NovelToon NovelToon
AVENGERS

AVENGERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Xander tubuh dengan dendam setelah kematian ibunya yang di sebabkan kelalain sang penguasa. Diam-diam ia bertekat untuk menuntut balas, sekaligus melindungi kaum bawah untuk di tindas. Di balik sikap tenangnya, Xander menjalani kehidupan ganda: menjadi penolong bagi mereka yang lemah, sekaligus menyusun langkah untuk menjatuhkan sang penguasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukum terpojok

Para polisi dan detektif melihat semua rekaman itu, merasa geram sekaligus terpojok. Mereka sadar publik kini menaruh mata pada mereka, menunggu penjelasan. Beberapa polisi berbisik, meragukan mengapa kelompok misterius seperti Avengers bisa lebih dulu membongkar kebenaran dibanding aparat.

Detektif utama hanya menghela napas panjang, tatapannya tajam ke arah layar yang masih menampilkan berita tersebut.

"Kalau benar mereka yang membocorkan ini..." ucapnya pelan, "maka mereka bukan sekadar pengacau. Mereka sedang menantang kita."

Suasana ruangan jadi hening. Rasa malu, marah, sekaligus tertantang bercampur di dada setiap orang. Mereka tahu–perburuan baru saja dimulai.

Di dinding, layar besar masih menampilkan potongan video bertopeng yang mengguncang negeri.

Seorang detektif senior, Pak Rendra, menghantam meja dengan keras. "Kita dipermalukan! Orang-orang bertopeng itu berhasil membongkar skandal besar, sementara kita bahkan tidak tahu siapa mereka!"

Seorang polisi muda mencoba angkat bicara, suaranya gemetar, "Pak, saya sudah cek rekaman video yang tersebar. Sumber unggahannya tidak jelas. Server-nya berpindah-pindah antarnegara, pakai enkripsi berlapis. Mustahil dilacak."

Kepala intel menambahkan dengan nada berat, "Kalau benar mereka menamakan diri Avengers, artinya ini bukan kebetulan. Mereka punya tujuan. Tapi... siapa mereka? Warga sipil biasa? Organisasi bawah tanah? Atau... mungkin orang dalam?"

Ruangan mendadak hening. Kata orang dalam membuat semua orang saling pandang penuh curiga.

Pak Rendra menghela napas panjang, kemudian berkata lirih, "Selama ini kita yang seharusnya jadi pelindung rakyat. Tapi sekarang... kita bahkan tidak tahu siapa kawan, siapa lawan."

Diskusi berlanjut hingga larut malam. Mereka memeriksa setiap jejak digital, menyusun kemungkinan, bahkan menyebar informan ke jalanan. Namun, setiap pintu yang mereka coba buka hanya berakhir pada kebuntuan.

Salah satu detektif muda akhirnya berbisik, "Seolah-olah mereka... hantu. Muncul sekali, bikin geger, lalu hilang tanpa jejak."

Pak Rendra menatap layar yang kini hanya menampilkan kata: AVENGERS.

"Tidak, mereka bukan hantu. Mereka nyata... dan mereka baru saja mendeklarasikan perang."

Malam itu, di markas besar kepolisian, suasana nampak menyesakkan. Tumpukan berserakan berkas di meja panjang. Foto-foto hasil investigasi, rekaman CCTV dari berbagai sudut kota, hingga transkrip digital forensik terpampang, namun semua mengarah pada jalan buntu.

"Tidak masuk akal!" bentak salah satu komandan. Ia melemparkan map ke meja hingga kertas-kertas beterbangan. "Mereka muncul dengan video sejelas itu, tapi kita bahkan tidak bisa menemukan satu petunjuk pun. Tidak satu wajah, tidak satu lokasi!"

Seorang detektif muda membuka laptopnya, suaranya berat penuh tekanan.

"Kami sudah mencoba melacak IP video. Tapi setiap kali mendekati sumber, alamat itu langsung hilang–seperti ada sistem yang sengaja menghapus jejaknya. Seakan mereka tahu kita sedang mengintai."

