. Sudah kuberitahu untuk menjaga pola hidup sehat, tapi Kakak mengabaikannya. Seharusnya Kakak sadar diri kalau keadaan kakak tidak sama dengan orang lain. Kakak hanya bergantung pada satu ginjal saja, itupun hasil sumbangan dari orang lain. Kakak benar-benar tidak mensyukuri kesempatan yang ada. Kalau tahu begini seharusnya aku mengekori Kakak kemanapun agar hal ini tidak terjadi. Tapi ya sudahlah, percuma saja aku mengoceh karena Kakak tidak akan mendengarku"

Kalimat Rossa terdengar kejam namun David sama sekali tidak merasa sakit hati. Dia sudah tahu bagaimana sifat adiknya yang super manja itu.

Dengan gemas David mengacak rambut rossa yang langsung mendapatkan protes dari sang empu.

"Memangnya kamu bisa meninggalkan suami tercintamu itu demi hanya mengekoriku. dafa mungkin akan mencari wanita lain karena kamu sibuk mengurusiku. rian juga pasti akan terlantar"

Wajah Rossa langsung murung kala mendengar nama dafa disebut. Dan David menyadarinya.

"Kenapa, kamu sedang ada masalah dengan suamimu?"

"Tidak ada apa-apa kok. Jelas-jelas Kakak yang sedang bertikai dengan hazel, mengapa justru mencurigaiku" elak Rossa.

Rossa kemudian menghambur dalam pelukan David, bersamaan dengan air matanya yang mengalir deras.

"Kakak harus sembuh. Kalau saja aku bisa menjadi pendonor, pasti tanpa pikir panjang akan melakukannya. Aku tidak mau Kakak kenapa-napa. Lagian kenapa Kakak tidak menjaga kesehatan dengan baik sih"

David mengusap lembut punggung rossa yang menangis tersedu dalam pelukannya. Pria itu membiarkan adiknya menangis untuk beberapa saat, memberi waktu rossa meluapkan emosinya.

"Semuanya pasti baik-baik saja"

Hanya itu yang mampu David katakan. Dia tidak bisa menjanjikan apa pun untuk saat ini.

"Apa kamu baik-baik saja? Maksudku kamu dan dafa"

"Kakak selalu mempertanyakan hal itu setiap kali bertemu. Memangnya kami kenapa?"

"Kamu mungkin bisa menipu semua orang, bersandiwara seolah semuanya baik-baik saja tapi aku kakakmu jika kamu lupa. Aku bahkan orang pertama yang menggendongmu, Papa tidak ada saat itu"

"Ck, berapa kali kubilang kalau Kakak itu bukan orang pertama. Dokter yang membantu persalinan yang menjadi orang pertama kali menggendongku. Berhenti membanggakan hal itu" ketus rossa.

"Aku dan Mas dafa baik-baik saja. Kakak tidak perlu khawatir" ujar rossa dengan tatapan lurus memandang ke depan. Menghela napas panjang meyakini semuanya memang baik-baik saja.

"Kamu juga selalu memberikan jawaban yang sama" ujar David membalikkan kata.

"Berhentilah jika sudah lelah. Ambil waktu sendiri seperti yang dilakukan hazel dulu. Entah kamu sadar atau tidak, tapi kamu banyak sekali kehilangan berat badanmu. Jika sangat berat menjalaninya maka jangan ragu untuk kembali. Kamu masih punya aku, Mama dan juga Papa sebagai tempat pulang. dafa bukan akhir dari segalanya"

Dafa sadar pernikahan adiknya sangat berbeda dengan pasangan pada umumnya. Meski tahu apa yang dilakukan rossa adalah kesalahan tapi David sungguh menginginkan yang terbaik untuk adiknya itu.

Dan sebagai seorang pria, David bisa melihat tidak ada cinta dari dafa untuk adiknya.

"Aku seperti ini hanya karena sedang diet, Kakak tahu sendiri aku tidak suka gemuk. Ah ya bagiamana dengan hubungan Kakak dan hazel?" tanya rossa mengalihkan pembicaraan. Wanita itu baru saja menangis, dan rossa sedang tidak ingin menangis lagi.

"Sudah jauh lebih baik, hazel memberi satu kesempatan lagi untukku" jawab David.

"Syukurlah, aku senang mendengarnya. hazel wanita yang begitu hebat, hatinya seluas samudra. Aku mendengar apa yang terjadi hari ini. Tadi aku sempat pulang dan tak sengaja mendengar Mama dan Papa sedang berdebat."

"Bagiamana bisa hazel meminta maaf, padahal seharusnya aku dan Mama yang melakukannya. Jujur saja sampai saat ini aku belum berani bertatap muka dengannya, rasanya memalukan sekali sikapku dulu. Aku sangat kekanak-kanakan"

"Istriku memang sehebat itu" ucap David dengan bangga.

