NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

"Aku Siap Menjadi Yang Kedua" ~Maira

"Banyak banget mas belanjaan kita." Ucap Hulya.

"Iya sayang enggak apa-apa. Kita pulang ke apartment yuk."

"Kalau mamih cariin gimana?" Tanya Hulya.

"Tenang aja mas udah ijin kok." Jawab Athar dengan lembut.

Tak berselang lama mereka pun sampai di apartment, Athar menggendong istrinya ke kamar. "Kita tidur di sini, oh iya cobain baju yang tadi dibeli." Ucapnya, dengan antusias.

Hulya gelagapan gimana tidak? Tadi Athar membelikannya lingerie dengan banyak macam warna. "Ayo sayang, mau warna apa? Aku pil_"

"Sini mas, aku aja." Hulya buru buru mengambil baju itu dan ke kamar mandi. Dia segera ganti baju di dalam sana.

"Aku malu banget ini, ihhh mas Athar ngapain sih beliin baju kayak gini? Ini mah udah kayak saringan." Gerutu Hulya.

CEKLEK

Hulya keluar dengan perasaan gugup dan malu. Dia menarik narik bajunya ke bawah. "Mas...aku udah."

Athar membalikan badannya dan menghampiri istrinya "Cantik banget sayang." Dia langsung mencium pundak istrinya dan lehernya. "Ahh mas..."

-

-

Berbeda dirumah Ethan, sahabatnya papih Al. Sedang terjadi keributan kecil antara Maira dan mamahnya yaitu tante Jenni.

"Kamu masih mikirin Atharya iya?" Teriak tante Jenni.

Maira diam bergeming, meskipun sekarang dia sudah menikah tapi cintanya tetap untuk Atharya. Mereka berdua sudah bersahabat sejak lama. Sejak itulah tumbuh rasa cinta dihati Maira.

Namun semenjak Maira menikah, Atharya sudah tak perduli lagi kehidupan sahabatnya itu. Maira sengaja pulang ke Jakarta hanya untuk bertemu dengan Atharya. Dia sudah menghubungi Atharya, namun sepertinya pria itu tidak merespon dengan baik.

Sebetulnya disamping dia ingin bertemu Atharya, dia juga ingin bercerai dengan suaminya. Maira sudah tak tahan harus menerima pukulan dari suaminya, ditambah suaminya suka sekali berjudi.

"Cukup mah! Biarkan Maira menentukan jalan hidupnya. Papah capek dengar mamah selalu menekan Maira! Lihat perbuatan mamah, lihat badan Maira mah. Papah akan memenjarakan Lukas!" Bentak om Ethan.

"Semua demi kebaikan Maira, pah. Mamah yakin Lukas pria baik, pasti dia akan kembali lagi sama Maira." Jawab tante Jenni dengan memelas.

Entah ada perjanjian apa antara tante Jenni dan Lukas sehingga tante Jenni enggan Maira berpisah. Sebetulnya tante Jenni lebih sreg dengan Atharya karena masih keturunan Dewantara. Namun seperti ada yang di sembunyi kan sehingga tante Jenni terpaksa menjodohkan Maira dan Lukas.

"Bisa gawat kalau Maira sampai pisah sama Lukas. Bisa bisa Lukas membongkar rahasiaku !" Gumam tante Jenni batinnya.

Om Ethan tak mendengarkan celotehan istrinya lagi dia menarik Maira membawanya ke mobil. Dia juga langsung menyalakan mesin mobil tanpa memperdulikan lagi istrinya.

"Kita mau kemana pah?" Tanya Maira bingung.

"Lebih baik kamu tinggal di apartment dulu, jangan serumah sama mamah kamu! Papah udah capek menghadapi mamah kamu!" Lirih om Ethan dengan wajah sendunya. Maira mengangguk dan menuruti perintah papahnya.

-

-

-

"Aku udah siapkan rumah untuk kita, sebetulnya itu rumah pemberian opah Arya sewaktu aku baru lahir. Nanti kita tinggal disana." Ucap Atharya sambil mengelus pipi istrinya yang merah.

"Iya mas. Tapi gimana dengan mamih dan papih? Apa kita di ijinkan keluar rumah mas?" Tanya Hulya dengan hati hati.

"Biar aku yang bicara, kamu tenang aja."

Keduanya mengobrol santai kala itu saling meluapkan isi hati mereka. Sepertinya keduanya sudah mulai saling jatuh cinta. Seperti sekarang tangan Atharya tak berhenti mengelus wajah cantik istrinya.

Hulya yang diperlakukan lembut seperti itu terang saja malu. "Mas udah donk jangan dipegang terus muka aku." Ucapnya malu dan menunduk.

