NovelToon NovelToon
Cinta Yang Rumit

Cinta Yang Rumit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: deby cahya Karmila

Sepasang kekasih yang bernama Arabella dan barra. sepasang kekasih yang sudah menjalin cinta dari masa sekolah harus kandas karena restu sang orang tua.
orang tua barra yang tak mau anak nya menjalin hubungan dengan seorang wanita miskin, meminta sang gadis itu pergi meninggalkan putra nya, dengan embel-embel akan memberikan nya uang sebesar 100milyar.

"Pergi,dan tinggal kan putra ku, aku akan memberimu uang 100milyar tapi jangan memanggangu putra ku lagi. kau hanya lah wanita miskin yang tak pantas bersanding dengan putra ku," ucap seorang wanita tua.

yukk mampir jika ingin tau kelanjutannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

meyakinkan Ara

Drrrt

drtttt

Ponsel Brian pun berdering, pria tidak dengan cepat mengangkat panggilan itu.

"Halo kak, ada apa,"ucap Brian.

"Brian, pulang lah, Ara sudah ada di rumah,"Ucap Albert.

"Benar kha?, baik lah kak, aku akan segera pulang,"ucap Brian.

"Ibu, kak Albert bilang Ara sudah ada di rumah,"ucap Brian.

"Yasudah sekarang kita pulang,"ucap nyonya Kinan.

...----------------...

Tak berselang lama mobil yang di kemudian oleh Brian pun tiba.

Pria itu segera keluar dan berlari masuk ke dalam mansion.

"Kak, di mana Ara,"ucap Brian.

"Dia ada di kamar nya, temui dia,"ucap Albert, yang di angguki oleh Brian

Pria itu kembali berlari, setelah tiba di depan kamar Ara, pria itu membuka pintu kamar itu, dan melihat wanita yang dia cari sedang duduk bawah lantai sambil memeluk kaki nya.

pria itu perlahan mendekati nya, ternyata wanita itu tidak sendiri, putra nya ada di samping nya sambil memeluk nya, wajar jika Brian tak melihat anak itu karena posisi ara duduk tepat di sebelah ranjang nya.

"Ibu, kenapa nenek itu sangat jahat pada ibu"lirih Bilal.

samar samar Brian mendengar isakan tangis Ara.

Pria itu mendekati nya.

"Ara,"lirih Brian.

"Paman,"

Brian tersenyum ke arah Bilal.

"Bilal, bisa kamu keluar sebentar, paman ingin bicara dulu dengan ibumu,"ucap Brian.

"Baiklah paman, tolong jaga ibu ku yah, aku tidak mau melihat nya bersedih seperti ini, dia adalah orang yang paling aku sayangi,"lirih Bilal.

"Paman janji, paman tidak akan membuat ibu mu bersedih, justru paman akan membuat nya bahagia nanti,"ucap Brian.

Anak itu mengangguk,dan segera keluar dari kamar itu.

"Ara,"panggil Brian lagi.

Ara mengangkat wajah nya, dan menatap Brian, mata nya kini sudah memerah dan bengkak karena terlalu lama menangis.

Tanpa sadar Ara langsung memeluk tubuh Brian, entah kenapa Ara merasa lebih tenang dan aman jika berada di sebelah pria itu.

"Tuan, aku benar benar malu tuan,"lirih Ara.

"Aku tidak menyangka bahwa barra akan sekejam itu, hiks hiks hiks

Brian membalas pelukan wanita itu dan mengelus punggungnya.

"Tuan, aku tau apa yang aku lakukan ini salah, tapi apakah pantas jika dia mengatakan itu semua di depan banyak orang,"lirih Ara.

"Aku benar-benar hina,hiks hiks hiks.

"Sudah tenang lah Ara, tenang kan dirimu"lirih Brian.

"Kita akan membuat barra menyesali perbuatannya itu,"ucap Brian.

Ara melepaskan pelukannya dan menggeleng kan kepala nya.

"Tidak tuan, aku tidak mau bertemu dengan nya lagi, aku tidak mau dia terus menghina ku seperti ini"lirih Ara.

"Aku sadar aku adalah wanita yang hina, aku bodoh karena telah terelena oleh kata kata nya, dan memberikan tubuh ku padanya.

"tidak, jangan pernah mengatakan itu lagi,"ucap Brian.

"Aku akan membalas kan rasa sakit hatimu itu,"ucap Brian.

"Percaya lah padaku, asal kau ingin mengikuti semua perintah ku,"ucap Brian.

"Akan ku pastikan dia tidak akan menghina mu lagi,"ucap Brian.

