NovelToon NovelToon
Sebaiknya Kamu Lari

Sebaiknya Kamu Lari

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Dosen / Nikahmuda / Duniahiburan
Popularitas:987
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

Hanya cerita fiktif belaka, jangan dijadikan keyakinan atau kepercayaan. Yang pasti ini adalah cerita horor komedi.

Awalnya dia hanyalah seorang ibu biasa tetapi saat dia kehilangan putrinya saat mengikuti masa orientasi penerimaan mahasiswi baru, dia tak tinggal diam. Kematian putrinya yang mencurigakan, membuatnya tak terima dan mencari tahu penyebab kematiannya serta siapa yang paling bertanggung jawab.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Rahasia di Balik Kegelapan

Rahasia di Balik Kegelapan

Aila menatap makhluk kegelapan yang terikat erat dengan tali cahaya. Makhluk itu meronta-ronta lemah, masih meringis kesakitan sambil memegangi kakinya yang keseleo. Agni dan kedua putrinya mendekat dengan hati-hati, masih sedikit terkejut dengan akhir pertarungan yang tidak terduga.

"Makhluk apa sebenarnya dia, Aila?" tanya Agni, menatap makhluk itu dengan rasa ingin tahu.

Aila menghela napas. "Dia adalah sisa-sisa dari kegelapan kuno, sebuah entitas yang mencoba untuk menghancurkan keseimbangan alam. Kekuatannya berasal dari rasa takut dan keputusasaan."

"Tapi kenapa dia menyerang hutan ini?" tanya putri sulung Agni.

"Dia mencari Pohon Kehidupan," jawab Aila. "Jika dia berhasil mencemari pohon itu, seluruh hutan ini akan layu dan mati."

Agni teringat akan pohon besar dengan daun berkilauan yang mereka lihat di jantung hutan para Kurcaci Hutan. la merasa lega karena mereka berhasil menghentikan makhluk itu sebelum mencapai tujuannya.

"Lalu, bagaimana dengan para Kurcaci Hutan dan pohon-pohon yang membatu?" tanya putri bungsu Agni dengan nada khawatir. "Apakah mereka bisa diselamatkan?"

Aila mengangguk. "Tentu saja. Kekuatan kegelapan ini hanya bersifat sementara. Kita hanya perlu membebaskan energi kehidupan yang terperangkap di dalam batu."

Aila kemudian mengarahkan tongkatnya ke arah kristal ungu yang masih dipegang Agni. "Kristal ini adalah sumber kekuatan makhluk itu. Kita harus menghancurkannya untuk membalikkan pembatuan."

Dengan hati-hati, Agni menyerahkan kristal ungu itu kepada Aila. Peri itu mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi dan mengucapkan mantra dalam bahasa yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Cahaya putih dari tongkatnya semakin terang, menyelimuti kristal ungu itu, Perlahan,

kristal itu mulai retak dan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil yang berserakan di tanah.

Saat kristal itu hancur, gelombang energi putih yang hangat menyebar ke seluruh hutan yang membeku. Debu abu-abu yang menutupi pohon-pohon dan para Kurcaci Hutan mulai menghilang, mengungkapkan kembali warna hijau daun dan kulit kayu, serta wajah-wajah kecil para Kurcaci yang kini mulai bergerak dan mengerjap-ngerjapkan mata.

Para Kurcaci Hutan yang tadinya membeku mulai tersadar satu per satu. Mereka tampak bingung dan linglung pada awalnya, tetapi kemudian mereka saling memandang dengan rasa lega dan gembira. Kurcaci tua yang sebelumnya tampak putus asa kini tersenyum lebar, air mata haru mengalir di pipinya saat melihat kaumnya kembali hidup.

"Kita selamat!" serunya dengan suara gembira. "Terima kasih, Agnil Terima kasih, Aila!"

Para Kurcaci Hutan lainnya ikut bersorak gembira, berlarian dan berpelukan satu sama lain. Suara riang mereka kembali memenuhi hutan, menggantikan keheningan mencekam yang sempat melanda.

Aila tersenyum melihat pemandangan itu. la kemudian menoleh ke arah makhluk kegelapan yang masih terikat di tanah. Makhluk itu tampak semakin lemah dan pucat.

"Kekuatanmu telah hilang," kata Aila dengan tenang. "Kau tidak lagi bisa menyakiti hutan ini."

kemudian menghilangkan tali cahaya yang Dengan lambaian tongkatnya, Aila mengikat makhluk itu. Makhluk itu tergeletak lemas di tanah, tidak berdaya.

"Apa yang akan kau lakukan padanya, Aila?" tanya Agni.

"Kegelapan tidak bisa dihancurkan sepenuhnya," jawab Aila. "Tetapi ia bisa diasingkan. Aku akan membawanya ke tempat di mana ia tidak akan bisa mengganggu kedamaian hutan ini lagi."

Sebelum Agni sempat bertanya lebih lanjut, Aila mengangkat makhluk kegelapan itu dengan kekuatannya dan terbang tinggi ke langit malam, menghilang di antara bintang-bintang.

Agni dan kedua putrinya menyaksikan kepergian Aila dengan rasa lega dan syukur. Mereka telah membantu menyelamatkan hutan Lakuk Kandang dan

para penghuninya dari bahaya yang mengerikan. Kedamaian kembali menyelimuti hutan, dan suara kehidupan kembali terdengar di antara pepohonan. Petualangan mereka di hutan yang

membeku telah berakhir dengan bahagia.

1
HARJUANTO
😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!