"Habis kamu lucu sayang. Hahahaha." Atharya tertawa ngakak melihat wajah Hulya yang sudah seperti kepiting rebus.

DRRRTT DRRRRT DRRRRT

Ponsel Atharya bergetar lagi, rupanya Maira yang menghubunginya lagi. Dia berdiri agak menjauh dari istrinya, dan menjawab telepon dari Maira.

"Yaa haloo... Ada apa Maira?" Tanya Athar jengkel.

"Kak bisa kita ketemu? Aku diapartment xxx. Apa bisa kakak kesini sekarang? Ada yang ingin aku bicarakan." Ucap Maira disebrang telepon.

Atharya melirik istrinya sebentar, Hulya juga melirik suaminya dengan tatapan tak terbaca.

"Maaf, aku enggak bisa. Lebih baik kita ketemu dirumah papih aja. Eum...sekalian ada yang ingin aku bicarakan juga." Jawab Atharya, sebetulnya dia ingin memberitahukan pada Maira kalau dia sudah menikah.

Namun dia ingin bertemu langsung dengan Maira dan mengenalkan istrinya.

Maira nampak sedikit kecewa dengan penolakan Atharya. Namun akhirnya dia menyetujuinya. Besok siang Maira akan kerumah orang tua Atharya.

Atharya berjalan menghampiri istrinya "Eum...siapa yang telepon mas?" Tanya Hulya sedikit ragu.

"Dia...dia Maira." Jawab Atharya.

"Oh." Singkat Hulya.

Atharya menggenggam tangan istrinya dan menjelaskan siapa itu Maira. Hulya nampak sedikit panas ketika mendengarkannya, pasalnya suaminya ini terlampau amat sangat jujur. Kalau dia pernah mencintai Maira dulu.

"Apa...apa mas masih mencintai dia?"

"Tidak! Semenjak dia menikah, aku sudah mengubur rasa itu dalam dalam. Dan...aku sudah mulai mencintai kamu Hulya." Ucap Atharya dengan tatapan yang sangat dalam. Dia juga mencium ubun ubun sang istri.

Hulya menutup matanya ketika sang suami menciumnya. Dia tersenyum hangat dan mencoba percaya pada suaminya.

"Aku juga mas, semoga mas setia sampai akhir."

"Insya Allah aku akan setia, tolong percaya padaku."

-

-

-

Besokannya saat Atharya dan Hulya pulang kerumah, ternyata Maira sudah ada disana bersama mamih Aleesya.

"Nah tuh Atharya baru pulang." Tunjuk mamih Aleesya pada anak dan menantunya.

Maira berbalik dan langsung memeluk Athar tanpa aba-aba. Athar sedikit shock, namun dia tak melepaskan tangan istrinya. Hulya juga jelas saja dia kaget sekali, dia hanya bisa menunduk dan menahan gejolak emosinya.

Athar mencoba melepaskan pelukan Maira. "Ehm...Maira."

"Kak...ini sia_siapa?" Tanya Maira yang langsung fokus melihat wanita berhijab dibelakang Atharya.

"Dia istriku yang sah, kami sudah menikah beberapa hari lalu. Kenalkan ini Hulya." Jawab Athar tegas. Hulya pun menyodorkan tangannya duluan. Namun Maira masih bergeming tak percaya.

Mamih Aleesya menghampiri mereka bertiga "Maira, ini Hulya menantu tante, mereka sudah menikah." Ucapnya dengan senyuman.

Hulya menarik lagi tangannya dan menoleh ke suaminya. Athar yang paham akan situasinya langsung bicara pada Maira.

"Ada apa Mai? Kamu bilang mau bicara hmm?" Tanya Athar.

Mamih Aleesya menyuruh ketiganya duduk bersama. Dan meninggalkan mereka. Tapi mamih Aleesya tak sepenuhnya pergi, dia malah mengintip dibalik tembok.

"Kak aku_aku." Ucap Maira ragu.

"Kenapa mai?" Jawab Athar.

"Aku mau bercerai dengan Lukas, dan kita bisa kembali bersama kak." Ucap Maira, tanpa melihat Hulya.

Hulya dan suaminya jelas saja shock berat, keduanya saling tatap. "Mai, aku dan Hulya sudah menikah, toh sebelumnya kita juga tidak menjalin hubungan apapun, hanya persahabatan kan?" Jawab Atharya.

"Aku siap menjadi yang kedua kak, bukankah Agama kakak memperbolehkan beristri dua?"

GLEG

Ucapan Maira makin ngaco dimata Hulya dan Athar. Dada Athar sudah naik turun menahan emosinya. Dia tak habis pikir Maira akan berkata seperti itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!