"Apa yang akan kau lakukan lagi? Rasa nya aku sudah tidak sanggup,"

"Menikah dengan ku, mari kita menikah,"ucap Brian kembali.

Ara terdiam dan memandang Brian tak percaya.

"Ara, aku tau ini tidak mudah untuk mu, tapi aku ingin memberikan mu sebuah status yang jelas, agar dia tidak bisa berkata apa-apa lagi,"ucap Brian.

"Jika kita menikah, dia akan percaya bahwa kita saling mencintai, bahkan dia tidak akan bisa menyentuh atau menghina mu lagi,"

"Tapi bagaimana jika dia menyebarkan aib ku pada semua orang, kau pasti akan sangat malu tuan,"lirih Ara.

"Aku tidak mau membuat mu malu karena diriku,"

"Aku bisa mengatasi nya Ara, percaya lah padaku, mari kita menikah,"ucap Brian.

"Tapi tuan, kita tidak saling mencintai,"lirih Ara.

"hanya kau yang tidak mencintai ku Ara,"lirih Brian.

"Maksud nya,"

"Sudah lah, lupakan saja, cinta bisa tumbuh kapan saja, yang penting kau harus bisa melupakan nya dan memulai lembaran barumu,"ucap Brian.

"jangan mau terkurung dalam kisah cinta mu dengan barra, kisah itu sudah berakhir,dan sekarang waktunya kamu memulai kisah baru, dan itu bersama ku,"ucap Brian.

"Apa kau mau,"ucap Brian lagi.

"Baiklah tuan, aku mau,"ucap Ara

"Tapi,"lirih Ara terhenti.

"Aku mengerti, aku akan menunggu mu sampai kamu bisa menerima diriku,"ucap Brian

Ara kembali menitihkan air mata nya dan kembali memeluk tubuh Brian.

"Tuan, aku bersyukur karena bisa bertemu dengan mu, kau adalah pria yang baik,"lirih Ara.

"Aku tidak menyangka bahwa barra bisa berubah seperti itu, padahal dulu, dia adalah pria yang sangat baik, dan itu membuat ku semakin mencintai nya,"lirih Ara.

"Ternyata kau menyukai pria yang baik?,"batin Brian.

"Sudah, sekarang tidak usah memikirkan dia, sekarang kau harus membuka lembaran baru. lupakan dia, lupakan semua kenang kenangan bersama nya, soal Bilal, anggap saja dia adalah sebuah anugerah yang terindah dari Tuhan untuk mu,"ucap Brian.

Ara mengangguk.

...----------------...

"Isabel, kamu tidak akan membatalkan pernikahan ini kan nak?"ucap nyonya Melia.

"Tante, kenapa Tante tidak mengatakan padaku, jika barra sudah memiliki anak bernama wanita itu,"ucap Isabel.

"Jangan percaya kata kata nya, dia itu berbohong, aku tidak percaya jika anak itu adalah anak barra,"ucap nyonya Melia.

"Jika kau tidak mau melanjutkan pernikahan ini batal kan saja,"ucap barra tiba tiba.

"Aku sama sekali tidak merasa di rugikan dengan batal nya pernikahan ini,"ucap barra.

"Aku akan tetap melanjutkan nya, soal anak itu aku akan melupakan nya,"ucap Isabel tiba tiba.

"Soal itu aku akan memaafkan mu kok barra, maaf kan aku tadi, aku cuma sedikit terkejut saja,"ucap Isabel.

Barra menghempaskan tangan Isabel, setelah itu pergi dari sana.

"Terimakasih nak Isabel, kau memang calon menantu yang terbaik,"Ucap nyonya Melia.

Isabel hanya mengangguk setelah itu pergi meninggalkan mansion barra.

"Hahhh syukur lah pernikahan ini tidak di batal kan, jika sampai batal bisa rugi aku"

"Aku tidak bisa membuat barra menjadi pemimpin perusahaan di perusahaan milik ayah Isabel,"ucap nyonya Melia.

Sungguh Melia benar benar rakus akan harta, padahal barra juga sudah memiliki perusahaan sendiri, tapi seperti nya wanita itu belum cukup puas dengan semua itu.

"Pokoknya aku harus menyingkirkan wanita murahan itu, aku harus melakukan cara agar wanita itu pergi dan tak menampakkan wajah nya lagi di kota ini,"ucap Melia kesal.

...----------------...

Hay teman teman, maaf yah kalau cerita nya bertele-tele, author masih belajar, author belum bisa menjadi penulis yang terhebat jadi, cerita nya masih sedikit krasak krusuk hehehe.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!