NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN DENDAM

PERNIKAHAN DENDAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Pengantin Pengganti / Dendam Kesumat
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Menjelang pernikahan, Helena dan Firdaus ditimpa tragedi. Firdaus tewas saat perampokan, sementara Helena diculik dan menyimpan rahasia tentang sosok misterius yang ia kenal di lokasi kejadian. Kematian Firdaus menyalakan dendam Karan, sang kakak, yang menuduh Helena terlibat. Demi menuntut balas, Karan menikahi Helena tanpa tahu bahwa bisikan terakhir penculik menyimpan kunci kebenaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Keesokan paginya, Karan masih setia duduk di samping ranjang Helena, meski matanya tampak lelah karena semalaman tak beranjak.

Tangannya tetap menggenggam jemari istrinya erat, seakan takut jika melepasnya maka Helena akan hilang dari sisinya.

Pintu kamar perlahan terbuka, seorang perawat masuk membawa alat pemeriksaan.

Ia tersenyum sopan, lalu mendekati ranjang Helena.

“Selamat pagi, Tuan. Saya akan memeriksa kondisi Ibu Helena sebentar.”

Karan mengangguk, suaranya serak karena kurang tidur.

“Bagaimana keadaannya sekarang?” tanya Karan.

Perawat memasang stetoskop, memeriksa tekanan darah, lalu mengukur suhu tubuh Helena.

Setelah beberapa menit, ia menuliskan hasilnya di papan catatan.

“Demamnya mulai turun, Tuan. Kondisi Ibu jauh lebih stabil dibanding tadi malam. Kita tinggal pastikan beliau cukup istirahat dan cairan tubuhnya terjaga.”

Karan menghela napas panjang, rasa lega perlahan menyelimuti dadanya.

Ia menatap wajah Helena yang masih tertidur pulas dengan selang oksigen kecil di hidungnya.

“Syukurlah…” gumam Karan, suaranya nyaris seperti bisikan.

“Kalau Tuan butuh sesuatu, tekan saja bel ini. Kami akan segera datang.”

Setelah itu, perawat keluar, meninggalkan Karan dan Helena berdua.

“Kamu kuat sekali, Hel. Aku janji, setelah ini, nggak akan ada lagi hal yang bikin kamu sakit.”

Helena membuka matanya perlahan-lahan dan melihat suaminya yang tersenyum kecil ke

arahnya.

“Mas, jangan pergi, ya.”

Karan langsung menggenggam tangannya lebih erat, tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.

“Aku nggak akan ke mana-mana, sayang. Aku di sini, selalu untukmu.”

Tak berselang lama perawat kembali datang membawa nampan berisi bubur, susu kedelai untuk sarapan Helena.

"Ini sarapan untuk Ibu Helena. Sebaiknya dimakan pelan-pelan agar perutnya nyaman.”

“Terima kasih.”

Setelah perawat pergi, Karan mengambil sendok kecil, meniup bubur hangat itu, lalu menyuapkannya perlahan ke bibir istrinya.

“Mas, aku bisa sendiri.” ucap Helena.

“Biar aku saja. Aku ingin melakukannya untukmu.”

Helena menatap wajah suaminya dan ada kelembutan yang jarang ia lihat sebelumnya.

Ia membuka mulutnya dan menerima suapan dari suaminya.

Suapan demi suapan, Karan tetap sabar, meniup, memastikan buburnya tidak terlalu panas.

“Rasanya seperti dulu, waktu aku sakit pertama kali, Mas yang jagain,” gumam Helena pelan.

Karan terdiam sejenak, kenangan lama menyesak di dadanya. Ia lalu mengelus pipi Helena lembut.

“Dulu aku sering salah, Hel. Tapi kali ini, aku janji nggak akan pernah lagi bikin kamu terluka. Aku ingin setiap hari hanya membuatmu tersenyum.”

Helena menatap matanya dalam-dalam, lalu menggenggam tangan suaminya yang sedang memegang sendok.

“Aku percaya, Mas.”

Mereka saling berdiam sejenak, hanya tatapan mata yang berbicara.

Bubur hangat, aroma lembut susu kedelai, dan keheningan pagi itu terasa seperti awal baru bagi keduanya.

Setelah selesai makan, Karan menyelimuti Helena kembali.

Ia merapikan selang oksigen di hidung istrinya, lalu duduk di kursi samping ranjang sambil terus menggenggam tangannya.

“Tidurlah lagi, sayang. Aku akan tetap di sini. Kita punya banyak waktu untuk memulai segalanya dari awal.”

Helena menutup matanya, senyum tipis masih menghiasi bibirnya.

Disaat yang bersamaan Dion dan Bi Fia datang membawakan pakaian ganti dan sarapan untuk Karan.

"Tuan, saya bawakan pakaian ganti,” ujar Dion dengan nada rendah, tak ingin mengganggu ketenangan kamar.

“Dan ini sarapan untuk Tuan. Jangan sampai ikut sakit karena lupa makan,” tambah Bi Fia lembut.