Kepala penyelidik menatap layar lelah, kemudian menyandarkan diri di kursi. "Ini lebih dari sekadar kelompok bayangan. Mereka punya sumber daya... teknologi, koneksi, bahkan informasi yang mungkin lebih dalam daripada milik kita."

Keheningan menguasai ruangan. Hanya bunyi jarum jam yang terdengar.

Seorang polisi paruh baya yang sejak tadi terdiam akhirnya berucap lirih, "Kalau begini terus, masyarakat akan lebih percaya pada 'Avengers' ketimbang kita. Kita terlihat lemah."

Ucapan itu menampar semua yang hadir. Wajah-wajah mereka menegang, rasa frustrasi bercampur dengan ketakutan akan hilangnya kepercayaan publik.

Pak Rendra, sang detektif senior, akhirnya berkata dengan nada getir, "Kita bukan hanya gagal menemukan mereka. Kita sedang kehilangan kendali... Kota ini sudah mulai percaya pada bayangan, bukan lagi pada hukum."

Suasana rapat pecah. Beberapa polisi saling tuduh–ada yang yakin Avengers punya orang dalam, ada yang menuduh media sengaja membesarkan nama mereka, ada pula yang percaya Avengers hanyalah dalang lain yang ingin mengguncang negeri.

Namun satu hal pasti: setiap jam yang berlalu tanpa jawaban membuat kepolisian semakin frustasi.

Di sudut ruangan, layar besar masih menampilkan satu kata dengan warna merah menyala.

AVENGERS

Seolah menantang setiap usaha mereka.

1
kaylla salsabella
kenapa Xander gak cepat " nolongin anak panti
kaylla salsabella
nah mirna ketahuan
azizan zizan
yahhhh.... akhirnya kebodohan telah melampaui segalanya juga...
azizan zizan
aparat bukanya boleh di percayai mereka ibarat pedang bermata dua... boleh aja menikam mu dari belakang...
azizan zizan
di ulang mengirim bukti itu terus tapi tak di kirim2..🙄🙄🙄🙄🥱🥱🥱🙄🙄
azizan zizan
tuh kan...bila kau terluka indititas mu bakal ketahuan... padahal sebelum berangkat bawa pistol segala macam eh malah mau tunjuk jahitan dulu itu bodoh namanya...
azizan zizan
terlalu banyak bacot padahal ada pistol hadehhh.. luka darah mu bakal tinggal jejak tolol...
azizan zizan
ibu ayam telor sebijik tapi riuhnya satu kampung apa dah... diam2 aja lah itu saksi sekaligus mangsa lohhh....
azizan zizan
kalau ini gayanya alur memang membosankan secara jujur aku cakap...
azizan zizan
tegang apa sih...cuma periksa data yang sudah di salin aja kok kepo amat gitu... bukannya secara live gitu kau menerobos data rahsia adehhhh...hanya periksa ulang data yang di salin itu pun ribut amat cehhh ini gaya nya mau jadi hero pooooooraaahhhh...
azizan zizan
🤣🤣🤣🤣..dark dragon(naga kegelapan) hah sepintar pintar mc gagal juga asyik2 kepala naga apa sih...
azizan zizan
sepatutnya si hakim itu sekalian di bunuh entah sudah berapa banyak yang ia makan suap..
kaylla salsabella
besok pasti seru💪💪💪
twocafenov
kopi sore buat author
Nona Jmn: Tapi author sukanta teh😃
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Nona Jmn: Siap🫡
total 1 replies
kaylla salsabella
ealah bu mirna habis kamu bakal di tangan Xander
twocafenov
lanjut thor
Nona Jmn: 00:01 Kakak😁🔥
total 1 replies
kaylla salsabella
camera buat cari bukti "
Ayudya
Luna sebagai polisi masa sembarang aja main periksa itu kan melanggar etika
kaylla salsabella
ples deh thor jangan kebongkar si Xander
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!