"Tidak perlu malu, hazel tidak akan mengolok-olokmu hanya karena kamu datang meminta maaf padanya. Kupikir dia sudah menyadari alasan sikapmu dulu, tidak mungkin adik iparmu tidak mengatakan bagaimana kamu dan dafa bisa menikah. Oh ya bicara tentang adik iparmu itu, apa dia masih belum bisa menerimamu?"

"Sikap Devi tidak lebih buruk daripada bagaimana aku memperlakukan hazel dulu. Aku lebih parah darinya. Devi hanya menghindariku saja, tidak pernah mencaci maki seperti yang kulakukan pada hazel dulu" jawab rossa seadanya.

"Sudah malam, sebaiknya Kakak kembali ke kamar, hazel pasti sedang mencari Kakak"

Rossa tak ingin melanjutkan pembicaraan. Dia tidak mau David mencari tahu lebih jauh mengenai hubungannya dengan dafa. Sungguh rossa tidak akan bisa berpura-pura kuat di hadapan David.

"Kamu juga kembali ke kamar sana" seru David mendorong tubuh sang adik masuk ke dalam mansion.

Mereka memang tidak bisa lebih lama lagi berdiri disana. Angin malam, ditambah lagi sedang hujan deras bisa membuat mereka tumbang esok hari.

***

"Anak-anak tidur dimana?" tanya David ketika tak menemukan dua krucilnya di dalam kamar.

"Vina merengek meminta tidur bersama Mommy dan daddy tapi tidak mau sendirian. Dia menyeret vino sekaligus, kurasa rian juga disana" jawab hazel.

David menganggukkan kepalanya mengerti.

"Mas darimana?"

Sepertinya kekesalan hazel pada David sudah usai, wanita itu sudah kembali bicara dengan nada biasanya.

"Tadi aku mengobrol sebentar bersama rossa."

Tok!!

Tok!!

"Mommy, bisa kita masuk?" terdengar suara Vina meminta ijin.

"Iya sayang, masuk saja" sahut hazel.

Kemudian muncul vino, vina dan juga rian dari balik pintu. Ada Mommy marina juga yang ikut menemani tiga krucil itu. Tebakan hazel benar adanya, rian juga tidur bersama Wijaya dan marina.

"Kenapa kembali lagi?" tanya hazel mengerutkan keningnya kebingungan.

"Hehe, Vina lupa belum mengucapkan selamat malam pada Daddy. Abisnya tadi Daddy tidak tahu dimana" jawabnya polos.

"Benar mau tidur bersama Opa dan Oma?" tanya David memastikan.

"Iya Daddy, kita mau tidur bersama Opa dan Oma. Iya kan Oma"

"Iya sayang" jawab mommy marina lembut.

"Kalau begitu kemari, beri Daddy ciuman selamat malam" ucap David mengulurkan tangannya meminta ketiga bocah itu mendekat.

"Selamat malam Daddy" ucap Vina sembari mencium pipi david.

"Selamat malam" balas mendaratkan satu ciuman di kening putrinya.

Vino dan rian juga melakukan hal yang sama.

"Bye Daddy, bye Mommy"

David dan hazel dengan kompak membalas lambaian tangan Vina hingga gadis kecil itu benar-benar menghilang dari balik pintu.

"Ayo tidur" ajak David setelah mengunci pintu kamar.

Sebelum menaiki ranjang, hazel mematikan lampu dan hanya menyisakan lampu tidur saja. Suasana kamar berubah temaram.

Dengan jantung berdegup kencang hazel berjalan mendekat pada suaminya kemudian...

Cup!

Satu kecupan mendarat di bibir David.

"Selamat malam" ucap hazel dengan wajah merah merona.

David mematung untuk beberapa saat hingga gerakan hazel yang akan berjalan menjauh menyentak kesadarannya.

"Kamu memancingku?"

1
Amy
jangan2 itu bukan akting, tapi beneran isi hatinya rio??
reanny❤
alur ceritanya menarik, bhasa dan penggunaan kata yang sopan juga mudah dipahami kami para pembaca. pokoknya is the best lah, semangat terusss berkarya author 😍💪
Dian Sary
kok lm updet nya thor... q tunggu jng lm" buat davit dn hanzel bahagia thor...
Hadi Kusuma
👍💪💪
Brian Ethan
cerita amburadul tidak berbobot
Linda Liddia
Lanjuuuttt kk..
Pokoknya sampe END ya ceritanya..
zull
luar biasa alur ceritanya 👍👍👍👍👍
Sasikarin Sasikarin
masa g ada tanggapan dan reaksi sherina dengan ucapan david. aneeeeeh
𝐩𝐞𝐧𝐚𝐩𝐢𝐚𝐧𝐨𝐡: d bab selanjutnya ya kak🙏
total 1 replies
mimief
wkwkkwk
aku suka keributan ini
mimief
wkwkwkwk
Mayan Bu, nonton roman picisan live
mimief
kesempatan dalam kesempitan yaa Niel🤣
hazeel nya pasti ga nolak🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!