Karan menoleh, tersenyum tipis penuh terima kasih.

“Bi, Dion. Maaf karena sudah merepotkan kalian berdua." ucap Helena.

“Ah, tidak, Nyonya. Justru kami senang bisa membantu. Yang penting Nyonya cepat sembuh,” jawab Bi Fia sambil tersenyum hangat.

Karan berdiri, meletakkan jemari Helena kembali di atas selimut dengan lembut.

“Sayang, aku ganti baju sebentar, ya. Dion sudah bawakan.”

“Iya, Mas. Tapi jangan lama-lama…”

Karan tersenyum, lalu menepuk punggung tangan istrinya pelan.

“Aku nggak akan lama, sayang."

Dion membantu menyiapkan pakaian di sofa kecil di pojok ruangan, sementara Bi Fia meletakkan kotak makan di meja.

Aroma ayam bakar dan sup hangat langsung tercium, membuat perut Karan yang semalaman kosong ikut bergejolak.

“Mas, makan dulu. Aku tenang kok kalau kamu sehat,” ucap Helena lembut.

Karan menoleh ke istrinya, lalu menghela napas kecil.

“Baiklah, tapi aku makan di sini, di sampingmu. Aku nggak mau jauh.”

“Bagus kalau begitu. Saya ke luar dulu, Tuan, Nyonya.”

Setelah Dion dan Bi Fia keluar, Karan membuka kotak makan.

Ia menyendok sup hangat, meniupnya, lalu memakannya perlahan.

“Makan yang banyak, Mas. Kalau Mas sakit, aku yang repot nanti.”

“Kalau untuk kamu, aku rela sakit berkali-kali. Tapi lebih baik aku sehat, supaya bisa terus jagainmu.”

Helena melihat suaminya yang makannya sangat lahap sekali.

"Mas...,"

"Hmm? Ada apa sayang?" tanya Karan.

Helena menggelengkan kepalanya saat suaminya menatap wajahnya.

"Ada apa sayang? Apakah kamu ingin menggoda suamimu ini?" tanya Karan sambil memeluk tubuh istrinya.

"Kamu sangat tampan, Mas. Masih seperti dulu saat aku jatuh cinta dengan Karan kecil." jawab Helena.

Karan tersenyum lembut mendengar pujian Helena.

Matanya yang lelah semalaman itu kini bersinar hangat, menatap istrinya dengan penuh cinta.

“Hel, aku beruntung banget bisa punya kamu,” bisik Karan sambil menepuk lembut tangan Helena yang masih tergenggam di atas selimut.

Helena tersenyum tipis, lalu bersandar sedikit ke tubuh suaminya.

“Aku juga, Mas. Walaupun dulu banyak hal yang membuat kita salah paham, tapi sekarang aku merasa kita benar-benar kembali.”

 “Iya, Hel. Sekarang yang penting kita saling jaga, saling percaya, dan mulai lembaran baru. Aku janji, tak akan ada lagi rahasia atau keraguan di antara kita.”

Karan naik ke atas tempat tidur dan kembali memeluk tubuh istrinya.

"Istirahatlah, biar besok kamu bisa pulang." ucap Karan.

Helena mengangguk kecil dan ia langsung memejamkan matanya.

Karan menepuk-nepuk punggung istrinya agar tertidur pulas.

Melihat istrinya yang sudah tertidur pulas, ia mengambil ponselnya dan menghubungi Dion.

“Dion, aku ingin kamu ke penjara. Pastikan semua berkas Firdaus lengkap. Aku nggak mau ada celah supaya dia bisa keluar lagi,” ucap Karan dengan suara tegas tapi tenang.

“Baik, Tuan. Saya akan langsung urus semuanya,” jawab Dion.

Karan menutup telepon dan menarik napas panjang. Ia menatap ponselnya lagi, memastikan semua dokumen penting dan laporan kasus Firdaus tersimpan rapi.

Tak berselang lama, Dion tiba di penjara dengan setumpuk berkas.

Ia menyerahkannya kepada petugas dan meminta untuk bertemu dengan kepala penjara.

Petugas membawa Dion ke ruang kepala penjara, sementara Dion menyerahkan seluruh dokumen yang sudah disiapkan Karan.

“Ini semua bukti dan laporan kasus Firdaus. Tolong pastikan tidak ada yang luput dari pemeriksaan. Jangan sampai dia memanfaatkan celah hukum,” ujar Dion sambil menekankan setiap dokumen.

Kepala penjara menerima berkas tersebut, membolak-balik dan memeriksa semua isi laporan.

“Ini lengkap. Dengan dokumen ini, Firdaus akan tetap di penjara sampai persidangan berikutnya. Tidak ada celah untuknya lolos.”

“Terima kasih, Pak. Ini demi keselamatan keluarga Tuan Karan.”

Selesai di penjara, Dion mengirim pesan kepada Karan kalau semuanya sudah beres..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!